• Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Selasa, 26 Agustus 2025

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Milenial Tips dan Trik

Kiat Merawat Dendam ala Seneca

Alfin Falah by Alfin Falah
3 November 2021
in Tips dan Trik
0
Kiat Merawat Dendam ala Seneca

http://kurtiandi.com/books/az-osszecsukhato-nagymama/

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Belakangan sering kali kita melihat berbagai fenomena yang melibatkan nafsu amarah. Orang-orang saling menuntut balas apa yang dianggap sebagai kejahatan atau setidaknya perbuatan tidak menyenangkan. Nafsu menuntut balas tersebut terjadi pada banyak kasus. Mulai dari kasus lansia mencuri singkong hingga kasus politikus saling ejek di media sosial kerap kali berbuntut saling tuntut. Fenomena ini tentunya menjadi cukup meresahkan bagi saya yang mengidam-idamkan tempat tinggal yang damai sejuk sentosa.

Keresahan yang demikian akhirnya menuntun saya sebagai seorang penikmat filsafat untuk mundur kembali ke masa lampau tepatnya pada abad 1 M. Pada masa itu di wilayah kekuasaan Romawi, hidup seorang anggota senat yang kebetulan dianggap sebagai filsuf. Ia adalah Lucius Annaeus Seneca, atau belakangan akrab dipanggil Seneca.

Seneca adalah satu filsuf stoic yang secara garis besar pemikirannya berbicara soal etika keseharian. Dalam etika keseharian, salah satu point paling penting yaitu tentang bagaimana mengendalikan hawa nafsu. Salah satu hawa nafsu paling besar adalah nafsu amarah. Seneca merupakan salah satu filsuf stoic yang memiliki andil besar dalam diskusi tentang amarah. Dalam surat yang ia tulis untuk kakaknya, Lucius Annaeus Novatus (dalam Alkitab dikenal sebagai Gallio), Seneca berkata bahwa amarah amat sangat berbeda dengan jenis-jenis nafsu yang lain yang masih memiliki kadar kedamaian.

Amarah adalah “kegilaan”, ujarnya. Dan, seperti yang dapat kita amati pada masa masa kini, Seneca juga berujar bahwa amarah yang tidak dikelola dengan baik akan terus berlanjut pada perilaku dendam.

Pemicu Amarah

Sebelum berbincang tentang dendam yang nantinya akan menjadi topik utama dalam esai singkat ini, tentunya kita perlu membahas tentang apa-apa saja yang memicu amarah dalam kaca mata Seneca. Masih dalam suratnya yang ditujukan Novatus, Seneca mengatakan bahwa pemicu amarah bukanlah berasal dari luar diri kita. Perasaan tersakiti kita sendirilah yang memicu amarah. Seneca menyarankan agar kita tidak lantas percaya pada perasaan tersebut.

Hal lain yang menjadi pemicu seseorang menjadi mudah marah adalah kemewahan. Bagi Seneca, kondisi hidup yang serba ada membuat manusia jadi serba marah pada hal-hal kecil yang dirasa tak biasa terjadi di kehidupan sehari-harinya. Seorang yang terbiasa hidup miskin dan tidak memiliki kendaraan tidak akan marah ketika harus berjalan kaki menuju pasar. Sedangkan orang kaya yang terbiasa naik mobil ke manapun dia pergi lalu terpaksa berjalan kaki karena ban mobilnya bocor mungkin akan kadung marah dengan apa yang menimpanya.

Sebagaimana perkataan Seneca: “Jika kemanjaan telah menghancurkan pikiran dan tubuh, maka tak akan ada lagi pekerjaan yang dapat dilakukan. Bukan karena beratnya suatu pekerjaan, melainkan yang melakukannya adalah orang lemah.”

Menyoal Dendam

Pucuk amarah adalah dendam. Begitulah setidaknya yang disampaikan oleh Seneca. Lantas bagaimana seharusnya kita merumat rasa amarah kita agar tidak memuncak pada hasrat dendam? Seneca memiliki beberapa pesan singkat untuk Novatus:

Pertama, menurutnya kita benar-benar harus menyingkirkan amarah sejak awal kedatangannya. Seperti tertera di surat untuk Novatus: “Yang terbaik adalah langsung menyingkirkan amarah begitu ia datang, membasmi benihnya, dan berusaha sekuat tenaga agar tidak tenggelam ke dalamnya…”. Seneca berpesan demikian karena percaya bahwa begitu kita tenggelam dalam amarah, kita akan sulit mengembalikan kewarasan. Nalar akan terberangus begitu saja sesaat setelah kita tenggelam dalam amarah.

Kedua, dalam beberapa kasus, perbuatan jahat dan keji memang perlu dijatuhi hukuman. Namun, sebelum menjatuhi hukuman pada seorang terdakwa, kita perlu berhenti sejenak. Merenungi dan menyingkirkan berbagai unsur amarah. Sebagaimana dikatakan oleh Seneca: “Bagi orang yang tengah mempertimbangkan hukuman, tidak ada yang lebih tidak pantas selain amarah.”.

