• Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Sabtu, 16 Agustus 2025

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Sambatologi Surat

Kemarin dan Rindu

Duljabbar by Duljabbar
31 Oktober 2020
in Surat
1
Gambar Artikel Kemarin dan Rindu

Sumber Gambar : https://afremov.com/rain-princess-with-umbrella.html/

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Kemarin
Apa itu kemarin?
Dan tahukah kamu, apa itu kemarin?

“Kemarin” hanyalah masa yang pernah kita lalui. Dia adalah sesuatu di belakang kita. Sedangkan bila di depan, dia menjadi “besok”. Bila membersamai kita, dia menjadi “sekarang”.

Kemarin itu unik. Entah bagaimana, dia bisa menjadi sebuah objek untuk dirindukan. Sedangkan besok, masih kita nanti-nantikan. Dengan visi-misi atau rencana kita yang sedemikian rupa, kenyataannya akan ditentukan oleh “si Besok”. Sementara merencanakan, turut pula “si Sekarang” yang menemani kita untuk merealisasikan wacana-wacana bagi “si Besok”.

Salah satu maestro Rock tahun 60-an, pernah meromantisasi “si Kemarin”. The Beatles namanya. Band dengan empat anggota—Paul McCartney, John Lennon, George Harrison, dan Ringo Starr—itu, menggarap lagu yang diberi judul “Yesterday“, salah satu nomor dari album “Help!” yang dirilis pada tahun 1965.

Di kala Paul McCartney tidur, dia mendengarkan melodi-melodi yang terus menghantui pikirannya. Sekejap setelah terbangun, duduklah dia menghadap ke piano miliknya, dan menyusun melodi-melodi tadi untuk diharmonisasi (baca: menyusun tatanan chord). Syahdan, McCartney bersama rekannya, John Lennon, menuliskan syair untuk mengisi melodi-melodi tersebut.


“Yesterday, all my troubles seemed so far away
Now it looks as though they’re here to stay”

Kemarin kurasa tenang-tenang saja. Bercanda-tawa dengan kawan-kawan, menghabiskan waktu sepanjang hari untuk bermain, pulang ke rumah saat sola-sola (sholawat pujian menjelang azan Maghrib). Masalah terasa sangat jauh. Atau malah mungkin kita tak merasa akan terjadinya sebuah masalah. Sekarang, malah kita yang mendatangkan apa-apa untuk kita jadikan masalah. Mereka, masalah-masalah, seolah-olah betah dengan kita yang sekarang.

“Suddenly, i’m not half the man i used to be
There’s a shadow hanging over me”

Bagaimana kabarmu dengan dirimu sendiri, Bung? Sudahkah kalian saling mengenal? Atau jangan-jangan kamu tak kenal sama sekali?

Sialnya, aku merasa bahwa aku yang sekarang ini bukanlah aku yang seharusnya. Dalam satu sisi, aku ingin menjadi aku yang dulu, yang ceria dalam hari-harinya, tanpa menjadikan apapun sebagai beban. Sekarang, seolah ada bayangan yang menggantung di atasku, yang memaksaku untuk harus ini-itu tanpa perlu mengenal siapa sebenarnya diriku.

Harusnya aku lebih mengenal diriku sendiri. Sering sowan pada diriku sendiri. Agar kemudian aku tak hanya menjadi separuh dari siapa sebenarnya aku. Harusnya.

“Yesterday, love was such an easy game to play
Now I need a place to hide away”

Bagaimana kisah cintamu sekarang, Bung? Syukurlah kalau manis. Pun kalau pahit, ya sabar saja. Semua punya masanya.

Kemarin, cinta itu sebagaimana permainan yang mudah untuk dimainkan. Cari pacar, pacaran, putus, cari lagi. Atau kalau beruntung, balikan. Sudah balikan pun, putus lagi. Pacaran cuma sebulan, itu pacaran atau kuota internet bulanan?

Semudah itu, lho, cinta di waktu lampau. Itu kalau cinta yang dipahami cuma berhenti di istilah “pacaran”. Sekarang, kita lebih tahu apa itu cinta. Meski tak mungkin jelas meski ribuan kata diucap, kita tetap bisa merasakannya. Sebab cinta itu dirasa, bukan sekadar di “kata”.

Pun sekarang, banyak orang “vakum” dari dunia percintaan. Sembunyi dari cinta yang dielu-elukan banyak orang. Bukan berarti mereka tak punya cinta, lho. Bisa saja mereka mempersiapkan dirinya dahulu, untuk lantas mengeksploitasikan cintanya kepada siapa pun yang ingin diberinya cinta.

“Why she had to go I don’t know, she wouldn’t say
I said something wrong, now I long for yesterday”

Sobat Ambyar tentu pernah merasa ditinggal pas lagi sayang-sayangnya. Tanpa kata-kata, tanpa senyum di muka, hilang begitu saja bagai demonstran yang diculik ketika menyuarakan pendapatnya.

