Metafor.id

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

  • Tentang Metafor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Friday, 1 July, 2022
  • Login
  • Register
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Kolom Esai

Minyak Goreng: Objek Doktrin Ekonomi Politik Klasik “Laissez-faire”

Fadhillah Latief Dasri by Fadhillah Latief Dasri
16 April 2022
in Esai
1
Minyak Goreng: Objek Doktrin Ekonomi Politik Klasik “Laissez-faire”

https://unsplash.com/photos/JzpZ-6jPAdY

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Pada bulan Ramadan ini gorengan merupakan makanan favorit penulis untuk menu buka puasa. Sungguh tragis taun ini untuk membeli gorengan pun harus ngedumel dulu dan berpikir beberapa kali “harga bakwan memang tetap sama 1000, tapi bakwan kok semakin kecil aja”. Ternyata efek kelangkaan dan kenaikan minyak goreng sangat berdampak sekali. Dampak ini sudah sangat dirasakan oleh setiap kalangan baik warga menengah ke bawah sampai menengah ke atas. Sehingga pemerintah pun menyalurkan BLT minyak goreng.

Masuk akal tidak sih minyak goreng langka dan mahal di Indonesia? Secara data GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) pada bulan Januari 2022 stok sebesar 8,363 juta ton. Sedangkan total konsumsi minyak sawit dalam negeri Januari 2022 sebesar 1,506 juta ton. Konsumsi terbesar adalah 732 ribu ton untuk bio diesel, 591 ribu ton untuk industri pangan, 183 ribu ton untuk olekimia. Ekspor minyak sawit pada bulan Januari 2,179 juta ton. Sehingga setiap bulannya Indonesia selalu memiliki surplus stok setiap bulannya.

Sesuai amanat konstitusi UUD 1495 Pasal 33 ayat 3 “demikian pula bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran dan kesejahteraan rakyat”. Sedangkan pada kenyataan kekayaan alam di Indonesia lebih banyak dikuasai swasta. Casson (2000) menunjukan kelapa sawit merupakan salah satu subsektor pertanian yang paling dinamis di Indonesia. Areal perkebunananya meningkat dari 106.000 Ha akhir 1960 menjadi 2,7 juta Ha tahun 1997. Pertumbuhan Kelapa Sawit yang pesat ini didorong oleh faktor kebijakan ekonomi pemerintahan Soeharto. Kebijakan ekonomi ini mendorong keterlibatan sektor swasta 1986-1996.

Pemerintah menyediakan kredit dengan bunga rendah dalam pengembangan perkebunan, penanaman baru dan pembelian fasilitas pengolahan buah sawit (Anwar, 2011). Data kementrian pertanian pada 2021 55,8% perkebunan kelapa sawit dimiliki oleh swasta, 40,34% dimiliki oleh rakyat 3,84% dimiliki oleh Negara. Dengan persentase perkebunan sawit yang dimiliki negara seperti itu menteri perdagangan Muhammad Lutfi meminta maaf karena belum bisa mengatasi mafia minyak goreng. Indonesia bagai Negara yang tunduk pada swasta.

Dari data forbes 2021 Kekayaan pengusaha yang menguasai minyak goreng Indonesia. Keluarga Widjaja dengan kekayaan mencapai US$ 9,7 milyar, melalui Sinar Mas Group menjadi produsen minyak goreng terbesar yaitu Filma

Keluarga Anthony Salim dengan kekayaan mencapai US$ 8,5 milyar, melalui Indofood Agri Resources Ltd menjadi produsen minyak goreng seperti Bimoli, Delima dan Happy.

Keluarga Bachtiar Karim dengan kekayaan mencapai US$ 3,5 milyar, melalui Group Musim Mas menjadi produsen minyak goreng seperti Sanco, Amago. Dan Viola.

Keluarga Martua Sitorus dengan kekayaan mencapai US$ 2,85 milyar, melalui Wilmar menjadi produsen minyak goreng yaitu Fortune dan Sania

Keluarga Sukanto Tanoto dengan kekayaan mencapai US$ 8,5 milyar, melalui Asian Agri dan Apical menjadi produsen minyak goreng yaitu Camar.

Dalam hal ini apakah Indonesia sedang mengimplementasi ekonomi politik klasik? Bahwa pasar akan membangkitkan banyak kekayaan dan kebebasan individu tanpa perlu pengawasan oleh negara. Para ekonom politik klasik berpendapat masa depan akan suram, tetapi upaya-upaya oleh pemerintah untuk memberikan campur tangan hanya akan memperburuk lagi situasi, dan memprediksi kemiskinan besar dan hambatan pertumbuhan. Para ekonom klasik ini tetap berkomitmen terhadap Laissez – faire. Negara dan pasar adalah dua subjek dalam ekonomi politik. Pasar dan Negara akan memunculkan persoalan, dimana pasar terlibat dalam mengejar kepentingan sendiri, dengan negara melakukan tindakan kolektif demi kepentingan masyarakat (Anwar, 2011).