Hukuman akan lebih bersifat konstruktif jika didasari oleh akal, bukan amarah. Seorang hakim boleh saja menghukum orang lain yang dinilai melakukan tindak kejahatan, tetapi bukan untuk membalaskan dendam, melainkan karena menegakkan keadilan adalah kewajiban baginya.

Menurut Seneca, sebagai seorang yang sedang mempertimbangkan hukuman bagi orang lain, seorang hakim amat sangat perlu mengingat satu hal, yaitu bahwa tidak ada satu pun manusia yang tidak berbuat salah. Dalam wejangan Seneca: “Kita hanyalah orang jahat di tengah sekumpulan orang-orang jahat. Hanya ada satu hal yang dapat mendamaikan kita, yaitu kesepakatan untuk saling memaafkan.”[]

 

Referensi

Seneca. How to Keep Your Cool (Sebuah Panduan Klasik Mengelola Amarah), Jakarta: KPG, 2021.

Tags: alfin falahamarahdendamfilsafatKiat Merawat Dendam ala SenecaSenecaStoicismtips dan trik
ShareTweetSendShare
Previous Post

Drama Korea Yumi’s Cell dan Mencintai Diri

Next Post

Surat dari Sekar

Alfin Falah

Alfin Falah

Tinggal di Timoho, Yogyakarta. Bisa disapa via Instagram @alfinfalah_f

Artikel Terkait

Berteman dengan Kegagalan
Milenial

Berteman dengan Kegagalan

7 Mei 2022

Hello sobat meta, tulisan ini untuk calon orang hebat yang saat ini masih gagal, siapapun kalian, saya yakin kalian adalah...

Tips Menulis Artikel Ilmiah yang Publishable di Jurnal Nasional Terakreditasi
Tips dan Trik

Tips Menulis Artikel Ilmiah yang Publishable di Jurnal Nasional Terakreditasi

25 Maret 2022

Jika kamu memang suka menulis, terutama yang berbau akademik ilmiah, maka kamu beruntung ketemu dengan tulisan ini (ciye… pede banget...

Tips Menjaga Kesehatan Mental Anak Muda di Masa Pandemi
Tips dan Trik

Tips Menjaga Kesehatan Mental Anak Muda di Masa Pandemi

7 Desember 2021

Kesehatan mental atau jiwa menurut Undang-Undang nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa merupakan kondisi di mana seseorang individu dapat...

Haruskah Ulang Tahun Selalu Dirayakan?
Milenial

Haruskah Ulang Tahun Selalu Dirayakan?

5 Agustus 2021

Seperti yang kita tau bahwa, mau tidak mau waktu selalu menuntut kita untuk terbiasa, beradaptasi dengan hal baru sesuai usia,...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Bumi Rantau dan Hilangnya Pengharapan

Bumi Rantau dan Hilangnya Pengharapan

8 Desember 2021
Pop Culture Buat Isti

Pop Culture Buat Isti

3 April 2021
Pembaharuan Pendidikan Muhammadiyah di Indonesia: Refleksi Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan

Pembaharuan Pendidikan Muhammadiyah di Indonesia: Refleksi Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan

11 Februari 2021
Pentingnya Literasi Kepribadian pada Buku Cerita Anak

Pentingnya Literasi Kepribadian pada Buku Cerita Anak

2 Maret 2022
Gambar Artikel Ada yang Tetap Kuat

Ada yang Tetap Kuat

3 November 2020
Merebut Kembali Kembang-Kembang Waktu dari Tuan Kelabu

Merebut Kembali Kembang-Kembang Waktu dari Tuan Kelabu

24 Agustus 2025

Senyum Pak No: Bekali Jiwa dengan Rasa Bahagia

7 September 2021
Gambar Artikel Monolog : Bersama Sangkala, Menuju Tiada

Monolog: Bersama Sangkala, Menuju Tiada

1 November 2020
Gambar Artikel Membersihkan Luka dengan Alkohol Vs Air Bersih

Membersihkan Luka dengan Alkohol Vs Air Bersih

23 November 2020
Retorika Lucu

Retorika Lucu

11 Agustus 2021
Facebook Twitter Instagram Youtube
Logo Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Merebut Kembali Kembang-Kembang Waktu dari Tuan Kelabu
  • Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
  • Perjalanan Menuju Akar Pohon Kopi
  • Ozzy Osbourne dalam Ingatan: Sebuah Perpisahan Sempurna
  • Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
  • Going Ohara #2: Ketika One Piece Menjelma Ruang Serius Ilmu Pengetahuan
  • Sastra, Memancing, Bunuh Diri: Mengenang Ernest Hemingway
  • Selain Rindu, Apa Lagi yang Kaucari di Palpitu?
  • Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
  • Bentuk Cinta Paling Tenang dan Tak Ingin Jawab
  • Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
  • Siasat Bersama Wong Cilik dan Upaya Menginsafi Diri: Sebuah Perjamuan dengan Sindhunata

Kategori

  • Event (12)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (10)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (65)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (52)
  • Metafor (213)
    • Cerpen (53)
    • Puisi (140)
    • Resensi (19)
  • Milenial (47)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (12)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.