Kata “guru” dalam bahasa Arab disebut dengan mu’allim, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut teacher, yang memiliki arti A person whose occupation is teaching other. Jadi, guru adalah seseorang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Sedangkan menurut masyarakat, guru diartikan sebagai seseorang yang melaksanakan pendidikan, atau yang melakukan interaksi dengan orang lain di tempat tertentu, baik secara formal maupun nonformal. Oleh karenanya, peran guru sangat urgen, dibutuhkan dalam segala lini kehidupan, lalu bagaimanakah sebenarnya peran guru dalam berbagai dimensi secara luas?
Peran Guru di Sekolah
Dalam proses pendidikan, guru tidaklah sekedar menjalankan fungsi alih ilmu pengetahuan (transfer-knowledge) saja, tetapi juga menanamkan nilai (value), serta membangun karakter (character-building) siswa secara berkesinambungan. Guru juga bertanggung jawab melaksanakan kegiatan di sekolah, dalam arti memberikan bimbingan dan pengajaran kepada siswa. Sebagai guru, –dalam lingkungan sekolah– memiliki peran yang amat penting, karena guru merupakan teladan bagi siswa, baik dari segi kepribadian, watak dan jasmaninya, maka seorang guru haruslah memiliki berbagai kompetensi yang relevan dengan tugas dan tanggung jawab tersebut.
Secara aplikatif, guru harus menguasai cara belajar yang efektif, mampu membuat model satuan pembelajaran, mampu memahami kurikulum secara baik, mampu mengajar di kelas, mampu menjadi model bagi siswa, mampu memberikan nasehat dan petunjuk yang berguna bagi siswa, menguasai berbagai teknik pembelajaran, serta memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada siswa. Lebih urgennya lagi, guru harus mempunyai kreativitas dalam mengajar, agar siswa tidak cepat bosan dalam pembelajaran.
Di sisi lain, guru berperan sebagai pendidik, yakni berkaitan dengan tugasnya untuk memberi bantuan dan dorongan (suporter), tugas pengawasan dan pembinaan (supervisor), serta tugas yang berkaitan dengan pendisiplinan kepada siswa, agar siswa itu menjadi patuh terhadap aturan sekolah, norma hidup dalam keluarga dan norma masyarakat.
Singkatnya, peran guru di sekolah bertujuan untuk membentuk kepribadian siswa, agar menjadi lebih baik dan mengembangkan potensi siswa secara maksimal. Dalam pada itu, guru harus bersifat terbuka terhadap berbagai macam gagasan dari siswa, serta berusaha untuk menghilangkan ketakutan dan kecemasan siswa dalam pembelajaran, yang dapat menghambat pemikiran dan pemecahan masalah secara kreatif.
Adapun berbagai cara guru dalam melaksanakan pembelajaran, yang dapat mengembangkan potensi siswa secara maksimal, yakni:
- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bermain dan berkreativitas,
- Memberi suasana aman dan bebas secara psikologis,
- Menerapkan disiplin yang tidak kaku, dan
- Memberi kebebasan berpikir kreatif serta partisipasi secara aktif.

Peran Guru di Masyarakat
Selanjutnya, peran guru di masyarakat sangatlah variatif, tergantung situasi dan kondisi. Guru –dalam pandangan masyarakat– merupakan figur teladan bagi lingkungan di sekitarnya, yang memberikan kontribusi positif terhadap norma-norma sosial di masyarakat. Di negara maju, guru ditempatkan pada keududukan yang tinggi karena peranannya yang sangat penting, seperti di negara Jepang. Sebaliknya, akan berbeda jika kita lihat guru di negara berkembang, yang masih kurang diperhatikan aspek penting kehadiran seorang guru, seperti di Indonesia.
