Metafor.id

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

  • Tentang Metafor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Friday, 1 July, 2022
  • Login
  • Register
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Metafor Puisi

Sekala Niskala

Fajri Zulia Ramdhani by Fajri Zulia Ramdhani
18 April 2022
in Puisi
0
Sekala Niskala

https://unsplash.com/photos/-faTkS8srWc

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Luh, serupa-rupa kematian sama saja antara iraga yang kehilangan raga meski
atma kita berkeliaran sebelum diarak dengan prosesi membawa beya atau
ngabu dalam struktur adat yang kau bayang menyakitkan
leluhurmu yang terlebih dahulu dibara bersama lembu.

Akan iraga gendingkan Luh, dua pertiga pupuh
yang kerap kau senandung dalam banten pagi
petang dihidang. Takut-takut baktimu tak cukup, kamu bertutur
khawatir tak ada yang menerimamu pun saat Mokshatam Atmanam.
Luh, Lontar Sarwa Bebantenan yang terekam
di dada kananmu tertulis sloka: Banten
Pinaka Anda Buana.

 Sang Hyang bersuka memandang Luh ngae banten dengan suka,
mengaturnya rupa-rupa serupa saint-pierre rôti dari 25 rue Mazarine,
75006 dengan kembang warna-warni yang kau tata sekena suasana.

Mari kuajak kau menikmati debur pantai yang didatangi Mads
Johansen Lange di pertengahan 1830. Luh kau bebas
tertawa dengan semilir tak nyinyir dari lambai nyiur.
Kau tak perlu menahan kikik, seperti kau memapar peluh Puspanjali
bersama Mbok Nyoman di sore Sabtu. Kamu terkekeh, bertanya apakah
atma setelah pergimu menuju swah loka dan mencapai moksa?
 Dari isi kepala, ku mengerti Luh merdeka
bagimu serupa kembali Bima untuk melawan Kurawa dari Dewa Ruci yang
menyesap nyaman di relung dadanya. Bahwa perjalanan adalah kembalinya diri
dalam berjuang menyelesaikan.

Luh, jegeg tidak hanya rupawan dalam
visual maya yang diserupai filter warna-warni yang membuat memesona
dengan jumlah love beratus ribu. Ia serupa membijaksanai bumi
singgah, menatanya dengan hijau-hijau daun yang
kau tanam untuk makan dan sembah.

Aku kembali tak memahami Luh sejauh mana karma menggerogoti
serupa cicing yang menjilat di pucuk ruang melahap seperak-dua
perak dari kantong lusuh kusut lapar busung kita yang pasrah? Kita sudah
mati Luh,dua tahun dari juta-juta tamu yang mengisi perut-perut tak
kembali. Kita serupa menari di neraka yang membakar malu- malu kita
meminta-minta belas dari beras yang dipotong jatah?

Luh jika ia serupamu seuprit saja. Memandang bahwa hidup hirup haha
hihi yang dijalankan. Serupa titian yang membawanya jatuh ke tepian jurang. Manu
dalam Sansekerta yang harusnya cerminan, dilahap jadinya menguliti ia menjadi Panca
Klesa.
Lupa diri, asmita dipeluknya dalam dunia, avidya, raga merasuknya.

Raga iluh, memeluk mati tak pernah memilih nyen kembali maluan, dan
menikmati dharma dari bakti. Kembalilah jumawa, memeluk kehilangan menuju moksa
sambil berbekal gamelan dan riuh
Tout Oublier dan Enfance 80. Engkau niskala Luh,
dalam sekala yang dipeluk nir dari amerta.

Isi Koper 
Kamu harus dilipat rapat-rapat, dalam koper hijau sage yang dibeli
sesaat sebelum kepergianku menuju tempat jauh yang belum kutau berakhir kemana.
Kamu adalah yang dipakai dalam banyak agenda rapat-rapat,
hujan berat-berat, atau di kerumunan padat-padat untuk ootd
keseharian yang harus kupamerkan harian di berandaku, agar disukai
banyak pasang mata yang tak berhenti scrolling.
Kamu akan kubawa kemana saja aku ada, meski saat ini aku harus pergi jauh
sekali, berjam-jam melintas di atas udara dengan awan putih ceria atau
butek hitam karena cuaca.
Kamu adalah isi koper yang kukenakan eh kubawa-bawa dalam koper hijau
sage yang kini hancur puing karena dibanting petugas bagasi di simpang tujuan kita pergi

