Metafor.id

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

  • Tentang Metafor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Tuesday, 17 May, 2022
  • Login
  • Register
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Milenial Gaya Hidup

Drama Korea Yumi’s Cell dan Mencintai Diri

Fajri Zulia Ramdhani by Fajri Zulia Ramdhani
3 November 2021
in Gaya Hidup
0
Drama Korea Yumi’s Cell dan Mencintai Diri

TVING.OFFICIAL

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Buat kamu yang selalu update dengan info terbaru seputar drama dunia Korea sana, pasti tau kan kalau Yumi’s Cell menjadi salah satu drama yang menemani sejak paruh September hingga di bulan November. Setelah membaca artikel mengenai Alasan Kenapa Self-Love Sulit Dilakukan maka, salah satu tahapan yang bisa kalian mulai adalah mantengin episode Yumi’s Cell yang tayang di hari Jum’at dan Sabtu.

Yumi’s Cell merupakan Drama Korea adaptasi dari Webtoon dengan judul yang sama, menceritakan tentang sel-sel yang hidup di dalam tubuh seorang perempuan bernama Kim Yumi. Kim Yumi merupakan perempuan berusia 32 tahun yang bekerja di Daehan Noodles. Di dalam diri Yumi digambarkan memiliki banyak sel. Di antaranya, Sel Cinta sebagai sel utama dalam diri Yumi, Sel Emosi, Sel Akal Sehat, Sel Nakal, Sel Menulis, Sel Tugas, Sel Gelisah, Sel Lapar dan lainnya yang semuanya berkumpul di Kota Yumi.

Menariknya sel-sel ini berbentuk animasi kartun yang lucu dan menggemaskan, sehingga menambah menarik Yumis’s Cell untuk ditonton. Setiap sel memiliki karakter sesuai dengan jenis selnya. Kamu akan mendengarkan komentar dan pendapat dari dalam sel tentang yang akan dan telah dilakukan Yumi.

Jika menyimak Yumi’s Cell sejak awal, setidaknya ada beberapa hal yang bisa kita petik dari Drama Yumi’s Cell untuk meningkatkan self-love:

1. Momen Menemukan Kembali

Yoo Ba Bi dalam satu kesempatan memuji cara Yumi menulis di media sosialnya. Ia mengatakan bahwa ia menyukai tulisan Yumi, dan memintanya untuk membantu tim marketing untuk menuliskan sebuah paragraf yang singkat dalam rangka memperbarui laman media sosial perusahaan. Yoo Ba Bi meminta Yumi untuk menuliskannya, karena menurutnya tulisan Yumi akan cocok dengan citra perusahaan.

Berkat pujian tersebut, Sel Menulis dalam diri Yumi mendapatkan hadiah Ramuan Cinderella yang berfungsi untuk meningkatkan kepercayaan diri hingga tengah malam. Setelah berjam-jam berusaha menuangkan tulisan, membuat spesifikasi jenis tulisan yang akan dituangkan. Ia hampir saja menyerah.

Namun, saat Sel Menulis berusaha mengubur diri karena merasa tak berguna, Sel Hemat yang mendengar kabar bahwa Yumi akan mendapatkan kompensasi dari tulisannya, ia mendorong Sel Menulis menyelesaikan tulisan yang sejak berjam-jam lalu diusahakannya. Hasilnya pun selesai dengan singkat. Momen inilah yang kemudian membuat Yumi pindah ke “tim marketing”. Tim yang konon paling populer di perusahaan.

Dalam hidup kita, terkadang kita akan bertemu dengan momen yang membuat kita menyadari minat dan bakat yang barangkali abai atau kita tekan dalam diri. Sebagian karena keadaan yang memaksanya melupakan mimpi. Sebagian lainnya karena orang-orang sekitar yang tidak mendukung soal mimpi yang kita utarakan. Terkadang, kita hanya butuh satu momen itu. Momen menemukan kembali diri kita, dan menjadi diri sendiri dengan bahagia.

