Sajak Kita yang Dihabisi oleh Jarak
katanya, jarak itu memberi jeda
tapi, bila kita tak sanggup mengakrabkan diri
jarak hanya membuahkan kekhawatiran
atau mungkin sekadar gelisah yang berlebihan
jarak memang memupuk rindu
bersamaan dengan ketidakpastian kapan bertemu
jarak tak bisa bersahabat dengan dua orang yang maunya selalu bersama
yang tanpa sadar hanya ingin memberi makan egonya saja
lupa bahwa cinta juga berarti saling mengerti
lupa bahwa setiap kita punya ruang untuk sendiri
sebelum ingat berhasil membangunkan
kita sudah terlanjur tersesat
untuk sebuah pembelajaran
2020
Puisi Pilu
luka yang melebam, perlahan meronta kesakitan
tak ingin lagi diabaikan
tapi aku memilih bungkam
sebab hanya itu pilihan satu-satunya
aroma duka kian merebak
tapi aku memilih bersuka cita
bersembunyi di balik topeng gembira
kiranya hatiku bisa ikut bersorak sorai
namun aku t’lah lelah
seolah bersekongkol dengan semesta
yang apik membalut mendung
dengan pagi yang cerah
: nyatanya ia hujan semalaman
di sinilah kita kembali bertemu
pada deret kata yang kumuntahkan bersama nanah-nanah
yang kususun rapi hingga kau hanya bisa menebak-nebak
tanpa pernah tau apa yang berusaha kuungkapkan
tak apa
sekalipun tak ada yang memahami
aku juga tak ingin kau berusaha mengerti
cukup bacalah ini, dan kirimkan doa untukku nanti
2020