Metafor.id

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

  • Tentang Metafor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Friday, 1 July, 2022
  • Login
  • Register
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Milenial Gaya Hidup

4 Nilai Humanistik dalam Film “Hotel Transylvania: Transformania”

Mohammad Azharudin by Mohammad Azharudin
1 March 2022
in Gaya Hidup
0
4 Nilai Humanistik dalam Film “Hotel Transylvania: Transformania”

https://www.deviantart.com/mellodee/art/Hotel-Transylvania-757768697

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Bulan Januari 2022 lalu, film Hotel Transylvania yang ke-4 rilis. Film ini memiliki judul lengkap Hotel Transylvania: Transformania. Meski dari luar tampak memiliki kesan horor, tapi film ini family-friendly banget, kok. Konflik yang disuguhkan pun terasa begitu ringan. Jadi, bagi kalian yang merasa capek memahami film-film Christopher Nolan dan ingin beristirahat sejenak, film ini sangat recommended untuk ditonton. Asalkan waktu nonton pikiran kalian nggak dipenuhi oleh teori konspirasi. Maka, sementara lupakan dulu teori konspirasi di kepala kalian supaya bisa menikmati sisi hiburan filmnya.

Film Hotel Transylvania 4 ini bercerita tentang sosk Drak (nama lengkapnya Drakula) yang mau memasuki masa pensiunโ€•atau mungkin lebih tepatnya memensiunkan diriโ€•sebagai pemilik hotel. Drak berniat memindahtangankan kepemilikan hotel pada anaknya, Mavis. Namun, Drak nggak sepenuhnya yakin dengan hal tersebut. Musababnya adalah menantunya (yang juga merupakan suami dari Mavis), Johnny, memiliki visi yang berbeda dengan Drak.

Johnny ingin merenovasi hotel sesuai dengan konsep yang ada di kepalanya, dan hal tersebut sangat tidak diinginkan oleh Drak. Karena hal itu, Drak pun mengarang sebuah regulasi di mana aturannya berkata bahwa hotel hanya boleh dimiliki oleh monster, bukan manusia. Tanpa sengaja ternyata hasil mengarang Drak tersebut melahirkan masalah baru yang cukup runyam.

Nah, disadari atau tidak, ternyata film Hotel Transylvania 4 ini mengajarkan beberapa nilai kemanusiaan. Setidaknya ada 4 yang saya temukan, sebagai berikut:

  1. Empati

Dalam film ini, ajaran soal empati dipertontonkan saat Drak dan Johnny bertukar posisi. Johnny menjadi monster, sementara Drak menjadi manusia. Hal tersebut dapat terjadi lantaran alat dari Van Helsing yang dapat mengubah monster jadi manusia dan sebaliknya. Johnny ingin menjadi monster karena ia telah terperdaya oleh aturan karangan Drak soal kepemilikan hotel. Johnny berpikir bahwa bila dirinya jadi monster, maka ia akan mendapat hak milik hotel bersama dengan istrinya.

Sementara itu, Drak sendiri jadi manusia tanpa sengaja. Drak sangat membenci hal tersebut sebab ia tak lagi bisa menggunakan kekuatannya saat jadi monster (vampir). Oleh sebab itulah, Drak bersikeras supaya dirinya bisa berubah kembali menjadi monster.

Dalam menjalani perannya sebagai manusia, Drak mengalami banyak kesulitan yang belum pernah ditemuinya. Sebagai contoh, biasanya ia bisa menempuh perjalanan jauh dengan terbang (berubah jadi kelelawar), tapi sekarang tidak lagi. Drak juga baru pertama merasakan digigitโ€•bahkan dikeroyokโ€•nyamuk yang sangat menjengkelkannya.

Akan tetapi, di sisi lain Drak juga menemukan beberapa keindahan saat jadi manusia. Misalnya, ia nggak lagi terbakar oleh sinar matahari dan ia bisa bebas melihatnya. Keindahan matahari baru disadari oleh Drak ketika dirinya jadi manusia. Lalu bagaimana dengan Johnny? Ia justru jadi punya banyak kemudahan dibanding saat dirinya jadi manusia. Dari sini kita bisa belajar tentang empati. Belajar untuk merasakan keadaan yang sama dengan orang lain, sehingga kita tidak jadi pribadi yang sak–karepe dhewe.