Individu atau pasar bukan dilarang untuk memperkaya diri sudah sifat manusia yang ingin memperkaya diri. Tetapi Negara pun harus bisa membuat kebijakan dan kontrol terhadap pasar  yang tidak akan merugikan Negara. Suatu Negara sangat berbahaya jika elite politik yang menguasai Negara adalah penguasai pasar. Kekuasaan bisa dipakai untuk mempengaruhi pasar sehingga mengalami distorsi untuk kepentingannya. Ketika karekteristik  Laissez – faire digunakan di sebuah Negara bisa efektif terutama jika digunakan dengan tepat di pengaturan yang benar. Laissez – faire adalah sebuah frasa prancis yang berarti “biarkan terjadi”, dijadikan sebuah doktrin ekonomin pada abad 18 yang menentang segala intervensi pemerintah dalam setiap urusan bisnis.

Referensi:
Anwar, D. K. (2011). Ekonomi Politik Formulasi Kebijakan dalam konteks yang Berubah. Pekanbaru: ALAF RIAU.

Tags: gorengankelangkaanminyak gorengMinyak Goreng: Objek Doktrin Ekonomi Politik Klasik “Laissez-faire”
ShareTweetSendShare
Previous Post

Pilih Masjid yang Tarawih 8 atau 20? Ada yang Dua-duanya lo!

Next Post

Sekala Niskala

Fadhillah Latief Dasri

Fadhillah Latief Dasri

Alamat: Margaasih, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Dapat ditemui di instrgram: @fadhillah_latief

Artikel Terkait

Takbiran Buruh, Hardiknas Ki Hadjar Dewantara dan Lebaran Pascapandemi
Kolom

Takbiran Buruh, Hardiknas Ki Hadjar Dewantara dan Lebaran Pascapandemi

2 May 2022

Kemarin tanggal 1 Mei adalah Hari Buruh Internasional, yang kebetulan hari itu pula menjadi malam takbiran umat Muslim diselenggarakan. Kalimat...

Konsep Cahaya Menurut Suhrawardi dalam Epistimologi Ishraqi (Tasawuf Falsafi)
Esai

Konsep Cahaya Menurut Suhrawardi dalam Epistimologi Ishraqi (Tasawuf Falsafi)

20 April 2022

Suhrawardi al-Maqtul, terkenal dengan sebutan syaikh al-isyraq atau master of Illuminationist guru filsafat cahaya, sedangkan al-Maqtul artinya “ia yang terbunuh”....

Pemberdayaan Perempuan sebagai Pemangku Peradaban
Esai

Pemberdayaan Perempuan sebagai Pemangku Peradaban

10 April 2022

Terlahir menjadi perempuan atau laki-laki bukanlah sebuah pilihan yang bisa di-request atau dipilih. Terlahir sebagai manusia berjenis kelamin perempuan maupun...

Puasa dalam Pandangan Budaya Pop dan Gejala Pseudo-Spiritualisme
Esai

Puasa dalam Pandangan Budaya Pop dan Gejala Pseudo-Spiritualisme

6 April 2022

Sudah menjadi rutinitas bulanan bagi umat Islam di seluruh dunia bahwa setiap bulan Ramadhan, mereka melaksanakan ibadah puasa selama satu...

Comments 1

  1. Pingback: MINYAK GORENG : OBJEK DOKTRIN EKONOMI POLITIK KLASIK “LAISSEZ-FAIRE” – BarayaKita.com

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga

Perempuan di Mata Asghar Ali Engineer

Perempuan di Mata Asghar Ali Engineer

29 June 2021
Hujan Menulis Air

Hujan Menulis Air

30 April 2021
Daftar Momen Saat Perempuan Minta Maaf dengan Tulus

Daftar Momen Saat Perempuan Minta Maaf dengan Tulus

26 December 2021
Mawar Hitam Praja Buana

Mawar Hitam Praja Buana

29 April 2021
Violinis Caitlin

Violinis Caitlin

26 July 2021
Gambar Artikel Ketersinggungan, Resolusi Hidup dan Stoisisme

Ketersinggungan, Resolusi Hidup dan Stoisisme

7 January 2021
Gambar Artikel Kawi Matin di Negeri Anjing dan Fragmen Kemiskinan

Kawi Matin dan Fragmen Kemiskinan

21 January 2021
Gambar Artikel Puisi Munajat dari Atas Kasur

Munajat dari Atas Kasur

9 January 2021
Pentingnya Literasi Kepribadian pada Buku Cerita Anak

Pentingnya Literasi Kepribadian pada Buku Cerita Anak

2 March 2022

Senyum Pak No: Bekali Jiwa dengan Rasa Bahagia

7 September 2021

Ikuti Kami di Instagram

  • Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Sobat Muslim semua. Mohon maaf lahir dan bathin yaa sob 🙏
Welcome Ramadhan 1443 H 🥰♥️

#ramadhan #metafordotid #nulisdimetafor
  • [WRITE FOR PEACE 3.1]
“If we have no peace, it is because we have forgotten that we belong to each other.”—Mother Teresa.

