• Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Sabtu, 23 Agustus 2025

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Metafor Puisi

Anak-anak Afrika Sedang Makan di Warung Tegal

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara

Rifqi Septian Dewantara by Rifqi Septian Dewantara
18 Februari 2024
in Puisi
0
Anak-anak Afrika Sedang Makan di Warung Tegal

Sumber gambar: pinterest.id

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Tulisan Ulu

Aku selalu mengeluh di sepertiga malam – badan merasa fit, mata bagai burung hantu, kaki dan tangan juga seagak-nya wayang

Sedang manusia-manusia tertidur; melanglang buana mimpian. Kapan lagi? Itu berulang-ulang. Sementara jari tangan tidak habisnya memegang tinta hitam

Dewasa ini, di sisa umur 50 tahun yang akan datang, jadi seperti apa tubuhku ini? Apakah kembali mati bernapas sebelum jam sepuluh malam? Sukar sekali diriku membayangkan

Berapa banyak kerikil otak terkikis di dalam pikiran. Tergesek di antara ubun-ubun.
Gembel aku! Rambutku terus mengikal seperti kapuk

Sebenarnya siapa “aku“?


2023

Baca juga: Puisi-Puisi Febrian Kisworo “Embun Asing Bagimu”

 

Ulat Bulu Yang Sunyi

Ulat yang malang; nomadik
kini tubuhnya menggambar kelelahan alam

Kelam – seperti hutan-hutan di Kalimantan. Ia membawa sulut api di sengatannya, tapi hendak ke mana ingin pergi? kematian menghampirinya lewat sini

Memotret roda ban mobil; seperti gilasan kejam para melata. Tunggu aku! Kita akan mencari hidup bersama-sama.


2023

 

Kaum Liberal di Serambi Mekkah

Kamu menjadi liberal hari ini; kobaran api berombak, meradak masuk ke tubuhmu

Air lautnya ke mana ya? Garam-garam manis, aku menyantap tunasusila. Oh! uh! adalah ungu. Jalang mendesah, menggeliang-geliutkan tubuhnya

Surga-surga menjauh, matahari menyinari bulan, wanita bersetubuh dengan setan.


2023

 

Baca juga: Puisi-Puisi Larasati Ounna Nafista

 

Anak-anak Afrika Sedang Makan di Warung Tegal

Imajinasi datang ke warung tegal. Otak-otak itu lapar, ia memesan ruang makan – kosong

Sebuah piring berisi kemiskinan menyisakan rintih-retak negeri Afrika

Tanah menyembur perut dan memastikan ketidakrelaan bangunan-bangunan tinggi kian merajut

Sebuah kekayaan bukanlah kekayaan jika warung tegal menjual lisensinya ke bahu asing

Keluh kesah tumbuh di ginjalnya memotret keroncongan lewat sinar x; perbedaan orang kelaparan dan orang rakus memakan punuk-punuk lembu di gurun usang.


2023

 

Bumi Menangis

Kemarin, aku lihat bumi berlinang-linang di jalan raya.

lagi-lagi, sebuah pagi adalah wanti-wanti

aku panggil Jason Ranti untuk menyanyikan persoalan hidup,
tetapi liriknya berkias frontal
aku panggil Afrizal Malna membaca puisi,
tetapi pengendara saling tabrak lari
aku panggil Kiai Mustofa Bisri,
kultum pagi malah jadi haluan
aku panggil kematian, orang-orang berhenti mendahulukan surga.
Apakah bumi sudah terisi neraka?

2023

Baca juga: Puisi-Puisi Madno Wanakuncoro “Kasihan Manusia”

Tags: metaforpuisisastra
ShareTweetSendShare
Previous Post

Di Bandara Boston ke Jenewa dan Puisi Lainnya

Next Post

Calon Kepala Desa

Rifqi Septian Dewantara

Rifqi Septian Dewantara

Penulis asal Balikpapan, Kalimantan Timur, lahir pada Mei 1998. Karya-karyanya pernah tersebar di berbagai media online dan buku antologi puisi bersama. Kini bergiat dan berkarya di Halmahera, Maluku Utara. Bisa disapa melalui Facebook: Rifqi Septian Dewantara.

Artikel Terkait

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
Puisi

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya

14 Agustus 2025

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya setiap malam ia menyetrika tubuhnya di depan kaca mencari lipatan-lipatan yang membuat lelaki itu malas pulang...

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
Puisi

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya

3 Agustus 2025

Hisap Aku hingga Putih bulan merabun serbuk langit bebal pohon dan batu tak bergaris hitam coreng malam yang sumuk punggung...

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
Puisi

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya

20 Juli 2025

Status Baru Ibu Ia tidak menangis di depan siapa pun. Tapi aku tahu, ada yang basah tiap kali ia mencuci...

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
Puisi

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya

22 Juni 2025

Kiat Marah yang Payah  Malam hari yang dingin mencekam cepat menusuk pori-pori. Dan keniscayaan lupa mendekam di hati dan kantong...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Gambar Artikel Anomali Rokok dan Sepak Bola

Anomali Rokok dan Sepak Bola

8 Januari 2021
Bentuk Cinta Paling Tenang dan Tak Ingin Jawab

Bentuk Cinta Paling Tenang dan Tak Ingin Jawab

11 Juli 2025
People vector created by vectorpocket - www.freepik.com

Metropolis Berduli

12 Desember 2021
Gambar Artikel El Diego di Luar Lapangan Hijau

El Diego di Luar Lapangan Hijau

30 November 2020
Mengapa Perlu Membaca Sastra?

Mengapa Perlu Membaca Sastra?

23 September 2022
https://unsplash.com/photos/g4I_Lq-p4o0

Pengguna VPN Bukan Berarti Pecinta Bokep

14 Februari 2021
Gambar Artikel Komunikasi Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Ala Habermas

Komunikasi Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Ala Habermas

13 November 2020
Gambar Artikel Jembatan Lamper

Jembatan Lamper

2 November 2020
Di Sepanjang Jarak antara Sepasang Kekasih

Di Sepanjang Jarak antara Sepasang Kekasih

13 Juli 2021
Gambart Artikel : Analisis Puisi Goenawan Muhammad Saya Cemaskan Sepotong Lumpur

Analisis Puisi Goenawan Mohamad “Saya Cemaskan Sepotong Lumpur”

23 April 2021
Facebook Twitter Instagram Youtube
Logo Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
  • Perjalanan Menuju Akar Pohon Kopi
  • Ozzy Osbourne dalam Ingatan: Sebuah Perpisahan Sempurna
  • Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
  • Going Ohara #2: Ketika One Piece Menjelma Ruang Serius Ilmu Pengetahuan
  • Sastra, Memancing, Bunuh Diri: Mengenang Ernest Hemingway
  • Selain Rindu, Apa Lagi yang Kaucari di Palpitu?
  • Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
  • Bentuk Cinta Paling Tenang dan Tak Ingin Jawab
  • Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
  • Siasat Bersama Wong Cilik dan Upaya Menginsafi Diri: Sebuah Perjamuan dengan Sindhunata
  • Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya

Kategori

  • Event (12)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (10)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (65)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (52)
  • Metafor (212)
    • Cerpen (53)
    • Puisi (140)
    • Resensi (18)
  • Milenial (47)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (12)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.