  1. Mendengarkan Orang Lain

Mendengarkan orang lain bukan berarti nguping, lho ya! Salah satu scene yang mengajarkan soal mendengarkan orang lain adalah ketika Drak berbincang dengan Ericka tentang masa pensiunnya. Drak ingin segalanya terlihat sempurna (dalam arti sesuai dengan keinginan dirinya tentunya). Ericka sendiri mencoba menyadarkan Drak bahwa semuanya mungkin akan berbeda setelah dirinya pensiun, dan itu bukan masalah besar. Selain itu, Ericka juga coba meyakinkan Drak supaya ia ikhlas memberikan hak milik hotel pada Johnny, bukan cuma pada Mavis. Hal itu disebabkan karena bagaimana pun Johnny dan Mavis adalah suami-istri.

Nah, banyak dari kita yang sering kali enggan mendengarkan orang lain. Kita sering merasa bahwa pendapat kitalah yang paling benar, sehingga ketika ada orang lain bicara, kita malah menyelanya. Ini merupakan kebiasaan buruk yang harusnya tidak kita lestarikan.

Mirisnya, kebiasaan menyebalkan ini kadang justru melekat pada orang-orang yang mengenyam pendidikan tinggi. Padahal, pendidikan tinggi bukan jaminan kita menjadi orang yang paling benar. Tetap saja, masih ada kemungkinan bagi kita untuk salah. Atas hal itu, kita selalu perlu untuk mendengarkan orang lain. Berangkali dari apa yang dicontohkan dalam film Hotel Transylvania 4 ini kita bisa belajar kemampuan mendengar. Dimulai dari yang paling sederhana: tidak menyela saat orang lain bicara.

  1. Menerima Diri Sendiri

Ketika Drak berubah jadi manusia, ada banyak perubahan yang terjadi pada fisiknya. Rambut yang tidak lagi klimis, dada yang tidak membusung, juga perut yang jadi buncit. Awalnya Drak sangat takut dengan perubahan fisiknya tersebut. Ia berusaha menyembunyikannya dari Ericka. Tapi ternyata Ericka sudah tahu hal tersebut. Ericka lantas bilang bahwa ia tetap mencintai Drak bagaimana pun tampilannya. Drak pun akhirnya menerima perubahan pada fisiknya.

Barangkali banyak dari kita yang pernah mengalami hal serupa Drak, sulit menerima diri apa adanya. Namun, pertanyaan mendasarnya adalah, bukankah semua manusia lahir membawa kekurangannya masing-masing? Ada yang terlahir good looking, tapi PD-nya kelewatan sehingga justru membuat banyak orang nggak suka. Ada yang punya pemikiran bagus, tapi sayang suka menghakimi orang seenaknya. Tidak ada yang benar-benar sempurna. Jadi, mari kita terima diri sendiri apa adanya dengan cara berdamai dengan ketidaksempurnaan.

  1. Selalu Berusaha Melihat Sisi Positif

Kalimat tersebut merupakan kalimat yang sering dikatakan Johnny pada Drak. Hal itu lantaran Drak yang selalu menggerutu ketika menemui hal-hal yang tidak diinginkannya. Johnny kemudian memberi analogi sebuah marhsmallow yang dibakar. Dari luar marshmallow tersebut memang tampak buruk, tapi bila kita melihat isinya kita akan menemukan sesuatu yang manis. Jadi, mulai sekarang coba belajar lihat segala sesuatu dari sisi positifnya. Ambil hikmahnya. Kalau nggak bisa, maka misuh-lah!.Eh, jangan deh. Lebih baik ber-istighfar-lah.[]

Tags: filmFilm Hotel Transylvaniagaya hiduphumanismeReview Film
ShareTweetSendShare
Previous Post

Sajak Seorang Preman Sebelum Jadi Penyair

Next Post

Pentingnya Literasi Kepribadian pada Buku Cerita Anak

Mohammad Azharudin

Mohammad Azharudin

Asal Banyuwangi, Jawa Timur. Anak muda biasa yang suka belajar. Bisa disapa di Instagram @mas_azhar.27

Artikel Terkait

Pilih Masjid yang Tarawih 8 atau 20? Ada yang Dua-duanya lo!
Gaya Hidup

Pilih Masjid yang Tarawih 8 atau 20? Ada yang Dua-duanya lo!

