• Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Sabtu, 18 Oktober 2025

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Kolom Ceriwis

Filsuf yang Curhat dan Nasehat Seorang Jomblo

Surat Esai untuk Teponk

M. Naufal Waliyuddin by M. Naufal Waliyuddin
11 Januari 2021
in Ceriwis
0
Gambar Artikel Filsuf yang Curhat dan Nasehat Seorang Jomblo

Sumber Gambar: http://juncen.tumblr.com/post/120506769543/socrates-said-the-unexamined-life-is-not-worth

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Socrates (470 – 399 SM), filsuf Yunani, pernah mengutarakan quotes yang lumayan nyentrik, Ponk: “Dengan segala cara, menikahlah. Jika mendapatkan istri yang baik, kau akan bahagia. Jika mendapatkan istri yang buruk, kau akan menjadi filsuf!”

Begitulah, dan faktanya Socrates adalah filsuf, Ponk. Itu berarti, secara tidak langsung aslinya dia itu curhat. Bahwa ia mendapatkan istri yang buruk. Heuheu. Curhatnya tidak kentara memang. Serasa halus dan tertutupi, namun tidak bisa ia menutup-nutupi maksud tersiratnya dari seorang Madno—spesies unik yang sudah kebal dikecewakan.

Aku sudah mencium gelagat itu sejak dari pertama menemukan ungkapan tersebut. Sama halnya saat kudengus desiran hati dari ungkapan dosen yang berkata, “Saya izin besok tidak bisa masuk ya, karena ikut konferensi internasional di Washington. Di sana tamu-tamunya, wuh, hebat-hebat lho. Ada Martin van Bruinessen, Greg Barton, Stephane Lacroix, dan lainnya.” Batinku: padahal langsung saja bapak bilang, “saya orang hebat karena diundang ke sana juga”. Gitu aja kok Freeport. Eh.

***

Memang unik perkataan Socrates itu, Ponk. Meski tidak pernah meninggalkan satu karya pun, filsuf yang mati karena eksekusi dengan cara mereguk racun cemara ini banyak dicatatkan oleh para muridnya, salah satunya Plato. Darinyalah kita bisa tau pikiran Socrates—meskipun dalam buku Plato sendiri banyak bagian yang sudah berbaur dan tidak jelas lagi yang mana suara dan narasi gurunya dan mana yang suaranya sendiri.

Namun setidaknya kita berterima kasih kepada mereka, terutama ungkapan unik di awal tadi. Dan setelah kuselidiki sekilas, Ponk, ternyata dugaanku yang pada mulanya seperti tidak berdasar, namun fakta yang kutemukan ternyata benar adanya. Bahwa istri Socrates yang bernama Xanthippe adalah memang sosok yang judes, pemarah dan bawel.

Konon, niat awal Socrates, yang pada masa itu sudah tua, untuk menikahi gadis muda yang selisih usianya cukup jauh adalah ingin mendidiknya agar kepribadiannya berubah menjadi lebih tertata, disiplin, santun dan perangai baik lainnya. Walhasil, Socrates gagal, kewalahan. Sampai ada anekdot bahwa ia menikahi seorang ‘nenek sihir’ muda. Maka, sekarang silakan kau coba cari gadis bandel dan muda, lantas nikahilah olehmu dengan niatan yang mirip dengan niat Socrates. Percobaan saja, Ponk. Akan bagaimana nanti hasilnya. Dengan perhitungan yang paling pahit: kau akan jadi filsuf. Heuheu.

Persoalan relationship antarlawan-jenis, apalagi sampai ke jenjang pernikahan, memang tidak segampang memegang rambut, Ponk. Jangankan kepribadian orang lain, wong kepribadian kita sendiri saja sangat sulit untuk kita kendalikan.

Meski begitu, sebagai seorang jomblo aku akan berlagak sok-sokan memberi nasehat kepada mereka yang berpasangan. Tidak usah salah paham. Bahwa hak untuk menasehati tidak harus dari mereka yang berpengalaman, Ponk. Seperti orang-orang dan pemuka agama yang menasehati agar tidak mengonsumsi narkoba dan supaya tidak korupsi. Toh, mereka sendiri tidak pernah mengonsumsi narkoba dan tidak juga korupsi. Jika urusan menasehati saja kita harus nunggu yang pengalaman, bisa-bisa bumi gonjang-ganjing dan langit kelap-kelap.

Atas dasar itu, maka jangan sewot jika aku sebagai seorang jomblo menasehati mereka yang sudah berpasangan. Hanya sedikit saja dan ini terkait urusan psikologi. Bahwa “secantik dan secerdas apapun seorang perempuan, jika tak pandai membanggakan lelakinya, jangan harap kelak suamimu tidak bosan denganmu. Juga setampan dan sekaya apapun seorang lelaki, jika ia tidak pandai memberi perhatian dan pujian ke pasangannya, maka jangan mimpi istrimu tetap betah bersamamu.”

