• Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Sabtu, 13 September 2025

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Metafor Puisi

Jumat Berkah dan Kelahiran

dan Puisi Lainnya

Yanuar Abdillah by Yanuar Abdillah
18 Maret 2022
in Puisi
0
Jumat Berkah dan Kelahiran

Ilustrasi Owen Gent (https://owen-gent.squarespace.com/shop/)

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Jumat Berkah

Suatu jumat aku bermain
ke rumah senja. Senja dan Bapaknya
sedang menunaikan salat jumat.
Aku menunggu mereka di teras rumah.
Ibu Senja menghidangkan secangkir kopi.
Kami berdua bersulang cinta. Tak lama berselang, senja dan bapaknya pulang.
“Ada perlu apa Kau kemari?” tanya Senja.
“Aku ingin bersamamu di kala jumat sore
yang berkah sambil meminum
secangkir kopi
dan menulis sebait sajak tentangmu”

“Marilah kita pergi ke tepi laut dan menikmati
alam yang tersipu malu melihat kemilauku”

Senja pun tenggelam
Sajak pun terbenam
dalam lautan tinta yang dalam.

(2022)

 

Perkawinan

Bibir malam menggigil
dicumbu dingin. Tubuh malam
ditelanjangi sepi. Mata malam
tersipu malu dipandang sunyi.
Malam pun mendesah di atas ranjang
bumi.
Dan penyair menulisnya sebagai
kisah birahi yang layak diabadikan
dalam sebait puisi.

(2022)

 

Kelahiran

Ibu Kata sedang mengandung anaknya.
Buah cintanya dengan penyair ulung.
Setelah mengandung selama sembilan
bulan sembilan hari Ia pun melahirkan
anaknya dengan sehat walafiat
Anaknya seorang laki-laki
Sang Penyair mengazani buah hatinya
Ibu Kata memberi nama sang anak “Puisi Penyairawan”
Ayahnya tersenyum mengapresiasi
Sementara Sang Bayi menangis merdu,
merintik pada batang tubuhnya yang masih
sangat muda dan menjelma garis-garis.
Sang Ayah membacanya sebagai puisi.
Ibunya memandangnya sebagai gugusan awan.

(2022)

 

Instagram

Di malam yang membosankan
saya berkunjung ke rumah instagram
Saya disugihi secangkir kopi virtual,
Semangkuk jajanan visual.

Alhamdulillah lapar masih bisa ditangkal
Mari kita saling berbual dalam jagad
media sosial.

(2022)

Tags: Instagramkelahiranmedsospuisisajaksastra
ShareTweetSendShare
Previous Post

Kenapa Lagu Jawa Trending Terus Di Youtube? Ini Jawabannya

Next Post

Bias Kontol dan Efek Sampingnya yang Menyebalkan

Yanuar Abdillah

Yanuar Abdillah

Lahir di Purbalingga, 01 Januari 2001. Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab UIN Saifuddin Zuhri Purwokerto. Santri Pondok Pesantren Modern El-Furqon Purwokerto. Karyanya termuat di berbagai media di antaranya; Majalah An-Nuqtoh, litera.co.id, tajdid.id, mbludus.com, ruangjaga.com, sukusastra.com, gokenje.my.id, dan geger.id. Kontributor "Covid-19 Pandemi Dunia" (2020), "Lintang 3" (2020), dan "Di Ujung Tanjung" (2020). Instagram: @yanuarabdillahsetiadi

Artikel Terkait

Cinta yang Tidak Pernah Mandi dan Puisi Lainnya
Puisi

Cinta yang Tidak Pernah Mandi dan Puisi Lainnya

7 September 2025

Ketika Kita Sama-Sama Telanjur Tinggal kau mengikat sepatumu di teras aku mengikat napas agar tidak membentur kalimatmu di antara kita...

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
Puisi

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya

14 Agustus 2025

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya setiap malam ia menyetrika tubuhnya di depan kaca mencari lipatan-lipatan yang membuat lelaki itu malas pulang...

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
Puisi

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya

3 Agustus 2025

Hisap Aku hingga Putih bulan merabun serbuk langit bebal pohon dan batu tak bergaris hitam coreng malam yang sumuk punggung...

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
Puisi

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya

20 Juli 2025

Status Baru Ibu Ia tidak menangis di depan siapa pun. Tapi aku tahu, ada yang basah tiap kali ia mencuci...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Gambar Artikel Syahadat 12 Bar, Puisi Blues

Syahadat 12 Bar

22 Januari 2021
Cermin Peradaban

Cermin Peradaban

14 Februari 2021
Anna Maria

Anna Maria

20 September 2021
Di Sepanjang Jarak antara Sepasang Kekasih

Di Sepanjang Jarak antara Sepasang Kekasih

13 Juli 2021
Mati dan Pagi Hari di Cikajang

Mati dan Pagi Hari di Cikajang

24 April 2022
Membakar Usia

Membakar Usia

4 April 2021
Hadir itu Bukan Kamu

Hadir itu Bukan Kamu

25 Agustus 2021
Yang Mengelucak dari Lembar-Lembar Buku Pepak

Yang Mengelucak dari Lembar-Lembar Buku Pepak

18 Februari 2021
Gambar Esai Advaitam Tagore dan Anasir Subtil D. Zawawi Imron Advaitam Te

Advaitam Tagore dan Anasir Subtil D. Zawawi Imron

14 Januari 2021
Sebungkus Sunyi

Sebungkus Sunyi

20 November 2021
Facebook Twitter Instagram Youtube
Logo Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Cinta yang Tidak Pernah Mandi dan Puisi Lainnya
  • Pemerintah Daerah Tidak Bisa Cari Uang, Rakyat yang Menanggung
  • Merebut Kembali Kembang-Kembang Waktu dari Tuan Kelabu
  • Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
  • Perjalanan Menuju Akar Pohon Kopi
  • Ozzy Osbourne dalam Ingatan: Sebuah Perpisahan Sempurna
  • Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
  • Going Ohara #2: Ketika One Piece Menjelma Ruang Serius Ilmu Pengetahuan
  • Sastra, Memancing, Bunuh Diri: Mengenang Ernest Hemingway
  • Selain Rindu, Apa Lagi yang Kaucari di Palpitu?
  • Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
  • Bentuk Cinta Paling Tenang dan Tak Ingin Jawab

Kategori

  • Event (12)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (10)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (65)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (52)
  • Metafor (214)
    • Cerpen (53)
    • Puisi (141)
    • Resensi (19)
  • Milenial (47)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (12)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (71)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.