Di hari mendung sebab hujan yang tak kunjung datang, tapi mentari sudah malas mau terang. Mari ini kita refleksi diri lewat cangkem yang melegakan.
Aplikasi chat yang katanya memudahkan komunikasi lintas negara dan benua, nyatanya juga turut memudahkan komunikasi lintas perasaan. Seperti perasaan cintamu, tapi dianya tak kunjung cinta juga. Sambatan ini lahir dari curhatan teman yang merasa status seseorang yang disukainya adalah tentang dirinya. Nah, disinilah mulainya kawan. Fitur status tidak hanya bikin insyekyur sama pencapaian orang yang dipamerkan, tapi juga bikin salah paham. Kukira cinta ternyata salah rasa, uwoo uwoo.
Begini lo ya mbak dan mas, fitur status di aplikasi pesan itu harusnya diperuntukkan secara umum. Mbok ya ojo geer. ‘Etapi, dia kok ya respon cepat tiap chat. Udah gitu, kalau bahas nyerempet perasaan ditanggapi kok’. Lah dikira dia cuma chat sama kamu doang? Kali aja dia merespon demikian dengan satu, dua, tiga kontak lainnya. Respon cepatnya bisa jadi lahir dari kegabutan hakiki akibat pandemi. Kuliah online, bikin dia punya banyak waktu merespon banyak chat bahkan memulai percakapan puitis yang bikin gagal paham.
Terus statusnya gimana? Ya kali aja, dia lagi abis baper romantis karena drama korea yang ditontonnya atau kelar baca quotes ala-ala berseliweran di beranda ins*tagramnya. Kemudian menjadikan status karena minatnya pada kata-kata romantis. Jadi mbak’e, mas’e.. Jangan geer begitu hanya karena satu status dan menyimpulkan semaunya. Menganggap doi punya rasa yang sama, apalagi kemudian ngeyel pas dibilang bukan untukmu.
Setelah ditolak karena baper sepihak yang kamu rasakan, kamu menjadi menyalahkan doi yang tak berperasaan. Duh, terlalu lama di karantina kamu jadi hidup dalam dunia khayal dan menganggap semua tentang perasaanmu adalah benar nyatanya.
Mbak, mas.. Perasaan suka bisa jadi hadir dari sapa-sapa sederhana di aplikasi pesan. Tapi setiap rasa belum tentu berbalas perasaan yang sama. Boleh jadi, ia hanya menyapa untuk hilangkan penatnya. Atau sembari menunggu balasan pesan orang yang dicintainya. Jadi kamu hanya pelarian sepi, dan tak pernah jadi istimewa.
Setelah kamu tau, bahwa kamu tak istimewa. Eh malah menghidupi malam dengan tangisan bombay. Halah halah. Mengutuk si doi dengan sederetan nama buah-buahan pasar, dasar alpukat, ih jeruk, (tarik sis) semongko, dan lain lain.
Jadi berhenti merasa istimewa hanya karena satu dua status yang tak pasti untukmu. Pun juga jangan mudah percaya soal sapaan manis selamat malam berlanjut curhat hingga kemalaman. Bangun!
Kukira kau anggapku istimewa
Aku berbunga syalala, tiap malam khayalku tentangmu
Cangkir-cangkir romantis ku terisi dari puisi puisi pagi
Dan status menyenangkan yang menambah semangat hari
Tapi ku tau kemarin malam
Kau upload foto berdua dengan seseorang yang ku tak kenal siapa,
Jadi bagaimana tentangku yang masih kau sapa pagi ini
Ah. Dasar jambu!