slot gacor slot gacor slot gacor slot gacor
Surat dari Eretria - Metafor.id

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
Monday, 07 July 2025
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Metafor Puisi

Surat dari Eretria

Puisi-Puisi Hisyam Billya Al-Wajdi

Hisyam Billya Al-Wajdi by Hisyam Billya Al-Wajdi
7 February 2021
in Puisi
0
Surat dari Eretria

https://unsplash.com/photos/ZsYPpaeldTM

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Diriku ini Eretria, cukup itu jangan usut lagi

Aku menggeram sangat panjang

Di celah jung yang mengapung pada lautmu

Ketika langit perlahan menghisap lajur kehibukan

 

Di Fiat Tagliero dapat kau saksikan

Mata hatiku menyepuh burung-burung bikinan para pendayung

Separuh wajahku adalah jelmaan dewa ruci

Dalam atmaku ada seorang bayi meronta-ronta minta susu

Raung tangisnya bergemuruh buat waktu tipis ini runtuh

Di atas tanahku ada cahaya berlabuh

Daun-daun jatuh dan tumbuh sepanjang detik

Ada bisikan yang berdenting memasuki gerbang kotaku

Para pendayung itu

Meremas bisikan itu

Kemudian melemparkannya ke arah cakrawala

2020

 

BUAT ALINA

Ku letakkan matahari diatas meja

Ku iris-iris bagai sebutir tufah cina

Ke jadikan rembulan sebagai lalapan

Ku kunyah dengan datar yang basah

Ketika itu

Cinta menjadi lauk paling lezat

Sekaligus racun paling nikmat

Sayangku…

2020

 

PADA SEBUAH LANGKAH

Engkau dengar derap

Dan kelebat bayang dalam temaram

 

Seribu langkah kuayun tanpa arah

Dengan hati yang gamang dan cakap serampangan

Di atas matahari memandang

Mimpi-mimpi yang berpusing sekitar kepalaku

“Hanya tersisa secuil waktu”

Aku harus bagaimana,berbuat apa

Cahaya tak lagi memandu jalanku

Dalam kekalutan ini

Dimanakah uluran tangan Yang Sejati

Aku sudah bertahan

Dari badai topan juga gelegak lautan

Birahi sudah ku jinakkan

Tapi kenapa aku seperti ditaburi serbuk-serbuk nir

Selain pasrah

Dengan apa aku lawan gejolak gelisah

2020

 

SENJA ITU IBU

Senja itu ibu

Tiba-tiba

Terbungkus nganga cahaya

Cahaya itu dapat melesat kesana

Sebab di topang kesepian,juga semesta pada sayapmu

Senja itu ibu

Tak bisa kita jangkau

Ibu langkahku

Perlahan mengayun ke sluruh risau

Dalam usia pada hari-hari merdeka

Ibu, berbalut bayang matahari yang kerdil ini

Aku akan peristri

Senja dan sebuah semenanjung yang sepi

2020

 

RINDUKU PADA TAUFIQ ISMAIL

Rinduku pada gua

Adalah rindu sarang laba-laba

Dan tai kelelawar yang begitu menyengat baunya

 

Rinduku pada sungai

Adalah rindu mekar teratai

Yang tergunjang hebat

Kala hujan turun lebat

 

Rinduku pada gadingsari

Adalah rindu berputarnya roda pedati

Yang kadang terantup batu

Di jalan yang dijuluki jegongan sewu

 

 

Rinduku pada Taufiq ismail

Adalah rindu ikan kepada umpan di kail

Yang ia makan secul demi secuil

2020

 

 

TANAH PUTIH

Sambil tersenyum

Lelaki itu mengutuk geram

Cahaya yang membayang diatas pendiangan

 

Diatas tanah itu,tercium aroma

Sebuah negri yang takkan tertaklukan

Dan pohon-pohon melengkapkan usia

Dan batu-batu menjegal kehidupan

Menuju baqa

 

Lelaki itupun diam

Hanyut dalam lamunan

Sukmanya mengejar matahari

Ketika kenangan murung menyambangi hati

2020

 

SEBUAH SAJAK CINTA YANG SEDERHANA

Sebab aku sangat mencintamu

Maka tak  ada senoktah pun keinginan untuk memilikimu

 

Kutanam nyawaku tepat di depan jantungmu

Agar setiap sayatan yang mengenaimu

Dapat aku tangkis slalu

Biar aku yang berdarah dan terkoyak dahulu

Setiap kali ku dengar namamu

Ingatan ku seperti di bimbing terbang

Menuju perjamuan bunga-bunga

Dan mega basah yang memayunginya

Lazuardi yang takkan fana

 

Cinta yang asing ini

Begitu kejam menyeretku pada jurang rindu tak bertepi

Kepada puisi yang senantiasa terjamah sepi

Kepada aroma bunga yang wanginya menindas duka lara

 

Sebab aku sangat mencintamu

Maka tak ada senoktah pun keinginan untuk memilikimu

Sebab karenanya

Cintaku takkan mampu dijerat waktu

Biar kau abadi dalam puisi

2020

 

SAJAK SEDERHANA DI BERINGHARJO

Kulihat beberapa orang dengan celana kumal dan lusuh,wajah lelah bersitegang dengan urat-urat kemiskinan, keresahan yang tak berkesudahan. Mereka bersijingkat kembali, lelahnya menggugur,dengan penuh keyakinan ia pungut sampah disekitarnya “sampah bukan sebuah buangan, ia adalah sesuatu yang berpindah tahapan” gumamku, ku beri orang itu selembar uang lima ribu, ia berkata padaku” ku doakan kau sampai anak cucumu”

Kulihat beberapa orang memanggul karung-karung hilir mudik memasuki pelataran pasar untuk menghantar. Mereka dengan sigap dan teratur menaiki anak tangga menuju los-los di lantai atas, menghantarkan sesuatu yang menjadi sebab dapat gaji, gajinya upah yang rendah. Kuberi mereka uang lima ribu, salah seorang berkata padaku “semoga Tuhan melindungimu” lainya berkata padaku “akankah kau malaikat putih itu?” semoga tuhan melimpahkan maunahNya kepada kita.

