• Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Senin, 13 Oktober 2025

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Metafor Puisi

Kopi yang Tumpah Sebelum Diangkat

Ade Maulana Aji by Ade Maulana Aji
3 Maret 2021
in Puisi
0
Kopi yang Tumpah Sebelum Diangkat

https://unsplash.com/photos/6GDW9BVdmkw

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

kopi yang tumpah

sebelum diangkat

akan jadi badai

arus gelombang

yang menghantam sepi

ampasnya yang hitam

akan jadi pasir pantai

yang dibubuhi gula putih

tapi leleh oleh panasnya sendiri

semut-semut datang berpelesir

menyisir manisnya badai tadi

belum sember berjemur

di bawah matahari bergantung

semuanya telah dihapus bersih.

 

Bekasi, Desember 2020

 

Penjual Kopi Sepeda

roda sepeda itu berhenti

ditepian malam yang pekat

seperti kopi yang berhenti

setelah diaduk penjual itu

kendaraan berlalu-lalang

sepi pun kembali hilang

dan orang-orang

satu-persatu memesan malam

 

di tepian malam yang lain

roda itu kembali berputar

seperti bianglala di pasar malam

yang ditunggunya berhenti

oleh sepasang kekasih itu

 

penjual itu

mengayuh sepedanya

dengan termos air panas

yang tinggal setengah

dan tiga renceng malam

yang masih tersisa

di keranjang sepeda

 

lalu kabut datang menyerang

dan ia pun menghilang

di pelipir malam yang kelam.

 

Bekasi, Januari 2021

 

Penyair Itu

puisi itu sudah menemukan artinya

sedang penyair itu masih mencari dirinya

yang hilang diantara kata-kata

atau tenggelam dikedalaman makna

puisinya kini tak lagi tercipta

lantaran sibuk mencari dirinya

apa, mengapa, bagaimana, dan di mana?

penyair itu masih belum selesai dengan dirinya

biarkan saja, sampai ia menemukan waktunya.

 

Bekasi, 11 Agustus 2020

 

Hujan di Atas Kopi 

di atas kopi yang panas,

asap mengepul—menggumpal jadi awan hitam.

di kopi yang lain,

dikirimkannya awan yang tak kalah hitam.

turbulensi terjadi,

ketika kopi itu mulai ia seruput.

awan naik ke atas,

lalu tumpah di ufuk matanya.

hujan pun turun,

jatuh di atas kopi-kopi yang diseduh.

airnya terpadu,

sebab itulah kopi dan rindu bersekutu.

 

2020

Tags: hujan kopikopipenikmat kopipenjual kopipuisi dan kopi
ShareTweetSendShare
Previous Post

Memahami Puisi Instan “Malam Lebaran” Sitor Situmorang

Next Post

Mengotak-atik Singkatan Merk Rokok

Ade Maulana Aji

Ade Maulana Aji

Lahir di Bekasi 24 September 1997. Mulai menulis puisi sejak SMA dan puisinya terhimpun dalam antologi bersama: Senyuman Lembah Ijen (DKB 2018). Tribute To Soni (KKK 2020) Jazirah Lima Angin, Ombak dan Gemuruh Rindu (FISGB 2020).

Artikel Terkait

Cinta yang Tidak Pernah Mandi dan Puisi Lainnya
Puisi

Cinta yang Tidak Pernah Mandi dan Puisi Lainnya

7 September 2025

Ketika Kita Sama-Sama Telanjur Tinggal kau mengikat sepatumu di teras aku mengikat napas agar tidak membentur kalimatmu di antara kita...

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
Puisi

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya

14 Agustus 2025

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya setiap malam ia menyetrika tubuhnya di depan kaca mencari lipatan-lipatan yang membuat lelaki itu malas pulang...

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
Puisi

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya

3 Agustus 2025

Hisap Aku hingga Putih bulan merabun serbuk langit bebal pohon dan batu tak bergaris hitam coreng malam yang sumuk punggung...

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
Puisi

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya

20 Juli 2025

Status Baru Ibu Ia tidak menangis di depan siapa pun. Tapi aku tahu, ada yang basah tiap kali ia mencuci...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Penulis Muda yang Pernah Putus Asa

Penulis Muda yang Pernah Putus Asa

6 April 2022
Gambar Artikel 7 Kumpulan Lagu Barat yang Asik / Enak di Dengar Kuping. Kumpulan Lagu yang bikin hati kalian melted / meleleh

7 Lagu Barat yang Asik di Kuping

26 Februari 2021
Gambar Artikel Belajar Mencintai Allah Secara Merdeka

Belajar Mencintai Allah Secara Merdeka

19 Desember 2020
Gejala Kebudayaan Hilang di Era Pandemi

Gejala Kebudayaan Hilang di Era Pandemi

7 Februari 2021
Gambar Artikel Sunyi dalam Kerinduan

Sunyi dalam Kerinduan

29 Desember 2020
Gambar Artikel Idealisme dan Pembantaian

Idealisme dan Pembantaian

9 Desember 2020
Nyala Lilin dan Puisi Lainnya

Nyala Lilin dan Puisi Lainnya

14 Maret 2022
Pekerja Malam

Pekerja Malam

28 April 2021
Balapan yang Dibudayakan

Balapan yang Dibudayakan

20 Oktober 2021
Anna Maria

Anna Maria

20 September 2021
Facebook Twitter Instagram Youtube
Logo Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Bersikap Maskulin dalam Gerakan Feminisme
  • Emas di Piring Elite dan Jualan Masa Depan Cerah yang Selalu Nanti
  • Dua Jam Sebelum Bekerja
  • Cinta yang Tidak Pernah Mandi dan Puisi Lainnya
  • Pemerintah Daerah Tidak Bisa Cari Uang, Rakyat yang Menanggung
  • Merebut Kembali Kembang-Kembang Waktu dari Tuan Kelabu
  • Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
  • Perjalanan Menuju Akar Pohon Kopi
  • Ozzy Osbourne dalam Ingatan: Sebuah Perpisahan Sempurna
  • Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
  • Going Ohara #2: Ketika One Piece Menjelma Ruang Serius Ilmu Pengetahuan
  • Sastra, Memancing, Bunuh Diri: Mengenang Ernest Hemingway

Kategori

  • Event (12)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (10)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (65)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (52)
  • Metafor (216)
    • Cerpen (54)
    • Puisi (141)
    • Resensi (20)
  • Milenial (47)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (12)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (72)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (33)
    • Surat (21)

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.