• Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Rabu, 27 Agustus 2025

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Metafor Puisi

Gadis Masochist

Sehimpun Puisi Imam Safwan

Imam Safwan by Imam Safwan
27 Mei 2021
in Puisi
0
Gadis Masochist

Sumber: http://www.booooooom.com/2016/05/02/illustrator-spotlight-owen-gent/

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

PERTEMUAN KITA

: Kiki Sulistyo

untuk pertemuan kita
aku menyebutnya pertemuan para pertapa
yang merampungkan ayat-ayat sunyi.

malam meniadakan kita
walau komar memancar di daundaun akasia
kita bicara dengan kepekaan rasa yang paling purba
untuk percakapan kita ini
aku lebih suka menyebutnya pertemuan tukang jampi
karena kata-kata kita seperti mantra.

saat pagi, saat kopi turun dari tangan istri
kita merapikan wajah kita
menjadi wajah bayi
bicara seperti kiyai
barangkali aku menyebutnya pertemuan para nabi
karena kata dan adab akan ditulis dalam kitab
lalu kita tersenyum
mengumpama diri
jadi nabi.

 

Tanjung,  2015

 

WANITA ITU SUDAH TAK DAPAT BERSEMBUNYI

musim mangga kali ini wanita itu sudah tak dapat bersembunyi
daun yang gugur telah berganti buah yang sedang mekal
seperti pada perutnya yang makin mekar.

adalah silam saat hujan, saat malam
ia melukis sejarah dari gairah yang parah

setelah perkelahian malam itu ia bersumpah tak kan kembali
karena berdiri di bawah mangga itu, seperti dalam tungku
pada kekasih yang mengabaikannya, yang tak menikahinya
ia meminta mangga ditebang agar hilang segala kenangan.

tapi kini, usai isa, saat hujan, seperti waktu silam, setiap hari ia datang
memungut mangga muda, mangga yang selalu membuat tidurnya terjaga
mangga yang mulanya selalu menggairahkanya dalam  pelukan
kini menggairahkannya di meja makan.

buah mangga mulai memerah, juga hari-harinya mulai dijarah
dijarah oleh ketakutan. Buncit yang tak bisa dielakkan
mangga muda di meja makan dengan sabar berkabar
dan rahasianya terbongkar.

 

Tanjung, 2014

 

DARI FOTO YANG KAU KIRIMKAN

dari  foto yang kau kirimkan ku lihat kau duduk
pada sebuah kursi  di pekarangan  negeri jiran
pada matamu kau menggelayutkan genang
pada kantung matamu menyimpan sisa malam

apa  kau dijarah hingga darahmu tak lagi merah
apa perapian di tubumu telah dipadamkan  hingga  tak ada lagi gairah
tak perlu kau bicara
dari foto yang kau kirimkan aku bisa melihat duka.

pulanglah
sebelum  kami menangis darah.

 

Tanjung, 2014

 

AKU MASIH MELIHAT WANITA ITU

: Eko Wahono

aku masih melihat wanita itu
bersembunyi di kantung matamu
malam merabukinya jadi jejak rindu:
rindu yang kau panen dalam setiap semedi

tempat dimana kau selalu bersama
kini menjadi semacam luka dan setumpuk dendam
menjadi semacam hidangan di meja makan
tapi kau tidak mengutuki waktu
kau menerimanya seperti teman yang selalu mengejekmu

kau tertawa dalam penjara bayang-bayang
juga tangis yang selalu menggerimis di hatimu
setiap kali kau pulang dengan sekantung untung
aku melihat darahmu seperti dihisap
maka tak kuasa kau membuka pintu
karena kesunyian kamar memburumu sampai ke kalbu
wanita itu tak ada lagi disitu, di dapur, di kasur, di depan tv juga di depan almari
yang selalu melipat bajumu usai mencumbui mimpi-mimpi

kini kau selalu bicara tentang dia
sampai kau lupa entah berapa kali kau mengulangnya
datang malam kau tenggelam
dalam separuh jiwa menuju silam
dan separuhnya dalam ketakutan

 

Tanjung, 2014

 

GADIS MASOCHIST

saat aku menjumpaimu, kau bicara tentang luka
luka yang membuatmu bahagia
kau berkisah bagaimana jarum membuat sejarah
bagaimana api membuat jejak
lalu kau katakan bentuknya seindah sajak
pada tubuhmu.

kukatakan kau bukanlah pohon gaharu
karena luka ia mengirim aroma surga

gadis masochist
gadis yang bicara sadis
izinkan aku menitip rindu dan cemburu
pada semut api yang sengaja kau biarkan
memenuhi bak mandimu

maka tiap malam kuberdoa
semoga tuhan mengutukiku
jadi kalajengking gurun
menyengatmu sampai ke jantung
barangkali dengan begitu
aku bisa tetap membahagiakanmu.

