slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
Menyoal Cinta Vs Primbon Weton Jawa - Metafor.id

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
Tuesday, 24 June 2025
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Sambatologi Cangkem

Menyoal Cinta Vs Primbon Weton Jawa

Intan Gandhini by Intan Gandhini
26 July 2021
in Cangkem
0
Menyoal Cinta Vs Primbon Weton Jawa

https://surabayastory.com/

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Di ujung sore yang meronakan warna jingga menuju muram pasi, mari kita sedikit melegakan diri dengan cara membuka cangkem yang sudah penuh dengan isi.

Sambatan ini bermula saat saya tahu instastory kawan seputar pernikahan. Iya, kawan saya memang sudah lama menjalin sebuah hubungan dengan kekasihnya. Mereka adalah pasangan serasi dan juga sama-sama rakyat dari Jawa asli. Kurang lebih isi story itu semacam ini: ‘mungkinkah pergi menjadi solusi?’. Karena saya termasuk salah satu orang yang dekat dengan dia, saya coba bertanya adakah suatu hal yang sedang dia hadapi.

Ternyata benar, Sob! Setelah melalui perundingan akhirnya saya bertemu dengannya di sebuah warung kopi. Dia bercerita bahwa sedang berada pada titik kebingungan dan akhirnya berakibat sambat kepada saya. Hal yang membuatnya bersedih adalah hubungan asmaranya dengan sang kekasih ternyata menabrak hitungan Jawa atau adat weton. Di mana jika mereka tetap menikah maka terbaca akan berpotensi mendapat musibah besar.

“Padahal aku sudah sreg dan yakin bahwa dia bisa menjadi pendamping hidup yang baik, Mbak“. Itulah statement yang membuatnya optimis bahwa dia bisa menempuh tahap pernikahan dengan orang pilihannya. Tapi tetap saja penjelasannya itu tidak mampu melunakkan hati keluarganya yang keukeh bahwa mereka tetap tidak diperbolehkan menikah. Sontak kawan saya berpikir bahwa lebih baik tidak menikah jika tidak dengan pujaan hatinya. Hassss.

Tidak cukup itu, dia juga dengan nyaring mengumpat—mungkin sebagai bentuk pelampiasan amarahnya. “Yauwis lah mbak, daripada aku gak jadi menikah sama mas ku, mending aku minggat saja. Dengan begitu orang tuaku akan seneng kan!”. Haish, semuanya diucapkan. Iya, semuanya.

Saya percaya bahwa menikah adalah sebuah ibadah untuk menyempurnakan separuh agama manusia. Pun menikah merupakan hal yang pasti diinginkan oleh setiap insan. Tidak ada yang tahu kelak kita akan menikah dengan siapa, dan juga siapa yang tahu bahwa jalan yang akan kita lalui untuk tiba di tahap itu seperti apa.

Dan menikah itu bukan hanya perkara ‘aku dan kamu’ saja, melainkan ada keluarga kita, masyarakat kita, adat, budaya dan masih banyak lagi yang harus “disatukan” pula. Tidak cukup, Sob, jika hanya dengan kata “siap”, atau “cinta” saja. Perihal ini saya pun yakin jika kawan saya sebenarnya menyadari. Tapi siapa sangka, bahwa rasa cinta itu telah membutakan segalanya. (Mirip kata M. Faizi, “mungkin tidak segalanya, tapi nyaris”).

Dengan sabar dan penuh pengertian, saya mencoba menenangkan kawan saya. Kadang sesekali saya ajak dia untuk berpusing ria, tentang usaha orang tua mempertahankan adat dan tradisi yang telah diwariskan oleh leluhurnya. Bukan hanya itu, saya juga mengajak dia untuk berfikir tentang apa sebenarnya tujuan awal dia memutuskan untuk menikah.

Saya merasa bahwa meskipun kita hidup di generasinya Mbak Najwa bukan lagi generasi Teteh Siti Nurbaya, namun ngugemi (memegang teguh) adat bukanlah sebuah hal yang salah atau buruk. Sebab hidup di tengah-tengah budaya lah kita akan merasa lebih tahu bagaimana seharusnya bersikap. Selain itu adanya aturan adat Jawa tersebut juga salah satu upaya agar kelak pernikahan kita dijauhkan dari bala’. Ini adalah penjelasan perspektif orang tua sih, hehe.

Saya juga menuturkan sejatinya keluarga itu tidak pernah salah dalam menasehati dan mengarahkan. Meskipun di sisi lain kita merasa dipersulit atau peraturan mereka seperti maag yang melilit. Sakit. Namun saya percaya bahwa mereka juga punya dasar mengapa berlaku demikian.

Cinta kita tidak salah kok. Akan tetapi ada sebait aturan yang juga tidak bisa dilarang. Orang tua kita telah lebih dahulu mengerti dan merasakan pahit manisnya berumah tangga. Saya pun sepakat ketika orang tua berdalih ingin mengarahkan yang terbaik untuk anaknya. Dan itu hal yang wajar.

