• Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Senin, 13 Oktober 2025

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Metafor Puisi

Main Tanah dari Langit

Syukron MS by Syukron MS
28 November 2021
in Puisi
0
Main Tanah dari Langit

https://unsplash.com/s/photos/fall

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Bayangkan seandainya kita menyadari ada kubus-kubus balok membelenggu masing-masing. Tapi, seketika ada kekuatan cakrawala menjorokkan kita entah ke mana.
Bayangkan seandainya kita menyadari bahwa teraduk-berai oleh angin ribut yang melayang-layang seperti bunga-bunga yang putus dari tangkai lalu jatuh terserap tanah melintas lembar-lembar harian yang saling kejar-kejaran.
Bayangkan seandainya kita menyadari, tahu-tahu ada energi nirmateri yang menarik balik kita seperti sedang bermain tanah dari langit hingga terangkai kembali di permai taman yang sebelumnya tak pernah sadar kita diami.
Bayangkan seandainya kita menyadari Arsitek kita telah sedang bekerja begitu hakiki.
(2021)

Kamar Mandi
Di kamar mandi
sepenggal terjadi terputar kembali
muncul dari dasar ember dingin
meriakkan percik hari ketika
kau duduk menyepi di tepi pantai.

Membayangkan wajah matahari pergi
memecah sunyi
dan berdesir di atas air asin
menghantam pasir
dan kaki-kaki sedikit menyelip
basah dan dingin.

Membayangkan apakah besok
bisa kau basuh dosa masih
dan kau saksikan masa yang lain
atau malah menjadi lain
yang tak lagi bisa tegur-sapa
keluarga dan kawan lama.

(2021)

Di Tengah Sepi Ada Suara yang Merdu Sekali
Tak ada bunyi sama sekali
senyap sekali
di pojokan, berdiri tiang yang sepi
talinya menggelayut dititi gerimis
rintik-rintik.

Sepucuk daun kering
batuk-batuk rintih
lalu memetik dirinya sendiri
kemudian, terjun lunglai
dari sebilah tangkai yang tinggi.

Di bawah, duduk sebuah kursi
berdiam diri menanti
sepucuk daun kering yang letih
hingga terdengar
bunyi innalillahi
sepenuh hati merdu sekali.

(2021)

Tags: di tengah sepi ada suara yang merdu sekalikamar mandimain tanah dari langitpuisipuisi ketuhanan
ShareTweetSendShare
Previous Post

Mata Cinta

Next Post

Pencarian di Sudut Rindu

Syukron MS

Syukron MS

Artikel Terkait

Cinta yang Tidak Pernah Mandi dan Puisi Lainnya
Puisi

Cinta yang Tidak Pernah Mandi dan Puisi Lainnya

7 September 2025

Ketika Kita Sama-Sama Telanjur Tinggal kau mengikat sepatumu di teras aku mengikat napas agar tidak membentur kalimatmu di antara kita...

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
Puisi

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya

14 Agustus 2025

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya setiap malam ia menyetrika tubuhnya di depan kaca mencari lipatan-lipatan yang membuat lelaki itu malas pulang...

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
Puisi

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya

3 Agustus 2025

Hisap Aku hingga Putih bulan merabun serbuk langit bebal pohon dan batu tak bergaris hitam coreng malam yang sumuk punggung...

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
Puisi

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya

20 Juli 2025

Status Baru Ibu Ia tidak menangis di depan siapa pun. Tapi aku tahu, ada yang basah tiap kali ia mencuci...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Gambart Artikel : Analisis Puisi Goenawan Muhammad Saya Cemaskan Sepotong Lumpur

Analisis Puisi Goenawan Mohamad “Saya Cemaskan Sepotong Lumpur”

23 April 2021
Dimulai dari Ibu

Dimulai dari Ibu

6 Mei 2021
Tontonan dari Bujursangkar

Tontonan dari Bujursangkar

20 Juni 2021
Gambar Artikel Kemarin dan Rindu

Kemarin dan Rindu

31 Oktober 2020
Kisah Penjual Jamu dan Hukum yang Aneh

Kisah Penjual Jamu dan Hukum yang Aneh

29 Mei 2021
Daftar Momen Saat Perempuan Minta Maaf dengan Tulus

Daftar Momen Saat Perempuan Minta Maaf dengan Tulus

26 Desember 2021
Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 1

Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 1

1 April 2024
Gambar Artikel Komunikasi Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Ala Habermas

Komunikasi Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Ala Habermas

13 November 2020
Sekala Niskala

Sekala Niskala

18 April 2022
Gambar Artikel Anomali Rokok dan Sepak Bola

Anomali Rokok dan Sepak Bola

8 Januari 2021
Facebook Twitter Instagram Youtube
Logo Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Bersikap Maskulin dalam Gerakan Feminisme
  • Emas di Piring Elite dan Jualan Masa Depan Cerah yang Selalu Nanti
  • Dua Jam Sebelum Bekerja
  • Cinta yang Tidak Pernah Mandi dan Puisi Lainnya
  • Pemerintah Daerah Tidak Bisa Cari Uang, Rakyat yang Menanggung
  • Merebut Kembali Kembang-Kembang Waktu dari Tuan Kelabu
  • Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
  • Perjalanan Menuju Akar Pohon Kopi
  • Ozzy Osbourne dalam Ingatan: Sebuah Perpisahan Sempurna
  • Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
  • Going Ohara #2: Ketika One Piece Menjelma Ruang Serius Ilmu Pengetahuan
  • Sastra, Memancing, Bunuh Diri: Mengenang Ernest Hemingway

Kategori

  • Event (12)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (10)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (65)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (52)
  • Metafor (216)
    • Cerpen (54)
    • Puisi (141)
    • Resensi (20)
  • Milenial (47)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (12)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (72)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (33)
    • Surat (21)

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.