slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
Sandalku Dicuri Tuhan | Puisi-puisi Widya Prayoga T. - Metafor.id
Metafor.id

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

  • Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Sunday, 1 June, 2025
  • Login
  • Register
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Metafor Puisi

Sandalku Dicuri Tuhan | Puisi-puisi Widya Prayoga T.

Widya Prayoga Triatmaja by Widya Prayoga Triatmaja
24 May 2023
in Puisi
0
Sandalku Dicuri Tuhan | Puisi-puisi Widya Prayoga T.

© Ilustrasi Owen Gent | owen-gent.squarespace.com

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

I.

rinduku merangkak
mengejarmu yang terus berlari
aku bisa apa tanpamu?
sedang senyum yang kau tinggal
ingin sekali kukembalikan.

II.

aku tetap berjudi
pada kisah kita
–yang terjeda

jika aku kalah
kaulah yang menang
jika aku menang
kau pun pemenang
sebab yang penting adalah
bahagiamu

: nasib biar jadi urusanku.

 

Pare, 12 Maret 2023

 

Bekalku

kejam dunia dalam pijar
apa yang orang kejar
selebar talas jadi rebutan
dan aku tak kebagian

aku hanya ingin di dekatmu
sebab kau duniaku
dan senyummu yang titisan Tuhan
merangkum segala keindahan

namun hidup terus berjalan
di antara kalah menang
dan doa yang terus kau basahi

Bu, adalah bekalku berlari berdikari.

 

Baca juga: Puisi-Puisi S. Fio Atmaja “Sunyi dalam Kerinduan”

 

Dalam Bis

Perjalanan yang jauh, tapi perhatianmu selalu dekat. Sikapmu hangat, selalu cukup melawan AC bis yang begitu dingin. Kita berteman dengan jarak, akrab dengan perpisahan, dikuatkan harapan. Bersimpul sebab temu, bertaut pada rindu, terikat oleh doa.

 

Jogja, 2022

 

Al, Namamu

rindu memuncak ketika malam hampir beranjak
sedang jarak yang kian memuai
belum mampu kusebrangi

jiwa bergejolak berbalas
penolakan
menjadi hilang
: sejejak langkah yang
tak punya pijakan

waktu masih meninggalkan kita
di dalam kisah
kasih yang seharusnya
tak perlu sudah

beribu tanya menjamur
sebab kita menuai pisah
menyingsing aku yang tengah
lalai dan lengah

raut wajahmu masih bintang bertebaran
senyummu merekah di cekung purnama
dan tubuhmu menjelma angin
menyapa gigil sendu malam itu
selagi aku khusyuk mengingatmu
di ujung inginku

kembali adalah jalan terjal ke kanan kiri
diapit jurang genggaman pasangan–yang erat sekali
sedang aku seorang diri
mendaki sepi
menuju puncak penyesalan
tanpa suara

temu dan sempat yang kuandai-andaikan
menjadi kangen akut
beranak sungai
mengalir ke hilir harapan yang nyata
meksi tak tergapai

Al, namamu terapal dalam doa
–yang terus kusemai

 

Ciputat, 2020

 

Baca juga: Puisi-Puisi Ahmad Yusam Tabrani “Aliran Sungai Maya”

 

Sandalku Dicuri Tuhan

di siang yang terik
gerimis menjenguk tanah
barisan hamba mulai panik
jalan dan aspal telanjur basah

siang makin menggelisahkan
ketika sandalku dicuri Tuhan
setelah jumatan

baru seminggu kubeli
hari ini ada yang ingin memiliki

siang yang becek
oleh genangan
ibu bumi disucikan lagi
sarung hitam tak kusingsingkan
kaki mungil memijak perlahan

siang–yang baru saja menetas
pulangku penuh kedamaian
sambil terus menggerutu,
“sandalku dicuri Tuhan!”

