• Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Rabu, 15 Oktober 2025

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Metafor Puisi

Goa Isolasi dan Surat Kecilku

Febrian Kisworo by Febrian Kisworo
19 Juli 2021
in Puisi
0
Goa Isolasi dan Surat Kecilku

http://marinamuun.tumblr.com/

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Goa Isolasi

Memasuki goa isolasi
berjarak aku dari dunia luar
yang mengguyur deras
menjadikanku muara kuyup was-was.

Memasuki goa dalam diri
tak tersentuh oleh tangan-tangan liar
yang terdiri dari: bakteri informasi, kuman penghasut diri, dan virus peremuk hati
meruntuhkan iman, meluruhkan imun, merobohkan rasa aman.

Adalah belantara rimba
yang merimbun benih sejatinya cinta
menjamur kata-kata
pada diri, mentadaruskan puisi
sangkan paraning dumadi.

Gresik, 8 Juli 2021

 

Selamat Jalan dan Sampai Jumpa

Biarlah air mata ini membasahi rumput hijau
yang tumbuh di sekitar gundukan tanah itu
menjalar seperti rinduku padamu
agar bisa secepatnya untuk memelukmu.

Menuju segala tentangmu
berdendang hati ini yang berlagu sendu
sebelum medan lagaku rampung
karena ketar-ketirnya skripsiku yang masih rumpang
Ayah sudah berpulang.

Kutaburkan doa-doa
sebelum melanjutkan langkah
di atas gundukan tanah
bersama mawar, melati, dan kenanga
sebagai bekal menuju surga
selamat jalan dan sampai jumpa, Ayah.

Umpama penyair
hatiku tak pernah sepi dari rasa getir
yang menggetarkan kata
atas kenang yang pernah kita cipta
lalu menyulapnya sebagai syair-syair indah
untuk kupersembahkan bagi Ayah.

Gresik, 2 Juli 2021

 

Dari dalam Rumah

Dunia semakin kejam, Ayah
sedang tubuhku kecil dan terlalu lemah
akankah tergilas oleh waktu yang tajam
lalu membuatku terkapar tak berdaya
dan berdarah-darah.

Ditimang-timang diriku oleh kenangan masa lalu, Ayah
bersama lembutnya telapak tanganmu
melukis tawa
di atas kanvas gemasnya pipiku
yang terbingkai oleh suka-duka, mencacah jiwa.

Kaututup pintu rumah
menanggalkan asa, meninggalkan leha-leha
bertaruh dengan keluh dan peluh
bersama motor keluaran tahun dua ribu lima yang kaupacu
masa depan kaubidik dengan anak panah doa dan usaha.

Gresik, 7 Juli 2021

 

Surat Kecilku

Tentangmu, mengajariku arti dari pelaksanaan kata-kata
yang menanggalkan sedih
untuk tinggal sebagai makna
lalu diperaslah keringat
dari sekujur tubuhmu
yang terlanjur memadat
membaur dengan tabahnya semangat.

Lima puluh dua tahun usiamu adalah doa
pengharapan kekal menuju-Nya
dari tiada menjadi ada
yang mengada karena-Nya.
Berjuang menjadi hal yang niscaya
dalam puisiku; tak cukup menampung segala peluhmu, Ayah.

Kutuliskan kata-kata, kuabadikan segala cerita
dalam surat kecilku; kutitipkan pesan kepadamu
Ayah, sampaikan salam rinduku kepada para pendahulu
kepada Kanjeng Nabi
dan kepada Tuhan pencipta jagad raya beserta seisinya

Semoga, ketika aku berpulang di rumah keabadian
mereka berkenan menyambutku dengan kegembiraan.

Aamiin, aamiin, Insya Allah.
Insya Allah, aamiin, aamiin.

Gresik, 12 Juli 2021

 

Mendengkur di atas Kasur 

“Hidup ini memang asu, anakku. Kau harus sekeras dan sedingin batu.”
Kata Joko Pinurbo pada puisinya berjudul Mengenang Asu yang termuat dalam buku Selamat Menunaikan Ibadah Puisi.

Sebelas hari telah berlalu, di saat kau membaringkan tubuh
kaki terbujur, di atas kasur kau mulai mendengkur,
“Aku wis nggak kuat maneh”
lalu kau diam dan membisu.

Belum sempat diriku meneguk pesanmu
yang kautuang dalam segelas harapan dan doa-doa adamu
ternyata air itu sudah lebih dulu menguap ke udara, Ayah,
untuk kausesap melalui hidungmu selama-lamanya.

