slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
Mendikte dan Menyombongi Tuhan - Metafor.id
Metafor.id

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

  • Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Sunday, 1 June, 2025
  • Login
  • Register
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Inspiratif Hikmah

Mendikte dan Menyombongi Tuhan

Chintya Amelya P. by Chintya Amelya P.
12 February 2021
in Hikmah
1
Mendikte dan Menyombongi Tuhan

https://unsplash.com/photos/YFhGIQhZsTU

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Kala senja menghadang

Muram pucat awan hitam datang

Menyeka kebisuan malam

Dengan pinta ingin didengar

Hati meronta pinta

Pula menyombong ria

Sehelai tiada batas

Air mata hanya jadi bekas

***

Tuhan memberikan kita kebebasan untuk meminta apapun yang ingin dipinta. Namun, tanpa sadar kadang kehilangan etika dalam meminta. Terkadang sikap sungkan tergantikan oleh ketamakan. Kesoktauan  akan segala hal tak jarang kita bawa dihadapan Tuhan.

Saat duduk di bangku SMA, tepatnya kelas 3, kita disibukkan dengan perencanaan ingin melanjutkan pendidikan atau memulai kerja dan menabung uang. Sepertinya masa depan kita akan ditentukan di masa itu. Kalau salah memilih jalur, maka harus siap menanggung rasa kehilangan masa depan.

Misalnya saja, teman yang memilih untuk tidak kuliah. Beberapa orang menghardiknya bahwa keputusannya salah. Masa depannya tidak jelas. Keputusannya egois untuk dirinya sendiri. Padahal mereka tidak tahu seberapa ramai isi kepalanya untuk mengambil keputusan tersebut. Seolah mereka menganggap bahwa tidak menjadi mahasiswa adalah pilihan yang goblok.

Pada saat itu saya memilih untuk melanjutkan kuliah karena tuntutan orang tua dan tuntutan egoisme saya yang tidak ingin kalah dengan teman-teman saya. Saya menyombong diri meski di luar saya tak pernah menampakkan itu.

Kepercayaan diri saya meningkat saat nilai saya tinggi dan peringkat saya baik. Saya masuk dalam daftar siswa yang boleh mengikuti SNMPTN. Jalur masuk kuliah yang paling diharapkan oleh banyak siswa karena tidak lagi pusing mengerjakan soal yang bikin meledak isi kepala.

Saya hitung persentase kemungkinan saya akan diterima di universitas tujuan saya. Saya makin percaya diri mengetahui saingan saya tidak ada di satu sekolah. Hingga betapa leha-lehanya saya tinggal menantikan masa di mana saya akan mendapat kabar kelolosan saya nanti.

Kala senja menghadang

Muram pucat awan hitam datang

Menyeka kebisuan malam

Dengan pinta ingin didengar

 

Dari matahari malu-malu terbit, senja datang, hingga waktu tahajud dengan langit hitam remang-remang penuh bintang, tiada henti kita mendoa dengan penuh kesungguhan. Seolah tiada hari tanpa berdoa. Berusaha merayu-Nya sekuat yang kita bisa. Memohon agar segala pinta didengar dan dikabulkan oleh-Nya.

Hati meronta pinta

Pula menyombong ria

Meski hati menuntun bibir mengucapkan segala pinta. Memohon seolah tak berdaya. Namun, tanpa sadar kita mendikte-Nya atas apa-apa yang terbaik menurut kita. Seolah Tuhan tak tahu apa yang terbaik. Sehingga kita perlu menuntun-Nya.

Jika Tuhan tak mengabulkan doa kita, maka kita pikir Tuhan tak mendengarkan doa. Saat Tuhan berikan pilihan yang lain, kita menuntut-Nya bahwa itu tak baik untuk kita. Apa perlahan kita ingin menggantikan posisi-Nya?

Sehelai tiada batas

Air mata hanya jadi bekas

Rentetan doa terlontar. Air mata bercucuran membuat kuyup wajah. Namun, sayang sungguh sayang air mata yang menetes ini hanya jadi alat untuk mencoba merayu-Nya. Ia tak berguna layaknya barang bekas saja.

Namun, wallahu ‘alimun bidzatis-sudur, Allah Maha mengetahui atas segala isi hati kita. Meski kesombongan itu bersemayam dalam hati walau sebesar titik pun, Ia akan mengetahuinya.

Ya, Tuhan membalas kesoktauan saya dengan balasan yang setimpal. Saya ditolak meski kalau berdasarkan perhitungan dan keyakinan guru-guru saya, saya akan diterima. Saya mencari penyebab ini semua. Dan yang saya temukan adalah kesombongan di balik ketidakberdayaan saya.

Pun dengan teman-teman saya. Mereka mulai menyadari dari apa yang saya ceritakan pada mereka. Mereka mulai memasrahkan diri untuk langkah selanjutnya. Dan betapa baiknya Tuhan, Ia memaafkan dan tetap menuntun menuju pilihan terbaik menurut-Nya.

