• Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Rabu, 27 Agustus 2025

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Metafor Puisi

Sandalku Dicuri Tuhan | Puisi-puisi Widya Prayoga T.

Widya Prayoga Triatmaja by Widya Prayoga Triatmaja
24 Mei 2023
in Puisi
0
Sandalku Dicuri Tuhan | Puisi-puisi Widya Prayoga T.

© Ilustrasi Owen Gent | owen-gent.squarespace.com

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

I.

rinduku merangkak
mengejarmu yang terus berlari
aku bisa apa tanpamu?
sedang senyum yang kau tinggal
ingin sekali kukembalikan.

II.

aku tetap berjudi
pada kisah kita
–yang terjeda

jika aku kalah
kaulah yang menang
jika aku menang
kau pun pemenang
sebab yang penting adalah
bahagiamu

: nasib biar jadi urusanku.

 

Pare, 12 Maret 2023

 

Bekalku

kejam dunia dalam pijar
apa yang orang kejar
selebar talas jadi rebutan
dan aku tak kebagian

aku hanya ingin di dekatmu
sebab kau duniaku
dan senyummu yang titisan Tuhan
merangkum segala keindahan

namun hidup terus berjalan
di antara kalah menang
dan doa yang terus kau basahi

Bu, adalah bekalku berlari berdikari.

 

Baca juga: Puisi-Puisi S. Fio Atmaja “Sunyi dalam Kerinduan”

 

Dalam Bis

Perjalanan yang jauh, tapi perhatianmu selalu dekat. Sikapmu hangat, selalu cukup melawan AC bis yang begitu dingin. Kita berteman dengan jarak, akrab dengan perpisahan, dikuatkan harapan. Bersimpul sebab temu, bertaut pada rindu, terikat oleh doa.

 

Jogja, 2022

 

Al, Namamu

rindu memuncak ketika malam hampir beranjak
sedang jarak yang kian memuai
belum mampu kusebrangi

jiwa bergejolak berbalas
penolakan
menjadi hilang
: sejejak langkah yang
tak punya pijakan

waktu masih meninggalkan kita
di dalam kisah
kasih yang seharusnya
tak perlu sudah

beribu tanya menjamur
sebab kita menuai pisah
menyingsing aku yang tengah
lalai dan lengah

raut wajahmu masih bintang bertebaran
senyummu merekah di cekung purnama
dan tubuhmu menjelma angin
menyapa gigil sendu malam itu
selagi aku khusyuk mengingatmu
di ujung inginku

kembali adalah jalan terjal ke kanan kiri
diapit jurang genggaman pasangan–yang erat sekali
sedang aku seorang diri
mendaki sepi
menuju puncak penyesalan
tanpa suara

temu dan sempat yang kuandai-andaikan
menjadi kangen akut
beranak sungai
mengalir ke hilir harapan yang nyata
meksi tak tergapai

Al, namamu terapal dalam doa
–yang terus kusemai

 

Ciputat, 2020

 

Baca juga: Puisi-Puisi Ahmad Yusam Tabrani “Aliran Sungai Maya”

 

Sandalku Dicuri Tuhan

di siang yang terik
gerimis menjenguk tanah
barisan hamba mulai panik
jalan dan aspal telanjur basah

siang makin menggelisahkan
ketika sandalku dicuri Tuhan
setelah jumatan

baru seminggu kubeli
hari ini ada yang ingin memiliki

siang yang becek
oleh genangan
ibu bumi disucikan lagi
sarung hitam tak kusingsingkan
kaki mungil memijak perlahan

siang–yang baru saja menetas
pulangku penuh kedamaian
sambil terus menggerutu,
“sandalku dicuri Tuhan!”

