Aliran Sungai Maya
Mata mulai terbenam
Seketika itu, aliran pun baru dimulai
Dari hulu ketermenungan
Turun tajam curam di balik bebatuan
Kau menjelma tirta, begitu nyaman dilinang bulan
Lenggok merdu gemericikmu mengikis tepian
Buatku luluh sebagai ikan
Hanya bisa pasrah pada jalan yang kau pilihkan
Lantas juru kejut datang
Dua batu besar, yang di baliknya jurang dalam
Melihat yang demikian, aku mencoba melawan
Tapi, kau dengan gelombang keyakinan, terus ajak tuk sejalan
Byuuurrr
Ternyata ibuku yang menerjunkan
Setimba beban buatku siuman,
ah sialan
(2020)
Hujan Hari Ini
Sudah kah kau dihujani pagi ini?
Dengan sedih yang meski
turunnya rintik-rintik
Tapi, tembus relung hati
Sudah kah kau menepi siang ini?
Dari hujan yang terkandung
sepi di setiap bulir lembutnya
Tersadar diri ini, hati sedang menyepi
Sudah kah kau terlelap malam ini?
Dengan hawa hujan yang masih
terasa, meski sudah sejak tadi redanya
Jadi terbawa mimpi, sikap dinginmu di hari lalu
(2020)
Menari-nari
Hari-hari ini aku sedih
Lantas kubaca beberapa puisi
Dalam sebuah majas kujumpai
kau, sedang asik menari-nari
Di atas deritaku yang tak kunjung henti
(2020)
Cuma Senyum
Dihalangi menatapmu pagi itu
Sudah jauh, samar pula raut mukamu
Tapi tak tahu, kenapa senyummu
Tetap bisa tembus sela-sela hatiku
(2020)
Bagus banget si mas ajari ak donk ah ah ah