• Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Minggu, 17 Agustus 2025

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Metafor Puisi

Mati dan Pagi Hari di Cikajang

dan puisi lainnya

Rizki Sanjaya by Rizki Sanjaya
24 April 2022
in Puisi
0
Mati dan Pagi Hari di Cikajang

Source: http://juncen.tumblr.com/

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Pagi Hari di Cikajang

dari jendela dan kursi kayu
samar terlihat harapan-harapan
yang tergenang pada kolam ikan

dari jalan semen setapak
anak-anak SD riang saling sapa
bersahutan dengan kicau burung pipit

dari lubuk hati yang terdalam
aku sibuk menjaga rindu
menanak memori
yang bias tersilap kesibukan

Cikajang, 2018

 

Mati

dalam tiap kematian
tentu kita harus terus
sadar diri, bahwasanya
kita bisa mati kapan saja

dari balik risiko kerja
saat sedang beribadat
malah dewasa ini, konon
bersuara saja bisa mati

Bandung, 2019

 

Selisih

puji pemerintahan aku kau tuduh buzzer
kritik pemerintahan aku kau tuduh kadrun
bahkan komunis
hanya diam dan pasrah pada keadaan
niscaya aku mati perlahan

Bandung, 2020

 

Gelisah

dalam malamku
teringat akan mati
aku merenung

tak tentu arah
mengharap yang tak pasti
aku berpasrah

tersipu malu
tak sadar akan diri
diam membisu

Jatinangor, 2015

 

Kisah Secarik Kertas

sebelum terlambat
izinkan aku untuk bercerita tentang apa itu:
pengorbanan yang terlupa

leluhurku, dahulu primadona
yang hadir dalam kesepian, kesenangan
juga kisah cinta bagi kalian:
manusia yang disempurnakan

mendengar itu, sontak kubilang: tidak!
yang kulihat hanya sifat oportunis semata
tak ada itu makhluk sosial
aku dibodohi, rasanya

jika akhir benar adanya
ingin aku bermimpi bercinta dengan tinta
yang rela memberi goresan pada setiap ruas tubuhku
walau tak teliti,
meski tak bisa dihapus lagi:
izinkanlah Tuhan, meski hanya sekali

kini, dalam usia senja, aku tak berhenti berharap
meski perlahan dilupakan
oleh kalian yang tak menghiraukanku, lagi

Bandung, 2015

Tags: Kematianmetaforoportunispemerintahpuisisajaksastra
ShareTweetSendShare
Previous Post

Pulang

Next Post

Takbiran Buruh, Hardiknas Ki Hadjar Dewantara dan Lebaran Pascapandemi

Rizki Sanjaya

Rizki Sanjaya

Alumnus Sastra Sunda UNPAD. Kini mengelola Rumah Baca Cibeunying. Bisa ditemui di semua akun dengan nama @rizkimasbox.

Artikel Terkait

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
Puisi

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya

14 Agustus 2025

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya setiap malam ia menyetrika tubuhnya di depan kaca mencari lipatan-lipatan yang membuat lelaki itu malas pulang...

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
Puisi

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya

3 Agustus 2025

Hisap Aku hingga Putih bulan merabun serbuk langit bebal pohon dan batu tak bergaris hitam coreng malam yang sumuk punggung...

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
Puisi

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya

20 Juli 2025

Status Baru Ibu Ia tidak menangis di depan siapa pun. Tapi aku tahu, ada yang basah tiap kali ia mencuci...

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
Puisi

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya

22 Juni 2025

Kiat Marah yang Payah  Malam hari yang dingin mencekam cepat menusuk pori-pori. Dan keniscayaan lupa mendekam di hati dan kantong...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Balada Mobile Legends

Balada Mobile Legends

22 Februari 2021
Kelas Merindu

Kelas Merindu

4 Januari 2022
Keangkuhan Ombak

Keangkuhan Ombak

3 Juni 2021
Pop Culture Buat Isti

Pop Culture Buat Isti

3 April 2021
Membakar Usia

Membakar Usia

4 April 2021
Islam Emang Boleh Lucu?

Islam Emang Boleh Lucu?

28 Februari 2021
Gambar Artikel Metafora Mutualisme

Metafora Mutualisme

8 November 2020
Gambar Artikel Ketan Memang 'Keraketan'

Ketan Memang ‘Keraketan’

25 November 2020
Jika Pulang Selalu Tentang Pergi

Jika Pulang Selalu Tentang Pergi

22 Juni 2021
Gambar Artikel Pendidikan Virtual : Belajar Mandiri di Tengah Pandemi

Pendidikan Virtual: Belajar Mandiri di Tengah Pandemi

20 November 2020
Facebook Twitter Instagram Youtube
Logo Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
  • Perjalanan Menuju Akar Pohon Kopi
  • Ozzy Osbourne dalam Ingatan: Sebuah Perpisahan Sempurna
  • Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
  • Going Ohara #2: Ketika One Piece Menjelma Ruang Serius Ilmu Pengetahuan
  • Sastra, Memancing, Bunuh Diri: Mengenang Ernest Hemingway
  • Selain Rindu, Apa Lagi yang Kaucari di Palpitu?
  • Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
  • Bentuk Cinta Paling Tenang dan Tak Ingin Jawab
  • Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
  • Siasat Bersama Wong Cilik dan Upaya Menginsafi Diri: Sebuah Perjamuan dengan Sindhunata
  • Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya

Kategori

  • Event (12)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (10)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (65)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (52)
  • Metafor (212)
    • Cerpen (53)
    • Puisi (140)
    • Resensi (18)
  • Milenial (47)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (12)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.