• Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Kru
  • Kerjasama
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
Monday, 01 December 2025

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Metafor Puisi

Ihwal Mawat

Aris Setiyanto by Aris Setiyanto
7 February 2021
in Puisi
0
Ihwal Mawat

https://unsplash.com/photos/t2Sai-AqIpI

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

riuh pengepul pahala. terdabik hati seusai obituari. bapakku masih di rumah. sementara kekawan melipat ambal beraroma penyesalan, betapa baru pun buah-buah itu ditinggal. ditanggal pula olehnya rindu, digantung di sudut-sudut harmoni. bapakku masih kecupi kerontang keretek nan nyala, bara. masih saja iman, bahwa kematian hanya untuk keriput senja. lantas, esok nanti. saat senja itu menggagahinya, ia jelang mesigit nan sepi. tetapi terbangun ia, ruang persegi terkelam. di mana aku, nak? di mana? di penantian paling akhir, jawabku. sendu. hanya doa dan larik ayatullah, semoga.

2021

 

Tuan 2

saat kuhitung lembaran itu

seperti terbantun ragawi

kauingatkan aku

kuingatkan engkau

tak lagi dapat kau ingat

apapun

dasar pikun!

2021

 

Subuh

aku berjalan di sudut pagi

hanyasanya gigil melindas diri

tak seorang anjing pun

masih lelap, masih indah menunggangi kuda-kuda mimpi

tak ada sudi mengisi ruang lengang

masih di rumah, masih ogah, masih, dingin mendekapnya seerat perpisahan. didekap oleh wanita, burung. tidur lagi saja, kau belum setua hujan ujung Januari, esok juga belum kiamat.

2021

 

Ladang Mimpi

kau datang ke ladang mimpiku. membunuh kesibukan. menggandeng tangan aku hala jalan aspal. di sana kita mengobrol, seolah tidak pernah ada pagar-pagar benci memberi jarak. senyummu yang rekah, aku menyimpannya hingga kini terjaga. mungkin aku tak benar-benar membenamkan engkau, mungkin tak benar jika kenangan itu aku larungkan, kutanggal menjadi masa yang lalu. terjaga aku, selimut kesumat ini mengangkangi relung. tinggallah jarak-jarak yang berarti—yang dengannya tanganku dengan kau tak bisa saling genggam. sekali lagi, mari kita daki gunungan mimpi. yang dengannya keagungan Tuhan, terhidang dan lagu-lagu alam terus kita senandungkan bersama nafas wirid.

2021

 

Pemberi (Tuhan)

kutilik setengah malam yang gelap

kucari engkau, tak juga kentara

di sebalik pagar besi menua

 

pada kebekuan ini

saling dekap adalah jalan

mengisi liang-liang rindu yang kerontang

 

tetapi, kau tetiba lahir di bibir altar

dari pohon angkara burung yang tegang

terbang, menapak langit tak terjamah

Maguwo, 22 Januari 2021

Tags: ihwal mawatKematianLadang mimpipemberipuisiSubuhTuhan
ShareTweetSendShare
Previous Post

Sambatan Orang yang Pakai Behel

Next Post

Beberapa Adegan di Balik Pintu yang Tak Terkunci

Aris Setiyanto

Aris Setiyanto

Penulis menyukai anime dan idol.

Artikel Terkait

Cinta yang Tidak Pernah Mandi dan Puisi Lainnya
Puisi

Cinta yang Tidak Pernah Mandi dan Puisi Lainnya

7 September 2025

Ketika Kita Sama-Sama Telanjur Tinggal kau mengikat sepatumu di teras aku mengikat napas agar tidak membentur kalimatmu di antara kita...

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
Puisi

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya

14 August 2025

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya setiap malam ia menyetrika tubuhnya di depan kaca mencari lipatan-lipatan yang membuat lelaki itu malas pulang...

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
Puisi

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya

3 August 2025

Hisap Aku hingga Putih bulan merabun serbuk langit bebal pohon dan batu tak bergaris hitam coreng malam yang sumuk punggung...

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
Puisi

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya

20 July 2025

Status Baru Ibu Ia tidak menangis di depan siapa pun. Tapi aku tahu, ada yang basah tiap kali ia mencuci...

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga

Fafifu John Mayer

Fafifu John Mayer

16 March 2021
Sebungkus Sunyi

Sebungkus Sunyi

20 November 2021
Gambar Artikel Senyuman Malaikat Maut

Senyuman Malaikat Maut

20 December 2020
Gambar Artikel Lewat Tulisan Aku BerTuhan

Lewat Tulisan Aku BerTuhan

18 December 2020
Facebook, Penyair, dan Lunatisme

Facebook, Penyair, dan Lunatisme

17 February 2021
Gambar Artikel Percakapan Orang Sinting Tentang Kota bawah Tanah

Percakapan Orang Sinting

23 January 2021
Dimulai dari Ibu

Dimulai dari Ibu

6 May 2021
Dari Pesisir

Dari Pesisir

12 August 2021
Pakai Tangan Kiri Itu Tidak Selalu Buruk

Pakai Tangan Kiri Itu Tidak Selalu Buruk

6 December 2021
Lelaki Tua yang Dipermainkan Nasib

Lelaki Tua yang Dipermainkan Nasib

20 May 2024
Logo Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Mempersenjatai Trauma: Strategi Jahat Israel terhadap Palestina
  • Antony Loewenstein: “Mendekati Israel adalah Kesalahan yang Memalukan bagi Indonesia”
  • Gelembung-Gelembung
  • Mengeja Karya Hanna Hirsch Pauli di Museum Stockholm
  • Di Balik Prokrastinasi: Naluri Purba Vs Tuntutan Zaman
  • Pulau Bajak Laut, Topi Jerami, dan Gen Z Madagaskar
  • Bersikap Maskulin dalam Gerakan Feminisme
  • Emas di Piring Elite dan Jualan Masa Depan Cerah yang Selalu Nanti
  • Dua Jam Sebelum Bekerja
  • Cinta yang Tidak Pernah Mandi dan Puisi Lainnya
  • Pemerintah Daerah Tidak Bisa Cari Uang, Rakyat yang Menanggung
  • Merebut Kembali Kembang-Kembang Waktu dari Tuan Kelabu

Kategori

  • Event (14)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (12)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (66)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (53)
  • Metafor (217)
    • Cerpen (55)
    • Puisi (141)
    • Resensi (20)
  • Milenial (49)
    • Gaya Hidup (26)
    • Kelana (13)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (72)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (33)
    • Surat (21)
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Kirim Tulisan
  • Kru
  • Kontributor
  • Hubungi Kami

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Kami
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Hubungi Kami
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Login
  • Sign Up

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.