• Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Kamis, 21 Agustus 2025

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Metafor Puisi

Ihwal Mawat

Aris Setiyanto by Aris Setiyanto
7 Februari 2021
in Puisi
0
Ihwal Mawat

https://unsplash.com/photos/t2Sai-AqIpI

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

riuh pengepul pahala. terdabik hati seusai obituari. bapakku masih di rumah. sementara kekawan melipat ambal beraroma penyesalan, betapa baru pun buah-buah itu ditinggal. ditanggal pula olehnya rindu, digantung di sudut-sudut harmoni. bapakku masih kecupi kerontang keretek nan nyala, bara. masih saja iman, bahwa kematian hanya untuk keriput senja. lantas, esok nanti. saat senja itu menggagahinya, ia jelang mesigit nan sepi. tetapi terbangun ia, ruang persegi terkelam. di mana aku, nak? di mana? di penantian paling akhir, jawabku. sendu. hanya doa dan larik ayatullah, semoga.

2021

 

Tuan 2

saat kuhitung lembaran itu

seperti terbantun ragawi

kauingatkan aku

kuingatkan engkau

tak lagi dapat kau ingat

apapun

dasar pikun!

2021

 

Subuh

aku berjalan di sudut pagi

hanyasanya gigil melindas diri

tak seorang anjing pun

masih lelap, masih indah menunggangi kuda-kuda mimpi

tak ada sudi mengisi ruang lengang

masih di rumah, masih ogah, masih, dingin mendekapnya seerat perpisahan. didekap oleh wanita, burung. tidur lagi saja, kau belum setua hujan ujung Januari, esok juga belum kiamat.

2021

 

Ladang Mimpi

kau datang ke ladang mimpiku. membunuh kesibukan. menggandeng tangan aku hala jalan aspal. di sana kita mengobrol, seolah tidak pernah ada pagar-pagar benci memberi jarak. senyummu yang rekah, aku menyimpannya hingga kini terjaga. mungkin aku tak benar-benar membenamkan engkau, mungkin tak benar jika kenangan itu aku larungkan, kutanggal menjadi masa yang lalu. terjaga aku, selimut kesumat ini mengangkangi relung. tinggallah jarak-jarak yang berarti—yang dengannya tanganku dengan kau tak bisa saling genggam. sekali lagi, mari kita daki gunungan mimpi. yang dengannya keagungan Tuhan, terhidang dan lagu-lagu alam terus kita senandungkan bersama nafas wirid.

2021

 

Pemberi (Tuhan)

kutilik setengah malam yang gelap

kucari engkau, tak juga kentara

di sebalik pagar besi menua

 

pada kebekuan ini

saling dekap adalah jalan

mengisi liang-liang rindu yang kerontang

 

tetapi, kau tetiba lahir di bibir altar

dari pohon angkara burung yang tegang

terbang, menapak langit tak terjamah

Maguwo, 22 Januari 2021

Tags: ihwal mawatKematianLadang mimpipemberipuisiSubuhTuhan
ShareTweetSendShare
Previous Post

Sambatan Orang yang Pakai Behel

Next Post

Beberapa Adegan di Balik Pintu yang Tak Terkunci

Aris Setiyanto

Aris Setiyanto

Penulis menyukai anime dan idol.

Artikel Terkait

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
Puisi

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya

14 Agustus 2025

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya setiap malam ia menyetrika tubuhnya di depan kaca mencari lipatan-lipatan yang membuat lelaki itu malas pulang...

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
Puisi

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya

3 Agustus 2025

Hisap Aku hingga Putih bulan merabun serbuk langit bebal pohon dan batu tak bergaris hitam coreng malam yang sumuk punggung...

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
Puisi

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya

20 Juli 2025

Status Baru Ibu Ia tidak menangis di depan siapa pun. Tapi aku tahu, ada yang basah tiap kali ia mencuci...

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
Puisi

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya

22 Juni 2025

Kiat Marah yang Payah  Malam hari yang dingin mencekam cepat menusuk pori-pori. Dan keniscayaan lupa mendekam di hati dan kantong...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Puisi Siap Saji

Puisi Siap Saji

22 Februari 2021
Ode untuk Martir Pengetahuan: Puisi-puisi Moch Aldy MA

Ode untuk Martir Pengetahuan: Puisi-puisi Moch Aldy MA

11 Januari 2023
Buku Mengajak Bicara dengan Diri Sendiri

Buku Mengajak Bicara dengan Diri Sendiri

17 Desember 2021
Cinta Melekat pada Ubun Dada yang Membelah

Cinta Melekat pada Ubun Dada yang Membelah

18 November 2021
Ayat-ayat Alam Raya

Ayat-ayat Alam Raya

19 Juni 2021
Ya Afu, Ya Jingan!

Ya Afu, Ya Jingan!

12 Juli 2021
Bentang dan Jet Lag Blues

Bentang dan Jet Lag Blues

31 Agustus 2021
Membangun Literasi Peduli Bumi: Festival Buku Berjalan

Membangun Literasi Peduli Bumi: Festival Buku Berjalan

5 Mei 2024
Seni Memahami (Diri)

Seni Memahami (Diri)

11 April 2022
Berteman dengan Kegagalan

Berteman dengan Kegagalan

7 Mei 2022
Facebook Twitter Instagram Youtube
Logo Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
  • Perjalanan Menuju Akar Pohon Kopi
  • Ozzy Osbourne dalam Ingatan: Sebuah Perpisahan Sempurna
  • Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
  • Going Ohara #2: Ketika One Piece Menjelma Ruang Serius Ilmu Pengetahuan
  • Sastra, Memancing, Bunuh Diri: Mengenang Ernest Hemingway
  • Selain Rindu, Apa Lagi yang Kaucari di Palpitu?
  • Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
  • Bentuk Cinta Paling Tenang dan Tak Ingin Jawab
  • Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
  • Siasat Bersama Wong Cilik dan Upaya Menginsafi Diri: Sebuah Perjamuan dengan Sindhunata
  • Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya

Kategori

  • Event (12)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (10)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (65)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (52)
  • Metafor (212)
    • Cerpen (53)
    • Puisi (140)
    • Resensi (18)
  • Milenial (47)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (12)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.