• Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Kamis, 28 Agustus 2025

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Metafor Puisi

Di Balik Senyum Warga Desa

M. Naufal Waliyuddin by M. Naufal Waliyuddin
13 Juli 2021
in Puisi
0
Di Balik Senyum Warga Desa

Karya Paul Bond (http://www.paulbondart.com/paintings/gallery-1/)

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Terlambat Sadar

ributlah dengan waktu
berdebat tentang mereka yang durhaka pada ibu
sedang isi kepala manusia
hanya ada kehampaan
di kala cerita
masih terbaring sendirian

tak ada gugur daun trembesi yang pergi berkelana
seperti kematian hati bagi mereka yang terlena
menyisir hari demi hari dengan berjalan
di atas gurun pasir tanpa seorang pun teman

betapa terasa sepi angin
menggulung pupus daun pisang
yang memeluk bayi kelelawar

diam-diam aku meringkuk bimbang
ragu mengeja tetes gerimis yang pasrah
saat tangan takdir menjamah dunia yang lelah

sekarang tak ada lagi gugur buah mahoni
yang nyangsang ke sanubari
seperti helai-helai kenangan
yang jatuh perlahan-lahan

bagiku yang sering lupa ingatan
baru sadar betapa napas terasa hambar
bagiku yang buta kiblat kerinduan
terlambat sadar betapa ajal tak lagi bisa ditawar

Umbulharjo, 2021

 

Di Balik Senyum Warga Desa

tanah becek dan kembang brambang
menyimak senandung bisu dari batu-batu kali
tentang rindang beringin Watu Anyang
yang memayungi rintik tangis ibu petani

adakah waktu masih menyisakan kesunyian
yang hangat menghangatkan
bagi gigil dingin gunung Welirang

sedang anak gembala tak sekolah
merasa bahagia di sawah
bersama lumpur, belut, emprit dan burung gereja

tiba saat pohon kersen menjamu anak gembala
gubuk gedhek dan kembang brambang khusyuk membaca
biru samudera dari sorot mata manusia
tentang ketabahan dan amarah
yang berperang panjang di balik senyum penduduk desa

Kembangsore, 2021

 

Setia Mengerjakan Cinta

ada pecahan genting
yang menyimpan hidup
dan bau gerimis
–seperti mata yang hening
: hanya gubuk lusuh bagi jiwa yang bisu

tepekur sepi dan letih di kebisingan waktu

kau mungkin kicau burung prenjak dan kepodang
isyarat alam desa masih perawan
sebelum dijamah komplotan siluman
berwajah semua orang

sedang aku di sini bersama pohon ketapang
runyam mengunyah usia
dan angin hanya mendepak batu
tapi tak pecah

maka kupetik puisi di pohon qulhu
setia mengerjakan cinta
tanpa menyebutkannya
rela menjadi asing
bagi diri sendiri
tanpa kehilangan warna

Kembangsore-Umbulharjo, Maret-Juni 2021

Tags: desadi balik senyum warga desakerinduanpetanipuisisajaksepisetia mengerjakan cintaterlambat sadar
ShareTweetSendShare
Previous Post

Di Sepanjang Jarak antara Sepasang Kekasih

Next Post

Ritual Pulang Kerja dan Manusia yang Terlupakan

M. Naufal Waliyuddin

M. Naufal Waliyuddin

Tim Redaksi Metafor

Artikel Terkait

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
Puisi

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya

14 Agustus 2025

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya setiap malam ia menyetrika tubuhnya di depan kaca mencari lipatan-lipatan yang membuat lelaki itu malas pulang...

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
Puisi

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya

3 Agustus 2025

Hisap Aku hingga Putih bulan merabun serbuk langit bebal pohon dan batu tak bergaris hitam coreng malam yang sumuk punggung...

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
Puisi

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya

20 Juli 2025

Status Baru Ibu Ia tidak menangis di depan siapa pun. Tapi aku tahu, ada yang basah tiap kali ia mencuci...

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
Puisi

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya

22 Juni 2025

Kiat Marah yang Payah  Malam hari yang dingin mencekam cepat menusuk pori-pori. Dan keniscayaan lupa mendekam di hati dan kantong...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Hari Raya Kenangan dan Peringatan Patah Hati

Hari Raya Kenangan dan Peringatan Patah Hati

29 Maret 2021
Beberapa Adegan di Balik Pintu yang Tak Terkunci

Beberapa Adegan di Balik Pintu yang Tak Terkunci

7 Februari 2021
Penjual Susu dan Puisi Lainnya

Penjual Susu dan Puisi Lainnya

2 Juni 2024
Perempuan Sumba dan Budaya Kawin Tangkap

Perempuan Sumba dan Budaya Kawin Tangkap

23 Juni 2021
Membaca Cara Kerja Pikiran

Membaca Cara Kerja Pikiran

8 April 2022
Rindu Bersaung di Senaru

Rindu Bersaung di Senaru

10 Maret 2021
Ihwal Mawat

Ihwal Mawat

7 Februari 2021
Kenangan, Bahasa, dan Pengetahuan

Kenangan, Bahasa, dan Pengetahuan

26 April 2025
Gambar Artikel Jembatan Lamper

Jembatan Lamper

2 November 2020
Menerka Kiblat Dakwah Generasi Muda di Masa Depan

Menerka Kiblat Dakwah Generasi Muda di Masa Depan

16 Februari 2022
Facebook Twitter Instagram Youtube
Logo Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Merebut Kembali Kembang-Kembang Waktu dari Tuan Kelabu
  • Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
  • Perjalanan Menuju Akar Pohon Kopi
  • Ozzy Osbourne dalam Ingatan: Sebuah Perpisahan Sempurna
  • Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
  • Going Ohara #2: Ketika One Piece Menjelma Ruang Serius Ilmu Pengetahuan
  • Sastra, Memancing, Bunuh Diri: Mengenang Ernest Hemingway
  • Selain Rindu, Apa Lagi yang Kaucari di Palpitu?
  • Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
  • Bentuk Cinta Paling Tenang dan Tak Ingin Jawab
  • Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
  • Siasat Bersama Wong Cilik dan Upaya Menginsafi Diri: Sebuah Perjamuan dengan Sindhunata

Kategori

  • Event (12)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (10)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (65)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (52)
  • Metafor (213)
    • Cerpen (53)
    • Puisi (140)
    • Resensi (19)
  • Milenial (47)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (12)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.