slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
Hikayat Jenderal Koruptor - Kumpulan Puisi Tentan Korupsi - Metafor.id .

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
Tuesday, 01 July 2025
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Metafor Puisi

Hikayat Jenderal Koruptor

Puisi-puisi Syukur Budiardjo

Syukur Budiardjo by Syukur Budiardjo
31 January 2021
in Puisi
0
Gambar Artikel Puisi Hikayat Jenderal Koruptor

Sumber Gambar : https://mir-s3-cdn-cf.behance.net/project_modules/source/bf4f8f46328979.58503dc8bf191.jpg

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Puisi Hikayat Jenderal Koruptor

 

Tersebutlah di dalam hikayat ini
Seorang jenderal berbintang dua
Tentu dengan sangat gagah berani
Lalu kalap menilap uang negara

Padahal dia seorang perwira tinggi
Yang tentu kayak untuk dihormati
Serta tentu layak pula jadi teladan
Bagi mereka yang menjadi bawahan


Akan tetapi tabiat sang jenderal
Memang sungguh tidak bermoral
Karena wataknya bagaikan kadal
Kelakuannya juga terlihat kumal

Ratusan miliar rupiah telah dijarah
Tanpa sedikit pun merasa bersalah
Karena semua dibuat seolah lumrah
Meski nilainya sangat melimpah ruah


Ia bersekongkol dengan pengusaha
Menggunakan cara atau modus lama
Melipatgandakan nilai atau harganya
Hingga untung segunung diperolehnya

Dengan jimat kekuasaan yang dipegang
Ia mencuri tanpa sedikit pun rasa bimbang.
Ia ramnpok uang negara berdasar wewenang
Seperti harimau yang terlepas dari kandang


Kekayaannya tentu tak sebanding dengan gaji
Yang diperolehnya sejak menjadi perwira pertama
Meski dikumpulkan bertahun-tahun lamanya
Hingga ia kini menjadi seorang perwira tinggi

Agar kekayaannya tak mudah diketahui
Maka kekayaannya itu harus dicuci
Untuk itu ia kemudian menikah lagi
Memalsukan nama dan umur ia jalani

Istri mudanya memang benar-benar muda
Ia mantan ratu kecantikan di sebuah kota
Diberikannya rumah mewah bagaikan istana
Yang tentunya terserak di mana-mana                                                                  

 

Istri mudanya yang lain juga berumah megah
Di samping itu tentu juga bermobil mewah
Hartanya tersebar di mana-mana melimpah
Pasti membuat semua orang jadi terperangah

Selain diatasnamakan istri-istri mudanya
Kekayaan hasil korupsi dari uang negara
Yang nilainyai tentu sangat tiada terkira
Juga diatasnamakan saudara dan mertua

Hasil korupsi uang negara kemudian dicucinya
Hingga dengan cepat telah berubah bentuknya.
Menjadi pom bensin, tanah, perkebunan, sawah
Perusahaan pengangkutan dan tentu saja rumah

Akan tetapi, semua cerita tentu saja ada akhirnya
Atau semua hikayat tentu saja akan tamat
Sang jenderal koruptor tertangkap aparat KPK
Hingga kini mendekam di balik terali besi berkarat

Demikianlah hikayat jenderal koruptor
Yang bergelimang dengan perbuatan kotor
Semua kekayaannya telah disita negara
Katanya dimiskinkan kembali seperti sedia kala

Cibinong, Mei 2020 

 

Puisi Berkata dan Tertawa Gila


Ketika kamu ketahuan korupsi
uang negara yang nilainya berlipat-lipat,
aku berkata: Gila!
Padahal, kamu wakil rakyat.

Ketika kamu ketahuan korupsi
uang negara yang nilainya sungguh hebat,
aku berkata: Gila!
Padahal, kamu layaknya birokrat.

Ketika kamu ketahuan korupsi
uang negara yang nilainya memerlukan nyali,
aku berkata: Gila!
Padahal, kamu Ketua Mahkamah Konstitusi.

Ketika kamu ketahuan korupsi
uang negara yang nilainya tak terperi,
aku berkata : Gila!
Padahal, kamu seorang menteri.

Ketika korupsi terjadi di mana-mana
yang dilakukan pejabat, partai, dan penguasa,
aku berkata dengan nada tertawa: Gila!
Padahal, seharusnya mengurusi rakyat yang menderita.

Jakarta, 12 November 2020

 

Ngeri-ngeri Sadap

Korupsi itu 

ngeri-ngeri sadap.

 

Jakarta, Maret 2020

Tags: korupsikoruptorpenjahatuang rakyat
ShareTweetSendShare
Previous Post

Solilokui Seorang Koruptor

Next Post

Promothean

Syukur Budiardjo

Syukur Budiardjo

Penulis dan Pensiunan Guru ASN di DKI Jakarta. Alumnus Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) Jurusan Bahasa Indonesia IKIP Jakarta. Menulis artikel, cerpen, dan puisi di media cetak dan daring. Menulis buku kumpulan puisi Mik Kita Mira Zaini dan Lisa yang Menunggu Lelaki Datang (2018), Demi Waktu (2019), Beda Pahlawan dan Koruptor (2019), buku kumpulan esai  Enak Zamanku, To! (2019), dan buku nonfiksi Strategi Menulis Artikel Ilmiah Populer di Bidang Pendidikan Sebagai Pengembangan Profesi Guru (2018). Akun Facebook, Instagram, dan Youtube menggunakan nama Sukur Budiharjo.

Artikel Terkait

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
Puisi

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya

22 June 2025

Kiat Marah yang Payah  Malam hari yang dingin mencekam cepat menusuk pori-pori. Dan keniscayaan lupa mendekam di hati dan kantong...

Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya
Puisi

Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya

26 May 2025

belum genap pagi belum genap pagi, belum genap jajanan cuma ganjil-ganjil di hati dan lubang-lubang memenuhi sanubari menjadi tak sampai,...

Penjual Susu dan Puisi Lainnya
Puisi

Penjual Susu dan Puisi Lainnya

2 June 2024

Hikayat Junjungan Kita; Husain ini seruan bergema di dinding padam Terowongan Husain adalah sejarah peradaban jin, manusia, malaikat, dan Tuhan....

Kandang Menjangan Menggugat dan Puisi Lainnya
Puisi

Kandang Menjangan Menggugat dan Puisi Lainnya

5 April 2024

KANDANG MENJANGAN MENGGUGAT Otakmu gemetar merangkai tangkapan. Menyuntingnya, bahkan sebelum menyusunnya. Seakan aku bukanlah hal konkret dan kau perlu membangunku....

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga

Tiada yang Bakal Dirindu

Tiada yang Bakal Dirindu

28 January 2022
Multi Peran Guru

Multi Peran Guru

8 March 2021
Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 1

Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 1

1 April 2024
Suaka Rasa dan Derita

Suaka Rasa dan Derita

12 February 2021
Sandalku Dicuri Tuhan | Puisi-puisi Widya Prayoga T.

Sandalku Dicuri Tuhan | Puisi-puisi Widya Prayoga T.

24 May 2023
Melankolia Perjalanan Musim

Melankolia Perjalanan Musim

5 July 2021
Seorang Lelaki dan Sungai

Seorang Lelaki dan Sungai

3 January 2022
Anjingaseo

Anjingaseo

5 February 2021
Stanza di Stasiun Juanda

Stanza di Stasiun Juanda

18 April 2021
Gambar Artikel Cerpen Kematian Seorang Penemu

Kematian Seorang Penemu

16 January 2021
Facebook Twitter Instagram Youtube
Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
  • Siasat Bersama Wong Cilik dan Upaya Menginsafi Diri: Sebuah Perjamuan dengan Sindhunata
  • Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya
  • Kenangan, Bahasa, dan Pengetahuan
  • Penjual Susu dan Puisi Lainnya
  • Peringati Hari Buku Nasional, Forum Buku Berjalan Adakan Temu Buku di Wisdom Park UGM Yogyakarta
  • Menyulut Api Literasi dari Kediri: Mahanani Book & Art Festival
  • Lelaki Tua yang Dipermainkan Nasib
  • Membangun Literasi Peduli Bumi: Festival Buku Berjalan
  • Kandang Menjangan Menggugat dan Puisi Lainnya
  • Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 2 (Selesai)
  • Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 1

Kategori

  • Event (11)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (9)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (63)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (50)
  • Metafor (207)
    • Cerpen (51)
    • Puisi (137)
    • Resensi (18)
  • Milenial (46)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (11)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In