Metafor.id

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

  • Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Tuesday, 21 March, 2023
  • Login
  • Register
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Sambatologi

Habis Sudah Setahun

Refleksi Pembuka Lembaran Baru

Chintya Amelya P. by Chintya Amelya P.
31 December 2020
in Cangkem, Komentarium, Sambatologi
0
Gambar Artikel Habis Sudah Setahun

Sumber Gambar: http://hilindayan.com/

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Ini bukan sebuah negeri di atas awan bak Nirwana. Bukan pula sebuah negeri di dasar laut bagai Atlantis yang hilang bersama harta karunnya. Ini hanya sebuah tapak jalan yang akan lenyap ditelan waktu.

Hidup makin fana ketika banyak orang berlarian mengejar harta. Saling bersenggolan memperebutkan tahta. Hingga menindas yang tak tahu apa-apa. Bait dan syair sang pujangga yang kian tak berguna. Sastrawan mati ditelan demokrasi yang diada-ada. Tertutuplah telinga keledai-keledai dari harimau betina.

Yang baik tiada. Yang jahat pun tiada. Bumi sedang menyeleksi isinya. Menyeimbangkan kembali pendosa dan pe-pahala. Entah jika timbangannya rusak, hingga lebih banyak pendosa yang hidup di dunia ini.

Rangkaian kata hanya ilusi dari mata. Mata batin yang meronta karena ucapnya tak lagi didengar. Tangisnya dihiraukan. Rintihnya diabaikan.

Kelaparan merajalela. Menghardik orang yang berjualan kaki lima. Demi sesuap nasi rela bertaruh nyawa. Bantuan malah dikorupsi oleh orang yang duduk di kursi singgasana.

Fana sungguh fana. Yang nampak tak lagi nampak. Yang tak nampak ditampak-tampakkan.

***

Tahun demi tahun akan selalu berganti. Seperti 2020 yang akan berganti menjadi 2021. Habis sudah setahun ku. Tak terasa banyak gejolak di dalamnya yang habis ditelan moncong waktu.

Jika kita ingin merangkum jalan, maka tak ada salahnya bagi kita menoleh ke belakang. Siapa tahu ada pembelajaran. Menemukan titik-titik cahaya kunang-kunang dan menyusunnya menjadi mozaik perubahan.

Tahun 2020, kita disambut dengan berita kepercayaan diri negeri ini yang akan terhindar dari virus yang berasal dari sebuah negeri sosialis, ialah China. Dengan mantapnya mereka melantangkan suara, membusungkan dada pada negeri-negeri di luar sana, bahwa negeri ini adalah negeri yang sakti madraguna.

Bak Gatotkaca yang dikenal dengan julukan otot kawat tulang besi, negeri ini menantang virus yang sedang naik daun hingga kini, bernama corona. Ketika semua negara menutup segala pintu keluar masuk, khususnya untuk wisatawan asing, negeri ini malah membuka dengan selebar-lebarnya. Wonderful Indonesia!

Belum lagi yang sempat menggemparkan jagat media. Terdapatlah sebuah kota yang menyambut datangnya wisatawan asing dari negeri tempat makhluk kecil mematikan itu berasal. Kalau boleh saya gambarkan seperti, “Selamat datang, corona, di negeri yang tak akan mampu kau tembus tulang-tulang bahkan otak-otak manusianya.”

Yang di bawah pasrah. Yang di tengah was-was. Yang di atas bikin pentas.

Jika saja negeri ini tidak kemeroh waktu itu, mungkin tak sampai banyak nyawa harus meregang dengan begitu cepatnya. Mungkin diagram statistik corona tak akan mengalahkan puncak Gunung Himalaya lonjakannya.

Tapi, ya sudahlah. Busuk ketekuk, pinter keblinger. Orang bodoh ataupun yang pandai sekalipun suatu saat juga akan mengalami kondisi “salah”. Jadi, ojo keminter mundak keblinger. Jangan jadi sok pintar agar tidak salah arah tujuan, jalan, hingga kebijaksanaan mengambil keputusan.