13 April 2022

Perdebatan tentang jumlah rakaat tarawih yang mewarnai jagat maya tampaknya tak berlaku di Masjid Al-Hikmah Kampung Islam Lebah, Klungkung. Pasalnya...

4 Suguhan Apik yang Ditawarkan Film โ€œDonโ€™t Look Upโ€
Gaya Hidup

4 Suguhan Apik yang Ditawarkan Film โ€œDonโ€™t Look Upโ€

27 March 2022

Pada Desember 2021 lalu, Netflix merilis film Donโ€™t Look Up. Sebuah film fiksi ilmiah yang berbumbu komedi. Beberapa nama yang...

8 Film Dokumenter yang Akan Membuatmu Lebih Sadar Isu Lingkungan
Gaya Hidup

8 Film Dokumenter yang Akan Membuatmu Lebih Sadar Isu Lingkungan

23 March 2022

Sejak memasuki era digital ini, salah satu isu yang paling mengemuka selain teknologi informasi, aneka media baru sampai kecerdasan buatan,...

Gaya Hidup

Angklung: Warisan Budaya Sunda

6 December 2021

Angklungย adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang berkembang dariย masyarakat Sunda. Alat musik ini dibuat dariย bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi...

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga

Balapan yang Dibudayakan

Balapan yang Dibudayakan

20 October 2021
Bumi Rantau dan Hilangnya Pengharapan

Bumi Rantau dan Hilangnya Pengharapan

8 December 2021
Gambar Artikel 7 Kumpulan Lagu Barat yang Asik / Enak di Dengar Kuping. Kumpulan Lagu yang bikin hati kalian melted / meleleh

7 Lagu Barat yang Asik di Kuping

26 February 2021
Tips Menulis Artikel Ilmiah yang Publishable di Jurnal Nasional Terakreditasi

Tips Menulis Artikel Ilmiah yang Publishable di Jurnal Nasional Terakreditasi

25 March 2022
Latu

Latu

18 March 2021
Mengotak-atik Singkatan Merk Rokok

Mengotak-atik Singkatan Merk Rokok

5 March 2021
Ali Syariโ€™ati: Mempercayai Tuhan Sekaligus Menjaga Alam dan Hubungan Sesama Manusia

Ali Syariโ€™ati: Mempercayai Tuhan Sekaligus Menjaga Alam dan Hubungan Sesama Manusia

16 February 2022
Perempuan di Mata Asghar Ali Engineer

Perempuan di Mata Asghar Ali Engineer

29 June 2021
Pembaharuan Pendidikan Muhammadiyah di Indonesia: Refleksi Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan

Pembaharuan Pendidikan Muhammadiyah di Indonesia: Refleksi Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan

11 February 2021
Gambar Artikel Kucing Liar

Kucing Liar

18 November 2020

Ikuti Kami di Instagram

  • Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Sobat Muslim semua. Mohon maaf lahir dan bathin yaa sob ๐Ÿ™
Welcome Ramadhan 1443 H ๐Ÿฅฐโ™ฅ๏ธ

#ramadhan #metafordotid #nulisdimetafor
  • [WRITE FOR PEACE 3.1]
โ€œIf we have no peace, it is because we have forgotten that we belong to each other.โ€โ€”Mother Teresa.

Hallo sobat meta, siapa yang sudah menunggu program spesial yang diadakan For Peace Project?
Sekarang saatnya sobat ikuti agenda kegiatannya. Selengkapnya bisa klik link yang ada di story yaa sobat๐Ÿ˜ƒ๐Ÿ˜ƒ
_________________________________

How long have you waited to join our special annual program? Your patience is paid off now. Write For Peace is here! It is an annual event run by For Peace Project that selects the prospective youth in Southeast Asia to contribute by voicing their concerns about human rights and peacebuilding through writing. 

In this edition of Write For Peace, we try to bring up the overlooked issues on peace and human rights, including the rights of indigenous peoples, refugee & asylum seeker rights, Sexual and Gender-Based Violence (SGBV), and unrecognized beliefs and religious issues. Therefore, we provide a platform to understand and explore the problems mentioned by inviting four outstanding speakers in their respective fields. 