Hallo sobat meta, siapa yang sudah menunggu program spesial yang diadakan For Peace Project?
Sekarang saatnya sobat ikuti agenda kegiatannya. Selengkapnya bisa klik link yang ada di story yaa sobat😃😃
_________________________________

How long have you waited to join our special annual program? Your patience is paid off now. Write For Peace is here! It is an annual event run by For Peace Project that selects the prospective youth in Southeast Asia to contribute by voicing their concerns about human rights and peacebuilding through writing. 

In this edition of Write For Peace, we try to bring up the overlooked issues on peace and human rights, including the rights of indigenous peoples, refugee & asylum seeker rights, Sexual and Gender-Based Violence (SGBV), and unrecognized beliefs and religious issues. Therefore, we provide a platform to understand and explore the problems mentioned by inviting four outstanding speakers in their respective fields. 

This activity aims to stimulate youth ideas and concerns and then manifests their thoughts through writing. 

There are a series of activities of Write For Peace 3.1: 
Registration: 16 March - 14 April 2022
Presentation Session: 16 - 17 April 2022
Open Submission: 18 - 30 April 2022
Article Publication: 25 April - 7 May 2022

What are you waiting for? Join us by clicking the link below for more information:

https://bit.ly/Guidelines_WFP31

Save the dates and see you in April!

#Writing #Writer
#ASEANYouth
#ASEAN #IndigenousPeople #GenderBasedViolence
#TraditionalReligion
#Refugees
#AsylumSeekers
#Peacebuilding 
#humanrights
  • [WRITE FOR PEACE 3.1]
“If we have no peace, it is because we have forgotten that we belong to each other.”—Mother Teresa.

How long have you waited to join our special annual program? Your patience is paid off now. Write For Peace is here!

Ini adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh @forpeaceproject dengan memilih pemuda Asia Tenggara untuk berkontribusi dalam menyuarakan kekhawatiran mereka berkaitan dengan hak asasi manusia dan pembangunan perdamaian melalui tulisan.

Dalam Write For Peace edisi kali ini, kami mencoba mengangkat isu-isu yang terabaikan tentang perdamaian dan hak asasi manusia, termasuk hak masyarakat adat, hak pengungsi & pencari suaka, Kekerasan Berbasis Seksual dan Gender (SGBV), serta kepercayaan dan agama yang tidak diakui. Oleh karena itu, kami menyediakan wadah untuk memahami dan mendalami permasalahan tersebut dengan mengundang empat pembicara luar biasa di bidangnya masing-masing.

Kegiatan ini bertujuan untuk merangsang ide dan kepedulian kaum muda dalam mewujudkan pemikiran mereka melalui tulisan.

Berikut rundown kegiatan Write For Peace 3.1: 
Registration: 16 March - 14 April 2022
Presentation Session: 16 - 17 April 2022
Open Submission: 18 - 30 April 2022
Article Publication: 25 April - 7 May 2022

What are you waiting for? Join us by clicking the link below for more information:

https://bit.ly/Guidelines_WFP31

Save the dates and see you in April!

#Writing #Writer
#ASEANYouth
#ASEAN #IndigenousPeople #GenderBasedViolence
#TraditionalReligion
#Refugees
#AsylumSeekers
#Peacebuilding 
#HumanRights
  • [WRITE FOR PEACE 3.1]
“If we have no peace, it is because we have forgotten that we belong to each other.”—Mother Teresa.

How long have you waited to join our special annual program? Your patience is paid off now. Write For Peace is here!

Ini adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh @forpeaceproject dengan memilih pemuda Asia Tenggara untuk berkontribusi dalam menyuarakan kekhawatiran mereka berkaitan dengan hak asasi manusia dan pembangunan perdamaian melalui tulisan.

Dalam Write For Peace edisi kali ini, kami mencoba mengangkat isu-isu yang terabaikan tentang perdamaian dan hak asasi manusia, termasuk hak masyarakat adat, hak pengungsi & pencari suaka, Kekerasan Berbasis Seksual dan Gender (SGBV), serta kepercayaan dan agama yang tidak diakui. Oleh karena itu, kami menyediakan wadah untuk memahami dan mendalami permasalahan tersebut dengan mengundang empat pembicara luar biasa di bidangnya masing-masing.