Yang pasti itu terasa menyakiti hati kita semua, yang akan terukir di dalam benak, ketika orang-orang terkasih kita harus berpamit secara mendadak. Tahun yang diisi oleh rintih-tangis kaum yang sedang berkabung. Hingga tangisan orang yang harus rela berpisah dengan keluarganya, sambil tak tahu kapan tiba waktu baginya untuk kembali berjumpa.

Drama pengesahan undang-undang pun tak mau ketinggalan mengisi tahun 2020 ini. Ketika negeri sedang chaos dengan masalah kesehatan, mereka malah tergesa-gesa mengambil keputusan untuk hal yang katanya menguntungkan semua orang. Siapa yang akan merasa percaya dan tidak curiga setelah melihat track record yang telah negeri ini lakukan di masa sebelum-sebelumnya?

Dan yang tak ada habis-habisnya, yang selalu ada di setiap tahunnya, apalagi kalau bukan masalah korupsi. Yang saya tahu, mengambil kotak amal yang isinya kadang tak seberapa saja dosanya luar biasa. Apalagi ini, yang mengambil hak dari mereka yang membutuhkan. Memangkas jatah mereka yang kelaparan. Belum lagi kondisi yang serba sulit melilit seperti sekarang ini. Tak terbayang bagaimana beliau di hadapan Tuhan nantinya.

Atau jangan-jangan beliau juga bersama antek-anteknya. Mungkin saja pemerintah sudah siapkan sekotak roti. Lalu, turun ke bawah menjadi tiga perempat roti. Turun lagi menjadi setengah roti. Dan yang kita terima hanya seperempat roti. Mungkin saja. Siapa yang tahu kebenarannya? Bukankah negeri ini terlampau transparan sampai tak terlihat apa-apa?

Tertutuplah tahun ini dengan kepasrahan. Pusparagam doa dari beragam agama, semoga menjadi jalan bagi kita untuk menyampaikan bahasa cinta, memohon pertolongan dari yang Maha Kuasa. Mematikan ego kita untuk menghidupkan Tuhan kembali. Sudah terlampau kurang ajar bagi kita menTuhan-Tuhan-kan diri.

Dan meski vaksin kabarnya sudah ada, tak lantas membuat kita bebas berpesta ria. Sebab hidup dan mati adalah milik-Nya. Bukan vaksin yang dibuat oleh manusia.

Terbukanlah mimpi-mimpi baru. Terbangunlah harapan baru. Terwujudlah doa dan niat baik. Terjernihkanlah hati yang keruh oleh kefanaan duniawi yang kian kelabu. Maka kuucapkan untukmu, Selamat Tahun Baru.[]

Tags: coronacovid-19demonstrasiHabis Sudah SetahunIndonesiakorupsipandemirefleksitahun baruvaksin
ShareTweetSendShare
Previous Post

Kesetaraan atau Keadilan?

Next Post

Surat Cinta Awal Tahunku

Chintya Amelya P.

Chintya Amelya P.

Mahasiswa asal Tuban, Jawa Timur, yang merasa salah jurusan. Kuliah di Yogyakarta. Kesibukan sekarang kuliah dan menulis saja. Bisa disapa di Instagram @chintyaamelyaa.

Artikel Terkait

Dear Orang Tua: Tolong Jangan Perlakukan Anak Semena-mena!
Komentarium

Dear Orang Tua: Tolong Jangan Perlakukan Anak Semena-mena!

9 April 2022

Belum lama ini timeline media sosial saya sempat dilewati sebuah berita soal seorang ayah yang membanting laptop anaknya. Hal tersebut...

Bias Kontol dan Efek Sampingnya yang Menyebalkan
Cangkem

Bias Kontol dan Efek Sampingnya yang Menyebalkan

21 March 2022

Silakan kalau anda ingin memfitnah saya sebagai orang yang sedang misuh atau berkata kasar sejak dari judul. Tapi kontol sebagai...

