Berisi kumpulan puisi menarik karya tim / kru metafor.id dan juga dari kontributor yang telah diseleksi.
Sekala Niskala
Luh, serupa-rupa kematian sama saja antara iraga yang kehilangan raga meski atma kita berkeliaran sebelum diarak dengan prosesi membawa beya...
Penulis Muda yang Pernah Putus Asa
Penulis Muda yang Pernah Putus Asa pada Rabu yang lapuk termakan jam kerja dan taring cita-cita ada sisa pertemuan antara...
Sedih yang Diam
Jauh di Mata Jika hadiah bukan barang dari berlian dan emas. Aku pungut segala macam warna kenangan menjadi suatu kalung...
Buron dan Segelas Es Teh
Adakah Sempat? kepada waktu yang terus melaju adakah healing yang menjamu dirimu? atau hanya diisi bising mesin yang tak pernah...
Sebuah Limerick yang Gagal
ELEGI : Buat Dwi Hartini Menyusup masuk ke ruang tidur laksana teja, dirimu menjelma keping-keping bianglala Sambil berlalu Sekuntum bunga,...
Jumat Berkah dan Kelahiran
Jumat Berkah Suatu jumat aku bermain ke rumah senja. Senja dan Bapaknya sedang menunaikan salat jumat. Aku menunggu mereka di...
Aku Merangkum Desember
Aku Merangkum Desember desember. persis. mendungnya langit dengan matamu. kilat-kilatan petir mengiringi gerimis di matamu. tersedu-sedan. hujan mulai deras. pun...
Anak-anak Afrika Sedang Makan di Warung Tegal
Tulisan Ulu Aku selalu mengeluh di sepertiga malam – badan merasa fit, mata bagai burung hantu, kaki dan tangan juga...
Di Bandara Boston ke Jenewa dan Puisi Lainnya
Di Bandara Boston ke Jenewa : Angels and Demons (Dan Brown) Dulu orang tua bercerita Akan tiba masa Kita menertawakan...
Sandalku Dicuri Tuhan | Puisi-puisi Widya Prayoga T.
I. rinduku merangkak mengejarmu yang terus berlari aku bisa apa tanpamu? sedang senyum yang kau tinggal ingin sekali kukembalikan. II....
Ode untuk Martir Pengetahuan: Puisi-puisi Moch Aldy MA
Tanpa Musik, Mungkin, Hidup Tinggallah Kesunyian yang Nauseatik : Ludovico Einaudi instrumen experience tiba ke telingaku, seperti seseorang yang kukenal...
Ruang Tunggu: Puisi-puisi Habib Muzaki
Dehoffnung Aku... Sungguh-sungguh menipu hujan Menamainya sebagai hutan Setiap tetesan menitipkan mimpi Akar-akar menumbuhkan sepi Angkuh waktu membalik mundur Menghidupi...