Gresik, 13 Juli 2021

Tags: ayahcoronaGoa Isolasi dan Surat Kecilkukepergianpandemipuisisajak
ShareTweetSendShare
Previous Post

Nanda dan Kisah Pilunya

Next Post

Heliofilia: Narasi Psikopat dan Kemuraman Berlapis

Febrian Kisworo

Febrian Kisworo

Lahir di Gresik, 17 Februari 2000. Seorang bocah ingusan yang gemar riwa-riwi mencari ide, dan mengumpulkan inspirasi. Habis merantau di Jombang, kini ia bermukim sementara di Surabaya. Terjatuh dalam jurang tulis-menulis sejak usia belia dan kini sedang asyik menikmati ‘ketersesatannya’ dalam rimbunnya hutan sastra.

Artikel Terkait

Cinta yang Tidak Pernah Mandi dan Puisi Lainnya
Puisi

Cinta yang Tidak Pernah Mandi dan Puisi Lainnya

7 September 2025

Ketika Kita Sama-Sama Telanjur Tinggal kau mengikat sepatumu di teras aku mengikat napas agar tidak membentur kalimatmu di antara kita...

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
Puisi

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya

14 Agustus 2025

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya setiap malam ia menyetrika tubuhnya di depan kaca mencari lipatan-lipatan yang membuat lelaki itu malas pulang...

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
Puisi

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya

3 Agustus 2025

Hisap Aku hingga Putih bulan merabun serbuk langit bebal pohon dan batu tak bergaris hitam coreng malam yang sumuk punggung...

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
Puisi

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya

20 Juli 2025

Status Baru Ibu Ia tidak menangis di depan siapa pun. Tapi aku tahu, ada yang basah tiap kali ia mencuci...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Gambar Artikel Ibnu Al-Haitham adalah Ilmuwan Muslim, Tokoh Penemu Lensa, Optik, Kamera

Kilas Balik Tokoh Penemu Lensa: Ibnu al-Haitham

26 Mei 2021
Pelabuhan Terakhir dan Puisi Buatmu

Pelabuhan Terakhir dan Puisi Buatmu

27 Juli 2021
Perjalanan Wahyu Nirwaktu

Perjalanan Wahyu Nirwaktu

11 Januari 2022
Gambar Artikel Pecel Lele Batas Kota

Pecel Lele Batas Kota

8 November 2020
Gambar Artikel Jangan Baper!

Jangan Baper!

23 Desember 2020
Gambar Artikel Gerakan Mosi TIdak Percaya: Sumpah dan Nasionalisme (Tertinggi) Pemuda

Gerakan #MosiTidakPercaya : Sumpah dan Nasionalisme (Tertinggi) Pemuda

5 November 2020
Hujan Menulis Air

Hujan Menulis Air

30 April 2021
Lelaki Tua yang Dipermainkan Nasib

Lelaki Tua yang Dipermainkan Nasib

20 Mei 2024
Minyak Goreng: Objek Doktrin Ekonomi Politik Klasik “Laissez-faire”

Minyak Goreng: Objek Doktrin Ekonomi Politik Klasik “Laissez-faire”

16 April 2022
Monolog Rayap Terbang di Lantai 13

Monolog Rayap Terbang di Lantai 13

18 Mei 2021
Facebook Twitter Instagram Youtube
Logo Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Bersikap Maskulin dalam Gerakan Feminisme
  • Emas di Piring Elite dan Jualan Masa Depan Cerah yang Selalu Nanti
  • Dua Jam Sebelum Bekerja
  • Cinta yang Tidak Pernah Mandi dan Puisi Lainnya
  • Pemerintah Daerah Tidak Bisa Cari Uang, Rakyat yang Menanggung
  • Merebut Kembali Kembang-Kembang Waktu dari Tuan Kelabu
  • Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
  • Perjalanan Menuju Akar Pohon Kopi
  • Ozzy Osbourne dalam Ingatan: Sebuah Perpisahan Sempurna
  • Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
  • Going Ohara #2: Ketika One Piece Menjelma Ruang Serius Ilmu Pengetahuan
  • Sastra, Memancing, Bunuh Diri: Mengenang Ernest Hemingway

Kategori

  • Event (12)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (10)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (65)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (52)
  • Metafor (216)
    • Cerpen (54)
    • Puisi (141)
    • Resensi (20)
  • Milenial (47)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (12)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (72)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (33)
    • Surat (21)

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.