slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
Kiat Merawat Dendam ala Seneca - Metafor.id
Metafor.id

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

  • Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Sunday, 1 June, 2025
  • Login
  • Register
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Milenial Tips dan Trik

Kiat Merawat Dendam ala Seneca

Alfin Falah by Alfin Falah
3 November 2021
in Tips dan Trik
0
Kiat Merawat Dendam ala Seneca

http://kurtiandi.com/books/az-osszecsukhato-nagymama/

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Belakangan sering kali kita melihat berbagai fenomena yang melibatkan nafsu amarah. Orang-orang saling menuntut balas apa yang dianggap sebagai kejahatan atau setidaknya perbuatan tidak menyenangkan. Nafsu menuntut balas tersebut terjadi pada banyak kasus. Mulai dari kasus lansia mencuri singkong hingga kasus politikus saling ejek di media sosial kerap kali berbuntut saling tuntut. Fenomena ini tentunya menjadi cukup meresahkan bagi saya yang mengidam-idamkan tempat tinggal yang damai sejuk sentosa.

Keresahan yang demikian akhirnya menuntun saya sebagai seorang penikmat filsafat untuk mundur kembali ke masa lampau tepatnya pada abad 1 M. Pada masa itu di wilayah kekuasaan Romawi, hidup seorang anggota senat yang kebetulan dianggap sebagai filsuf. Ia adalah Lucius Annaeus Seneca, atau belakangan akrab dipanggil Seneca.

Seneca adalah satu filsuf stoic yang secara garis besar pemikirannya berbicara soal etika keseharian. Dalam etika keseharian, salah satu point paling penting yaitu tentang bagaimana mengendalikan hawa nafsu. Salah satu hawa nafsu paling besar adalah nafsu amarah. Seneca merupakan salah satu filsuf stoic yang memiliki andil besar dalam diskusi tentang amarah. Dalam surat yang ia tulis untuk kakaknya, Lucius Annaeus Novatus (dalam Alkitab dikenal sebagai Gallio), Seneca berkata bahwa amarah amat sangat berbeda dengan jenis-jenis nafsu yang lain yang masih memiliki kadar kedamaian.

Amarah adalah “kegilaan”, ujarnya. Dan, seperti yang dapat kita amati pada masa masa kini, Seneca juga berujar bahwa amarah yang tidak dikelola dengan baik akan terus berlanjut pada perilaku dendam.

Pemicu Amarah

Sebelum berbincang tentang dendam yang nantinya akan menjadi topik utama dalam esai singkat ini, tentunya kita perlu membahas tentang apa-apa saja yang memicu amarah dalam kaca mata Seneca. Masih dalam suratnya yang ditujukan Novatus, Seneca mengatakan bahwa pemicu amarah bukanlah berasal dari luar diri kita. Perasaan tersakiti kita sendirilah yang memicu amarah. Seneca menyarankan agar kita tidak lantas percaya pada perasaan tersebut.

Hal lain yang menjadi pemicu seseorang menjadi mudah marah adalah kemewahan. Bagi Seneca, kondisi hidup yang serba ada membuat manusia jadi serba marah pada hal-hal kecil yang dirasa tak biasa terjadi di kehidupan sehari-harinya. Seorang yang terbiasa hidup miskin dan tidak memiliki kendaraan tidak akan marah ketika harus berjalan kaki menuju pasar. Sedangkan orang kaya yang terbiasa naik mobil ke manapun dia pergi lalu terpaksa berjalan kaki karena ban mobilnya bocor mungkin akan kadung marah dengan apa yang menimpanya.

Sebagaimana perkataan Seneca: “Jika kemanjaan telah menghancurkan pikiran dan tubuh, maka tak akan ada lagi pekerjaan yang dapat dilakukan. Bukan karena beratnya suatu pekerjaan, melainkan yang melakukannya adalah orang lemah.”

Menyoal Dendam

Pucuk amarah adalah dendam. Begitulah setidaknya yang disampaikan oleh Seneca. Lantas bagaimana seharusnya kita merumat rasa amarah kita agar tidak memuncak pada hasrat dendam? Seneca memiliki beberapa pesan singkat untuk Novatus:

Pertama, menurutnya kita benar-benar harus menyingkirkan amarah sejak awal kedatangannya. Seperti tertera di surat untuk Novatus: “Yang terbaik adalah langsung menyingkirkan amarah begitu ia datang, membasmi benihnya, dan berusaha sekuat tenaga agar tidak tenggelam ke dalamnya…”. Seneca berpesan demikian karena percaya bahwa begitu kita tenggelam dalam amarah, kita akan sulit mengembalikan kewarasan. Nalar akan terberangus begitu saja sesaat setelah kita tenggelam dalam amarah.

Kedua, dalam beberapa kasus, perbuatan jahat dan keji memang perlu dijatuhi hukuman. Namun, sebelum menjatuhi hukuman pada seorang terdakwa, kita perlu berhenti sejenak. Merenungi dan menyingkirkan berbagai unsur amarah. Sebagaimana dikatakan oleh Seneca: “Bagi orang yang tengah mempertimbangkan hukuman, tidak ada yang lebih tidak pantas selain amarah.”.

