Bayangkan seandainya kita menyadari ada kubus-kubus balok membelenggu masing-masing. Tapi, seketika ada kekuatan cakrawala menjorokkan kita entah ke mana.
Bayangkan seandainya kita menyadari bahwa teraduk-berai oleh angin ribut yang melayang-layang seperti bunga-bunga yang putus dari tangkai lalu jatuh terserap tanah melintas lembar-lembar harian yang saling kejar-kejaran.
Bayangkan seandainya kita menyadari, tahu-tahu ada energi nirmateri yang menarik balik kita seperti sedang bermain tanah dari langit hingga terangkai kembali di permai taman yang sebelumnya tak pernah sadar kita diami.
Bayangkan seandainya kita menyadari Arsitek kita telah sedang bekerja begitu hakiki.
(2021)
Kamar Mandi
Di kamar mandi
sepenggal terjadi terputar kembali
muncul dari dasar ember dingin
meriakkan percik hari ketika
kau duduk menyepi di tepi pantai.
Membayangkan wajah matahari pergi
memecah sunyi
dan berdesir di atas air asin
menghantam pasir
dan kaki-kaki sedikit menyelip
basah dan dingin.
Membayangkan apakah besok
bisa kau basuh dosa masih
dan kau saksikan masa yang lain
atau malah menjadi lain
yang tak lagi bisa tegur-sapa
keluarga dan kawan lama.
(2021)
Di Tengah Sepi Ada Suara yang Merdu Sekali
Tak ada bunyi sama sekali
senyap sekali
di pojokan, berdiri tiang yang sepi
talinya menggelayut dititi gerimis
rintik-rintik.
Sepucuk daun kering
batuk-batuk rintih
lalu memetik dirinya sendiri
kemudian, terjun lunglai
dari sebilah tangkai yang tinggi.
Di bawah, duduk sebuah kursi
berdiam diri menanti
sepucuk daun kering yang letih
hingga terdengar
bunyi innalillahi
sepenuh hati merdu sekali.
(2021)