Lebih lanjut, konteks masyarakat yang masih menghargai guru, peran guru akan sangat sulit kalau tidak diimbangi dengan kecakapan dan kompetensi sesuai bidangnya. Ia akan tersisih dengan sendirinya, karena persaingan dengan guru lain yang lebih mumpuni. Apalagi, jika ada guru yang tidak mampu memberikan keteladanan untuk siswanya, pasti Ia akan tersisih dikarenakan banyak masyarakat yang menjadikannya sebagai bahan pembicaraan. Masalah seperti ini masih sering kita temui, khususnya di Indonesia.
Kedudukan guru sebagai figur teladan, sekaligus mempunyai fungsi tanggung jawab moral di masyarakat, menjadikan hal itu sebagai tugas yang begitu berat. Karena baik secara langsung maupun tidak langsung, guru bertanggung jawab atas generasi bangsa yang dihasilkannya.
Kemudian, penghargaan atas peranan guru dapat dibedakan menjadi dua macam. Pertama, penghargaan secara sosial, yakni penghargaan atas jasa guru dalam bersikap sosial kepada anggota masyarakat, serta penempatan posisi guru dalam sertifikasi sosial masyarakat yang bersangkutan. Hal tersebut akan mudah kita temui di masyarakat pedesaan, di mana rasa hormat dan santun pada guru sangat ditekankan. Kedua, penghargaan secara ekonomi, yakni penghargaan atas peran guru melalui gaji yang diterima.
Adapun posisi strategis guru di tengah masyarakat, mencakup berbagai makna, yakni:
- Menjadi figur teladan
Guru merupakan bagaikan dari perangkat komunitas masyarakat, yang tidak bisa dipisahkan segala aktivitas kehidupannya dengan masyarakat, sekalipun tugas pokoknya di lingkungan sekolah, namun guru juga dijadikan sosok panutan bagi masyarakat.
- Pendidik
Seorang guru bukan hanya mendidik siswanya di sekolah, namun seorang guru juga haus memberikan pendidikan umum kepada masyarakat sekitarnya, agar apa yang diajarkan kepada siswanya dapat disambut baik dan juga dipahami secara umum oleh masyarakat sekitar.
- Penggerak potensi
Seorang guru harus menggunakan posisi strategisnya untuk melihat bagaimana potensi yang dimiliki masyarakat sekitarnya, untuk kemudian potensi yang ada digerakkan dan dikembangkan bagi kemaslahatan bersama.
- Manajer
Dianalogkan seperti seorang manajer yang mengatur jalanya tahapan-tahapan teknis dalam perencanaan. Pun dalam masyarakat, guru turut andil dalam mengatur keseimbangan masyarakat melalui kultur keilmuannya.
- Penegak konflik
Masyarakat heterogen yang terdiri dari berbagai macam etnis budaya, biasanya akan memiliki tingkat ego yang berbeda. Kehadiran guru sangat penting dalam menyeimbangkan dan mensinergi heterogenitas yang ada agar tidak terjadi konflik.
- Pemimpin kultur
Berbagai peran sebelumnya –secara tidak langsung– menempatkan seorang guru sebagai pemimpin yang lahir dan muncul dari bawah secara alami, bakat, potensi, aktualisasi, dan kontribusi besarnya dalam pemberdayaan potensi masyarakat.
Jadi, guru mempunyai peran dan pengaruh yang sangat besar dalam segala lini kehidupan. Sehingga, wajar saja jika guru disebut dengan agent of change yang berperan sebagai inovator, motivator, maupun fasilitator. Dengan demikian, guru merupakan sosok peranan aktif dalam seluruh aktivitas, baik di sekolah maupun di masyarakat, dalam tujuan utama mewujudkan generasi bangsa yang bermartabat, bermoral dan beradab.
Referensi:
Hamzah, H, dkk. 2009. Mengelola Kecerdasan Dalam Pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Harsono, M joko dan Susilo. 2010. Pemberontakan Guru. Yogyakarta: Pustaka Pelajar .
Maunah, Binti. 2016. Sosiologi Pendidikan. Yogyakarta: Kali Media.
Mursidin. 2011. Moral Sumber Pendidikan. Bogor: Ghalia Indonesia.
Robinson, Philip. 1989. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali.