• Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Kamis, 18 September 2025

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Metafor Puisi

Mencintaimu Bagi yang Mampu

Syaichon Ibad by Syaichon Ibad
16 Maret 2021
in Puisi
0
Mencintaimu Bagi yang Mampu

https://unsplash.com/photos/9_5TJeP4Rdk

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Naas! diantara jeda lebam hati dengan sayatannya yang masih basah menganga,
Ada rindu yang perlahan membuka mata, memudar dengan pasti dan melempar acuh selimutnya ke lantai.

Ia lekas menendang pintu, bergegas keluar, meradang amuk, meratap langit, lalu mengutuknya sesekali.
Perasaan yang rentang waktu telah syahid diperistirahatan, menolak untuk sekedar bercinta dengan biduan-biduan surgawi.

Atas nama ketulusan yang tertulis di batu nisan sebagai saksi gugur berkali-kali.
Ia bangkit dari ufuk cacat yang bersekat-sekat berahi berduri.

Kain kafan yang masih melekat pada tubuh rasa, terkoyak habis dengan sisa tanah liat di dahinya.
Patutlah, memang tidak ada yang lebih nirwana ketimbang mati di rindang dadanya.

Namun, lagi-lagi aku harus tertembak alum oleh selongsong cermin dalam kontak senjata dengan rasa.
Dan benar saja,
Mencintaimu bagi yang mampu meluluhlantakkan asa.

Gresik, 2021

 

Salik

Jasad menggeliat asik kala bunyi jam dinding ringkih membuat ruhku berhayat licik,
Malam itu sukma mengelupas melepas semua sisik.
batu-batu kecil diatas sajadah dan langit yang jatuh di balik bilik,
Leher niat disembelih berkali-kali saat sukmaku satu-persatu menaiki tangga Khaliq.
 
Menengok hati bersila, pendeta-pendeta melipat selendangnya dan tertawa,
Hanya hakikat yang menguap seakan tiada penghujungnya.

Nafsu terbirit-birit sembunyi pada punggung muksa,
Pikiran pu berlomba-lomba mempertontonkan jenis kelaminnya.

Hingga, “Hayya ‘alalfalaah..Hayya ‘alalfalaah.”
Ah Sudahlah, Memang banyak yang dipanggil, namun sedikit sekali yang terpilih.

Surabaya, 2021

Tags: mencintaimu bagi yang mampupuisi cintapuisi sufisalik
ShareTweetSendShare
Previous Post

Gubuk Sajak

Next Post

Bintang Kecil Tetaplah Bernyanyi

Syaichon Ibad

Syaichon Ibad

Lahir 11 Mei 1998 di Gresik. Mahasiswa Aktif prodi Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) dan Kader PMII UIN Sunan Ampel Surabaya. Beberapa essai dan artikel sudah dimuat di media online (IbtimesId, Dorronlinenews, Gresikpos dan Ansorbp.) dan media cetak (Koran Radar Jember, Majalah Al-Mahrusy Lirboyo, Kediri.) lainnya. Ig: @syaichonibad_

Artikel Terkait

Cinta yang Tidak Pernah Mandi dan Puisi Lainnya
Puisi

Cinta yang Tidak Pernah Mandi dan Puisi Lainnya

7 September 2025

Ketika Kita Sama-Sama Telanjur Tinggal kau mengikat sepatumu di teras aku mengikat napas agar tidak membentur kalimatmu di antara kita...

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
Puisi

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya

14 Agustus 2025

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya setiap malam ia menyetrika tubuhnya di depan kaca mencari lipatan-lipatan yang membuat lelaki itu malas pulang...

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
Puisi

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya

3 Agustus 2025

Hisap Aku hingga Putih bulan merabun serbuk langit bebal pohon dan batu tak bergaris hitam coreng malam yang sumuk punggung...

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
Puisi

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya

20 Juli 2025

Status Baru Ibu Ia tidak menangis di depan siapa pun. Tapi aku tahu, ada yang basah tiap kali ia mencuci...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Ayangophobia pada Buku “Manusia Adimanusia”

Ayangophobia pada Buku “Manusia Adimanusia”

6 Maret 2022
Kalaulah Sebab Langit Tergelar Kembali

Kalaulah Sebab Langit Tergelar Kembali

16 April 2021
M. Kasim: Pembuka Jalan Cerpen Indonesia

M. Kasim: Pembuka Jalan Cerpen Indonesia

25 Februari 2021
Gambar Artikel Pesona dan Kuliner Kepulauan Anambas

Pesona dan Kuliner Kepulauan Anambas

19 November 2020
Menjadi Perempuan Berparas Cantik, Prioritas-kah?

Menjadi Perempuan Berparas Cantik, Prioritas-kah?

11 September 2021
Gambar Artikel Ketan Memang 'Keraketan'

Ketan Memang ‘Keraketan’

25 November 2020
Pencarian di Sudut Rindu

Pencarian di Sudut Rindu

1 Desember 2021
Gambar Esai Advaitam Tagore dan Anasir Subtil D. Zawawi Imron Advaitam Te

Advaitam Tagore dan Anasir Subtil D. Zawawi Imron

14 Januari 2021
Pendidikan, Multiple Intelligences dan Persoalan Era Digital

Pendidikan, Multiple Intelligences dan Persoalan Era Digital

25 Juni 2021
Gambar Artikel Sali dan Suli.

Sali dan Suli

6 November 2020
Facebook Twitter Instagram Youtube
Logo Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Cinta yang Tidak Pernah Mandi dan Puisi Lainnya
  • Pemerintah Daerah Tidak Bisa Cari Uang, Rakyat yang Menanggung
  • Merebut Kembali Kembang-Kembang Waktu dari Tuan Kelabu
  • Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
  • Perjalanan Menuju Akar Pohon Kopi
  • Ozzy Osbourne dalam Ingatan: Sebuah Perpisahan Sempurna
  • Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
  • Going Ohara #2: Ketika One Piece Menjelma Ruang Serius Ilmu Pengetahuan
  • Sastra, Memancing, Bunuh Diri: Mengenang Ernest Hemingway
  • Selain Rindu, Apa Lagi yang Kaucari di Palpitu?
  • Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
  • Bentuk Cinta Paling Tenang dan Tak Ingin Jawab

Kategori

  • Event (12)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (10)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (65)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (52)
  • Metafor (214)
    • Cerpen (53)
    • Puisi (141)
    • Resensi (19)
  • Milenial (47)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (12)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (71)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.