slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
Mengenal Thasykubro Zadah: Sejarawan Penulis Ensiklopedia Islam - Metafor.id
Metafor.id

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

  • Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Sunday, 1 June, 2025
  • Login
  • Register
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Inspiratif Sosok

Mengenal Thasykubro Zadah: Sejarawan Penulis Ensiklopedia Islam

Muhammad Dawil Adkha by Muhammad Dawil Adkha
10 March 2022
in Sosok
0
Mengenal Thasykubro Zadah: Sejarawan Penulis Ensiklopedia Islam

Sumber foto: neelwafurat.com

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Setelah meninggalnya Nabi saw., Islam dipimpin oleh Khulafa’ al-Rasyidun dan diikuti oleh beberapa dinasti selanjutnya mulai dari Umawiyyah, Abbasiyah, sampai Utsmaniyyah. Pada era beberapa dinasti tersebut Islam mengalami perkembangan yang sangat masif baik dari segi tersebarnya ajaran Islam, kekuasaan, hingga ilmu pengetahuan.

Islam sangat diberkati dengan para cendekiawan yang sangat berjasa dalam memperkaya khazanah keilmuan. Di beberapa catatan, dikatakan bahwa puncak peradaban pengetahuan Islam adalah pada era dinasti Abbasiyah. Namun bukan berarti setelah itu khazanah Islam semakin meredup. Terdapat sejumlah cendekiawan yang lahir di era Utsmaniyyah yang juga ikut serta memperkaya khazanah Islam. Salah satunya bernama Thazkubro Zadah, seorang sejarawan muslim yang hidup di masa kepemimpinan Sultan Sulaiman al-Qanuni.

 

Profil Thasykubro Zadah

Ia mempunyai nama lengkap Ahmad bin Musthafa bin Khalil, namun lebih dikenal dengan nama Thasykubro Zadah. Ia lahir di kota Bursa pada tanggal 2 Desember 1494 M (901 H). Menginjak usia remaja, ia berangkat ke kota Ankara untuk belajar dan menghafal Alquran. Bersamaan pada waktu itu, ayahnya memberinya laqab ‘Ishamuddin dan kunyah Abu al-Khair.

Thasykubro mempunyai seorang kakak bernama Nizhamuddin Abu Sa’id Muhammad bin Musthafa bin Khalil. Sejak kecil, ia dan kakaknya dididik oleh ayahnya secara intens terutama dalam ilmu pengetahuan. Ia menghabiskan masa kecilnya untuk belajar ilmu kaidah bahasa Arab kepada ayahnya sendiri, sampai di saat ayahnya bertugas di kota Kostantin (Istanbul), ia dititipkan kepada al-‘Alim Ala’uddin al-Yatim. Di tangan gurunya tersebut, Thasykubro mulai mengkhatamkan sekaligus menghafalkan banyak kitab mukhtashar nahwu dan sharf.

Pendidikannya dilanjutkan kembali di kota Bursa, Madrasah Maulana Khasr, di bawah bimbingan pamannya yang bernama Qawamuddin Qasim. Thasykubro bersama kakaknya melanjutkan belajar nahwu dan sharf kepada pamannya tersebut sampai hafal nazham alfiyyah ibnu malik dengan sempurna. Tidak lama kemudian, kakaknya menderita penyakit hingga meninggal dunia di usia yang masih muda. Sebelum meninggal, kakaknya memberi wasiat kepada Thasykubro agar lebih giat dalam belajar. Thasykubro kemudian belajar ilmu kalam, ilmu manthiq, dan ‘ulum al-qur’an tetap kepada pamannya tersebut.

Ketika ayahnya selesai bertugas di kota Kostantin kemudian pulang ke Bursa, Thasykubro melanjutkan belajarnya kepada ayahnya dan mengkhatamkan kitab-kitab fikih, adab al-bahts, dan akidah. Thasykubro juga menimba ilmu dari beberapa gurunya di antaranya; Muhyiddin al-Fanari, Muhyiddin Muhammad al-Qujwi, Badruddin Mahmud bin Qadhi Zad al-Rumi, Muhammad al-Tunisi. Dari beberapa gurunya tersebut, Thasykubro belajar mulai dari ilmu fikih, ilmu hadis, tafsir Alquran, ilmu jadal, ilmu balagah, tarikh, fara’idl dan beberapa cabang ilmu lainnya. Sanad keilmuan Thasykubro sambung kepada Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dan Sa’duddin al-Tuftazani.

Setelah cukup banyak menimba ilmu, Thasykubro ditugaskan menjadi seorang guru di Kostantin pada tahun 1526 M kemudian mengajar di kota Dimotika pada tahun 1536 M. Ia juga pernah menjadi hakim di kota Bursa. Thasykubro memiliki beberapa santri yang kemudian namanya terkenal antara lain; Ahmad bin Abdullah al-Rumi, Ahmad bin Abi al-Su’ud, Muhammad bin Muhammad al-Dimasyqi, Ahmad bin Sairak al-Husaini, Abdullah Ghazali Zadah, Muhammad bin Ahmad Thasykubro, dll.

Thasykubro meninggal pada tahun 968 H, atau bertepatan dengan 16 April 1561 M.

