JAKARTA – Minggu, 5 Mei 2024, Forum Buku Berjalan merayakan 4 tahun komunitasnya. Sejak berdiri, komunitas ini berperan sebagai media saling dukung sesama pembaca buku. Di ulang tahun kali ini, mereka mengadakan “Festival Buku Berjalan”. Acara diselenggarakan di Function Room, Gramedia Matraman, dengan tema: “Membangun Literasi Peduli Bumi”.
Di acara ini pula Forum Buku Berjalan mengadakan diskusi tentang Eko-Literasi, perihal lingkungan dan upaya mencari sudut pandang lain terkait hal-hal yang dekat dengan kehidupan kita.
Sebagai contoh, saya menyimak hal baru: ternyata di bumi yang sudah ada 7 Miliar manusia, masih banyak permasalahan sehari-hari yang kompleks. Salah satunya adalah tata cara pengelolaan sampah dan penggunaan barang atau benda yang menjadi kebutuhan pribadi maupun keluarga.
Poin pertama yang saya catat dalam diskusi ini: ada banyak cara kita mengelola sampah, bisa dimulai dengan memilih dan memilah. Memilih mana yang bisa didaur ulang, membuatnya menjadi bentuk lain (kompos atau eco enzyme). Kemudian yang memang tidak bisa digunakan lagi, masih bisa disetorkan kepada pengumpul sampah sejenis (contohnya popok sekali pakai yang sudah dibersihkan, dan sebagainya).
Selain itu, ada cara lain agar kita tidak ikut berkontribusi pada penumpukan sampah. Misalnya dengan memanfaatkan barang pakai sesuai kebutuhan. Jika bisa, utamakan barang yang masih ada dan layak digunakan. Kalau tidak bisa, atau memang butuh (contohnya baju acara tertentu atau barang yang dibutuhkan sementara seperti peralatan bayi berupa stroller, ayunan, sepeda balita), ada opsi untuk memakai jasa sewa. Ini akan berdampak langsung pada pengurangan konsumsi yang berimbas pada lingkungan.
Selanjutnya, kita perlu memikirkan residu dari sisa makanan, barang, atau dari barang bekas pakai. Dengan memikirkannya secara sadar, kita bisa lebih mawas diri dan mempertimbangkan langkah dalam mengambil keputusan sehari-hari.

Di samping acara diskusi, Festival Buku Berjalan juga mengadakan Temu Buku Spesial. Para peserta diberikan waktu selama kurang lebih 1 jam untuk membaca dan memberikan ulasan dan menyampaikan isi buku yang sudah dibaca dalam waktu tersebut. Disediakan juga Drop Book untuk peserta yang membawa buku layak baca, dan Tukar Buku Spesial dengan peserta lain jika menghendaki untuk saling bertukar. Kegiatan yang berlangsung dimulai pukul 09.00 WIB selesai pada pukul 14.25.
Para peserta yang hadir dan beruntung, mendapatkan berbagai hadiah menarik. Isinya berupa buku catatan yang berdesain kustom seperti sampul buku nikah, voucher, dan buku-buku menarik. Kehadiran di Festival Buku Berjalan menjadikan saya sadar dan merasa ada sesuatu yang mengisi bagian kosong dalam diri saya.
Walau dengan kemudahan bersosialisasi melalui sosial media, kegiatan tatap muka dan acara secara langsung memberikan dampak positif dan lebih terasa efeknya dalam diri. Secanggih apapun teknologi, kegiatan-kegiatan semacam ini tetap perlu dan harus ada dalam kehidupan sosial manusia. [Okta – Depok, 5/05/2024]