Hukuman akan lebih bersifat konstruktif jika didasari oleh akal, bukan amarah. Seorang hakim boleh saja menghukum orang lain yang dinilai melakukan tindak kejahatan, tetapi bukan untuk membalaskan dendam, melainkan karena menegakkan keadilan adalah kewajiban baginya.

Menurut Seneca, sebagai seorang yang sedang mempertimbangkan hukuman bagi orang lain, seorang hakim amat sangat perlu mengingat satu hal, yaitu bahwa tidak ada satu pun manusia yang tidak berbuat salah. Dalam wejangan Seneca: “Kita hanyalah orang jahat di tengah sekumpulan orang-orang jahat. Hanya ada satu hal yang dapat mendamaikan kita, yaitu kesepakatan untuk saling memaafkan.”[]

 

Referensi

Seneca. How to Keep Your Cool (Sebuah Panduan Klasik Mengelola Amarah), Jakarta: KPG, 2021.

Tags: alfin falahamarahdendamfilsafatKiat Merawat Dendam ala SenecaSenecaStoicismtips dan trik
ShareTweetSendShare
Previous Post

Drama Korea Yumi’s Cell dan Mencintai Diri

Next Post

Surat dari Sekar

Alfin Falah

Alfin Falah

Tinggal di Timoho, Yogyakarta. Bisa disapa via Instagram @alfinfalah_f

Artikel Terkait

Berteman dengan Kegagalan
Milenial

Berteman dengan Kegagalan

7 May 2022

Hello sobat meta, tulisan ini untuk calon orang hebat yang saat ini masih gagal, siapapun kalian, saya yakin kalian adalah...

Tips Menulis Artikel Ilmiah yang Publishable di Jurnal Nasional Terakreditasi
Tips dan Trik

Tips Menulis Artikel Ilmiah yang Publishable di Jurnal Nasional Terakreditasi

25 March 2022

Jika kamu memang suka menulis, terutama yang berbau akademik ilmiah, maka kamu beruntung ketemu dengan tulisan ini (ciye… pede banget...

Tips Menjaga Kesehatan Mental Anak Muda di Masa Pandemi
Tips dan Trik

Tips Menjaga Kesehatan Mental Anak Muda di Masa Pandemi

7 December 2021

Kesehatan mental atau jiwa menurut Undang-Undang nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa merupakan kondisi di mana seseorang individu dapat...

Haruskah Ulang Tahun Selalu Dirayakan?
Milenial

Haruskah Ulang Tahun Selalu Dirayakan?

5 August 2021

Seperti yang kita tau bahwa, mau tidak mau waktu selalu menuntut kita untuk terbiasa, beradaptasi dengan hal baru sesuai usia,...

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga

Senyum Pak No: Bekali Jiwa dengan Rasa Bahagia

7 September 2021
Ayangophobia pada Buku “Manusia Adimanusia”

Ayangophobia pada Buku “Manusia Adimanusia”

6 March 2022
Hadir itu Bukan Kamu

Hadir itu Bukan Kamu

25 August 2021
Gambar Artikel Puisi Pengasingan

Pengasingan

27 January 2021
Gambar Artikel Bias Kegelisahan dan Kenangan

Bias Kegelisahan dan Kenangan

17 November 2020
Gambar Artikel Jangan Baper!

Jangan Baper!

23 December 2020
Maraknya Perundungan Tanda Rendahnya Budaya Literasi

Maraknya Perundungan Tanda Rendahnya Budaya Literasi

17 March 2024
Dismorfia Kehidupan

Dismorfia Kehidupan

1 February 2022
Homo Digitalis dan Kebutuhan Kita pada Filsafat

Homo Digitalis dan Kebutuhan Kita pada Filsafat

17 January 2022
Gambar Artikel Lewat Tulisan Aku BerTuhan

Lewat Tulisan Aku BerTuhan

18 December 2020

Ikuti Kami di Instagram

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.
Facebook Twitter Instagram Youtube
Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya
  • Kenangan, Bahasa, dan Pengetahuan
  • Penjual Susu dan Puisi Lainnya
  • Peringati Hari Buku Nasional, Forum Buku Berjalan Adakan Temu Buku di Wisdom Park UGM Yogyakarta
  • Menyulut Api Literasi dari Kediri: Mahanani Book & Art Festival
  • Lelaki Tua yang Dipermainkan Nasib
  • Membangun Literasi Peduli Bumi: Festival Buku Berjalan
  • Kandang Menjangan Menggugat dan Puisi Lainnya
  • Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 2 (Selesai)
  • Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 1
  • Puasa Puisi: Perayaan Sastra Lintas Bahasa
  • Aku Merangkum Desember

Kategori

  • Event (10)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (8)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (63)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (50)
  • Metafor (206)
    • Cerpen (51)
    • Puisi (136)
    • Resensi (18)
  • Milenial (46)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (11)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In