 

Karya-Karya Thasykubro

Thasykubro merupakan akademisi muslim yang sangat produktif. Selain belajar dan mengajar, ia juga menulis banyak karya. Salah satu karya monumentalnya berjudul Maudlu’at al-Ulum, buku ini merupakan ensiklopedia Islam yang berisikan biografi dari 522 cendekiawan muslim era dinasti Usmani. Ensiklopedia tersebut kemudian diterjemahkan ke bahasa turki dan diberi judul al-syaqaiq al-nu’maniyyah. Selain ensiklopedia, beberapa tulisan Thasykubro yang lain sebagaimana berikut:

  • Miftah al-Sa’adah wa Mishbah al-Sayyadah
  • Nawadir al-Akhbar fi Manaqib al-Akhyar
  • Al-Syifa la Dawa’ al-Waba’
  • Al-Risalah al-Jami’ah li Washf ‘Ulum al-Nafi’ah
  • Risalah al-Adab fi ‘Ilm Adab al-Bahts al-Munazharah
  • Risalah al-Qadla’ wa al-Qadar

Dan lain-lain, ada juga karya Thasykubro yang berbentuk nazham.

______________________________________

 

Sumber:

Thasykubro Zadah, al-Syaqaiq al-Nu’maniyyah, Beirut: Dar al-Kutub al-‘Araby

Ali bin Bali, al-Aqd al-Manzhum fi Dzikr Afadlil al-Rum, Boulaq: Mathba’ah al-Amiriyyah

Al-Hasan bin Muhammad al-Burini, Tarajim al-A’yun, Damaskus: al-Majma’ al-‘Ilm al-‘Araby

Tags: ensiklopedia Islamsejarah islamsosokThasykubro Zadahtokoh muslim
ShareTweetSendShare
Previous Post

Tadabbur via Momentum Hujan

Next Post

Pengakuan

Muhammad Dawil Adkha

Muhammad Dawil Adkha

Asal Jember, Jawa Timur. Mahasiswa Pascasarjana IAT UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Bisa disapa via ig: @m.dawela

Artikel Terkait

Anthony Giddens: Agensi dan Strukturasi Sosial
Sosok

Anthony Giddens: Agensi dan Strukturasi Sosial

30 November 2022

Anthony Giddens adalah mantan Direktur London School of Economics (LSE) yang tercatat sebagai salah satu sosiolog penting dunia menjelang akhir...

Ali Syari’ati: Mempercayai Tuhan Sekaligus Menjaga Alam dan Hubungan Sesama Manusia
Sosok

Ali Syari’ati: Mempercayai Tuhan Sekaligus Menjaga Alam dan Hubungan Sesama Manusia

16 February 2022

Arsitek Revolusi Islam, begitulah kata M. Dawam Rahardjo untuk Ali Syari’ati dalam tulisan kecilnya berjudul Ali Syari’ati: Mujahid Intelektual di...

Menyikapi Pemikiran Barat Seperti Jamaluddin al-Afghani
Sosok

Menyikapi Pemikiran Barat Seperti Jamaluddin al-Afghani

31 January 2022

Modernisme Barat adalah masa yang sangat berbeda bagi masyarakat Islam, setelah pada masa sebelumnya selalu ada keterkaitan yang masih bisa...

Hartojo Andangdjaja: Menulis Puisi dengan Bahasa yang Jernih
Sosok

Hartojo Andangdjaja: Menulis Puisi dengan Bahasa yang Jernih

11 October 2021

Seorang sastrawan Indonesia yang memiliki kekhasan dalam mencipta karya sastra adalah penyair Hartojo Andangdjaja. Sastrawan yang lahir di Solo pada...

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga

Membaca Pikiran Atheis Sam Harris: Manusia Bebas atau Terjajah Selera?

Membaca Pikiran Atheis Sam Harris: Manusia Bebas atau Terjajah Selera?

19 April 2022
Gambar Artikel Game yang lagi viral tahun 2021. Higgs Domino. Chip. Spin. Game yang menghasilkan Uang

Game yang Lagi Viral di Tahun 2021

23 April 2021
Gambar Artikel Puisi Tentang Nenek, Buku Buku Ompong dan Lainnya

Buku-buku Ompong

27 January 2021
Membangun Literasi Peduli Bumi: Festival Buku Berjalan

Membangun Literasi Peduli Bumi: Festival Buku Berjalan

5 May 2024
Belajar Menulis

Belajar Menulis

1 April 2021
Lapangan Tembak

Lapangan Tembak

10 February 2021
Pilih Masjid yang Tarawih 8 atau 20? Ada yang Dua-duanya lo!

Pilih Masjid yang Tarawih 8 atau 20? Ada yang Dua-duanya lo!

13 April 2022
Gambar Artikel Sajak Asal Njeplak

Sajak Asal Njeplak

20 December 2020
Mimpi Reyot

Mimpi Reyot

2 July 2021
Gambar Artikel Puisi Selamanya Laut. Kumpulan Puisi Faris Al Faisal

Selamanya Laut

14 January 2021

Ikuti Kami di Instagram

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.
Facebook Twitter Instagram Youtube
Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya
  • Kenangan, Bahasa, dan Pengetahuan
  • Penjual Susu dan Puisi Lainnya
  • Peringati Hari Buku Nasional, Forum Buku Berjalan Adakan Temu Buku di Wisdom Park UGM Yogyakarta
  • Menyulut Api Literasi dari Kediri: Mahanani Book & Art Festival
  • Lelaki Tua yang Dipermainkan Nasib
  • Membangun Literasi Peduli Bumi: Festival Buku Berjalan
  • Kandang Menjangan Menggugat dan Puisi Lainnya
  • Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 2 (Selesai)
  • Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 1
  • Puasa Puisi: Perayaan Sastra Lintas Bahasa
  • Aku Merangkum Desember

Kategori

  • Event (10)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (8)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (63)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (50)
  • Metafor (206)
    • Cerpen (51)
    • Puisi (136)
    • Resensi (18)
  • Milenial (46)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (11)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In