Terlalu sibuk
Sampai di depanmu tak melihat
Lahap menyantap tanah penuh pepohonan
Orang bertanya, ke manakah birai-birai kelapa di tanah seberang?
Waktu ini akan terjadi
Di berbagai lokasi birai-birai kelapa sejati
Orang pun menanti dengan berbagai spekulasi
Dengan uang mereka berkelahi
2021
Manakah Bilik Bahagiaku?
Mengapa harus tenggelam di telaga air mata?
Larut di kedalaman pilu
Tawanya hilang dalam siang
Tenggelam dalam gelap malam
Tak sanggup mendekam wajah nelangsanya
Seakan-akan mengumbar jerit yang tengah ia kepal
Aku ingin menepis itu, namun tak bisa
Dengan tangan kanan yang bergetar
Tengadahkan langit
Kuberharap bilik kebahagiaanmu terbuka lagi
2021
Topeng Tua
Di dinding bangunan tua
Senang suka duka buram terlihat
Jauh menyenangkan dekat menakutkan
Merah, kuning, hijau, hitam tak sewarna
Melebur menyatu seirama
Di dinding bangunan tua
Tergelantung diam tak bisa bergerak
Hanya angin yang dirasa
Tak melihatkan ekspresi yang nyata
Menerima apa dari sang pencipta
2021
Penjaga Pintu
“Kau tidak boleh ada di sini”
Mengatakan itu adalah tugasku
Menepis tujuanmu adalah tugasku
Menepis lagi keesokan harinya adalah tugasku
Menantimu lagi keesokan harinya adalah tugasku
Saat menantimu lagi keesokan harinya
Jatuh cinta kepadamu adalah tugasku
2021
Renunganku
Di bawah tiang listrik
Duduk terdiam sekejap
Takku duga hari ini
Hari yang tak pernah kurencanakan
Berpikir yang tak pernah terpikirkan
Apakah ini nyata?
Mengantuk tak terkantuk
Mimpi tak terasa mimpi
Senang memuncak hati
Hari ini…
Terucap syukur pada ilahi
2021