Terlambat Sadar
ributlah dengan waktu
berdebat tentang mereka yang durhaka pada ibu
sedang isi kepala manusia
hanya ada kehampaan
di kala cerita
masih terbaring sendirian
tak ada gugur daun trembesi yang pergi berkelana
seperti kematian hati bagi mereka yang terlena
menyisir hari demi hari dengan berjalan
di atas gurun pasir tanpa seorang pun teman
betapa terasa sepi angin
menggulung pupus daun pisang
yang memeluk bayi kelelawar
diam-diam aku meringkuk bimbang
ragu mengeja tetes gerimis yang pasrah
saat tangan takdir menjamah dunia yang lelah
sekarang tak ada lagi gugur buah mahoni
yang nyangsang ke sanubari
seperti helai-helai kenangan
yang jatuh perlahan-lahan
bagiku yang sering lupa ingatan
baru sadar betapa napas terasa hambar
bagiku yang buta kiblat kerinduan
terlambat sadar betapa ajal tak lagi bisa ditawar
Umbulharjo, 2021
Di Balik Senyum Warga Desa
tanah becek dan kembang brambang
menyimak senandung bisu dari batu-batu kali
tentang rindang beringin Watu Anyang
yang memayungi rintik tangis ibu petani
adakah waktu masih menyisakan kesunyian
yang hangat menghangatkan
bagi gigil dingin gunung Welirang
sedang anak gembala tak sekolah
merasa bahagia di sawah
bersama lumpur, belut, emprit dan burung gereja
tiba saat pohon kersen menjamu anak gembala
gubuk gedhek dan kembang brambang khusyuk membaca
biru samudera dari sorot mata manusia
tentang ketabahan dan amarah
yang berperang panjang di balik senyum penduduk desa
Kembangsore, 2021
Setia Mengerjakan Cinta
ada pecahan genting
yang menyimpan hidup
dan bau gerimis
–seperti mata yang hening
: hanya gubuk lusuh bagi jiwa yang bisu
tepekur sepi dan letih di kebisingan waktu
kau mungkin kicau burung prenjak dan kepodang
isyarat alam desa masih perawan
sebelum dijamah komplotan siluman
berwajah semua orang
sedang aku di sini bersama pohon ketapang
runyam mengunyah usia
dan angin hanya mendepak batu
tapi tak pecah
maka kupetik puisi di pohon qulhu
setia mengerjakan cinta
tanpa menyebutkannya
rela menjadi asing
bagi diri sendiri
tanpa kehilangan warna
Kembangsore-Umbulharjo, Maret-Juni 2021