Sebelum Lelap
;buat Sasa
Gadisku, duhai gadisku
Rembulan adalah kekasih yang tinggal separuh
Sepatuh apa kesetiaan di langitmu?
Hitunglah berapa pasang mata bintang raib di altarmu
Gadisku, duhai gadisku
Mata bintang selalu memicing
Diam-diam mengukur kemampuanmu membangun mimpi
Di permukaan wajahmu terlebih cemberut
Seakan pura-pura ditekuk
Sukoharjo, 2021
Sesaat dalam Sajak
;buat Sasa
Kubilang aku tak punya banyak kata
Tapi aku suka berkata padamu Sa,
Sejatinya rindu adalah permulaan
Paling ulung merapatkan jarak kita
Aku tak perlu banyak bicara Sa,
Sebab rindu selalu memulainya dahulu
Termasuk memberi masa untuk kita bertumbuh
Dan mengejawantahkan seluruh kenangan
Ingatlah aku Sa, meski sedikitnya waktu
Telah menyita banyak kata dan jumpa
Telah tanggal dari arah yang tak kau sangka
Sukoharjo, 2021
Perempuan Bulan
Sebagaimana bulan, aku ingin belajar bersinar
Menjadi lampu bagi mimpi-mimpi panjangmu
Sementara, Tuhan tak pernah alpa menyapamu dari pundak langit
Sebagaimana bintang, aku ingin belajar tabah
Memicingkan mata untuk menghitung berapa gerimis
Meluruh tersebab kata telah melenceng arahnya
Sekali waktu, aku ingin belajar menjadi pungguk
Ia tabah menunggu atas sekian pinta
Meski cuaca tak selalu bersahaja
Sukoharjo, 2021