This activity aims to stimulate youth ideas and concerns and then manifests their thoughts through writing. 

There are a series of activities of Write For Peace 3.1: 
Registration: 16 March - 14 April 2022
Presentation Session: 16 - 17 April 2022
Open Submission: 18 - 30 April 2022
Article Publication: 25 April - 7 May 2022

What are you waiting for? Join us by clicking the link below for more information:

https://bit.ly/Guidelines_WFP31

Save the dates and see you in April!

#Writing #Writer
#ASEANYouth
#ASEAN #IndigenousPeople #GenderBasedViolence
#TraditionalReligion
#Refugees
#AsylumSeekers
#Peacebuilding 
#humanrights
  • [WRITE FOR PEACE 3.1]
โ€œIf we have no peace, it is because we have forgotten that we belong to each other.โ€โ€”Mother Teresa.

How long have you waited to join our special annual program? Your patience is paid off now. Write For Peace is here!

Ini adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh @forpeaceproject dengan memilih pemuda Asia Tenggara untuk berkontribusi dalam menyuarakan kekhawatiran mereka berkaitan dengan hak asasi manusia dan pembangunan perdamaian melalui tulisan.

Dalam Write For Peace edisi kali ini, kami mencoba mengangkat isu-isu yang terabaikan tentang perdamaian dan hak asasi manusia, termasuk hak masyarakat adat, hak pengungsi & pencari suaka, Kekerasan Berbasis Seksual dan Gender (SGBV), serta kepercayaan dan agama yang tidak diakui. Oleh karena itu, kami menyediakan wadah untuk memahami dan mendalami permasalahan tersebut dengan mengundang empat pembicara luar biasa di bidangnya masing-masing.

Kegiatan ini bertujuan untuk merangsang ide dan kepedulian kaum muda dalam mewujudkan pemikiran mereka melalui tulisan.

Berikut rundown kegiatan Write For Peace 3.1: 
Registration: 16 March - 14 April 2022
Presentation Session: 16 - 17 April 2022
Open Submission: 18 - 30 April 2022
Article Publication: 25 April - 7 May 2022

What are you waiting for? Join us by clicking the link below for more information:

https://bit.ly/Guidelines_WFP31

Save the dates and see you in April!

#Writing #Writer
#ASEANYouth
#ASEAN #IndigenousPeople #GenderBasedViolence
#TraditionalReligion
#Refugees
#AsylumSeekers
#Peacebuilding 
#HumanRights
  • [WRITE FOR PEACE 3.1]
โ€œIf we have no peace, it is because we have forgotten that we belong to each other.โ€โ€”Mother Teresa.

How long have you waited to join our special annual program? Your patience is paid off now. Write For Peace is here!

Ini adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh @forpeaceproject dengan memilih pemuda Asia Tenggara untuk berkontribusi dalam menyuarakan kekhawatiran mereka berkaitan dengan hak asasi manusia dan pembangunan perdamaian melalui tulisan.

Dalam Write For Peace edisi kali ini, kami mencoba mengangkat isu-isu yang terabaikan tentang perdamaian dan hak asasi manusia, termasuk hak masyarakat adat, hak pengungsi & pencari suaka, Kekerasan Berbasis Seksual dan Gender (SGBV), serta kepercayaan dan agama yang tidak diakui. Oleh karena itu, kami menyediakan wadah untuk memahami dan mendalami permasalahan tersebut dengan mengundang empat pembicara luar biasa di bidangnya masing-masing.

Kegiatan ini bertujuan untuk merangsang ide dan kepedulian kaum muda dalam mewujudkan pemikiran mereka melalui tulisan.

Berikut rundown kegiatan Write For Peace 3.1: 
Registration: 16 March - 14 April 2022
Presentation Session: 16 - 17 April 2022
Open Submission: 18 - 30 April 2022
Article Publication: 25 April - 7 May 2022

What are you waiting for? Join us by clicking the link below for more information:

https://bit.ly/Guidelines_WFP31

Save the dates and see you in April!