Berbagai kegagalan saya alami. Tapi, tiada yang membuat saya sedih seperti dulu. Sebab saya tak lagi mendikte-Nya dalam berdoa. Segala hal yang saya usahakan, saya pasrahkan saja pada-Nya.

Ketika kepasrahan diri tertunjuk oleh-Nya, maka hanya ketentraman batin yang akan kita terima. Bahkan meski dalam usaha kita menemui gagal, diri selalu punya cara untuk kembali tegar. Mendikte bukan hanya perihal tidak punya sungkan, tapi itulah yang mendorong kita pada jurang kesengsaraan.

Tags: hikmah dari kesombonganmemintasnmptnsombong
ShareTweetSendShare
Previous Post

Suaka Rasa dan Derita

Next Post

Pengguna VPN Bukan Berarti Pecinta Bokep

Chintya Amelya P.

Chintya Amelya P.

Mahasiswa asal Tuban, Jawa Timur, yang merasa salah jurusan. Kuliah di Yogyakarta. Kesibukan sekarang kuliah dan menulis saja. Bisa disapa di Instagram @chintyaamelyaa.

Artikel Terkait

Tadabbur via Momentum Hujan
Hikmah

Tadabbur via Momentum Hujan

6 March 2022

Sebuah pepatah mengatakan bahwa barang siapa mengenal dirinya, maka dia akan mengenali Tuhannya. Namun, permasalahannya adalah tingkat kesadaran terhadap diri...

Meneladani Sufi Jenaka: Nashrudin Hoja & Keledainya
Hikmah

Meneladani Sufi Jenaka: Nashrudin Hoja & Keledainya

3 January 2022

Nashrudin Hoja adalah seorang tokoh sufi jenaka yang hampir sama tenarnya seperti Abu Nawas. Ia terkenal dengan kecerdasan, celetukan-celetukan dengan...

Ritual Pulang Kerja dan Manusia yang Terlupakan
Hikmah

Ritual Pulang Kerja dan Manusia yang Terlupakan

15 July 2021

Bagi orang orang yang bekerja from nine to five, momen pulang kerja tentu sangat ditunggu. Yang sudah hidup bersama pasangan...

Hikmah

Bahagia itu Sederhana

3 July 2021

Sore ini awan hitam menutupi langit yang semula cerah. Mendadak gelap dan seakan kelam. Sesekali terdengar suara guntur meski tidak...

Comments 1

  1. bahis says:
    3 years ago

    There is visibly a lot to know about this. I feel you made various good points in features also. Ward Wendeln

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga

Sedih yang Diam

Sedih yang Diam

1 April 2022
Gambar Artikel Tuntunan atau Tips Merayakan Valentine untuk Jomblo

Tuntunan Merayakan Bulan Asmara ala Jomblo

17 February 2021
Gambar Artikel Jahm bin Shafwan: Sosok Ekstremis Klasik di Islam

Jahm bin Safwan: Sosok Ekstremis Klasik di Islam

28 December 2020
Perilaku Umat Beragama Kiwari: Sebuah Ironi

Perilaku Umat Beragama Kiwari: Sebuah Ironi

29 March 2021
Film “Like & Share”, Ketidaksengajaan dan Trauma Kekerasan Seksual

Film “Like & Share”, Ketidaksengajaan dan Trauma Kekerasan Seksual

8 May 2023
Kalaulah Sebab Langit Tergelar Kembali

Kalaulah Sebab Langit Tergelar Kembali

16 April 2021
Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 2 (Selesai)

Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 2 (Selesai)

2 April 2024
Gambar Artikel Ekspresi Seni, Ilustrasi dan Alih Wahana Karya

Ekspresi Seni, Ilustrasi dan Alih Wahana Karya

26 November 2020
Pada Suatu Kangen dan Kontradiksi Interminus

Pada Suatu Kangen dan Kontradiksi Interminus

6 August 2021
Gambar Artikel Anomali Rokok dan Sepak Bola

Anomali Rokok dan Sepak Bola

8 January 2021

Ikuti Kami di Instagram

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.
Facebook Twitter Instagram Youtube
Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya
  • Kenangan, Bahasa, dan Pengetahuan
  • Penjual Susu dan Puisi Lainnya
  • Peringati Hari Buku Nasional, Forum Buku Berjalan Adakan Temu Buku di Wisdom Park UGM Yogyakarta
  • Menyulut Api Literasi dari Kediri: Mahanani Book & Art Festival
  • Lelaki Tua yang Dipermainkan Nasib
  • Membangun Literasi Peduli Bumi: Festival Buku Berjalan
  • Kandang Menjangan Menggugat dan Puisi Lainnya
  • Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 2 (Selesai)
  • Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 1
  • Puasa Puisi: Perayaan Sastra Lintas Bahasa
  • Aku Merangkum Desember

Kategori

  • Event (10)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (8)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (63)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (50)
  • Metafor (206)
    • Cerpen (51)
    • Puisi (136)
    • Resensi (18)
  • Milenial (46)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (11)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In