2020

 

SAJAK ETIKA SEDERHANA

Jika suka mengadu domba

Akan dicampakkan dari cahaya

Jika suka menyalahgunakan kekuasaan

Tunggulah gelombang pemberontakkan

Jika suka menimang nafsu akan memanggul beban keinginannya sendiri

Jika suka menebar jarring fitnah

Akan terjerat dalam linkarang kebencian

2020

 

IMPIAN

Impian bagai riak-riak ombak

Memukul-mukul jasad

Juga seperti matahari yang memanggang badan

Tak bisa kau pungkiri cakrawala terbentang lapang

Nampakkan luka,sembunyikan bunga-bunga

2020

Tags: ibupuisi alinasenjasurat dari eretriataufiq ismail
ShareTweetSendShare
Previous Post

Gejala Kebudayaan Hilang di Era Pandemi

Next Post

Apakah Koruptor Layak di Dor?

Hisyam Billya Al-Wajdi

Hisyam Billya Al-Wajdi

Penulis lahir di Bantul, Yogyakarta. Pada 11 Februari 2002. Saat ini menempuh pendidikan di UIN Sunan Kalijaga, Prodi Aqidah Filsafat Islam. Puisinya dimuat beberapa media  dan antologi bersama. Selain berkecimpung di dunia kampus, penulis juga menyibukkan diri mengelola kebun di halaman belakang rumah. Penulis menetap di Bantul,Yogyakarta.

Artikel Terkait

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
Puisi

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya

22 June 2025

Kiat Marah yang Payah  Malam hari yang dingin mencekam cepat menusuk pori-pori. Dan keniscayaan lupa mendekam di hati dan kantong...

Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya
Puisi

Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya

26 May 2025

belum genap pagi belum genap pagi, belum genap jajanan cuma ganjil-ganjil di hati dan lubang-lubang memenuhi sanubari menjadi tak sampai,...

Penjual Susu dan Puisi Lainnya
Puisi

Penjual Susu dan Puisi Lainnya

2 June 2024

Hikayat Junjungan Kita; Husain ini seruan bergema di dinding padam Terowongan Husain adalah sejarah peradaban jin, manusia, malaikat, dan Tuhan....

Kandang Menjangan Menggugat dan Puisi Lainnya
Puisi

Kandang Menjangan Menggugat dan Puisi Lainnya

5 April 2024

KANDANG MENJANGAN MENGGUGAT Otakmu gemetar merangkai tangkapan. Menyuntingnya, bahkan sebelum menyusunnya. Seakan aku bukanlah hal konkret dan kau perlu membangunku....

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga

Gambar Artikel Rasa Berbahan Sutera

Rasa Berbahan Sutera

30 December 2020
Pilih Masjid yang Tarawih 8 atau 20? Ada yang Dua-duanya lo!

Pilih Masjid yang Tarawih 8 atau 20? Ada yang Dua-duanya lo!

13 April 2022
Gambar Artikel Ekspresi Seni, Ilustrasi dan Alih Wahana Karya

Ekspresi Seni, Ilustrasi dan Alih Wahana Karya

26 November 2020
Gambar Artikel Senyuman Malaikat Maut

Senyuman Malaikat Maut

20 December 2020
Dua Lelaki

Dua Lelaki

23 April 2021
Bagaimana Laut Membuang Masa Kanak dan Remajamu?

Bagaimana Laut Membuang Masa Kanak dan Remajamu?

25 February 2021
Proses Menuju dan Lika-Liku Menjalani Hidup di Jerman

Proses Menuju dan Lika-Liku Menjalani Hidup di Jerman

17 December 2021
Gambar Artikel Kedalaman dan Sajak untuk Novel Baswedan

Kedalaman dan Sajak untuk Novel Baswedan

3 December 2020
Gambar Artikel Pecel Lele Batas Kota

Pecel Lele Batas Kota

8 November 2020
Menjajaki Belanda: Dekapan Mimpi yang Jadi Nyata

Menjajaki Belanda: Dekapan Mimpi yang Jadi Nyata

5 July 2022
Facebook Twitter Instagram Youtube
Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
  • Siasat Bersama Wong Cilik dan Upaya Menginsafi Diri: Sebuah Perjamuan dengan Sindhunata
  • Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya
  • Kenangan, Bahasa, dan Pengetahuan
  • Penjual Susu dan Puisi Lainnya
  • Peringati Hari Buku Nasional, Forum Buku Berjalan Adakan Temu Buku di Wisdom Park UGM Yogyakarta
  • Menyulut Api Literasi dari Kediri: Mahanani Book & Art Festival
  • Lelaki Tua yang Dipermainkan Nasib
  • Membangun Literasi Peduli Bumi: Festival Buku Berjalan
  • Kandang Menjangan Menggugat dan Puisi Lainnya
  • Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 2 (Selesai)
  • Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 1

Kategori

  • Event (11)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (9)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (63)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (50)
  • Metafor (207)
    • Cerpen (51)
    • Puisi (137)
    • Resensi (18)
  • Milenial (46)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (11)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In