2. Meminta Pendapat untuk Menguatkan Keputusan, Meski Tak Semua Orang Memberikan Jawaban Sesuai Keinginan

Yumi diminta untuk masuk ke tim marketing, setelah tulisan yang dibuatnya mendapat respon positif bahkan dibahas dalam rapat eksekutif. Manajer Utama dari tim marketing menawarkan kepada Yumi untuk pindah ke timnya. Yumi dilanda kegalauan dan kebimbangan. Sel-sel Yumi pun mencari-cari keberanian yang terkubur di sebuah padang pasir di dalam Kota Yumi. Karena kadar keberanian dalam diri Yumi sangat kurang, maka ia harus meminjam keberanian dari orang di sekitarnya. Ia akhirnya meminta pendapat kepada orang-orang yang akan memberikan support untuknya dan membuat ia berani mengambil keputusan.

Namun, saat semua keberanian terkumpul, justru Woong orang terdekatnya yang membuat keberanian Yumi habis karena ucapannya. Yumi yang bersusah payah mengumpulkan keberanian, dipatahkan oleh orang terdekatnya. Namun setelah memahami langsung alasan yang disampaikan Woong, Yumi pun memutuskan pindah ke tim marketing.

Dalam banyak kesempatan, kita akan dipatahkan oleh orang-orang yang justru paling dekat dan intens berkomunikasi dengan kita. Namun menanyakan alasan dan memahami alasan tersirat dari maksud orang terdekat, akan dapat memberikanmu kekuatan lebih untuk bertindak.

3. Menjadi Diri Sendiri

Pada episode 10, Sel Detektif meminta Sel Cinta untuk menerapkan sikap yang imut dan manis kepada Woong. Hal ini dimaksudkan agar hubungan mereka semakin langgeng. Maka Sel Detektif dan Sel Cinta belajar dari sikap Ruby yang terkenal imut dan menggemaskan. Selain belajar dengan memperhatikan sikap Ruby, bahkan Yumi meminta saran kepada Ruby untuk mengajarkannya bersikap manis.

Namun dari seluruh jurus yang diajarkan Ruby kepada Yumi, hampir semuanya tak berhasil diterapkan Yumi kepada Woong. Bahkan dalam satu kesempatan, saat ingin bersikap imut dengan tak bisa membuka botol, alih-alih menjadi imut, tapi malah seluruh isi minuman soda itu tumpah karena meluap.

Karena hampir semua tak berhasil, karena sifat Yumi yang kaku Sel Cinta merasa bersalah dan menangis. Akhirnya, sel cinta Yumi menerapkan jurus keterampilan yang terakhir. Sebuah cara sederhana untuk bersikap manis. Bukan milik Ruby, tapi miliknya sendiri. Dan Woong menganggap yang dilakukan Yumi adalah menggemaskan. Yumi tetap menjadi dirinya, dan Woong menganggapnya imut dan menggemaskan.

4. Pemeran Utama

Jika di sebuah drama kita akan disuguhkan pemeran utama laki-laki dan pemeran utama perempuan yang menjadi sentral untuk menjalankan keseluruhan jalannya cerita, maka dalam Yumi’s Cell–baik di drama maupun Webtoon–hanya ada satu pemeran utama: Yumi. Yumi digambarkan bertemu dengan berbagai pria dalam hidupnya yang diceritakan dan disimpan oleh memori sel, baik awal mula hubungannya, proses hingga cara berakhirnya.

Penonton maupun pembaca dibawa untuk menyadari bahwa pemeran utama dalam hidup bukan tentang si A yang ditakdirkan sejak awal dan selamanya oleh orang yang sama. Namun tentang bertemu banyak orang, berproses dan menjadi dewasa, berpisah dan mengikhlaskan. Karena pada akhirnya semua tentang Yumi sendiri. Tentang diri kita sendiri.

Ingatlah, kamu tidak pernah sendirian memperjuangkan kebahagianmu. Ada banyak sel di dalam dirimu yang selalu membelamu. Drama Yumi’s Cell belum berakhir sepenuhnya, akan ada season 2 sebagai season lanjutan yang menceritakan keseharian Yumi selanjutnya dan sel-selnya. Selamat menonton, dan menjadi dirimu sendiri.[]

Tags: drakorkim go eunkim yumiself loveyumi's cell
ShareTweetSendShare
Previous Post

Sebelum Lelap

Next Post

Kiat Merawat Dendam ala Seneca

Fajri Zulia Ramdhani

Fajri Zulia Ramdhani

Tim Redaksi Metafor. Penulis ABCD Perempuan, asal Klungkung Bali. Aktif berkhidmat di Santri Mengglobal sebagai Koordinator Bidang Pendidikan dan Penerbitan. Menyukai puisi dan prosa apalagi ditambah segelas kopi pandan janji jiwa.