Kegiatan ini bertujuan untuk merangsang ide dan kepedulian kaum muda dalam mewujudkan pemikiran mereka melalui tulisan.

Berikut rundown kegiatan Write For Peace 3.1: 
Registration: 16 March - 14 April 2022
Presentation Session: 16 - 17 April 2022
Open Submission: 18 - 30 April 2022
Article Publication: 25 April - 7 May 2022

What are you waiting for? Join us by clicking the link below for more information:

https://bit.ly/Guidelines_WFP31

Save the dates and see you in April!

#Writing #Writer
#ASEANYouth
#ASEAN #IndigenousPeople #GenderBasedViolence
#TraditionalReligion
#Refugees
#AsylumSeekers
#Peacebuilding 
#HumanRights
  • Selamat Hari Kartini untuk semua sobat perempuan. ♥️🌸

#harikartini2022 #emansipasiwanita #metafordotid #nulisdimetafor
  • Selamat Hari Bumi 2022 🌍🌎🌏

Today
  • Selamat Hari Buku Sedunia sobat Meta 🥳📚

Lagi baca buku apa nih sobat?
Geser untuk liat koleksi buku self improvement Meta dong, ada favoritmu? 😍
Komen di bawah yaaaa 🙆‍♀️

#worldbookday #metafordotid #nulisdimetafor
  • Selamat hari buruh, sobat.
(KBBI: Buruh= orang yang bekerja untuk orang lain dengan mendapat upah; pekerja)

#hariburuhnasional #metafordotid #1mei2022
  • Selamat hari pendidikan nasional sobat.
Ada yang bilang pendidikan adalah proses menemukan yang dikehendaki Tuhan atas hidup kita.
Kalau menurut sobat, pendidikan itu apa?

#metafordotid #haripendidikannasional #belajar
  • Takbiran Buruh, Hardiknas Ki Hadjar Dewantara dan Lebaran Pascapandemi

Oleh M. Naufal Waliyuddin

Salah satu contoh dampak buruk doktrin kemandirian tersebut adalah ketidakmampuan individu dalam menakar dan menghargai jasa orang lain—yang sangat mungkin tidak disadarinya. Kadang seseorang merasa mandiri, bisa mengurus KTP, SIM, nyuci pakaian, masak, sampai daftar kuliah dan hal lainnya dengan dirinya sendiri. Namun ia lupa, bahwa makanan yang ia beli, pakaian yang ia kenakan, pasti melibatkan multiperan dari berbagai profesi manusia.

Selengkapnya di 
https://metafor.id/kolom/takbiran-buruh-hardiknas-ki-hadjar-dewantara-dan-lebaran-pascapandemi/

#metafordotid
#nulisdimetafor
#bacaartikel
  • Innalillahi wa inna ilaihi rojiuun
.
.
.
Turut berbelasungkawa atas berpulangnya Buya Syafii. Semoga bertemu di kehidupan selanjutnya, buya.

(Sumber foto: web Antara)
  • Selamat Hari Lahir Pancasila, semoga kita senantiasa terus berkontribusi untuk Indonesia Sobat.

Jangan lupa kirim tulisanmu di website kami 👋

#pancasila #bhinnekatunggalika #metafordotid #nulisdimetafor
Facebook Twitter Instagram Youtube
Metafor.id

Metafor.id adalah “Taman Literasi Digital” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Panitia Hari Besar Islam: Representasi Toleransi Keumatan dalam Peringatan Idul Fitri di Kabupaten Klungkung
  • Berteman dengan Kegagalan
  • Takbiran Buruh, Hardiknas Ki Hadjar Dewantara dan Lebaran Pascapandemi
  • Mati dan Pagi Hari di Cikajang
  • Pulang
  • Konsep Cahaya Menurut Suhrawardi dalam Epistimologi Ishraqi (Tasawuf Falsafi)
  • Membaca Pikiran Atheis Sam Harris: Manusia Bebas atau Terjajah Selera?
  • Menyuarakan Mereka yang Terbungkam
  • Sekala Niskala
  • Minyak Goreng: Objek Doktrin Ekonomi Politik Klasik “Laissez-faire”
  • Pilih Masjid yang Tarawih 8 atau 20? Ada yang Dua-duanya lo!
  • Seni Memahami (Diri)

Kategori

  • Event (5)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (3)
  • Inspiratif (30)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (18)
  • Kolom (55)
    • Ceriwis (12)
    • Esai (43)
  • Metafor (186)
    • Cerpen (46)
    • Puisi (125)
    • Resensi (14)
  • Milenial (43)
    • Gaya Hidup (23)
    • Kelana (10)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (68)
    • Cangkem (16)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Login
  • Sign Up

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In