 

Tanjung, 2014

 

PESAN IBU KEPADA MENANTUNYA

“anakku kemanapun suamimu pergi,  jangan terlalu kau sesali
kau tetap saja disini, merapikan kenangan
yang ia tinggalkan. kelak ia akan kembali juga
karena waktu dengan segala rahasianya
akan tetap membututinya. kalau tidak hatinya yang kalah
maka tubuhnya bagai pelepah pisang yang patah.
jika sudah demikian, ia akan datang minta perhatian
meyerahkan diri tanpa harga diri
menyerahkan hidup tanpa pernah menuntut

anakku  aku tahu perasaanmu, kau harus tahu
bahwa seorang isteri akan lelah menahan amarah
dan waktu mengajarkan dan memaksanya berpasrah

seorang isteri tampak seperti wanita yang sabar dan tabah
tapi sesungguhnya ia tak pernah bersabar
hatinya bagai api yang terus berkobar
ia hanya lelah, dan lelah membuatnya tampak tabah.

anakku ia pasti kembali
karena hanya lelaki tua dan tak berdaya yang bisa setia.”

 

Tanjung, 2015

Tags: Aku Masih Melihat Wanita ItuDari Foto yang Kau KirimkanGadis MasochistPertemuan Kitapuisi
ShareTweetSendShare
Previous Post

Kilas Balik Tokoh Penemu Lensa: Ibnu al-Haitham

Next Post

Kisah Penjual Jamu dan Hukum yang Aneh

Imam Safwan

Imam Safwan

Lahir di Pemenang, Lombok Utara 12 April 1978. Merampungkan studi jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Mataram. Puisi-puisinya telah diterbitkan beberapa media seperti Indo Pos, Sinar Harapan, Bali Pos, banjar masin Pos, dll. Juga termaktub dalam antologi bersama Simpang Lima (2009), Dari Takhalli Sampai Temaram (Dewan Kesenian NTB, 2012) Indonesia di Titik 13 (2013) Tifa Nusantara (2013), dll. Buku puisinya yang sudah terbit adalah Gili Tiga Bidadari (2012) Rindu Desir Pada Pasir (2012),dan Langit Seperti Cangkang Telur Bebek ( 2014), Naskah Drama 3 babak Maling. Buku referensi tentang kebudayaan berjudul Memulang( Dikbudpora KLU, 2013).

Artikel Terkait

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
Puisi

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya

14 Agustus 2025

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya setiap malam ia menyetrika tubuhnya di depan kaca mencari lipatan-lipatan yang membuat lelaki itu malas pulang...

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
Puisi

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya

3 Agustus 2025

Hisap Aku hingga Putih bulan merabun serbuk langit bebal pohon dan batu tak bergaris hitam coreng malam yang sumuk punggung...

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
Puisi

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya

20 Juli 2025

Status Baru Ibu Ia tidak menangis di depan siapa pun. Tapi aku tahu, ada yang basah tiap kali ia mencuci...

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
Puisi

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya

22 Juni 2025

Kiat Marah yang Payah  Malam hari yang dingin mencekam cepat menusuk pori-pori. Dan keniscayaan lupa mendekam di hati dan kantong...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Anosmia Bukan Insomnia, Apalagi Amsenia

Anosmia Bukan Insomnia, Apalagi Amsenia

18 Februari 2021
Minyak Goreng: Objek Doktrin Ekonomi Politik Klasik “Laissez-faire”

Minyak Goreng: Objek Doktrin Ekonomi Politik Klasik “Laissez-faire”

16 April 2022
Gambar Artikel Ada Apa dengan Pak Prabowo Subianto?

Ada Apa dengan Pak Prabowo Subianto?

31 Desember 2020
Gambar Artikel Jangan Berharap! Teruslah Meratap

Jangan Berharap! Teruslah Meratap

10 November 2020
Dear Orang Tua: Tolong Jangan Perlakukan Anak Semena-mena!

Dear Orang Tua: Tolong Jangan Perlakukan Anak Semena-mena!

9 April 2022
Maraknya Perundungan Tanda Rendahnya Budaya Literasi

Maraknya Perundungan Tanda Rendahnya Budaya Literasi

17 Maret 2024
Bersetubuh dengan Kata

Bersetubuh dengan Kata

24 Maret 2021
Pergi

Pergi

25 Maret 2021
Gambar Artikel Gerakan Mosi TIdak Percaya: Sumpah dan Nasionalisme (Tertinggi) Pemuda

Gerakan #MosiTidakPercaya : Sumpah dan Nasionalisme (Tertinggi) Pemuda

5 November 2020
Anak-anak Afrika Sedang Makan di Warung Tegal

Anak-anak Afrika Sedang Makan di Warung Tegal

18 Februari 2024
Facebook Twitter Instagram Youtube
Logo Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Merebut Kembali Kembang-Kembang Waktu dari Tuan Kelabu
  • Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
  • Perjalanan Menuju Akar Pohon Kopi
  • Ozzy Osbourne dalam Ingatan: Sebuah Perpisahan Sempurna
  • Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
  • Going Ohara #2: Ketika One Piece Menjelma Ruang Serius Ilmu Pengetahuan
  • Sastra, Memancing, Bunuh Diri: Mengenang Ernest Hemingway
  • Selain Rindu, Apa Lagi yang Kaucari di Palpitu?
  • Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
  • Bentuk Cinta Paling Tenang dan Tak Ingin Jawab
  • Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
  • Siasat Bersama Wong Cilik dan Upaya Menginsafi Diri: Sebuah Perjamuan dengan Sindhunata

Kategori

  • Event (12)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (10)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (65)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (52)
  • Metafor (213)
    • Cerpen (53)
    • Puisi (140)
    • Resensi (19)
  • Milenial (47)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (12)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.