Kenapa Lagu Jawa Trending Terus Di Youtube? Ini Jawabannya
Komentarium

Kenapa Lagu Jawa Trending Terus Di Youtube? Ini Jawabannya

17 March 2022

Dalam kategori musik di Youtube, ada banyak sekali lagu Jawa, entah itu genrenya dangdut, pop, atau koplo. Mungkin lagunya baru...

Menerka Kiblat Dakwah Generasi Muda di Masa Depan
Komentarium

Menerka Kiblat Dakwah Generasi Muda di Masa Depan

16 February 2022

Fenomena ‘hijrah’ bukan hal yang asing lagi bagi kita. Saya sendiri kurang begitu paham kapan awal-mula munculnya fenomena hijrah ini....

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga

Surat dari Sekar

Surat dari Sekar

10 November 2021
Perubahan Budaya Organisasi di Masa Pandemi

Perubahan Budaya Organisasi di Masa Pandemi

26 December 2021
Hujan Menulis Air

Hujan Menulis Air

30 April 2021
Gambar Artikel Romantisme Kopi Sachet Angkringan

Romantisme Kopi Sachet Angkringan

11 November 2020
Gambar Artikel Penjelas Masa Lalu

Penjelas Masa Lalu

10 January 2021
Bulan Memancar di Rambutmu

Bulan Memancar di Rambutmu

8 March 2021
Konsep Cahaya Menurut Suhrawardi dalam Epistimologi Ishraqi (Tasawuf Falsafi)

Konsep Cahaya Menurut Suhrawardi dalam Epistimologi Ishraqi (Tasawuf Falsafi)

20 April 2022
Sebelum Lelap

Sebelum Lelap

29 October 2021
Buku Mengajak Bicara dengan Diri Sendiri

Buku Mengajak Bicara dengan Diri Sendiri

17 December 2021
Para Pengungsi Peradaban (1)

Para Pengungsi Peradaban (1)

23 January 2021

Ikuti Kami di Instagram

  • Halloo sobat
Ga terasa ya sudah bulan Juli...
Waktunya Meta ngumumin
💫metafor award💫
🤩🤩🤩

Oiya karena satu dan lain hal Meta mohon maaf yaa pengumuman Metafor award yang seharusnya dilaksanakan sejak bulan Januari 2022 jadi ngaret di bulan Juli 2022😭🙏🙏

Stay tune ya sobat. Bakal mimin umumkan pemenangnya tanggal 20 Juli 2022

Cek kategorinya di slide kedua yaa sobat

#metaforawards #metafordotid #nulisdimetafor #comingsoon‼️
  • Halloo sobatt
Saatnya Meta umumkan metafor award 2021. 
Ini dia para pemenangnya:
1. Terbaik kategori puisi
- Sobrun Jamil
- Krisnaldo Triguswinri

2. Terbaik kategori esai: Syukur Budiharjo

3. Terbaik kategori cerpen: Yuditeha

4. Penulis terproduktif: Syukur Budiharjo

Selamat kepada para pemenang, tolong balas DM Meta untuk konfirmasi hadiahnya yaa sobat.
Terima kasih semua kontribusi yang diberikan oleh para penulis. Selamat menanti metafor award 2022😍🥳

#metaforawards2021 #nulisdimetafor #metafordotid #pemenangaward2021
  • Halloo sobatt
Semoga selalu sehat dan berbahagia ya sobat
Meta mau umumkan pemenang award dari tim metafor.id
Ini dia pemenangnyaa:
1. Redaktur teraktif diraih oleh kak @fajrizuliaramdhani 
2. Desainer terbaik diraih oleh kak Ibrahim Hasan Maulidi
3. Tim media teraktif diraih oleh kak @okta_raras 