Sampai Sobat Ambyar merenung-renung, apa salahnya hingga ia ditinggalkan. Dengan kerendah-hatiannya, dia tak menyalahkan yang meninggalkannya. Dia merasa mungkin pernah mengucapkan sesuatu yang menyakiti, atau apapun itu, entah. Yang jelas dia ditinggalkan.

Perjalanan kita dengan waktu memang begitu kompleks. Dengan “si Kemarin”, dengan “si Sekarang”, atau nanti dengan “si Besok”. Semua akan membentuk kenangannya masing-masing.

Oh ya, tiada salahnya untuk merindukan kemarin, kan? Apa sebuah aib kalau aku merindukan kemarin, sebagaimana aku merindukanmu sekarang, Dik?

“Oh, I believe in Yesterday
Now I long for Yesterday”

 

 

Tags: cintaJohn LennonpacaranPaul McCartneyrindusuratThe Beatleswaktu
ShareTweetSendShare
Previous Post

‘Mengasyiki’ Tuhan

Next Post

Monolog: Bersama Sangkala, Menuju Tiada

Duljabbar

Duljabbar

Tim Redaksi Metafor

Artikel Terkait

Rumit Melilit Silit
Surat

Rumit Melilit Silit

24 Januari 2022

Lagi-lagi begini lagi, Dul. Quotes, maqolah, atau kata-kata mutiara itu akhirnya ya cuma jadi pajangan di beranda media sosial. Entah...

Pencarian di Sudut Rindu
Surat

Pencarian di Sudut Rindu

1 Desember 2021

"Apa kabar?" "Sehat kan?" "Bagaimana keadaanmu?" "Apa kau masih ingat denganku?" Bernada sekali kalimat itu, intonasinya tepat saat saya mengucapkannya...

Sambatologi

Jalan Sunyi dengan Ribuan Bunyi

24 Oktober 2021

Setelah perhelatan panjang bersama dengan soal-soal ujian fakultas yang entah kapan berhasil membuat saya sedikit berkualitas, saya sempatkan waktu untuk...

Hadir itu Bukan Kamu
Surat

Hadir itu Bukan Kamu

25 Agustus 2021

Hai, aku tidak peduli jika tulisan ini dianggap bodoh oleh orang lain, juga tidak cemas kalau tulisan ini tak pernah...

Comments 1

  1. Ping-balik: Keraguan dalam Keyakinan - Metafor.id

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Gambar Artikel Pak Soesilo Toer: Homo Alalu dan Doktor yang Memulung

Pak Soesilo Toer: “Homo Alalu” dan Doktor yang Memulung

9 November 2020
Melepas Kasih dalam Balutan Sastra

Melepas Kasih dalam Balutan Sastra

23 Oktober 2021
Gambar Artikel Abu Zayd Al-Balkhi: Ulama Psikologi yang Jarang Diketahui

Abu Zayd Al-Balkhi: Ulama Psikologi yang Jarang Diketahui

15 Januari 2021
Dalam Buku untuk Bersikap Mangap

Dalam Buku untuk Bersikap Mangap

11 Februari 2021
Aku Merangkum Desember

Aku Merangkum Desember

30 Maret 2024
Proses Menuju dan Lika-Liku Menjalani Hidup di Jerman

Proses Menuju dan Lika-Liku Menjalani Hidup di Jerman

17 Desember 2021
Gambar Artikel Kehutanan yang Maha Hijau

Kehutanan yang Maha Hijau

20 November 2020
Nona dan Seikat Bunga Merah

Nona dan Seikat Bunga Merah

10 Agustus 2021
Mawar Hitam Praja Buana

Mawar Hitam Praja Buana

29 April 2021
Burung Pipit

Burung Pipit

6 April 2021
Facebook Twitter Instagram Youtube
Logo Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
  • Perjalanan Menuju Akar Pohon Kopi
  • Ozzy Osbourne dalam Ingatan: Sebuah Perpisahan Sempurna
  • Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
  • Going Ohara #2: Ketika One Piece Menjelma Ruang Serius Ilmu Pengetahuan
  • Sastra, Memancing, Bunuh Diri: Mengenang Ernest Hemingway
  • Selain Rindu, Apa Lagi yang Kaucari di Palpitu?
  • Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
  • Bentuk Cinta Paling Tenang dan Tak Ingin Jawab
  • Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
  • Siasat Bersama Wong Cilik dan Upaya Menginsafi Diri: Sebuah Perjamuan dengan Sindhunata
  • Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya

Kategori

  • Event (12)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (10)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (65)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (52)
  • Metafor (212)
    • Cerpen (53)
    • Puisi (140)
    • Resensi (18)
  • Milenial (47)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (12)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.