#Writing #Writer
#ASEANYouth
#ASEAN #IndigenousPeople #GenderBasedViolence
#TraditionalReligion
#Refugees
#AsylumSeekers
#Peacebuilding 
#HumanRights
  • Selamat Hari Kartini untuk semua sobat perempuan. โ™ฅ๏ธ๐ŸŒธ

#harikartini2022 #emansipasiwanita #metafordotid #nulisdimetafor
  • Selamat Hari Bumi 2022 ๐ŸŒ๐ŸŒŽ๐ŸŒ

Today
  • Selamat Hari Buku Sedunia sobat Meta ๐Ÿฅณ๐Ÿ“š

Lagi baca buku apa nih sobat?
Geser untuk liat koleksi buku self improvement Meta dong, ada favoritmu? ๐Ÿ˜
Komen di bawah yaaaa ๐Ÿ™†โ€โ™€๏ธ

#worldbookday #metafordotid #nulisdimetafor
  • Selamat hari buruh, sobat.
(KBBI: Buruh= orang yang bekerja untuk orang lain dengan mendapat upah; pekerja)

#hariburuhnasional #metafordotid #1mei2022
  • Selamat hari pendidikan nasional sobat.
Ada yang bilang pendidikan adalah proses menemukan yang dikehendaki Tuhan atas hidup kita.
Kalau menurut sobat, pendidikan itu apa?

#metafordotid #haripendidikannasional #belajar
  • Takbiran Buruh, Hardiknas Ki Hadjar Dewantara dan Lebaran Pascapandemi

Oleh M. Naufal Waliyuddin

Salah satu contoh dampak buruk doktrin kemandirian tersebut adalah ketidakmampuan individu dalam menakar dan menghargai jasa orang lainโ€”yang sangat mungkin tidak disadarinya. Kadang seseorang merasa mandiri, bisa mengurus KTP, SIM, nyuci pakaian, masak, sampai daftar kuliah dan hal lainnya dengan dirinya sendiri. Namun ia lupa, bahwa makanan yang ia beli, pakaian yang ia kenakan, pasti melibatkan multiperan dari berbagai profesi manusia.

Selengkapnya di 
https://metafor.id/kolom/takbiran-buruh-hardiknas-ki-hadjar-dewantara-dan-lebaran-pascapandemi/

#metafordotid
#nulisdimetafor
#bacaartikel
  • Innalillahi wa inna ilaihi rojiuun
.
.
.
Turut berbelasungkawa atas berpulangnya Buya Syafii. Semoga bertemu di kehidupan selanjutnya, buya.

(Sumber foto: web Antara)
  • Selamat Hari Lahir Pancasila, semoga kita senantiasa terus berkontribusi untuk Indonesia Sobat.

Jangan lupa kirim tulisanmu di website kami ๐Ÿ‘‹

#pancasila #bhinnekatunggalika #metafordotid #nulisdimetafor
Facebook Twitter Instagram Youtube
Metafor.id

Metafor.id adalah โ€œTaman Literasi Digitalโ€ yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Panitia Hari Besar Islam: Representasi Toleransi Keumatan dalam Peringatan Idul Fitri di Kabupaten Klungkung
  • Berteman dengan Kegagalan
  • Takbiran Buruh, Hardiknas Ki Hadjar Dewantara dan Lebaran Pascapandemi
  • Mati dan Pagi Hari di Cikajang
  • Pulang
  • Konsep Cahaya Menurut Suhrawardi dalam Epistimologi Ishraqi (Tasawuf Falsafi)
  • Membaca Pikiran Atheis Sam Harris: Manusia Bebas atau Terjajah Selera?
  • Menyuarakan Mereka yang Terbungkam
  • Sekala Niskala
  • Minyak Goreng: Objek Doktrin Ekonomi Politik Klasik โ€œLaissez-faireโ€
  • Pilih Masjid yang Tarawih 8 atau 20? Ada yang Dua-duanya lo!
  • Seni Memahami (Diri)

Kategori

  • Event (5)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (3)
  • Inspiratif (30)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (18)
  • Kolom (55)
    • Ceriwis (12)
    • Esai (43)
  • Metafor (186)
    • Cerpen (46)
    • Puisi (125)
    • Resensi (14)
  • Milenial (43)
    • Gaya Hidup (23)
    • Kelana (10)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (68)
    • Cangkem (16)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

ยฉ 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Login
  • Sign Up

ยฉ 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In