slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
Melepas Kasih dalam Balutan Sastra - Metafor.id
Metafor.id

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

  • Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Sunday, 1 June, 2025
  • Login
  • Register
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Kolom Esai

Melepas Kasih dalam Balutan Sastra

Nabiilah Chaermy Nanda by Nabiilah Chaermy Nanda
23 October 2021
in Esai
0
Melepas Kasih dalam Balutan Sastra

https://www.behance.net/gallery/16573919/La-Polentina

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Melepaskan sesuatu bukanlah sebuah hal yang mudah untuk dilakukan. Apalagi jika hal tersebut sudah lama kita genggam erat. Akan tetapi, dalam kasus ini kalian harus berani melepaskannya. Karena jika kalian tidak melepaskannya, kalian merasa sesak.

Kasih merupakan sebuah perasaan yang dimiliki setiap manusia. Perasaan tersebut dapat berwujud positif dan negatif. Sebuah perasaan dapat dikatakan positif jika menghasilkan sesuatu yang baik, seperti kebahagiaan, keceriaan, cinta dan kasih sayang. Berbeda dengan perasaan negatif, perasaan ini cenderung menghasilkan sebuah hal yang kurang baik, seperti kekecewaan, kesedihan bahkan kemarahan. Perasaan yang dimaksud bukan sekedar perasaan kepada lawan jenis tetapi bisa kepada orang tua, kakak-adik hingga sahabat.

Memang tidak semua perasaan wajib kita utarakan. Akan tetapi, jika perasaan tersebut hanya membebani kita, maka untuk apa kita menahannya? Perasaan dapat diibaratkan sebagai sebuah kumpulan bahasa yang memenuhi isi hati. Layaknya gelas yang dipaksa untuk terus terisi, padahal wadahnya sudah tidak cukup untuk menampung lagi.

Lalu apa yang terjadi? Meluap. Begitu pula dengan perasaan. Semakin banyak perasaan yang kita pendam, akan semakin besar kemungkinan semua itu meluap. Biasanya hal ini terjadi ketika perasaan dan emosi telah menyatu.

Lalu apa yang harus kita lakukan untuk meluapkan isi hati kita? Mengutarakannya. Kalian dapat mengutarakan isi hati melalui lisan dan tulisan. Jika disuruh untuk memilih di antara keduanya, tentu media tulisan yang terpilih. Mengapa? Karena melalui tulisan kita dapat menyampaikan segala sesuatu tanpa harus bersuara. Atau bisa dikatakan tidak berisik namun melegakan batin.

Ada banyak metode tulis yang bisa kita gunakan untuk mengungkapkan isi hati. Salah satu yang sering digunakan adalah dengan menulis di buku harian. Akan tetapi, yang akan dibahas di sini bukanlah menyuarakan isi hati melalui buku harian, tetapi menyuarakan isi hati melalui sastra. Keren nggak sih? Sebelum lanjut lebih jauh lagi, kalian harus kenalan dulu dengan sastra. Karena ada pepatah yang bilang: tak kenal maka ta’aruf. (Iya, iya, maap.)

***

Sastra merupakan sebuah sarana dalam menyampaikan ide tentang ‘apapun’ dengan menggunakan bahasa. Hasil dari sastra ini dapat dikenal dengan sebutan karya sastra. Karya sastra sendiri sering disebut sebagai cerminan isi hati manusia. Mengapa begitu? Karena karya sastra biasanya dihasilkan dari penggabungan antara ide-ide dengan pengalaman maupun inspirasi penulis yang dituliskan dengan menyertakan perasaan di dalamnya.

Singkatnya karya sastra adalah isi hati seseorang yang dapat dilihat. Lalu karya sastra itu terdiri dari apa saja? Karya sastra dapat berupa puisi, prosa, cerpen, drama, novel dan lainnya. Tetapi yang akan menjadi media dalam menyuarakan isi hati di sini adalah karya sastra berupa puisi dan cerpen.

Perlu diketahui bahwa dalam sastra tidak ada pendapat yang benar maupun salah. Hal ini terjadi karena sastra itu bebas, tergantung kearah mana pemikiran kalian berlayar. Yang pertama kita bahas adalah puisi. Puisi sendiri memiliki merupakan serangkaian kata-kata yang disusun secara baik dan indah agar mudah dipahami dan dinikmati. Untuk dapat menulis puisi kita harus mengetahui jenisnya, ada puisi naratif dan puisi deskriptif.

Puisi naratif biasanya puisi berisikan hal yang dialami penulis. Contoh seperti menuliskan puisi yang bertemakan kesedihan, isinya berisi betapa sedihnya penulis ketika harus berpisah dengan orang tuanya dalam waktu yang tidak dapat ditentukan. Sedangkan puisi naratif berisikan tentang hal yang tidak dialami penulis tetapi menarik perhatiannya. Contohnya menulis puisi tentang keadilan, yang mana puisi ini menceritakan tentang ketidakadilan di masyarakat yang dilihat penulis dan menarik perhatiannya.

Dalam hal menyuarakan isi hati, maka jenis puisi yang kalian tulis adalah puisi naratif. Karena berhubungan secara langsung dengan apa yang kalian rasakan. Sedangkan dari segi penyampaiannya ada dua: “puisi kamar” dan “puisi auditorium”. Untuk kalian yang merasa bahwa puisi kalian hanya untuk diri kalian sendiri dan orang-orang tertentu, maka puisi kalian termasuk puisi kamar. Sedangkan puisi auditorium cenderung dapat diceritakan kepada khalayak banyak.