 

Matiku

pejam mata memelas
airku mengalir deras
kamu adalah alasan
harapan kehancuran

berkeping-keping menghambur
: hilang dan tak dianggap
–sunyi, sepi, sendiri
senyap
setengah koma
gila

sebelum kau renggut
semua
sayang
kecup aku di leher

: aku ingin mati di mulutmu

 

Baca juga: Puisi-Puisi Faris Al Faisal “Selamanya Laut”

 

Laki-laki Paling Pandai Melupakan

ia bahkan lupa
kapan terakhir kali berciuman
bahkan dengan siapanya

ia tiba-tiba lupa
pelacur yang padahal
menjadi langganannya

lupa rasanya senang
juga sedih itu
bagaimana

ia lupa apa pun
sebelum hari ini
ketika ingatannya kau curi

 

Tags: metaforpuisisajaksastrawidya prayoga
ShareTweetSendShare
Previous Post

Warna

Next Post

Truk Berlin: Bincang Cerpen Karya Hassan Blasim

Widya Prayoga Triatmaja

Widya Prayoga Triatmaja

Tenaga kesehatan alumni UIN Syarif Hidayatullah asal Kebumen. Suka bergurau dan senyum sok manis. Sekali waktu pernah dibotak hanya karena ketahuan memegang rokok (bukan merokok), dan kini memutuskan untuk merokok beneran. Bisa disapa di Instagram: @wiwidyapt

Artikel Terkait

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
Puisi

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya

14 Agustus 2025

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya setiap malam ia menyetrika tubuhnya di depan kaca mencari lipatan-lipatan yang membuat lelaki itu malas pulang...

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
Puisi

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya

3 Agustus 2025

Hisap Aku hingga Putih bulan merabun serbuk langit bebal pohon dan batu tak bergaris hitam coreng malam yang sumuk punggung...

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
Puisi

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya

20 Juli 2025

Status Baru Ibu Ia tidak menangis di depan siapa pun. Tapi aku tahu, ada yang basah tiap kali ia mencuci...

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
Puisi

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya

22 Juni 2025

Kiat Marah yang Payah  Malam hari yang dingin mencekam cepat menusuk pori-pori. Dan keniscayaan lupa mendekam di hati dan kantong...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Mati dan Pagi Hari di Cikajang

Mati dan Pagi Hari di Cikajang

24 April 2022

Temu Buku dan Sesi Bincang Editor di Yogyakarta

10 Maret 2024
Jika Pulang Selalu Tentang Pergi

Jika Pulang Selalu Tentang Pergi

22 Juni 2021
Fenomena ‘Ngapak’

Fenomena ‘Ngapak’

26 November 2021
Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya

3 Agustus 2025
Kenapa Lagu Jawa Trending Terus Di Youtube? Ini Jawabannya

Kenapa Lagu Jawa Trending Terus Di Youtube? Ini Jawabannya

17 Maret 2022
Mimpi Reyot

Mimpi Reyot

2 Juli 2021
Telur, Susu, dan Viagra di Cafe Puisi Mbeling

Telur, Susu, dan Viagra di Cafe Puisi Mbeling

27 Januari 2021
Gadis Masochist

Gadis Masochist

27 Mei 2021
Pengakuan

Pengakuan

11 Maret 2022
Facebook Twitter Instagram Youtube
Logo Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Merebut Kembali Kembang-Kembang Waktu dari Tuan Kelabu
  • Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
  • Perjalanan Menuju Akar Pohon Kopi
  • Ozzy Osbourne dalam Ingatan: Sebuah Perpisahan Sempurna
  • Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
  • Going Ohara #2: Ketika One Piece Menjelma Ruang Serius Ilmu Pengetahuan
  • Sastra, Memancing, Bunuh Diri: Mengenang Ernest Hemingway
  • Selain Rindu, Apa Lagi yang Kaucari di Palpitu?
  • Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
  • Bentuk Cinta Paling Tenang dan Tak Ingin Jawab
  • Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
  • Siasat Bersama Wong Cilik dan Upaya Menginsafi Diri: Sebuah Perjamuan dengan Sindhunata

Kategori

  • Event (12)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (10)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (65)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (52)
  • Metafor (213)
    • Cerpen (53)
    • Puisi (140)
    • Resensi (19)
  • Milenial (47)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (12)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.