 

Matiku

pejam mata memelas
airku mengalir deras
kamu adalah alasan
harapan kehancuran

berkeping-keping menghambur
: hilang dan tak dianggap
–sunyi, sepi, sendiri
senyap
setengah koma
gila

sebelum kau renggut
semua
sayang
kecup aku di leher

: aku ingin mati di mulutmu

 

Baca juga: Puisi-Puisi Faris Al Faisal “Selamanya Laut”

 

Laki-laki Paling Pandai Melupakan

ia bahkan lupa
kapan terakhir kali berciuman
bahkan dengan siapanya

ia tiba-tiba lupa
pelacur yang padahal
menjadi langganannya

lupa rasanya senang
juga sedih itu
bagaimana

ia lupa apa pun
sebelum hari ini
ketika ingatannya kau curi

 

Tags: metaforpuisisajaksastrawidya prayoga
ShareTweetSendShare
Previous Post

Warna

Next Post

Truk Berlin: Bincang Cerpen Karya Hassan Blasim

Widya Prayoga Triatmaja

Widya Prayoga Triatmaja

Tenaga kesehatan alumni UIN Syarif Hidayatullah asal Kebumen. Suka bergurau dan senyum sok manis. Sekali waktu pernah dibotak hanya karena ketahuan memegang rokok (bukan merokok), dan kini memutuskan untuk merokok beneran. Bisa disapa di Instagram: @wiwidyapt

Artikel Terkait

Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya
Puisi

Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya

26 May 2025

belum genap pagi belum genap pagi, belum genap jajanan cuma ganjil-ganjil di hati dan lubang-lubang memenuhi sanubari menjadi tak sampai,...

Penjual Susu dan Puisi Lainnya
Puisi

Penjual Susu dan Puisi Lainnya

2 June 2024

Hikayat Junjungan Kita; Husain ini seruan bergema di dinding padam Terowongan Husain adalah sejarah peradaban jin, manusia, malaikat, dan Tuhan....

Kandang Menjangan Menggugat dan Puisi Lainnya
Puisi

Kandang Menjangan Menggugat dan Puisi Lainnya

5 April 2024

KANDANG MENJANGAN MENGGUGAT Otakmu gemetar merangkai tangkapan. Menyuntingnya, bahkan sebelum menyusunnya. Seakan aku bukanlah hal konkret dan kau perlu membangunku....

Aku Merangkum Desember
Puisi

Aku Merangkum Desember

30 March 2024

Aku Merangkum Desember desember. persis. mendungnya langit dengan matamu. kilat-kilatan petir mengiringi gerimis di matamu. tersedu-sedan. hujan mulai deras. pun...

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga

Surat dari Sekar

Surat dari Sekar

10 November 2021
4 Suguhan Apik yang Ditawarkan Film “Don’t Look Up”

4 Suguhan Apik yang Ditawarkan Film “Don’t Look Up”

27 March 2022
Gambar Artikel Gurun Pasir di Indonesia: Pesona Gumuk Pasir Oetune

Gurun Pasir di Indonesia: Pesona Gumuk Pasir Oetune

20 January 2021
Gambar Artikel Bulan yang Lahir dari Penderitaan

Bulan yang Lahir dari Penderitaan

30 December 2020
Gambar Artikel Puisi Pengasingan

Pengasingan

27 January 2021
Dismorfia Kehidupan

Dismorfia Kehidupan

1 February 2022
Gambar Artikel Ada yang Tetap Kuat

Ada yang Tetap Kuat

3 November 2020

Jalan Sunyi dengan Ribuan Bunyi

24 October 2021
Ada Nafas Sahara di Hutan Amazon

Ada Nafas Sahara di Hutan Amazon

30 April 2023
Gadis Masochist

Gadis Masochist

27 May 2021

Ikuti Kami di Instagram

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.
Facebook Twitter Instagram Youtube
Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya
  • Kenangan, Bahasa, dan Pengetahuan
  • Penjual Susu dan Puisi Lainnya
  • Peringati Hari Buku Nasional, Forum Buku Berjalan Adakan Temu Buku di Wisdom Park UGM Yogyakarta
  • Menyulut Api Literasi dari Kediri: Mahanani Book & Art Festival
  • Lelaki Tua yang Dipermainkan Nasib
  • Membangun Literasi Peduli Bumi: Festival Buku Berjalan
  • Kandang Menjangan Menggugat dan Puisi Lainnya
  • Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 2 (Selesai)
  • Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 1
  • Puasa Puisi: Perayaan Sastra Lintas Bahasa
  • Aku Merangkum Desember

Kategori

  • Event (10)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (8)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (63)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (50)
  • Metafor (206)
    • Cerpen (51)
    • Puisi (136)
    • Resensi (18)
  • Milenial (46)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (11)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In