Apakah kami kuliah dijadikan
kuli sawah? atau bisa jadi
kuli babu? atau bisa jadi
kuli bangunan? atau bisa jadi
kuli buruh? atau bisa jadi
kuli pabrik? atau bisa jadi
kuli pendidik? atau bisa jadi
kuli rebahan? atau bisa jadi
kuli pengangguran? atau bisa jadi
salahkah kami berbakat usaha? atau bisa jadi
salahkah kami berbakat bisnis? atau bisa jadi
salahkah kami berbakat dagang? atau bisa jadi
mimpi kami dibunuh kurikulum berpatok kuli
Bongkol, 21
Kuliah Jadi Kuli
Mahasiswa membabi buta
tak ada masa selain membaca
letih pun tak juga tiba
tak lama sadar telah wisuda
menghitung apa yang telah terlewat
di lawang taubat
teringat: “kampus tidak mendidik menjadi penguasa. kampus mendidik menjadi kuli terdidik. menjadi bawahan terpelajar”
ku terbangun hidup kian sulit
kebutuhan semakin menghimpit
jiwaku makin terjepit
ku mati di antara celah-celah sempit
Bongkol, 21
Pengemis Terdidik
Apa bedanya kami dengan peminta-minta di seberang jalan sana?
sama-sama mengarahkan kedua tangan untuk meminta belas kasihan
apa bedanya kami dengan pengemis di sela-sela bilik jembatan?
sama-sama merintih pada si pemilik uang yang berpesta dengan gelimang kekayaan
kami tak jauh berbeda
kaum pelajar peminta-minta
bedanya mereka tidak sekolah
sedang kami terdidik
kami masih tak jauh berbeda dengan segerombolan pengemis muda di antara redupnya lampu jalanan kota. bermimpi ada segelintir manusia melempar koin di kantong kosong melompong
bedanya…
kami menodong di gedung ber AC
kami menodong di gedung tinggi
kami menodong di gedung mewah
kami menodong secara terdidik
kami menodong dengan lembaran kertas
ketika kami dicerai berai interogasi
apa gerakan selepas itu?
kami menjawab,
“susah, recehan tidak ada…” atau mungkin
“susah, patron tidak ada..” atau mungkin
“susah kampus tidak mau memberi recehan..”
kami seumpama golongan peminta-minta bermental proposal
apa bedanya kami dengan pengemis bermental kasihan?
apakah demikian?
mahasiswa dididik bagaikan pengemis terdidik
berharap kelak kantong kami penuh recehan berlimpah, usah menabur proposal di gedung akademik.
Bongkol, 21