Artikel Terkait

Pilih Masjid yang Tarawih 8 atau 20? Ada yang Dua-duanya lo!
Gaya Hidup

Pilih Masjid yang Tarawih 8 atau 20? Ada yang Dua-duanya lo!

13 April 2022

Perdebatan tentang jumlah rakaat tarawih yang mewarnai jagat maya tampaknya tak berlaku di Masjid Al-Hikmah Kampung Islam Lebah, Klungkung. Pasalnya...

4 Suguhan Apik yang Ditawarkan Film “Don’t Look Up”
Gaya Hidup

4 Suguhan Apik yang Ditawarkan Film “Don’t Look Up”

27 March 2022

Pada Desember 2021 lalu, Netflix merilis film Don’t Look Up. Sebuah film fiksi ilmiah yang berbumbu komedi. Beberapa nama yang...

8 Film Dokumenter yang Akan Membuatmu Lebih Sadar Isu Lingkungan
Gaya Hidup

8 Film Dokumenter yang Akan Membuatmu Lebih Sadar Isu Lingkungan

23 March 2022

Sejak memasuki era digital ini, salah satu isu yang paling mengemuka selain teknologi informasi, aneka media baru sampai kecerdasan buatan,...

4 Nilai Humanistik dalam Film “Hotel Transylvania: Transformania”
Gaya Hidup

4 Nilai Humanistik dalam Film “Hotel Transylvania: Transformania”

1 March 2022

Bulan Januari 2022 lalu, film Hotel Transylvania yang ke-4 rilis. Film ini memiliki judul lengkap Hotel Transylvania: Transformania. Meski dari...

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga

Pergi

Pergi

25 March 2021
Narasi tentang Rahmah dan Gaza

Narasi tentang Rahmah dan Gaza

30 May 2021
Sedih yang Diam

Sedih yang Diam

1 April 2022
Apa Tidak Eman-eman?

Apa Tidak Eman-eman?

1 March 2021
Tentang Kita di Laman Koran Pagi

Tentang Kita di Laman Koran Pagi

21 March 2021
Gambar Artikel Konsep al-Kasb sebagai Obat Pandemi Covid-19

Konsep al-Kasb sebagai Obat Pandemi Covid-19

17 December 2020
Berada di Kota Antah-Berantah

Berada di Kota Antah-Berantah

5 May 2021
Gambar Artikel Puisi Tentang Nenek, Buku Buku Ompong dan Lainnya

Buku-buku Ompong

27 January 2021
Tempat: Kenangan dan Seisinya

Tempat: Kenangan dan Seisinya

28 January 2021
Belajar Menulis

Belajar Menulis

1 April 2021

Ikuti Kami di Instagram

  • Ada yang baru niii~~
Yuk langsung meluncur ke web metafor.id yhaaa!!!

#metafordotid #nulisdimetafor #milenial #culture #germany #indonesia
  • Sobat yang masih bingung kenapa artikelnya ngga dipublish-publish, biar ngga overthinking langsung aja ke sini ya sob https://metafor.id/milenial/tips-dan-trik/tips-menulis-artikel-ilmiah-yang-publishable-di-jurnal-nasional-terakreditasi/

#tips #trik #artikeljurnal #metafordotid #nulisdimetafor
  • Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Sobat Muslim semua. Mohon maaf lahir dan bathin yaa sob 🙏
Welcome Ramadhan 1443 H 🥰♥️

#ramadhan #metafordotid #nulisdimetafor
  • [WRITE FOR PEACE 3.1]
“If we have no peace, it is because we have forgotten that we belong to each other.”—Mother Teresa.

