• Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Minggu, 17 Agustus 2025

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Metafor Puisi

Perihal Kelahiran

:untuk Emeline

Eri Setiawan by Eri Setiawan
26 November 2021
in Puisi
0
Perihal Kelahiran

https://unsplash.com/photos/ABrC7X4_gLY

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

telah masanya rahim sang ibu
tak lagi menjadi tempurung bagimu, kekasih
suara yang menggema dari ruang kecemasan
telah menyebabkan desahan paling manis
muncul dari mulut mataku
yang sempat mengatup,
membuka doa-doa paling albab
sepanjang perhelatan senja

kini, kekasih,
kau telah turun membawa sepotong cahaya dari dinding firdaus
beserta wewangian bunga-bunga zunaira
lalu mengembuskannya pada lorong-lorong pekat-sunyi
yang telah cukup lama bersemayam di ceruk batinku

aku pun tersungkur
sebidang keningku terbentur
kurekatkan syukur kepada sujud paling ilahi
beriringan dengan degup al-fatihah
yang menggebu-gebu serupa tangis jelitamu.

Purwokerto, Juni 2021.

 

Perihal Doa-Doa
: untuk Emeline

doa-doa untukmu, kekasih
adalah rayuanku yang paling kudus kepada Tuhan
tiadalah masygul, kurapalkan ayat-ayat
keselamatan, kegembiraan, kekuatan, dan ketidakresahan
lewat sujud yang menggelugut
pada tiap-tiap mengulur selembar sajadah

pun, pada kedua telingamu yang memerah serupa batinku yang rekah
jadilah sekuntum bunga segar di antara keringnya daun-daun
jadilah suara nyaring di antara senyapnya kesepian-kesepian
jadilah sehimpun hujan di antara tanah-tanah yang pecah
dan jadilah senyum di antara gugurnya bunga-bunga

sekali lagi, kekasih
doa-doa untukmu adalah rayuanku yang paling kudus kepada Tuhan
ialah mantra-mantra paling ilahi
yang tak pernah sempat kehabisan kata-kata.

Purwokerto, Juni 2021.

Tags: perihal doaperihal kesepianpuisi kesepian
ShareTweetSendShare
Previous Post

Upaya Menemukan Kepastian Hidup Ala Spinoza

Next Post

Fenomena ‘Ngapak’

Eri Setiawan

Eri Setiawan

Guru di SMPN 2 Pangadegan, Purbalingga. Pria kelahiran Banjarnegara ini aktif bergelut di KPI.

Artikel Terkait

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
Puisi

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya

14 Agustus 2025

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya setiap malam ia menyetrika tubuhnya di depan kaca mencari lipatan-lipatan yang membuat lelaki itu malas pulang...

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
Puisi

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya

3 Agustus 2025

Hisap Aku hingga Putih bulan merabun serbuk langit bebal pohon dan batu tak bergaris hitam coreng malam yang sumuk punggung...

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
Puisi

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya

20 Juli 2025

Status Baru Ibu Ia tidak menangis di depan siapa pun. Tapi aku tahu, ada yang basah tiap kali ia mencuci...

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
Puisi

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya

22 Juni 2025

Kiat Marah yang Payah  Malam hari yang dingin mencekam cepat menusuk pori-pori. Dan keniscayaan lupa mendekam di hati dan kantong...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Indonesia Tidak Punya Filsafat?

Indonesia Tidak Punya Filsafat?

27 April 2021
Mengotak-atik Singkatan Merk Rokok

Mengotak-atik Singkatan Merk Rokok

5 Maret 2021
Maraknya Perundungan Tanda Rendahnya Budaya Literasi

Maraknya Perundungan Tanda Rendahnya Budaya Literasi

17 Maret 2024
Di Atas Sebuah Kertas

Di Atas Sebuah Kertas

13 September 2021
Going Ohara #2: Ketika One Piece Menjelma Ruang Serius Ilmu Pengetahuan

Going Ohara #2: Ketika One Piece Menjelma Ruang Serius Ilmu Pengetahuan

29 Juli 2025
Membaca Cara Kerja Pikiran

Membaca Cara Kerja Pikiran

8 April 2022
Gambar Artikel Puisi Semua Semau

Semua Semau

7 Januari 2021
Bagaimana Laut Membuang Masa Kanak dan Remajamu?

Bagaimana Laut Membuang Masa Kanak dan Remajamu?

25 Februari 2021
Yang Mengelucak dari Lembar-Lembar Buku Pepak

Yang Mengelucak dari Lembar-Lembar Buku Pepak

18 Februari 2021
Narasi tentang Rahmah dan Gaza

Narasi tentang Rahmah dan Gaza

30 Mei 2021
Facebook Twitter Instagram Youtube
Logo Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
  • Perjalanan Menuju Akar Pohon Kopi
  • Ozzy Osbourne dalam Ingatan: Sebuah Perpisahan Sempurna
  • Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
  • Going Ohara #2: Ketika One Piece Menjelma Ruang Serius Ilmu Pengetahuan
  • Sastra, Memancing, Bunuh Diri: Mengenang Ernest Hemingway
  • Selain Rindu, Apa Lagi yang Kaucari di Palpitu?
  • Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
  • Bentuk Cinta Paling Tenang dan Tak Ingin Jawab
  • Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
  • Siasat Bersama Wong Cilik dan Upaya Menginsafi Diri: Sebuah Perjamuan dengan Sindhunata
  • Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya

Kategori

  • Event (12)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (10)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (65)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (52)
  • Metafor (212)
    • Cerpen (53)
    • Puisi (140)
    • Resensi (18)
  • Milenial (47)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (12)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.