Bila ada fenomena keduanya sama-sama tidak bisa melakukan itu, namun hubungan mereka masih langgeng: itu hanya bukti bahwa keduanya berpegang pada komitmen dirinya sendiri. Bukan pada pasangannya. Apalagi pada rasa cinta. Masing-masing mereka hanya sedang menahan diri.

Maka awas jadi bom waktu. Waspadalah. Waspadalah.[]

Tags: ceriwisesaifilsafat renyahFilsuf yang Curhat dan Nasehat Seorang JomblomenikahSocrates
ShareTweetSendShare
Previous Post

Tindak Korupsi di Mata Ahmad Hassan

Next Post

Jejak Akhir Tahun Menuju Tahun Baru Api

M. Naufal Waliyuddin

M. Naufal Waliyuddin

Tim Redaksi Metafor

Artikel Terkait

Ada Apa dengan “Manusia Indonesia”?
Ceriwis

Ada Apa dengan “Manusia Indonesia”?

22 Maret 2023

Tulisan ini bukan tulisan ilmiah. Ia tidak berdasarkan riset akademis yang harus dipertanggungjawabkan. Ini mungkin, lebih tepatnya, sejenis refleksi kultural...

Seni Memahami (Diri)
Ceriwis

Seni Memahami (Diri)

11 April 2022

Saat pertama kali saya mendengar kata "hermeneutika", saya tertarik untuk tahu artinya. Namun, saya tidak sampai mencari makna. Saya mendengar...

Transformasi Standar Berkat Gendurenan di Era Revolusi Industri 4.0
Ceriwis

Transformasi Standar Berkat Gendurenan di Era Revolusi Industri 4.0

13 Januari 2022

Selama ini, apabila seseorang―bisa juga beberapa orang―membicarakan genduren, pasti nggak akan jauh-jauh dari kata bid’ah. Entah bagaimana ceritanya, topik genduren...

Balapan yang Dibudayakan
Ceriwis

Balapan yang Dibudayakan

20 Oktober 2021

Ini adalah kisah yang saya alami beberapa bulan lalu, saat dunia perkampusan membawa saya pada akhir semester tujuh. Sudah mendekati...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Gambar Artikel Ketersinggungan, Resolusi Hidup dan Stoisisme

Ketersinggungan, Resolusi Hidup dan Stoisisme

7 Januari 2021
Mendikte dan Menyombongi Tuhan

Mendikte dan Menyombongi Tuhan

12 Februari 2021
Gambar Artikel Sali dan Suli.

Sali dan Suli

6 November 2020
Gambar Artikel Game yang lagi viral tahun 2021. Higgs Domino. Chip. Spin. Game yang menghasilkan Uang

Game yang Lagi Viral di Tahun 2021

23 April 2021
Di Kemanggisan

Di Kemanggisan

22 Desember 2021
Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya

3 Agustus 2025
Menulis Puisi

Menulis Puisi

31 Maret 2021
Sambatan Orang yang Pakai Behel

Sambatan Orang yang Pakai Behel

7 Februari 2021
Gubuk Sajak

Gubuk Sajak

16 Maret 2021
Gambar Artikel Bukan Cuma Positive Thinking, Negative Thinking Juga Perlu Cuks

Bukan Cuma Positive Thinking, Negative Thinking Juga Perlu, Cuks!

10 November 2020
Facebook Twitter Instagram Youtube
Logo Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Bersikap Maskulin dalam Gerakan Feminisme
  • Emas di Piring Elite dan Jualan Masa Depan Cerah yang Selalu Nanti
  • Dua Jam Sebelum Bekerja
  • Cinta yang Tidak Pernah Mandi dan Puisi Lainnya
  • Pemerintah Daerah Tidak Bisa Cari Uang, Rakyat yang Menanggung
  • Merebut Kembali Kembang-Kembang Waktu dari Tuan Kelabu
  • Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
  • Perjalanan Menuju Akar Pohon Kopi
  • Ozzy Osbourne dalam Ingatan: Sebuah Perpisahan Sempurna
  • Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
  • Going Ohara #2: Ketika One Piece Menjelma Ruang Serius Ilmu Pengetahuan
  • Sastra, Memancing, Bunuh Diri: Mengenang Ernest Hemingway

Kategori

  • Event (12)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (10)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (65)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (52)
  • Metafor (216)
    • Cerpen (54)
    • Puisi (141)
    • Resensi (20)
  • Milenial (47)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (12)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (72)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (33)
    • Surat (21)

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.