• Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Minggu, 17 Agustus 2025

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Metafor Puisi

Kelas Merindu

dan sajak-sajak lainnya

Wulan Surya Nisa by Wulan Surya Nisa
4 Januari 2022
in Puisi
0
Kelas Merindu

https://sammixyz.tumblr.com/post/164608366775

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

timuR

Aku adalah puisi
Maknanya rumit
Tak semua orang harus mengerti

Kecuali kau
Yang sederhana
Tidak neko-neko
Tidak ini itu
Tidak seperti yang lain

Tularkan aku kesederhanaanmu
Terima aku layaknya Tuhan yang menerima doa-doa beserta tulus

Terima aku bersama lembut hati
Seumpama waktu yang terkikis mulai menghilir
Percayalah
Rumitku bakal lapuk
Kalau-kalau bahkan musnah

2021

 

Kelas Merindu

Pesawat kertas melambung di awang-awang kelas
Perlahan mulai lenyap terlahap kekasatan
Ternyata sekedar kesaksian lampau
Sebuah kilasan bukan sembarang kilasan

Seperempat lustrum usai berlayar
Papan tulis telah lama tersisih dari sarjana
Si jenama kapur

Meja-meja ruang kelas tak luput rindu mengesun sampul buku
Ruang kelas bagai tempurung tanpa isinya
Tunggal tak berarti

Sedaya di sembarang masa
Para pemulung ilmu pun rindu
Rindu bersalaman
Rindu bertegur sapa
Rindu bercengkrama

2021 

 

Monoton Suram

Malam ke malam
Gelap nan suram
Mimpi ke mimpi
Kau datangi

Temanku sunyi terhiasi
Oleh lara tak habis reda
Kelap kelip macam bintang
Sesekali nampak
Sesekali lenyap

Keluh tak mengikis
Ikhlas terasa sulit

Aku,
Terperangkap dalam diri

2021

 

Tamak

Apakah sukmamu bergetar
Saat suara proklamasi berkumandang
Ataukah sukmamu telah mati
Kemudian raga itu terasuki atma keledai tamak
Jangankan bergetar,
Si keledai tamak tak berotak masih saja
Sibuk mengutil uang rakyat
Tanpa rasa iba
Tanpa rasa dosa
Menyentil begitu saja para rakyat
Ucapan manis yang terlontar
Kini telah busuk
Seperti mayat yang lupa diformalin

2020

 

Sekonyong-konyong

Riuh suara hujan sudah terdengar
Tanpa aba, tanpa suara lonceng
Menyerbu begitu saja
Tanpa izin juga tebakan
Bersamanya mataku mulai tak mau mengatup
Memaksa terbuka untuk melamun
Mendekap kenangan yang datang tanpa diundang

2020

Tags: kelas merindupuisisajakwulan surya nisa
ShareTweetSendShare
Previous Post

Meneladani Sufi Jenaka: Nashrudin Hoja & Keledainya

Next Post

Baret Kuning Si Penyelamat

Wulan Surya Nisa

Wulan Surya Nisa

Penulis kelahiran Brebes, Jawa Tengah. Kini sedang studi di Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Kontributor di antologi puisi "Kunang-kunang Satu Cahaya" dan "Dongeng dari Kampung Halaman".

Artikel Terkait

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
Puisi

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya

14 Agustus 2025

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya setiap malam ia menyetrika tubuhnya di depan kaca mencari lipatan-lipatan yang membuat lelaki itu malas pulang...

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
Puisi

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya

3 Agustus 2025

Hisap Aku hingga Putih bulan merabun serbuk langit bebal pohon dan batu tak bergaris hitam coreng malam yang sumuk punggung...

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
Puisi

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya

20 Juli 2025

Status Baru Ibu Ia tidak menangis di depan siapa pun. Tapi aku tahu, ada yang basah tiap kali ia mencuci...

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
Puisi

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya

22 Juni 2025

Kiat Marah yang Payah  Malam hari yang dingin mencekam cepat menusuk pori-pori. Dan keniscayaan lupa mendekam di hati dan kantong...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Bersetubuh dengan Kata

Bersetubuh dengan Kata

24 Maret 2021
Gambar Artikel Puisi Tentang Kopi - Setabah Kopi

Setabah Kopi

24 Desember 2020
Belajar Menulis

Belajar Menulis

1 April 2021
Gambar Artikel Tabiat Arunika dan Kotak Pandora

Tabiat Arunika dan Kotak Pandora

24 November 2020
Gambar Artikel Flow di Era Sosmed Efek Dahsyat Mengikat Makna

Flow di Era Sosmed; Efek Dahsyat Mengikat Makna

6 November 2020
Bentang dan Jet Lag Blues

Bentang dan Jet Lag Blues

31 Agustus 2021
Gambar Artikel Ketika Seorang Perempuan Membaca Nawal el-Saadawi. Resensi Buku Perempuan di Titik Nol

Ketika Seorang Perempuan Membaca Nawal el-Saadawi

4 November 2020
Pulau Semau, Sang Inti Matahari

Pulau Semau, Sang Inti Matahari

15 Maret 2021
Fafifu John Mayer

Fafifu John Mayer

16 Maret 2021
Gambar Artikel Tuntunan atau Tips Merayakan Valentine untuk Jomblo

Tuntunan Merayakan Bulan Asmara ala Jomblo

17 Februari 2021
Facebook Twitter Instagram Youtube
Logo Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
  • Perjalanan Menuju Akar Pohon Kopi
  • Ozzy Osbourne dalam Ingatan: Sebuah Perpisahan Sempurna
  • Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
  • Going Ohara #2: Ketika One Piece Menjelma Ruang Serius Ilmu Pengetahuan
  • Sastra, Memancing, Bunuh Diri: Mengenang Ernest Hemingway
  • Selain Rindu, Apa Lagi yang Kaucari di Palpitu?
  • Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
  • Bentuk Cinta Paling Tenang dan Tak Ingin Jawab
  • Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
  • Siasat Bersama Wong Cilik dan Upaya Menginsafi Diri: Sebuah Perjamuan dengan Sindhunata
  • Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya

Kategori

  • Event (12)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (10)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (65)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (52)
  • Metafor (212)
    • Cerpen (53)
    • Puisi (140)
    • Resensi (18)
  • Milenial (47)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (12)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.