• Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Minggu, 17 Agustus 2025

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Metafor Puisi

Tabiat Arunika dan Kotak Pandora

Puisi-Puisi Lina Septianasari

Lina Septianasari by Lina Septianasari
24 November 2020
in Puisi
0
Gambar Artikel Tabiat Arunika dan Kotak Pandora

Sumber Gambar: https://www.behance.net/gallery/71204999/

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Tabiat

Dunia tanpa sekat itu indah
Tapi sedikit rentan karena mudah dijarah
Karenanya benteng kubangun agar tak mudah goyah

 

Manusia lalu-lalang silih berganti
Ada yang datang dan pergi
Ada yang terusir dan tak kan pernah kembali

 

Sejak kapan jiwa ini menjadi begitu pendendam?
Ah, mungkin sejak terlalu lahap kutelan nasihat ibu
Katanya, “Jangan khianat! Sekali kau khianat, tak seorang kan percaya.”
Karena ini, giat kujaga percaya
Karena ini, setiap terkhianati
Dendam menjadi bara yang tak akan padam

 

Bandung, 23 Oktober 2020

 

Arunika

Mari bercinta dengan semesta
Mencumbui angin
Membelai bumi
Dan merindui-Nya

 

Yogyakarta, 18 Oktober 2020

 

Pekat

Matinya hati
Adalah ketika ia
Tak mampu memuja kekasih

 

Adalah benar ujaran sajak Rumi
Di hatiku pun ada bara
Maka seperti Rumi
Aku menantang duka cita

 

Pada kepekatan
Buah dari lara, pun duka
Tak ada yang dirasa
Kecuali dendam dan kehampaan

 

Yogyakarta, 18 Oktober 2020

 

Kotak Pandora

Aku bisa menjelma madu
Pada tetes-tetes embun yang kau hisap
Lalu lenyap ke dalam tubuhmu
Menyatu dengan napas yang kau hirup

Pada saat yang sama
Aku juga bisa menjadi racun
Perlahan mematikanmu
Tanpa sedikit ampun

 

Yogyakarta, 12 Oktober 2020

Tags: dendamkepercayaanpuisitabiat
ShareTweetSendShare
Previous Post

Pahlawan Bukan Hanya tentang Sejarah, Tapi Juga Pemuda

Next Post

Ketan Memang ‘Keraketan’

Lina Septianasari

Lina Septianasari

Seorang penikmat leksikon dan pengagum karya Pablo Neruda yang biasa menyibukkan diri mengkaji bahasa dan puisi. Perempuan kelahiran Lampung ini, saat ini tengah menetap di Bandung. Menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mendongeng perihal kata dan frasa.

Artikel Terkait

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
Puisi

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya

14 Agustus 2025

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya setiap malam ia menyetrika tubuhnya di depan kaca mencari lipatan-lipatan yang membuat lelaki itu malas pulang...

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
Puisi

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya

3 Agustus 2025

Hisap Aku hingga Putih bulan merabun serbuk langit bebal pohon dan batu tak bergaris hitam coreng malam yang sumuk punggung...

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
Puisi

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya

20 Juli 2025

Status Baru Ibu Ia tidak menangis di depan siapa pun. Tapi aku tahu, ada yang basah tiap kali ia mencuci...

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
Puisi

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya

22 Juni 2025

Kiat Marah yang Payah  Malam hari yang dingin mencekam cepat menusuk pori-pori. Dan keniscayaan lupa mendekam di hati dan kantong...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Jam Operasional Korona

Jam Operasional Korona

5 Februari 2021
Konsep Tuhan di Benak Saya Sendiri

Konsep Tuhan di Benak Saya Sendiri

5 Mei 2021
Buron dan Segelas Es Teh

Buron dan Segelas Es Teh

26 Maret 2022
Pelabuhan Terakhir dan Puisi Buatmu

Pelabuhan Terakhir dan Puisi Buatmu

27 Juli 2021
Cengkraman Lelaki Idaman

Cengkraman Lelaki Idaman

18 Januari 2022
Dan Kita Asing di Depan Matahari

Dan Kita Asing di Depan Matahari

11 Oktober 2021
Gambar Artikel Aku dan Yogyakarta: Orang Kalah Berjubah Istimewa

Aku dan Yogyakarta: Orang Kalah yang Berjubah Istimewa

11 November 2020
Membaca Pikiran Atheis Sam Harris: Manusia Bebas atau Terjajah Selera?

Membaca Pikiran Atheis Sam Harris: Manusia Bebas atau Terjajah Selera?

19 April 2022
Kelas Merindu

Kelas Merindu

4 Januari 2022
Rindu Bersaung di Senaru

Rindu Bersaung di Senaru

10 Maret 2021
Facebook Twitter Instagram Youtube
Logo Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
  • Perjalanan Menuju Akar Pohon Kopi
  • Ozzy Osbourne dalam Ingatan: Sebuah Perpisahan Sempurna
  • Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
  • Going Ohara #2: Ketika One Piece Menjelma Ruang Serius Ilmu Pengetahuan
  • Sastra, Memancing, Bunuh Diri: Mengenang Ernest Hemingway
  • Selain Rindu, Apa Lagi yang Kaucari di Palpitu?
  • Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
  • Bentuk Cinta Paling Tenang dan Tak Ingin Jawab
  • Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
  • Siasat Bersama Wong Cilik dan Upaya Menginsafi Diri: Sebuah Perjamuan dengan Sindhunata
  • Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya

Kategori

  • Event (12)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (10)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (65)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (52)
  • Metafor (212)
    • Cerpen (53)
    • Puisi (140)
    • Resensi (18)
  • Milenial (47)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (12)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.