Buku
Aku tidak pandai mengeja baca asing di buku yang kau tulis
dengan perasaan kesal setelah kemarin malam merajuk soal aku
yang terlambat membalas chat.
Bukumu jadi kode-kode rumit yang tak mampu kupecahkan dengan kejap
mata usai dibaca, karena kamu akan bertambah merajuk kalau kubalas sekena.
Biasanya dalam bahagia, kamu akan menulis pesan dengan apa adanya tanpa
prasangka, menyebut dengan ceria mau apa, makan dimana, bahkan apa yang
akan kita lakukan dalam masa depan yang kau rangkai bersamaku semaunya. Aku terima.
Tentu saja semua jadi tak biasa dalam marah yang kau muntahkan dan lebih-lebih saat aku tak paham.
Bagiku kamu adalah buku, yang tak pernah selesai kubaca meski usia kita menua.

Tags: bukukopersekala niskala
ShareTweetSendShare
Previous Post

Minyak Goreng: Objek Doktrin Ekonomi Politik Klasik “Laissez-faire”

Next Post

Menyuarakan Mereka yang Terbungkam

Fajri Zulia Ramdhani

Fajri Zulia Ramdhani

Tim Redaksi Metafor. Penulis ABCD Perempuan, asal Klungkung Bali. Aktif berkhidmat di Santri Mengglobal sebagai Koordinator Bidang Pendidikan dan Penerbitan. Menyukai puisi dan prosa apalagi ditambah segelas kopi pandan janji jiwa.

Artikel Terkait

Mati dan Pagi Hari di Cikajang
Puisi

Mati dan Pagi Hari di Cikajang

24 April 2022

Pagi Hari di Cikajang dari jendela dan kursi kayu samar terlihat harapan-harapan yang tergenang pada kolam ikan dari jalan semen...

Penulis Muda yang Pernah Putus Asa
Puisi

Penulis Muda yang Pernah Putus Asa

6 April 2022

Penulis Muda yang Pernah Putus Asa pada Rabu yang lapuk termakan jam kerja dan taring cita-cita ada sisa pertemuan antara...

Sedih yang Diam
Puisi

Sedih yang Diam

1 April 2022

Jauh di Mata  Jika hadiah bukan barang dari berlian dan emas. Aku pungut segala macam warna kenangan menjadi suatu kalung...

Buron dan Segelas Es Teh
Puisi

Buron dan Segelas Es Teh

26 March 2022

Adakah Sempat? kepada waktu yang terus melaju adakah healing yang menjamu dirimu? atau hanya diisi bising mesin yang tak pernah...

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga

Gambar Artikel Aku dan Yogyakarta: Orang Kalah Berjubah Istimewa

Aku dan Yogyakarta: Orang Kalah yang Berjubah Istimewa

11 November 2020
Dari Nafas Malamku

Dari Nafas Malamku

11 May 2021
When The Weather is Fine dan Puisi Kesakitan

When The Weather is Fine dan Puisi Kesakitan

12 November 2021
Surat dari Eretria

Surat dari Eretria

7 February 2021
Homo Digitalis dan Kebutuhan Kita pada Filsafat

Homo Digitalis dan Kebutuhan Kita pada Filsafat

17 January 2022
Pemberdayaan Perempuan sebagai Pemangku Peradaban

Pemberdayaan Perempuan sebagai Pemangku Peradaban

10 April 2022
Melepas Kasih dalam Balutan Sastra

Melepas Kasih dalam Balutan Sastra

23 October 2021
Gambar Artikel Monolog : Bersama Sangkala, Menuju Tiada

Monolog: Bersama Sangkala, Menuju Tiada

1 November 2020
Gambar Artikel Puisi Aku Telah Bermimpi

Aku (Telah) Bermimpi

26 January 2021
Gambar Artikel Konsep al-Kasb sebagai Obat Pandemi Covid-19

Konsep al-Kasb sebagai Obat Pandemi Covid-19

17 December 2020

Ikuti Kami di Instagram

  • Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Sobat Muslim semua. Mohon maaf lahir dan bathin yaa sob 🙏
Welcome Ramadhan 1443 H 🥰♥️

#ramadhan #metafordotid #nulisdimetafor
  • [WRITE FOR PEACE 3.1]
“If we have no peace, it is because we have forgotten that we belong to each other.”—Mother Teresa.