Hanya saja, sebagai anak, kita memang harus perbanyak membaca. Nggak bisa semuanya harus sesuai sama kehendak kita. Apalagi kalau tanpa melalui sebuah perundingan yang matang. Tentu akan menuai banyak kontra kan? Ya, karena memang ini urusan penting. Salah selangkah saja bisa fatal akibatnya.

Sejenak memang kawan saya tampak lebih tenang. Sambil menyeruput kopi good day yang mungkin telah dingin—sama dengan pikirannya mungkin, heuheuheu.

Di akhir pertemuan itu saya memberikan penguatan kepada dia. “Tidak ada orang tua yang menjerumuskan anaknya. Semua pasti akan tetap diperjuangkan dan dicarikan jalan keluar. Jangan berkecil hati. Sebab rahmat Allah saja lho sangat Besar.” Dengan senyuman yang sedikit dipaksakan, dia labih dahulu pergi dari pandangan saya.

Saya pun berlalu.[]

Tags: cangkemcintaJawamenyoal cinta vs adat jawapernikahanweton
ShareTweetSendShare
Previous Post

Novelet Nirmakna & Pandemicthink

Next Post

Violinis Caitlin

Intan Gandhini

Intan Gandhini

Tinggal di Ponorogo. Penulis buku "Catatan Hati di Tengah Pandemi" dan "Stop Wishing Start Doing By Learning". Anggota komunitas Kampus Literasi, Founder komunitas Pelangi Aksara. Juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional di Universitas Sumatera Utara-Medan dan Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional di Universitas Darussalam Gontor. Bisa disapa via Instagram @intan_ganndhini

Artikel Terkait

Belajar Mengitari Israel
Cangkem

Belajar Mengitari Israel

19 April 2023

Kebetulan tulisan saya kemarin di rubrik ini bertali-singgung dengan Israel. Kebetulan juga saya seorang pemalas akut. Daripada cari bahan nyangkem...

Menguak Kebodohanmu Melalui Rekomendasi Netflix-ku
Cangkem

Menguak Kebodohanmu Melalui Rekomendasi Netflix-ku

29 March 2023

Saya ini sekarang suka nulis, tapi kalau disuruh. Disuruh empunya web ini, contohnya. Tiga tahun lalu saya nulis kayak orang...

Bias Kontol dan Efek Sampingnya yang Menyebalkan
Cangkem

Bias Kontol dan Efek Sampingnya yang Menyebalkan

21 March 2022

Silakan kalau anda ingin memfitnah saya sebagai orang yang sedang misuh atau berkata kasar sejak dari judul. Tapi kontol sebagai...

Cengkraman Lelaki Idaman
Cangkem

Cengkraman Lelaki Idaman

18 January 2022

Mbak, kalau kamu dapat dentang chat yang sibuk mengajakmu munajat tengah malam. Aku bisiki dulu ‘ndak ada jaminan, kalau doi...

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga

Jenis-Jenis Garangan Paling Berbahaya bagi Kaum LDR

Jenis-Jenis Garangan Paling Berbahaya bagi Kaum LDR

9 January 2022
Perihal Kelahiran

Perihal Kelahiran

26 November 2021
Anak-anak Afrika Sedang Makan di Warung Tegal

Anak-anak Afrika Sedang Makan di Warung Tegal

18 February 2024
Gambar Artikel Tuntunan atau Tips Merayakan Valentine untuk Jomblo

Tuntunan Merayakan Bulan Asmara ala Jomblo

17 February 2021
Gambar Artikel Tut Wuri Golek Rai

Tut Wuri Golek Rai

25 November 2020
Puisi yang Mengantarkan Kematian

Puisi yang Mengantarkan Kematian

25 February 2021
Gambar Artikel Bahagia Menurut Aristoteles

Bahagia Menurut Aristoteles

28 December 2020
Dimensi Ketidakpastian

Dimensi Ketidakpastian

22 February 2021
Gambar Artikel Puisi Hikayat Jenderal Koruptor

Hikayat Jenderal Koruptor

31 January 2021
People vector created by vectorpocket - www.freepik.com

Metropolis Berduli

12 December 2021
Facebook Twitter Instagram Youtube
Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
  • Siasat Bersama Wong Cilik dan Upaya Menginsafi Diri: Sebuah Perjamuan dengan Sindhunata
  • Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya
  • Kenangan, Bahasa, dan Pengetahuan
  • Penjual Susu dan Puisi Lainnya
  • Peringati Hari Buku Nasional, Forum Buku Berjalan Adakan Temu Buku di Wisdom Park UGM Yogyakarta
  • Menyulut Api Literasi dari Kediri: Mahanani Book & Art Festival
  • Lelaki Tua yang Dipermainkan Nasib
  • Membangun Literasi Peduli Bumi: Festival Buku Berjalan
  • Kandang Menjangan Menggugat dan Puisi Lainnya
  • Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 2 (Selesai)
  • Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 1

Kategori

  • Event (11)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (9)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (63)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (50)
  • Metafor (207)
    • Cerpen (51)
    • Puisi (137)
    • Resensi (18)
  • Milenial (46)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (11)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In