Hallo sobat meta, siapa yang sudah menunggu program spesial yang diadakan For Peace Project?
Sekarang saatnya sobat ikuti agenda kegiatannya. Selengkapnya bisa klik link yang ada di story yaa sobat😃😃
_________________________________

How long have you waited to join our special annual program? Your patience is paid off now. Write For Peace is here! It is an annual event run by For Peace Project that selects the prospective youth in Southeast Asia to contribute by voicing their concerns about human rights and peacebuilding through writing. 

In this edition of Write For Peace, we try to bring up the overlooked issues on peace and human rights, including the rights of indigenous peoples, refugee & asylum seeker rights, Sexual and Gender-Based Violence (SGBV), and unrecognized beliefs and religious issues. Therefore, we provide a platform to understand and explore the problems mentioned by inviting four outstanding speakers in their respective fields. 

This activity aims to stimulate youth ideas and concerns and then manifests their thoughts through writing. 

There are a series of activities of Write For Peace 3.1: 
Registration: 16 March - 14 April 2022
Presentation Session: 16 - 17 April 2022
Open Submission: 18 - 30 April 2022
Article Publication: 25 April - 7 May 2022

What are you waiting for? Join us by clicking the link below for more information:

https://bit.ly/Guidelines_WFP31

Save the dates and see you in April!

#Writing #Writer
#ASEANYouth
#ASEAN #IndigenousPeople #GenderBasedViolence
#TraditionalReligion
#Refugees
#AsylumSeekers
#Peacebuilding 
#humanrights
  • [WRITE FOR PEACE 3.1]
“If we have no peace, it is because we have forgotten that we belong to each other.”—Mother Teresa.

How long have you waited to join our special annual program? Your patience is paid off now. Write For Peace is here!

Ini adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh @forpeaceproject dengan memilih pemuda Asia Tenggara untuk berkontribusi dalam menyuarakan kekhawatiran mereka berkaitan dengan hak asasi manusia dan pembangunan perdamaian melalui tulisan.

Dalam Write For Peace edisi kali ini, kami mencoba mengangkat isu-isu yang terabaikan tentang perdamaian dan hak asasi manusia, termasuk hak masyarakat adat, hak pengungsi & pencari suaka, Kekerasan Berbasis Seksual dan Gender (SGBV), serta kepercayaan dan agama yang tidak diakui. Oleh karena itu, kami menyediakan wadah untuk memahami dan mendalami permasalahan tersebut dengan mengundang empat pembicara luar biasa di bidangnya masing-masing.

Kegiatan ini bertujuan untuk merangsang ide dan kepedulian kaum muda dalam mewujudkan pemikiran mereka melalui tulisan.

Berikut rundown kegiatan Write For Peace 3.1: 
Registration: 16 March - 14 April 2022
Presentation Session: 16 - 17 April 2022
Open Submission: 18 - 30 April 2022
Article Publication: 25 April - 7 May 2022

What are you waiting for? Join us by clicking the link below for more information:

https://bit.ly/Guidelines_WFP31

Save the dates and see you in April!

#Writing #Writer
#ASEANYouth
#ASEAN #IndigenousPeople #GenderBasedViolence
#TraditionalReligion
#Refugees
#AsylumSeekers
#Peacebuilding 
#HumanRights
  • [WRITE FOR PEACE 3.1]
“If we have no peace, it is because we have forgotten that we belong to each other.”—Mother Teresa.

How long have you waited to join our special annual program? Your patience is paid off now. Write For Peace is here!

Ini adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh @forpeaceproject dengan memilih pemuda Asia Tenggara untuk berkontribusi dalam menyuarakan kekhawatiran mereka berkaitan dengan hak asasi manusia dan pembangunan perdamaian melalui tulisan.

Dalam Write For Peace edisi kali ini, kami mencoba mengangkat isu-isu yang terabaikan tentang perdamaian dan hak asasi manusia, termasuk hak masyarakat adat, hak pengungsi & pencari suaka, Kekerasan Berbasis Seksual dan Gender (SGBV), serta kepercayaan dan agama yang tidak diakui. Oleh karena itu, kami menyediakan wadah untuk memahami dan mendalami permasalahan tersebut dengan mengundang empat pembicara luar biasa di bidangnya masing-masing.