Hallo sobat meta, siapa yang sudah menunggu program spesial yang diadakan For Peace Project?
Sekarang saatnya sobat ikuti agenda kegiatannya. Selengkapnya bisa klik link yang ada di story yaa sobat😃😃
_________________________________

How long have you waited to join our special annual program? Your patience is paid off now. Write For Peace is here! It is an annual event run by For Peace Project that selects the prospective youth in Southeast Asia to contribute by voicing their concerns about human rights and peacebuilding through writing. 

In this edition of Write For Peace, we try to bring up the overlooked issues on peace and human rights, including the rights of indigenous peoples, refugee & asylum seeker rights, Sexual and Gender-Based Violence (SGBV), and unrecognized beliefs and religious issues. Therefore, we provide a platform to understand and explore the problems mentioned by inviting four outstanding speakers in their respective fields. 

This activity aims to stimulate youth ideas and concerns and then manifests their thoughts through writing. 

There are a series of activities of Write For Peace 3.1: 
Registration: 16 March - 14 April 2022
Presentation Session: 16 - 17 April 2022
Open Submission: 18 - 30 April 2022
Article Publication: 25 April - 7 May 2022

What are you waiting for? Join us by clicking the link below for more information:

https://bit.ly/Guidelines_WFP31

Save the dates and see you in April!

#Writing #Writer
#ASEANYouth
#ASEAN #IndigenousPeople #GenderBasedViolence
#TraditionalReligion
#Refugees
#AsylumSeekers
#Peacebuilding 
#humanrights
  • [WRITE FOR PEACE 3.1]
“If we have no peace, it is because we have forgotten that we belong to each other.”—Mother Teresa.

How long have you waited to join our special annual program? Your patience is paid off now. Write For Peace is here!

Ini adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh @forpeaceproject dengan memilih pemuda Asia Tenggara untuk berkontribusi dalam menyuarakan kekhawatiran mereka berkaitan dengan hak asasi manusia dan pembangunan perdamaian melalui tulisan.

Dalam Write For Peace edisi kali ini, kami mencoba mengangkat isu-isu yang terabaikan tentang perdamaian dan hak asasi manusia, termasuk hak masyarakat adat, hak pengungsi & pencari suaka, Kekerasan Berbasis Seksual dan Gender (SGBV), serta kepercayaan dan agama yang tidak diakui. Oleh karena itu, kami menyediakan wadah untuk memahami dan mendalami permasalahan tersebut dengan mengundang empat pembicara luar biasa di bidangnya masing-masing.

Kegiatan ini bertujuan untuk merangsang ide dan kepedulian kaum muda dalam mewujudkan pemikiran mereka melalui tulisan.

Berikut rundown kegiatan Write For Peace 3.1: 
Registration: 16 March - 14 April 2022
Presentation Session: 16 - 17 April 2022
Open Submission: 18 - 30 April 2022
Article Publication: 25 April - 7 May 2022

What are you waiting for? Join us by clicking the link below for more information:

https://bit.ly/Guidelines_WFP31

Save the dates and see you in April!

#Writing #Writer
#ASEANYouth
#ASEAN #IndigenousPeople #GenderBasedViolence
#TraditionalReligion
#Refugees
#AsylumSeekers
#Peacebuilding 
#HumanRights
  • [WRITE FOR PEACE 3.1]
“If we have no peace, it is because we have forgotten that we belong to each other.”—Mother Teresa.

How long have you waited to join our special annual program? Your patience is paid off now. Write For Peace is here!

Ini adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh @forpeaceproject dengan memilih pemuda Asia Tenggara untuk berkontribusi dalam menyuarakan kekhawatiran mereka berkaitan dengan hak asasi manusia dan pembangunan perdamaian melalui tulisan.

Dalam Write For Peace edisi kali ini, kami mencoba mengangkat isu-isu yang terabaikan tentang perdamaian dan hak asasi manusia, termasuk hak masyarakat adat, hak pengungsi & pencari suaka, Kekerasan Berbasis Seksual dan Gender (SGBV), serta kepercayaan dan agama yang tidak diakui. Oleh karena itu, kami menyediakan wadah untuk memahami dan mendalami permasalahan tersebut dengan mengundang empat pembicara luar biasa di bidangnya masing-masing.

Kegiatan ini bertujuan untuk merangsang ide dan kepedulian kaum muda dalam mewujudkan pemikiran mereka melalui tulisan.