Selanjutnya cerpen atau cerita pendek. Sesuai dengan namanya cerpen merupakan sebuah peristiwa yang diceritakan secara singkat. Di dalam cerpen biasanya terdapat tokoh, alur, latar waktu, latar tempat atau yang lainnya. Biasanya untuk menyuarakan isi hati melalui cerpen dengan cara menceritakan hal yang dianggap perlu untuk diceritakan.

Hal yang diceritakan ini biasanya bisa menjadi hal yang ingin selalu diingat dalam jangka waktu yang panjang, karena seperti yang diketahui ingatan manusia itu terbatas. Misalnya, kalian ingin mengingat bagaimana proses perjalan hidup kalian, tentang apa saja yang sudah kalian lalui hingga dapat berada di titik ini.  Proses-proses tersebut nantinya akan kalian ceritakan kepada anak cucu, sehingga ketika ajal menjemput kenangan-kenangan tersebut akan terabadikan dalam tulisan dan dapat diceritakan kembali.

Sastra bukanlah sekadar sarana menyatukan ide-ide, tetapi sebuah media untuk menciptakan sejarah dan menyampaikan segala hal yang dirasa. Sejarah yang dimiliki oleh setiap manusia, yang memiliki arti tersendiri. Sastra memang tidak bersuara, namun kata-katanya dapat mengingatkan peristiwa yang tidak mampu disimpan secara sempurna oleh manusia. Dari sastra kita belajar bahwa yang jauh akan terasa dekat dan yang dekat akan terasa semakin erat.[]

Sumber Bacaan:

Ahyar, Juni. 2019. Apa Itu Sastra, Jenis-Jenis Karya Sastra dan Bagaimanakah Menulis dan Mengapresiasi Sastra., Yogyakarta: Deepublish

Kamus Besar Bahasa Indonesia online diakses pada 10 Oktober 2021.

Tags: esaiMelepas Kasih dalam Balutan Sastramenulis puisimetaforsastra
ShareTweetSendShare
Previous Post

Balapan yang Dibudayakan

Next Post

Jalan Sunyi dengan Ribuan Bunyi

Nabiilah Chaermy Nanda

Nabiilah Chaermy Nanda

Lahir dan besar di Jakarta kemudian bermigrasi ke daerah Depok, tepatnya Sawangan. Sedang menempuh Pendidikan S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Bisa disapa di instagram @chaermyn

Artikel Terkait

Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 2 (Selesai)
Esai

Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 2 (Selesai)

2 April 2024

Sepuluh menit setelah tanggal berganti menjadi 29...

Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 1
Esai

Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 1

1 April 2024

28 Maret 2024 Masehi. Malam 18 Ramadhan 1445 Hijriah. Saya tiba di Ladaya, Tenggarong, setelah menempuh lebih dari satu setengah...

Maraknya Perundungan Tanda Rendahnya Budaya Literasi
Esai

Maraknya Perundungan Tanda Rendahnya Budaya Literasi

17 March 2024

Belakang ini isu perundungan bagai bom waktu. Setiap hari bisa meledak di mana-mana, baik di sekolah hingga pesantren elite sekalipun....

Public Speaking Bukan Hanya Keterampilan Orang Terpelajar
Esai

Public Speaking Bukan Hanya Keterampilan Orang Terpelajar

4 April 2023

Berbicara, sebagai kebutuhan primer dalam berinteraksi, dapat membuat sebuah pertemuan menjadi lebih hidup. Bagi kebanyakan orang, sering atau banyak bicara...

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga

Puasa dalam Pandangan Budaya Pop dan Gejala Pseudo-Spiritualisme

Puasa dalam Pandangan Budaya Pop dan Gejala Pseudo-Spiritualisme

6 April 2022
Transformasi Standar Berkat Gendurenan di Era Revolusi Industri 4.0

Transformasi Standar Berkat Gendurenan di Era Revolusi Industri 4.0

13 January 2022
Gambar Artikel Ketan Memang 'Keraketan'

Ketan Memang ‘Keraketan’

25 November 2020
Suaka Rasa dan Derita

Suaka Rasa dan Derita

12 February 2021
Sastra: Sebuah Jalan Ritmis Menjadi Manusia

Sastra: Sebuah Jalan Ritmis Menjadi Manusia

1 September 2021
Ruang Tunggu: Puisi-puisi Habib Muzaki

Ruang Tunggu: Puisi-puisi Habib Muzaki

26 December 2022
Gambar Artikel Kenangan yang Kusimpan Dalam-dalam

Kenangan yang Kusimpan Dalam-dalam

2 November 2020
Penulis Muda yang Pernah Putus Asa

Penulis Muda yang Pernah Putus Asa

6 April 2022
Latu

Latu

18 March 2021
Doa Pengembara

Doa Pengembara

1 July 2022

Ikuti Kami di Instagram

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.
Facebook Twitter Instagram Youtube
Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya
  • Kenangan, Bahasa, dan Pengetahuan
  • Penjual Susu dan Puisi Lainnya
  • Peringati Hari Buku Nasional, Forum Buku Berjalan Adakan Temu Buku di Wisdom Park UGM Yogyakarta
  • Menyulut Api Literasi dari Kediri: Mahanani Book & Art Festival
  • Lelaki Tua yang Dipermainkan Nasib
  • Membangun Literasi Peduli Bumi: Festival Buku Berjalan
  • Kandang Menjangan Menggugat dan Puisi Lainnya
  • Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 2 (Selesai)
  • Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 1
  • Puasa Puisi: Perayaan Sastra Lintas Bahasa
  • Aku Merangkum Desember

Kategori

  • Event (10)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (8)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (63)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (50)
  • Metafor (206)
    • Cerpen (51)
    • Puisi (136)
    • Resensi (18)
  • Milenial (46)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (11)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In