• Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Kamis, 21 Agustus 2025

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Metafor Puisi

Pekerja Malam

Anam Mushthofa by Anam Mushthofa
28 April 2021
in Puisi
0
Pekerja Malam

https://unsplash.com/photos/544ZtgLDJ98

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Mata-mata itu telah turun dari pandangannya

Kelopaknya terkapar dibungkam letih, ditusuk lelah

Semalaman mereka menjaga cahaya

Agar gelap tak mencuri jalan rizkinya

Telinga-telinga itu telah hilang dari pendengarannya

Mengistirahatkan suara, mengistirahatkan sengsara

Semalaman mereka mendengar derap harapan

Namun tak kunjung jua langkahnya

Mulut-mulut itu telah bergegas dari kata-katanya

Membawa puisi derai kembali’ dalam diamnya

Semalaman mereka menyumpal pahit

Yang menerka-nerka hidupnya

Tubuh-tubuh itu telah pulang dari penatnya

Langkahnya terkulai diterpa hal-hal rancu kehidupannya

Jiwanya telah dimandikan pegal dan linu

Seribu doa ia langitkan, satu kecewa ia pendam

“Oh Tuhanku, hidup ini setengah dari surga. Oh negeriku, hidup ini setengah dari neraka”.

Dukuhtengah, 2019

 

Pulang

Kepala itu telah pulang memikul lelah dan mencangking ransel berisi susah

Jiwanya telah sampai tepat pada Magrib, pakaiannya riuh belum ia lepas masih menempel bersama masalah-masalahnya.

Ia duduk menghitung laba tenaganya, satu lembar dua lembar belum juga dengan pas terbayar. Ia letakkan pikirannya, matanya mulai layu termakan ragu, ia yakinkan dirinya sepenuh yakin.

Perempuannya datang merebut lamunannya, “bagaimana kang?” Tanyanya yang memaksa telinga, seolah-olah menagih janji di waktu Subuh yang ia beri.

Sedikit ia beranjak dari masalah satu ke masalah lainnya, satu helai ia lepas yang dikenakannya meninggalkan meja yang berserakan lembaran seolah meja itulah yang menjawabnya. Mulutnya diam, pikirannya ramai.

Ia membersihkan sisa-sisa lelah menghadap penciptanya

“Seluruh jiwa kupasrahkan, seluruh kebutuhan engkau sudah meyakinkan”

Perempuannya bingung setengah kepalang, ingin marah tapi canggung.

Setelah itu mereka duduk menyimpan masalahnya di laci masing-masing,

“Tuhan sedang asyik bermain dengan kita” ucapnya di lahan mata perempuannya.

Dukuhtengah, 2019

 

Ingin Kerja

Pagi-pagi ia memeluk semangat, mengenakan seragam dan sepatu yang telah ia kibas dari debu nganggur

Semalaman ia menyiapkan menu untuk esok

Kertas baik , tulisan baik , dan jiwa yang baik.

Sebelum lamarannya ia serahkan kepada pimpinan harapan

Ia panjatkan terlebih dahulu kepada Tuhan

“Tuhan ditanah-tanah kering kebingungan, dihidup-hidup penuh kerisauan, terimalah lamaran ini. Di dalamnya terdapat hidup dan setumpuk keinginan”

Rayunya yang penuh khidmat, ia simpan nganggurnya di dalam laci.

 

Dukuhtengah, 2019

Tags: Pekerjapekerja malampengangguranpuisi bekerja
ShareTweetSendShare
Previous Post

Bekas Kecupan

Next Post

Mawar Hitam Praja Buana

Anam Mushthofa

Anam Mushthofa

orang pinggiran yang ingin terus menulis

Artikel Terkait

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
Puisi

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya

14 Agustus 2025

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya setiap malam ia menyetrika tubuhnya di depan kaca mencari lipatan-lipatan yang membuat lelaki itu malas pulang...

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
Puisi

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya

3 Agustus 2025

Hisap Aku hingga Putih bulan merabun serbuk langit bebal pohon dan batu tak bergaris hitam coreng malam yang sumuk punggung...

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
Puisi

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya

20 Juli 2025

Status Baru Ibu Ia tidak menangis di depan siapa pun. Tapi aku tahu, ada yang basah tiap kali ia mencuci...

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
Puisi

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya

22 Juni 2025

Kiat Marah yang Payah  Malam hari yang dingin mencekam cepat menusuk pori-pori. Dan keniscayaan lupa mendekam di hati dan kantong...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Kenapa Lagu Jawa Trending Terus Di Youtube? Ini Jawabannya

Kenapa Lagu Jawa Trending Terus Di Youtube? Ini Jawabannya

17 Maret 2022
Dimulai dari Ibu

Dimulai dari Ibu

6 Mei 2021
Gambar Artikel Lirih Menangis

Lirih Menangis

17 Januari 2021
Hadir itu Bukan Kamu

Hadir itu Bukan Kamu

25 Agustus 2021
Tamu

Tamu

10 Juli 2022
Bekas Kecupan

Bekas Kecupan

28 April 2021
Main Tanah dari Langit

Main Tanah dari Langit

28 November 2021
Gambar Artikel Puisi Solilukoi Seorang Koruptor

Solilokui Seorang Koruptor

31 Januari 2021
Khaled Abou El Fadl: Islam Puritan atau Islam Moderat?

Khaled Abou El Fadl: Islam Puritan atau Islam Moderat?

16 Juni 2021
Sebuah Limerick yang Gagal

Sebuah Limerick yang Gagal

22 Maret 2022
Facebook Twitter Instagram Youtube
Logo Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
  • Perjalanan Menuju Akar Pohon Kopi
  • Ozzy Osbourne dalam Ingatan: Sebuah Perpisahan Sempurna
  • Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
  • Going Ohara #2: Ketika One Piece Menjelma Ruang Serius Ilmu Pengetahuan
  • Sastra, Memancing, Bunuh Diri: Mengenang Ernest Hemingway
  • Selain Rindu, Apa Lagi yang Kaucari di Palpitu?
  • Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
  • Bentuk Cinta Paling Tenang dan Tak Ingin Jawab
  • Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
  • Siasat Bersama Wong Cilik dan Upaya Menginsafi Diri: Sebuah Perjamuan dengan Sindhunata
  • Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya

Kategori

  • Event (12)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (10)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (65)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (52)
  • Metafor (212)
    • Cerpen (53)
    • Puisi (140)
    • Resensi (18)
  • Milenial (47)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (12)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.