Semoga bahagia dan membahagiakan~
😍😍😁
Sehat selalu sobatt

#metaforawards2021 #metafordotid #nulisdimetafor #2021
  • Selamat hari anak nasional sobat meta. Tiap-tiap kita memiliki jiwa anak anak dalam diri rawatlah jiwa anak anak itu dan berbahagialah (juga bersedihlah).
Oiya Meta kasih satu cuplikan dari buku Le Petite Prince karya Antoine de Saint-Exupéry nihh

Grown-ups never understand anything by themselves, and it is tiresome for children to be always and forever explaining things to them.
Antoine de Saint-Exupéry
--------☆--------☆---------☆

(Orang dewasa tidak pernah memahami sesuatu sendiri dan betapa melelahkan menjadi anak-anak yang harus selalu menjelaskan banyak hal pada mereka.)

Sudah pernah baca bukunya sobat? Kalau sudah cuss kirim resensinya ke email: redaksi@metafor.id yuk sobat😁😁😁

#harianaknasional
#metafordotid
#nulisdimetafor #2022
  • [Media partner]

LOMBA ESAI TINGKAT NASIONAL
UNTUK SANTRI INDONESIA

Dalam Rangka :
Harlah ke-4 Santri Mengglobal

Tema :
"Santri, Dunia Digital dan Tantangan Global"

SUB TEMA :
◼️Pendidikan
◼️Kesehatan
◼️Perdamaian
◼️Kesetaraan Gender
◼️Kesejahteraan Masyarakat
◼️Perubahan Iklim

TIMELINE KEGIATAN :
◼️Pembukaan : 7 Agustus 2022
◼️Deadline : 30 September 2022
◼️Penjurian Esai : 1-17 Oktober 2022
◼️Pengumuman : 28 Oktober 2022

PERSYARATAN UMUM :
1). Tercatat sebagai Mahasantri Indonesia
2). Peserta adalah Alumni Pesantren 5 Tahun terakhir
3). Mengisi data diri dan mengirimkan tulisan pada tautan; selambat-lambatnya tanggal 30 September 2022 (Pukul 24.00 WIB)
4). 15 naskah terbaik akan diterbitkan dalam bentuk Buku; 3 Naskah terbaik akan mendapatkan hadiah sebagaimana disebutkan

PEMENANG :
1). Juara 1 Trip ke Luar Negeri (3 Negara; Malaysia, Singapura, dan Thailand)
2). Juara 2 Tiket PP Luar Negeri; Jakarta - Malaysia
3). Juara 3 Biaya Pembuatan Paspor

15 Esai terbaik akan diterbitkan dalam bentuk Buku; Seluruh Peserta mendapatkan Sertifikat

REGISTRASI :
📝 Registrasi Lomba 
  sebelum 30 September 2022

🔰 Juknis Lomba :
https://bit.ly/lombaesaiharlahsm4

🔰 Link Pendaftaran :
https://bit.ly/lombaesaiharlahke4sm

#saatnyasantrimengglobal
#mediapartnermetafordotid
#santrimengglobal #lombaesai #eventnulis
  • [Media partner]
LOMBA VIDEO KREATIF TINGKAT NASIONAL
UNTUK SANTRI INDONESIA

Dalam Rangka :
Harlah ke-4 Santri Mengglobal

Tema :
"Santri, Dunia Digital dan Tantangan Global"

SUB TEMA :
◼️Mimpiku Studi ke Luar Negeri
◼️Santri dan Dunia Digital
◼️Santri Scholarship Hunter
◼️Santri dan Tantangan Global

PEMENANG :
1). Juara 1 Trip ke Luar Negeri Malaysia/Singapura
2). Juara 2 Tiket PP Luar Negeri; Jakarta - Malaysia/Singapura
3). Juara 3 Biaya Pembuatan Paspor
5 Video Favorit Mendaoatkan Voucher Gopay atau OVO senilai 500.000 untuk 5 Peserta Favorit

