Sebelumnya saya pernah menulis tentang bagaimana proses panjang perjuangan menuju Jerman dan menjalani kehidupan di sana–teman saya juga pernah menuliskan kisah perjuangannya ke Jerman di sini. Nah, kali ini, di samping karena dikirimi sejumlah pertanyaan dari tim redaksi metafor, saya akan menyajikan hal baru mengenai pengalaman yang saya kenyam di Jerman selama beberapa tahun ke belakang. Boleh jadi ada beberapa orang yang mungkin juga ingin tahu bagaimana perbedaan budaya dan watak antara orang Jerman dan Indonesia. Mari simak poin-poin di bawah ini:
Perbedaan Sikap Orang Jerman dan Indonesia
Orang Jerman itu:
- Lebih berani dan lebih terbuka (jujur) ketimbang orang Indo.
- Semua direncanakan. Semua butuh Termin (janjian waktu temu). Bahkan terkadang kalau ingin main atau berkunjung ke rumah orang pun juga begitu.
- Lebih peduli pada lingkungan. Rumah di Jerman yang pasang AC itu sedikit banget, walaupun di sini sedang Summer, otomatis ya bisa panas banget. Suatu kali suhu ketika musim panas di sini pernah sampai 40 derajat. Di samping itu juga, mereka mantap sekali lah recycling-nya: sampah dipisah-pisah, dipilah sesuai kategori sampah organik atau anorganik.
- Lebih tepat waktu. Mereka juga, kalau punya janji, biasanya datang 15 menit sebelum jam kegiatan atau acara dimulai. Ini layak diteladani.
Orang Indo itu:
- Lebih sopan. Kalau dalam istilah kita, “tau unggah ungguh”-lah kata orang Jawa.
- Lebih ramah dan murah senyum.
- Lebih peduli ke tetangganya, kalau posisi di rumah, bukan apartemen. Di Jerman soalnya kebanyakan orang yang tinggal di apartemen jadi lebih individualis.
- Lebih mau bekerja keras kalau di sini. Kita orang Indonesia banyak yang dicap rajin, lho.
Kemudian untuk perbedaan kultural yang saya amati, sebenarnya ada banyak. Namun, ada beberapa yang bagi saya menonjol dan ingin saya kemukakan di bawah ini.
Perbedaan Budaya:
- Budaya baca orang Jerman: saya rasa orang rajin membaca di Jerman itu adalah hal biasa. Mereka bisa cuma keluar di taman dan baca buku di taman sambil nge-teh atau minum kopi. Atau juga di kereta, terutama kereta jarak jauh, banyak orang baca buku atau bawa Kindle buat baca.
- Di angkutan umum, bus atau kereta kurang lebih mereka sama aja. Cuma kalau naik kereta, bedanya, sebelum naik kereta tiket kita tidak dicek sama sekali. Jadi sebenarnya bisa saja kita naik kereta tanpa beli tiket (hehe), tapi orang Jerman jarang sekali yang begitu. Kesadaran masing-masing: mereka tetap taat aturan dan beli tiket.
- Terus kalau menyeberang di lampu merah, mereka benar-benar menunggu sampai lampu hijau dulu, baru menyeberang. Mereka juga mendahulukan pejalan kaki dan pesepeda kalau di sini.
- Sebagai orang asing di Jerman, pasti kita perlu mengurus dokumen, kan? Nah, kita yang harus proaktif mengurus, tanya sana-sini, telpon sana-sini, bolak-balik sana-sini. Tapi kalau beruntung, ada yang bisa bantu.
- Karena alkohol diperbolehkan di sini, banyak orang yang ngadain party di rumah mereka sekedar untuk minum, atau pergi ke bar atau disko untuk minum.
- Kalau orang sini pacaran, mereka biasanya juga bakalan tinggal satu rumah. Di sini hal semacam itu merupakan hal yang biasa. Jika mereka punya anak, mereka juga tidak harus menikah.
Destinasi Wisata
Terakhir, saya kasih tahu buat teman-teman pembaca di sini barangkali nanti punya rezeki dan bisa berkunjung ke Jerman, ini daftar destinasi wisata di Jerman yang saya catat. Aslinya, jujur, banyak banget…. Tapi ini yang bisa saya rekomendasikan buat kalian:
- Kalau suka naik gunung, sebaiknya pergi ke daerah Selatan, ke Pegunungan Alpen. Di sini kalian bisa mendaki banyak gunung. Hiking di sekitaran danau-danau, atau sekedar jalan kaki. Kalau di daerah Selatan, setiap kota pasti punya jalur pendakian sendiri, entah yang ke gunung, menyusuri sungai, atau keliling danau.
- Kalau suka ke museum, saya punya saran ke Museum Insel di Berlin, itu mungkin museum terbesar di Jerman, dan koleksinya bagus-bagus.
- Tapi selain itu, di Munich juga ada BMW Museum, bagus juga. Atau di Stuttgart ada Mercedes-Benz Museum.
Nah, untuk tulisan kali ini saya cukupkan dulu, ya. Mungkin nanti kalau ada pertanyaan lagi, silakan boleh DM Instagram saya. Kalau pas sempat dan tidak sedang kelelahan bekerja, kemungkinan akan saya share lagi cerita-cerita seputar Jerman. Selamat memburu cita-citamu.[]