Berikut rundown kegiatan Write For Peace 3.1: 
Registration: 16 March - 14 April 2022
Presentation Session: 16 - 17 April 2022
Open Submission: 18 - 30 April 2022
Article Publication: 25 April - 7 May 2022

What are you waiting for? Join us by clicking the link below for more information:

https://bit.ly/Guidelines_WFP31

Save the dates and see you in April!

#Writing #Writer
#ASEANYouth
#ASEAN #IndigenousPeople #GenderBasedViolence
#TraditionalReligion
#Refugees
#AsylumSeekers
#Peacebuilding 
#HumanRights
  • Selamat Hari Kartini untuk semua sobat perempuan. ♥️🌸

#harikartini2022 #emansipasiwanita #metafordotid #nulisdimetafor
  • Selamat Hari Bumi 2022 🌍🌎🌏

Today
  • Selamat Hari Buku Sedunia sobat Meta 🥳📚

Lagi baca buku apa nih sobat?
Geser untuk liat koleksi buku self improvement Meta dong, ada favoritmu? 😍
Komen di bawah yaaaa 🙆‍♀️

#worldbookday #metafordotid #nulisdimetafor
  • Selamat hari buruh, sobat.
(KBBI: Buruh= orang yang bekerja untuk orang lain dengan mendapat upah; pekerja)

#hariburuhnasional #metafordotid #1mei2022
  • Selamat hari pendidikan nasional sobat.
Ada yang bilang pendidikan adalah proses menemukan yang dikehendaki Tuhan atas hidup kita.
Kalau menurut sobat, pendidikan itu apa?

#metafordotid #haripendidikannasional #belajar
  • Takbiran Buruh, Hardiknas Ki Hadjar Dewantara dan Lebaran Pascapandemi

Oleh M. Naufal Waliyuddin

Salah satu contoh dampak buruk doktrin kemandirian tersebut adalah ketidakmampuan individu dalam menakar dan menghargai jasa orang lain—yang sangat mungkin tidak disadarinya. Kadang seseorang merasa mandiri, bisa mengurus KTP, SIM, nyuci pakaian, masak, sampai daftar kuliah dan hal lainnya dengan dirinya sendiri. Namun ia lupa, bahwa makanan yang ia beli, pakaian yang ia kenakan, pasti melibatkan multiperan dari berbagai profesi manusia.

Selengkapnya di 
https://metafor.id/kolom/takbiran-buruh-hardiknas-ki-hadjar-dewantara-dan-lebaran-pascapandemi/

#metafordotid
#nulisdimetafor
#bacaartikel
  • Innalillahi wa inna ilaihi rojiuun
.
.
.
Turut berbelasungkawa atas berpulangnya Buya Syafii. Semoga bertemu di kehidupan selanjutnya, buya.

(Sumber foto: web Antara)
  • Selamat Hari Lahir Pancasila, semoga kita senantiasa terus berkontribusi untuk Indonesia Sobat.

Jangan lupa kirim tulisanmu di website kami 👋

#pancasila #bhinnekatunggalika #metafordotid #nulisdimetafor
Facebook Twitter Instagram Youtube
Metafor.id

Metafor.id adalah “Taman Literasi Digital” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Panitia Hari Besar Islam: Representasi Toleransi Keumatan dalam Peringatan Idul Fitri di Kabupaten Klungkung
  • Berteman dengan Kegagalan
  • Takbiran Buruh, Hardiknas Ki Hadjar Dewantara dan Lebaran Pascapandemi
  • Mati dan Pagi Hari di Cikajang
  • Pulang
  • Konsep Cahaya Menurut Suhrawardi dalam Epistimologi Ishraqi (Tasawuf Falsafi)
  • Membaca Pikiran Atheis Sam Harris: Manusia Bebas atau Terjajah Selera?
  • Menyuarakan Mereka yang Terbungkam
  • Sekala Niskala
  • Minyak Goreng: Objek Doktrin Ekonomi Politik Klasik “Laissez-faire”
  • Pilih Masjid yang Tarawih 8 atau 20? Ada yang Dua-duanya lo!
  • Seni Memahami (Diri)

Kategori

  • Event (5)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (3)
  • Inspiratif (30)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (18)
  • Kolom (55)
    • Ceriwis (12)
    • Esai (43)
  • Metafor (186)
    • Cerpen (46)
    • Puisi (125)
    • Resensi (14)
  • Milenial (43)
    • Gaya Hidup (23)
    • Kelana (10)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (68)
    • Cangkem (16)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Login
  • Sign Up

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In