Metafor.id

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

  • Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Wednesday, 14 May, 2025
  • Login
  • Register
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Sambatologi Cangkem

Cengkraman Lelaki Idaman

Fajri Zulia Ramdhani by Fajri Zulia Ramdhani
18 January 2022
in Cangkem
0
Cengkraman Lelaki Idaman

Sumber : Woman vector created by pikisuperstar - www.freepik.com

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Mbak, kalau kamu dapat dentang chat yang sibuk mengajakmu munajat tengah malam. Aku bisiki dulu ‘ndak ada jaminan, kalau doi yang ngechat kamu yo salat malam juga’. Bisa jadi si abang yang mengirimimu pesan manis untuk cepat-cepat bangun dan wudlu di jam dua pagi, aslinya sedang asik ngerumpi di warung kopi. Memasang alarm, mengingatkan untuk membangunkan tahajud. Biar dikira calon imam perhatian dan idaman, padahal kenyataanya? halah-halah.

‘Tapi kak, tiap jam salat ia tak henti mengirim chat?’ ya baiklah. Mungkin ia sedang memasang identitas pria sholih yang tak lupa tiap azan berkumandang untuk mengingatkanmu menggantikan lantunan dari toa masjid seberang. Pernah kamu tanya balik tidak, ‘bang rajin amat, apa ndak jamaah?’

Kemudian jangan lupa, ia akan dengan sering mengirim skrinsyut eh screenshot quote motivasi islami yang menggurui pribadimu yang menurutnya belum sempurna. Dan kamu bahagia, menemukan jalan kembali kepada Tuhan darinya. ‘Sepertinya dia berbeda kak?’

Sejak awal aku tak mempermasalahkan cara abang perhatianmu mengirim chat untuk menagih perhatian. Toh semua orang punya cara untuk pendekatan, dan mungkin dengan dalil agama dan ajakan ritual kamu akan dengan senang membalas pesannya yang panjang. Tapi yang kadang membuatku risau sholihah, bahwa karena pesan surgawi yang dibawanya membuat silau dan kerap menjadikanmu membenarkan tindakan tidak benarnya.

Kamu jadi tidak masalah ketika ia diam-diam mengirimkan pesan yang sama rajinnya kepada perempuan, dengan alasan jalan kebaikan dan mengingatkan. Kamu jadi membiarkan ketika ia berteriak kasar atau malah memukulmu ke tepian. Bagimu, laki-laki di atas, dan tak pernah masalah perempuan jadi objek kekerasan.

Katamu dalil yang dilantangkan di telingamu membuatmu tak mampu mengelak, hilang suara karena khawatir durhaka pada agama yang kini kau peluk dengan yakin sejak hadirnya. Belakangan kamu jadi bertanya, kenapa mendekati Tuhan jadi sedemikian menyeramkan dan agama mengabaikan luka hatimu yang menganga atau lebam tubuhmu yang membiru?

Kamu jadi bertanya-tanya apakah agama yang kau anut adalah agama yang lantang bersuara soal damai, menularkan cinta dan kasih pada sesama bahkan pada yang tidak sama? Dan kamu jadi takut, menganggap bahwa pria dengan lagak saleh yang salah kau temui adalah sama semuanya. Kamu jadi bertanya, kenapa laki-laki yang paham agama tapi cenderung menyakiti dan tak setia di sisi?

Padahal sayang, jika ia sejatinya memahami agama dengan sebaik-baik pemahaman. Tak pernah ada luka yang harus kau terima, selain penghormatan bahwa agama mengajarkan memuliakan perempuan yang bahkan sebelum hadirnya tak dianggap manusia.

Sayang, sejak awal sudah kukatakan bukan? Kamu tak cukup mengukurnya hanya dari pesan malam yang kamu bahkan tak tau ia sedang apa. Ia tak mengisyaratkan kadar ketakwaan sejati yang bersemayan di hati. Karena memang dalamnya tak mampu diukur dari deret pesan-pesan itu.

‘Lantas, jika itu tak mampu jadi tolak ukur bagaimana aku harus mengukur?’ Bertanya pada hatimu. Ritual adalah perkara paling dasar yang harusnya telah selesai diurus personal, bukan dipamerkan kepadamu sebagai niatan agar terlihat gemilang. Kenali dirinya dari sikap paling marah yang tak terkendali atau perasaan paling bahagia saat menimpali.

Agama sebagai tolak ukur yang dipinta agama dapat kau tengok dari laku harian yang diperbuatnya. Di hadapanmu, atau di belakang yang kau tau dari cerita teman. Perlakuan ia kepada orang tua dan sekitar, hingga mungkin hal-hal sederhana yang menampakkan keberagamaannya dengan segala lakunya.

