slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
4 Suguhan Apik yang Ditawarkan Film “Don’t Look Up” - Metafor.id
Metafor.id

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

  • Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Sunday, 1 June, 2025
  • Login
  • Register
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Milenial Gaya Hidup

4 Suguhan Apik yang Ditawarkan Film “Don’t Look Up”

Mohammad Azharudin by Mohammad Azharudin
27 March 2022
in Gaya Hidup
0
4 Suguhan Apik yang Ditawarkan Film “Don’t Look Up”

Sumber gambar: Khabar Non Stop

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Pada Desember 2021 lalu, Netflix merilis film Don’t Look Up. Sebuah film fiksi ilmiah yang berbumbu komedi. Beberapa nama yang tergabung dalam film ini di antaranya Leonardo DiCaprio, Jennifer Lawrence, Jonah Hill, Meryl Streep, Rob Morgan, Mark Rylance, Timothee Chalamet. Ada juga penampilan spesial dari Ariana Grande dan Kid Cudi.

Secara garis besar film Don’t Look Up bercerita tentang bumi yang sebentar lagi hancur. Saat itu, Dr. Randall Mindy yang merupakan seorang profesor astronomi bersama muridnya, Kate Dibiasky, menemukan sebuah komet besar yang sebentar lagi menabrak bumi.

Mereka berdua kemudian dibantu seorang kepala astronom, Dr. Teddy Oglethorpe, berusaha untuk melaporkan temuan soal komet tersebut ke pemerintah. Tujuan mereka tentu supaya pemerintah mengambil langkah yang tepat dan cepat untuk menyelamatkan bumi. Namun, realita kadang tak seindah harapan.

Alih-alih dihargai, temuan mengenai komet besar tersebut justru dianggap hal yang tidak penting oleh pemerintah. Padahal, perkiraan waktu komet tersebut menabrak bumi kurang-lebih 6 bulan lagi. Sikap pemerintah dalam film ini benar-benar berhasil bikin penonton geregetan.

Jika dicermati, film Don’t Look Up bukan hanya menyuguhkan fiksi ilmiah dan komedi. Film ini juga menyinggung beberapa realita kehidupan yang (tampaknya) sangat sering kita temui. Setidaknya, ada 4 hal yang saya temukan.

  1. Keruhnya Politik

Rasanya film Don’t Look Up memberi porsi yang besar dalam menyinggung pemerintah (politik). Misalnya, saat Dr. Mindy dan teman-temannya hendak melaporkan situasi yang genting ke pemerintah, mereka justru dipaksa menunggu 5 menit terlebih dahulu. 5 menit versi pemerintah ternyata punya standar tersendiri.

Ya! Dr. Mindy beserta dua temannya nyatanya harus menunggu hingga larut malam. Dan, ujungnya pertemuan mereka dengan presiden untuk melapor keadaan genting itu harus ditunda esok hari. Hal yang bikin penonton tambah geram adalah ternyata penundaan tersebut bukan sebab pemerintah tengah merapatkan hal yang penting, tapi karena mereka sedang merayakan ulang tahun salah seorang dari mereka. Kurang ajar tenan!

Tidak berhenti di situ, realitas politik lain yang ditampilkan adalah praktik bagi-bagi jabatan. Tentu saja kita sudah tak asing dengan hal tersebut. Selain itu, pemerintah juga melakukan pembungkaman pada Dr. Mindy dan kawan-kawannya. Ketika mereka bertiga membuka fakta di depan publik tentang bumi yang sebentar lagi hancur, mereka justru ditangkap oleh FBI. Kira-kira itulah kenyataan yang kita alami, hanya saja praktiknya di dunia digital. Serangan buzzerRp dan jerat UU ITE menjadi bukti dari hal tersebut.

 

  1. Keserakahan Kapitalis

Kapitalis dalam film Don’t Look Up bernama Peter Isherwell yang diperankan oleh Mark Rylance. Ia merupakan seorang founder BASH, sebuah perusahaan teknologi (atau mungkin lebih tepatnya ‘telekomunikasi’). Ketika mendapat informasi tentang komet yang hendak menabrak bumi, Peter tak menganggap hal tersebut sebagai sebuah ancaman.

Peter justru memandang bahwa komet tersebut adalah sumber kekayaan yang sangat potensial karena kandungan mineral berharga yang ada padanya. Peter berencana untuk menghancurkan (memecah) komet besar tersebut jadi lebih kecil dengan drone buatan perusahaannya. Selepas komet-komet kecil itu jatuh ke bumi, Peter akan menambangnya untuk membuat ponsel dan komputer.

Saat Dr. Mindy mencoba untuk memastikan bahwa sisi sains dalam proyek Peter tersebut, Peter justru tak terima dan malah semakin menyombongkan diri. Mungkin saat itu Dr. Mindy mbatin, “Kok yo angel tenan tuturanmu!”. Saat proyek tersebut dijalankan, ternyata berujung pada kegagalan.

Yah! Kira-kira seperti itulah sikap para kapitalis yang sering kita temui. Seperti biasa, dari luar mereka tampak memikirkan orang lain. Padahal, nyatanya semua yang mereka lakukan itu demi memperkaya diri mereka sendiri. Dan sekali lagi, pemerintah lebih percaya dan lebih berpihak pada pemilik modal ketimbang profesor astronomi.

 

  1. Pelakor yang Bangga dengan Perbuatannya

Pelakor dalam film Don’t Look Up adalah seorang presenter TV yang bernama Brie Evantee. Tokoh ini diperankan oleh Cate Blanchett. Di satu momen ia menggoda Dr. Mindy, dan hal tersebut berujung pada hubungan gelap mereka berdua. Namun, sayangnya mereka berdua lupa bahwa secerdik apa pun bangkai disembunyikan, lama-lama ia akan tercium dan ditemukan juga. Aksi mereka berdua akhirnya kepergok oleh istri Dr. Mindy, June.