Kegiatan ini bertujuan untuk merangsang ide dan kepedulian kaum muda dalam mewujudkan pemikiran mereka melalui tulisan.

Berikut rundown kegiatan Write For Peace 3.1: 
Registration: 16 March - 14 April 2022
Presentation Session: 16 - 17 April 2022
Open Submission: 18 - 30 April 2022
Article Publication: 25 April - 7 May 2022

What are you waiting for? Join us by clicking the link below for more information:

https://bit.ly/Guidelines_WFP31

Save the dates and see you in April!

#Writing #Writer
#ASEANYouth
#ASEAN #IndigenousPeople #GenderBasedViolence
#TraditionalReligion
#Refugees
#AsylumSeekers
#Peacebuilding 
#HumanRights
  • Selamat Hari Kartini untuk semua sobat perempuan. ♥️🌸

#harikartini2022 #emansipasiwanita #metafordotid #nulisdimetafor
  • Selamat Hari Bumi 2022 🌍🌎🌏

Today
  • Selamat Hari Buku Sedunia sobat Meta 🥳📚

Lagi baca buku apa nih sobat?
Geser untuk liat koleksi buku self improvement Meta dong, ada favoritmu? 😍
Komen di bawah yaaaa 🙆‍♀️

#worldbookday #metafordotid #nulisdimetafor
  • Selamat hari buruh, sobat.
(KBBI: Buruh= orang yang bekerja untuk orang lain dengan mendapat upah; pekerja)

#hariburuhnasional #metafordotid #1mei2022
  • Selamat hari pendidikan nasional sobat.
Ada yang bilang pendidikan adalah proses menemukan yang dikehendaki Tuhan atas hidup kita.
Kalau menurut sobat, pendidikan itu apa?

#metafordotid #haripendidikannasional #belajar
  • Takbiran Buruh, Hardiknas Ki Hadjar Dewantara dan Lebaran Pascapandemi

Oleh M. Naufal Waliyuddin

Salah satu contoh dampak buruk doktrin kemandirian tersebut adalah ketidakmampuan individu dalam menakar dan menghargai jasa orang lain—yang sangat mungkin tidak disadarinya. Kadang seseorang merasa mandiri, bisa mengurus KTP, SIM, nyuci pakaian, masak, sampai daftar kuliah dan hal lainnya dengan dirinya sendiri. Namun ia lupa, bahwa makanan yang ia beli, pakaian yang ia kenakan, pasti melibatkan multiperan dari berbagai profesi manusia.

Selengkapnya di 
https://metafor.id/kolom/takbiran-buruh-hardiknas-ki-hadjar-dewantara-dan-lebaran-pascapandemi/

#metafordotid
#nulisdimetafor
#bacaartikel
Facebook Twitter Instagram Youtube
Metafor.id

Metafor.id adalah “Taman Literasi Digital” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Panitia Hari Besar Islam: Representasi Toleransi Keumatan dalam Peringatan Idul Fitri di Kabupaten Klungkung
  • Berteman dengan Kegagalan
  • Takbiran Buruh, Hardiknas Ki Hadjar Dewantara dan Lebaran Pascapandemi
  • Mati dan Pagi Hari di Cikajang
  • Pulang
  • Konsep Cahaya Menurut Suhrawardi dalam Epistimologi Ishraqi (Tasawuf Falsafi)
  • Membaca Pikiran Atheis Sam Harris: Manusia Bebas atau Terjajah Selera?
  • Menyuarakan Mereka yang Terbungkam
  • Sekala Niskala
  • Minyak Goreng: Objek Doktrin Ekonomi Politik Klasik “Laissez-faire”
  • Pilih Masjid yang Tarawih 8 atau 20? Ada yang Dua-duanya lo!
  • Seni Memahami (Diri)

Kategori

  • Event (5)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (3)
  • Inspiratif (30)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (18)
  • Kolom (55)
    • Ceriwis (12)
    • Esai (43)
  • Metafor (186)
    • Cerpen (46)
    • Puisi (125)
    • Resensi (14)
  • Milenial (43)
    • Gaya Hidup (23)
    • Kelana (10)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (68)
    • Cangkem (16)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Login
  • Sign Up

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In