Sejujurnya, aku pun tak punya kriteria dan cara pasti untuk memastikan definisi terbaik yang harusnya kau patuhi. Pesanku, jangan lupa untuk bertanya kepada Tuhanmu sekali lagi. Ia kah yang terbaik yang dapat membawamu menyeberangi jalan kehidupan, sebelum kembali kepadaNya sebagai hamba dengan penuh kepatuhan?

Tags: cangkemcengkraman lelaki idamansholeh
ShareTweetSendShare
Previous Post

Homo Digitalis dan Kebutuhan Kita pada Filsafat

Next Post

Rumit Melilit Silit

Fajri Zulia Ramdhani

Fajri Zulia Ramdhani

Penulis ABCD Perempuan, asal Klungkung Bali. Aktif berkhidmat di Santri Mengglobal sebagai Koordinator Bidang Pendidikan dan Penerbitan. Menyukai puisi dan prosa apalagi ditambah segelas kopi pandan janji jiwa.

Artikel Terkait

Belajar Mengitari Israel
Cangkem

Belajar Mengitari Israel

19 April 2023

Kebetulan tulisan saya kemarin di rubrik ini bertali-singgung dengan Israel. Kebetulan juga saya seorang pemalas akut. Daripada cari bahan nyangkem...

Menguak Kebodohanmu Melalui Rekomendasi Netflix-ku
Cangkem

Menguak Kebodohanmu Melalui Rekomendasi Netflix-ku

29 March 2023

Saya ini sekarang suka nulis, tapi kalau disuruh. Disuruh empunya web ini, contohnya. Tiga tahun lalu saya nulis kayak orang...

Bias Kontol dan Efek Sampingnya yang Menyebalkan
Cangkem

Bias Kontol dan Efek Sampingnya yang Menyebalkan

21 March 2022

Silakan kalau anda ingin memfitnah saya sebagai orang yang sedang misuh atau berkata kasar sejak dari judul. Tapi kontol sebagai...

Kriminalitas Jalan Pintas Keterdesakan
Cangkem

Kriminalitas Jalan Pintas Keterdesakan

7 December 2021

Siapa yang tak tahu kriminalitas? Pasti semua orang pernah mendengar kata itu. Fenomena kriminal akhir-akhir ini meningkat. Pandemi COVID-19 menjadi...

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga

Gambar Artikel Melebur Bersama Tuhan dengan Tarian

Melebur Bersama Tuhan dengan Tarian

27 December 2020
Gambar Artikel Kenangan yang Kusimpan Dalam-dalam

Kenangan yang Kusimpan Dalam-dalam

2 November 2020
Gambar Artikel Idealisme dan Pembantaian

Idealisme dan Pembantaian

9 December 2020
Gambar Artikel Tut Wuri Golek Rai

Tut Wuri Golek Rai

25 November 2020
Gambar Artikel Percakapan Orang Sinting Tentang Kota bawah Tanah

Percakapan Orang Sinting

23 January 2021

Temu Buku dan Sesi Bincang Editor di Yogyakarta

10 March 2024
Film “Like & Share”, Ketidaksengajaan dan Trauma Kekerasan Seksual

Film “Like & Share”, Ketidaksengajaan dan Trauma Kekerasan Seksual

8 May 2023
Bentang dan Jet Lag Blues

Bentang dan Jet Lag Blues

31 August 2021
Gambar Artikel Embun Asing Bagimu

Embun Asing Bagimu

15 November 2020
Gambar Artikel Ada yang Tetap Kuat

Ada yang Tetap Kuat

3 November 2020

Ikuti Kami di Instagram

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.
Facebook Twitter Instagram Youtube
Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Kenangan, Bahasa, dan Pengetahuan
  • Penjual Susu dan Puisi Lainnya
  • Peringati Hari Buku Nasional, Forum Buku Berjalan Adakan Temu Buku di Wisdom Park UGM Yogyakarta
  • Menyulut Api Literasi dari Kediri: Mahanani Book & Art Festival
  • Lelaki Tua yang Dipermainkan Nasib
  • Membangun Literasi Peduli Bumi: Festival Buku Berjalan
  • Kandang Menjangan Menggugat dan Puisi Lainnya
  • Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 2 (Selesai)
  • Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 1
  • Puasa Puisi: Perayaan Sastra Lintas Bahasa
  • Aku Merangkum Desember
  • Novel “Heaven”: Perundungan dan Pergulatan Hidup Penyintas

Kategori

  • Event (10)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (8)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (63)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (50)
  • Metafor (205)
    • Cerpen (51)
    • Puisi (135)
    • Resensi (18)
  • Milenial (46)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (11)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In