Embun Asing Bagimu
Kau yang datang dalam hening
Begitu sekejap menjelang fajar menyingsing
Senyum-senyum semangat siap menyambut datangmu
Energi pulih kembali, setelah lelap mengistirahatkan ragaku
Udara sejuk pagi hari
Dalam waktu subuh yang tenteramkan hati
Melahirkan bulir-bulir embun yang menyejukkan
Menemanimu sebelum cahaya terang benderang
Begitu singkat, lalu saling meninggalkan
Kemudian menjadi asing
Aku embun sejuk di pagi hari
Untuk kamu yang mentari sebelum menjulang tinggi
Terima kasih
Setidaknya aku bisa menemani
Meski hanya sebentar, lalu pergi kembali
Gresik, 8 November 2020
Sudikah Kau Duduk di Sini
Sudikah kau duduk di sini?
Di antara lengang kursi-kursi
Kita cipta sebuah bincang
Dalam detik-detik juang
Tentang basa-basi, kisah-kasih,
dan kobaran emosi yang berapi-api
Sudikah kau duduk di sini?
Berdua, hanya duduk-duduk saja
Aku memesan pahitnya gaduh dalam kepala,
juga laparnya rasa asing yang terus bersuara
Entah kamu mau memesan apa
Surabaya, 11 Agustus 2020
Tempat Bersandar
Aku sudah lelah
Bertualang tanpa arah
Ingin merasakan nikmatnya jeda
Mengistirahatkan segala payah
Wajar saja
Bila cemasku berujung marah
Emosi meluap tak terduga
Kasih, jangan meledakkan isi kepala
Izinkan aku berlabuh
Meredam gelisah
Terdekap dalam pelukmu
Tidak ada kata sia-sia
Kasih, izinkan aku bersandar
Kepadamu satu-satunya debar
Kasih, izinkan aku tertambat
Kepadamu satu-satunya pegangan yang erat
Gresik, 5 Juli 2020
Comments 1