🔰 PERIODE PROGRAM:
10 Agustus - 30 September 2022

🔰 SYARAT DAN KETENTUAN:
https://bit.ly/videoharlah4sm

🔰 PENDAFTARAN: 0895373361616 https://bit.ly/lombavideoharlahsm4

#saatnyasantrimengglobal
#metafordotid #mediapartnermetafordotid #eventlombavideo #lombavideografi
  • Selamat hari kemerdekaan sobattt.
Apakah kamu sudah merdeka dari segala hal yang menjajahmu?¿
😁

#metafordotid #nulisdimetafor #kemerdekaanindonesia #hutri77
  • [Puisi]
Diam dan Merapal Hujan
Sajak-sajak M. Ridho Muslim Goffar
Oleh M. Ridho Muslim Goffar

Diam

/1/
sudah sejak lama
aku diam-diam menunggumu
dan sialnya, secara diam-diam
kau juga menungguku

/2/
kini aku sudah bernyali,
tapi secara diam-diam,
Tuhan menakdirkanku
untuk tetetap diam

/3/
apa sudah sepantasnya
aku diam saja? Dan
apakah dengan diam,
aku sudah pantas?

/4/
aku hanya tak ingin
diam-diam mati
terkubur penantianku sendiri

/5/
kututup diamku
dengan semoga—
aku tak pernah bisa diam
mendo’akanmu
secara diam-diam

Selengkapnya di https://metafor.id/metafor/puisi/diam-dan-merapal-hujan/

#metafordotid #nulisdimetafor #puisi #kolompuisimetafor
  • [Milenial, Gaya Hidup]

4 Alasan Fundamental Mengapa Kita Perlu Membaca
Oleh Mohammad Azharudin

Mungkin beberapa dari kita sudah mengetahui apa saja manfaat membaca, sehingga hal tersebut mendorong mereka untuk lebih giat membaca. Nah, bagi yang belum tahu manfaat membaca, mungkin bisa cari alasan terlebih dahulu mengapa mesti membaca. Apa saja sih manfaat membaca sobat?
Swipe untuk membaca manfaatnya yuuk
Untuk baca artikel selengkapnya silakan menuju link
https://metafor.id/milenial/4-alasan-fundamental-mengapa-kita-perlu-membaca/
atau klik link di bio meta yaah sobat!

#metafordotid #nulisdimetafor #manfaatmambaca #kolommilenialgayahidup #lifestyleblogger #readingtime
  • Metafor.id menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas berpulangnya prof. Azyumardi Azra, ketua dewan pers dan salah satu tokoh cendekiawan Indonesia.
Selamat berpulang, prof...

#metafordotid
  • Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan🙏

#tragedikanjuruhan
  • Selamat memperingati maulid Nabi Muhammad Saw
12 Robiul awwal 1444 H

#metafordotid #maulidnabi
Facebook Twitter Instagram Youtube
Metafor.id

Metafor.id adalah “Taman Literasi Digital” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Ode untuk Martir Pengetahuan: Puisi-puisi Moch Aldy MA
  • Ruang Tunggu: Puisi-puisi Habib Muzaki
  • Anthony Giddens: Agensi dan Strukturasi Sosial
  • Mengapa Perlu Membaca Sastra?
  • Dari Rongsokan ke Cambridge dan Harvard
  • Menyoal Tirani: Pelajaran Penting Demokrasi Abad Ini
  • Tamu
  • Diam dan Merapal Hujan
  • Menjajaki Belanda: Dekapan Mimpi yang Jadi Nyata
  • Doa Pengembara
  • Babasan dan Paribasa: Sarana Pendidikan Karakter Berbahasa Sunda
  • Istirahat dan Pelukan Ibu

Kategori

  • Event (4)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (2)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (57)
    • Ceriwis (12)
    • Esai (45)
  • Metafor (194)
    • Cerpen (47)
    • Puisi (130)
    • Resensi (16)
  • Milenial (44)
    • Gaya Hidup (23)
    • Kelana (11)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (68)
    • Cangkem (16)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In