• Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Jumat, 17 Oktober 2025

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Metafor Puisi

Ihwal Mawat

Aris Setiyanto by Aris Setiyanto
7 Februari 2021
in Puisi
0
Ihwal Mawat

https://unsplash.com/photos/t2Sai-AqIpI

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

riuh pengepul pahala. terdabik hati seusai obituari. bapakku masih di rumah. sementara kekawan melipat ambal beraroma penyesalan, betapa baru pun buah-buah itu ditinggal. ditanggal pula olehnya rindu, digantung di sudut-sudut harmoni. bapakku masih kecupi kerontang keretek nan nyala, bara. masih saja iman, bahwa kematian hanya untuk keriput senja. lantas, esok nanti. saat senja itu menggagahinya, ia jelang mesigit nan sepi. tetapi terbangun ia, ruang persegi terkelam. di mana aku, nak? di mana? di penantian paling akhir, jawabku. sendu. hanya doa dan larik ayatullah, semoga.

2021

 

Tuan 2

saat kuhitung lembaran itu

seperti terbantun ragawi

kauingatkan aku

kuingatkan engkau

tak lagi dapat kau ingat

apapun

dasar pikun!

2021

 

Subuh

aku berjalan di sudut pagi

hanyasanya gigil melindas diri

tak seorang anjing pun

masih lelap, masih indah menunggangi kuda-kuda mimpi

tak ada sudi mengisi ruang lengang

masih di rumah, masih ogah, masih, dingin mendekapnya seerat perpisahan. didekap oleh wanita, burung. tidur lagi saja, kau belum setua hujan ujung Januari, esok juga belum kiamat.

2021

 

Ladang Mimpi

kau datang ke ladang mimpiku. membunuh kesibukan. menggandeng tangan aku hala jalan aspal. di sana kita mengobrol, seolah tidak pernah ada pagar-pagar benci memberi jarak. senyummu yang rekah, aku menyimpannya hingga kini terjaga. mungkin aku tak benar-benar membenamkan engkau, mungkin tak benar jika kenangan itu aku larungkan, kutanggal menjadi masa yang lalu. terjaga aku, selimut kesumat ini mengangkangi relung. tinggallah jarak-jarak yang berarti—yang dengannya tanganku dengan kau tak bisa saling genggam. sekali lagi, mari kita daki gunungan mimpi. yang dengannya keagungan Tuhan, terhidang dan lagu-lagu alam terus kita senandungkan bersama nafas wirid.

2021

 

Pemberi (Tuhan)

kutilik setengah malam yang gelap

kucari engkau, tak juga kentara

di sebalik pagar besi menua

 

pada kebekuan ini

saling dekap adalah jalan

mengisi liang-liang rindu yang kerontang

 

tetapi, kau tetiba lahir di bibir altar

dari pohon angkara burung yang tegang

terbang, menapak langit tak terjamah

Maguwo, 22 Januari 2021

Tags: ihwal mawatKematianLadang mimpipemberipuisiSubuhTuhan
ShareTweetSendShare
Previous Post

Sambatan Orang yang Pakai Behel

Next Post

Beberapa Adegan di Balik Pintu yang Tak Terkunci

Aris Setiyanto

Aris Setiyanto

Penulis menyukai anime dan idol.

Artikel Terkait

Cinta yang Tidak Pernah Mandi dan Puisi Lainnya
Puisi

Cinta yang Tidak Pernah Mandi dan Puisi Lainnya

7 September 2025

Ketika Kita Sama-Sama Telanjur Tinggal kau mengikat sepatumu di teras aku mengikat napas agar tidak membentur kalimatmu di antara kita...

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
Puisi

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya

14 Agustus 2025

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya setiap malam ia menyetrika tubuhnya di depan kaca mencari lipatan-lipatan yang membuat lelaki itu malas pulang...

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
Puisi

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya

3 Agustus 2025

Hisap Aku hingga Putih bulan merabun serbuk langit bebal pohon dan batu tak bergaris hitam coreng malam yang sumuk punggung...

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
Puisi

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya

20 Juli 2025

Status Baru Ibu Ia tidak menangis di depan siapa pun. Tapi aku tahu, ada yang basah tiap kali ia mencuci...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya

22 Juni 2025
Gambar Artikel Sedayu Dalam Kurun Waktu

Sedayu dalam Kurun Waktu

12 November 2020
Hujan Musim Kemarau

Hujan Musim Kemarau

25 Oktober 2021
Kenangan, Bahasa, dan Pengetahuan

Kenangan, Bahasa, dan Pengetahuan

26 April 2025
Keangkuhan Ombak

Keangkuhan Ombak

3 Juni 2021
Gambar Makanan dan Orang Jawa

Makanan dan Orang Jawa

4 Februari 2021
Membaca Cara Kerja Pikiran

Membaca Cara Kerja Pikiran

8 April 2022
Gambar Artikel Lirih Menangis

Lirih Menangis

17 Januari 2021
Khaled Abou El Fadl: Islam Puritan atau Islam Moderat?

Khaled Abou El Fadl: Islam Puritan atau Islam Moderat?

16 Juni 2021
Pencarian di Sudut Rindu

Pencarian di Sudut Rindu

1 Desember 2021
Facebook Twitter Instagram Youtube
Logo Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Bersikap Maskulin dalam Gerakan Feminisme
  • Emas di Piring Elite dan Jualan Masa Depan Cerah yang Selalu Nanti
  • Dua Jam Sebelum Bekerja
  • Cinta yang Tidak Pernah Mandi dan Puisi Lainnya
  • Pemerintah Daerah Tidak Bisa Cari Uang, Rakyat yang Menanggung
  • Merebut Kembali Kembang-Kembang Waktu dari Tuan Kelabu
  • Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
  • Perjalanan Menuju Akar Pohon Kopi
  • Ozzy Osbourne dalam Ingatan: Sebuah Perpisahan Sempurna
  • Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
  • Going Ohara #2: Ketika One Piece Menjelma Ruang Serius Ilmu Pengetahuan
  • Sastra, Memancing, Bunuh Diri: Mengenang Ernest Hemingway

Kategori

  • Event (12)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (10)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (65)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (52)
  • Metafor (216)
    • Cerpen (54)
    • Puisi (141)
    • Resensi (20)
  • Milenial (47)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (12)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (72)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (33)
    • Surat (21)

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.