Nah, yang mengejutkan adalah sikap sang pelakor (Brie Evantee) saat melihat istri Dr. Mindy mau marah. Ia justru berucap, “Bisa lewatkan bagian ini? Di mana kau merasa benar dan kami merasa malu. Itu sangat membosankan”. Lah, ini gimana sih?! Udah jelas-jelas salah tapi nggak tahu malu. Orang-orang seperti ini layak disebut bajingan kuadrat. Faktanya, kita banyak berjumpa dengan pelakor-pelakor seperti itu. Bukannya merasa malu, mereka malah jadi makin rajin posting hubungan gelapnya dengan laki orang di media sosial.

 

  1. Tempat Berpulang

Di babak akhir film ditunjukkan Dr. Mindy mengajak tiga rekannya pulang ke rumahnya. Ada adegan yang cukup emosional ketika istri Dr. Mindy membukakan pintu. Pada akhirnya ia dan anak-anaknya tetap mengakui Dr. Mindy sebagai bagian dari keluarga. Mereka pun mempersilakannya untuk masuk rumah.

Ini seolah memberi pesan bahwa seberat dan seburuk apa pun hari yang kita lalui, keluarga akan selalu menjadi tempat berpulang yang terbaik. Keluarga akan tetap menerima kita meski kita telah banyak luka dan cela. Ya, benar! “Harta yang paling berharga adalah keluarga”.[]

Tags: don't look upfilmgaya hidupulasan
ShareTweetSendShare
Previous Post

Buron dan Segelas Es Teh

Next Post

Sedih yang Diam

Mohammad Azharudin

Mohammad Azharudin

Asal Banyuwangi, Jawa Timur. Anak muda biasa yang suka belajar. Bisa disapa di Instagram @mas_azhar.27

Artikel Terkait

Film “Like & Share”, Ketidaksengajaan dan Trauma Kekerasan Seksual
Milenial

Film “Like & Share”, Ketidaksengajaan dan Trauma Kekerasan Seksual

8 May 2023

Peringatan: tulisan ini mengandung konten sensitif yang barangkali dapat mengganggu dan memicu trauma Anda. _...

Ada Nafas Sahara di Hutan Amazon
Gaya Hidup

Ada Nafas Sahara di Hutan Amazon

30 April 2023

Pernahkah kita terbesit secara sadar kalau udara yang kita hirup, air yang kita minum, makanan yang kita telan...

Pilih Masjid yang Tarawih 8 atau 20? Ada yang Dua-duanya lo!
Gaya Hidup

Pilih Masjid yang Tarawih 8 atau 20? Ada yang Dua-duanya lo!

13 April 2022

Perdebatan tentang jumlah rakaat tarawih yang mewarnai jagat maya tampaknya tak berlaku di Masjid Al-Hikmah Kampung Islam Lebah, Klungkung. Pasalnya...

8 Film Dokumenter yang Akan Membuatmu Lebih Sadar Isu Lingkungan
Gaya Hidup

8 Film Dokumenter yang Akan Membuatmu Lebih Sadar Isu Lingkungan

23 March 2022

Sejak memasuki era digital ini, salah satu isu yang paling mengemuka selain teknologi informasi, aneka media baru sampai kecerdasan buatan,...

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga

Gambar Artikel Puisi Tentang Nenek, Buku Buku Ompong dan Lainnya

Buku-buku Ompong

27 January 2021
Gambar Artikel Pecel Lele Batas Kota

Pecel Lele Batas Kota

8 November 2020
Sastra: Sebuah Jalan Ritmis Menjadi Manusia

Sastra: Sebuah Jalan Ritmis Menjadi Manusia

1 September 2021
Pemimpin yang Ibda’ Binafsik

Pemimpin yang Ibda’ Binafsik

19 June 2021
Daftar Momen Saat Perempuan Minta Maaf dengan Tulus

Daftar Momen Saat Perempuan Minta Maaf dengan Tulus

26 December 2021
Surat dari Eretria

Surat dari Eretria

7 February 2021
Gambar Artikel Puisi-Puisi Kema Ferri Rahman

Puisi-Puisi Kemas Ferri Rahman

5 November 2020
Gambar Artikel Bung Karno Di Ende, Remah remah kisah dari ende

Remah-remah Kisah dari Ende

7 January 2021
Gambar Artikel Pak Soesilo Toer: Homo Alalu dan Doktor yang Memulung

Pak Soesilo Toer: “Homo Alalu” dan Doktor yang Memulung

9 November 2020
Gambar Artikel Ada yang Tetap Kuat

Ada yang Tetap Kuat

3 November 2020

Ikuti Kami di Instagram

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.
Facebook Twitter Instagram Youtube
Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya
  • Kenangan, Bahasa, dan Pengetahuan
  • Penjual Susu dan Puisi Lainnya
  • Peringati Hari Buku Nasional, Forum Buku Berjalan Adakan Temu Buku di Wisdom Park UGM Yogyakarta
  • Menyulut Api Literasi dari Kediri: Mahanani Book & Art Festival
  • Lelaki Tua yang Dipermainkan Nasib
  • Membangun Literasi Peduli Bumi: Festival Buku Berjalan
  • Kandang Menjangan Menggugat dan Puisi Lainnya
  • Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 2 (Selesai)
  • Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 1
  • Puasa Puisi: Perayaan Sastra Lintas Bahasa
  • Aku Merangkum Desember

Kategori

  • Event (10)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (8)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (63)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (50)
  • Metafor (206)
    • Cerpen (51)
    • Puisi (136)
    • Resensi (18)
  • Milenial (46)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (11)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In