slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
Kilas Balik, Ibnu Al-Haitham adalah Tokoh Penemu Lensa Optik
Metafor.id

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

  • Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Thursday, 29 May, 2025
  • Login
  • Register
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Inspiratif Sosok

Kilas Balik Tokoh Penemu Lensa: Ibnu al-Haitham

Alvina Nanda S. P. by Alvina Nanda S. P.
26 May 2021
in Sosok
0
Gambar Artikel Ibnu Al-Haitham adalah Ilmuwan Muslim, Tokoh Penemu Lensa, Optik, Kamera

Sumber: truth-seeker.info

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Biografi Ibnu Al-Haitham
Abu Muhammad Abdurrahman bin Muhammad Abi Hatim bin Idris bin Mundzir bin Dawud bin Mihran bin Al-Handhali Ar-Razi atau yang sering dikenal dengan sebutan Ibnu al-Haitham ini lahir di Rayy pada abad 240 H. Ayahnya bernama Abu Hatim yang merupakan tokoh besar Islam pada masa tersebut di bidang hadis. Ibnu al-Haitham adalah pribadi yang produktif, Beliau juga merupakan sosok yang senang belajar. Setelah menyelesaikan kajiannya terhadap kitab suci Al-Qur’an, ia melanjutkan pembelajarannya dengan mengumpulkan hadis-hadis dari para ulama di tanah airnya, yakni Rayy (kini sekitaran Tehran, Iran). Sudah banyak karya tulis yang beliau sumbang untuk kontribusi ilmu pengetahuan.

Ibnu al-Haitham melakukan hijrah ke Baghdad yang pada saat itu merupakan pusat pendidikan atau oase intelekual dunia. Ia merantau untuk menimbah ilmu. Dan tidak hanya di Baghdad, Ibnu al-Haitham juga hijrah ke Mesir untuk melanjutkan pendidikan di Universitas al-Azhar. Beliau mempelajari banyak sekali ilmu pengetahuan, seperti ilmu matematika, geometri, fisika, filsafat, ilmu falak, ilmu optik dan lain-lain.

Dari banyaknya ilmu pengetahuan yang ia pelajari, Ibnu al-Haitham memfokuskan kajiannya lebih dalam untuk mempelajari ilmu optik–yang merupakan salah satu cabang dalam ilmu fisika yang mempelajari mengenai teori cahaya. Dikatakan bahwasannya kurang lebih sekitar 200 buku terkait analisa yang dibuat oleh Ibnu al-Haitham sewaktu mempelajari ilmu cahaya sehingga menjadikannya sebagai orang pertama yang menulis data penting terkait ilmu cahaya.

Ibnu al-Haitham adalah sosok yang meyakini bahwa garis lurus yang mengeluarkan sinar cahaya itu mempunyai titik spektrum cahaya di setiap permukaannya. Tak hanya berpendapat dan menganalisa, Ibnu al-Haitham juga melakukan uji percobannya (eksperimen) konkret. Ia meneliti bagaimana cahaya melintasi medium yang belakangan dikenal sebagai teori pembiasaan cahaya di masa kini.

Selain melakukan percobaan atau eksperimen dengan menghasilkan kesimpulan adanya teori pembiasan cahaya, Ibnu al-Haitham juga turut melakukan uji percobaan tentang keragaman spektrum warna cahaya. Yang mana di dalam melakukan eksperimen ia menjelaskan adanya kemunculan pelangi, gerhana, serta bayangan. Ibnu al-Haitham adalah ilmuwan yang juga menjabarkan bagaimana indera penglihatan manusia, yakni mata, dapat melihat benda, dan bagaimana mata dapat memantulkan cahaya serta mengirimkan sinyal ke otak dengan sangat amat tepat. Ia menggunakan rumus geometri matematis di dalam menjelaskan terkait bagaimana citra mata dalam menangkap suatu objek.

Ibnu al-Haitham melihat bahwasannya sinar imajiner dapat melewati mata dari berbagai titik dan sudut di dalam menangkap suatu objek. Dan dari penjelasan ini dapat dikatakan bahwasannya rumus geometri extramission dalam penerapan sinar pancaran akan menemukan dan menerima suatu cahaya dengan cara berbalik. Hal ini digambarkan melalui mekanisme di mana sinar yang diterima dibalik akan menghasilkan sesuatu yang terbalik juga di saat indera mata menangkap tangkapan objek. Dari hal tersebut, objek yang terbalik akan dikirimkan dan dilakukan proses pencatatan penting dalam bentuk visualisasi dengan pengiriman yang dilakukan ke otak. Dan dengan adanya stimulus dan rangsangan, maka otak akan mulai bekerja dan menelaah tangkapan objek tersebut.

Dari situ tampak bahwa Ibnu al-Haitham adalah sosok ilmuwan muslim yang sangat antusias dalam mempelajari dan meneliti sesuatu hal. Ia pribadi yang fokus sekaligus optimis. Selain itu, ia juga dikenal sebagai Bapak Optik. Ilmu optik yang ia kembangkan pada masanya tanpa kita sadari merupakan cikal bakal lahirnya sebuah kamera yang pada zaman ini menjadi sesuatu benda yang sangat amat dibutuhkan oleh masyarakat di era milenial.

Selain menjadi sosok ilmuwan pertama yang membahas, melakukan, dan mensimulasikan uji percobaan ilmu optik, Ibnu al-Haitham juga adalah figur kunci yang memicu kelahiran ilmu pengetahuan baru–yang kini menghasilkan sebuah benda dan teknologi yang sering kita gunakan. Maka sangat memungkinkan bila semua bahan kajian beliau menjadi hal yang menginspirasi para ilmuwan di Barat. Tidak sedikit dari mereka yang mengkaji kembali hasil dari teori dan percobaan Ibnu al-Haitham untuk menjadi sebuah ilmu pengetahuan baru ataupun sebagai sesuatu yang disempurnakan.

Dengan penjelasan biografi itu, maka Ibnu al-Haitham dapat dipandang sebagai salah satu ilmuwan muslim yang mempunyai semangat tinggi dalam belajar, meneliti, dan berinovasi. Ia mempelajari sesuatu bukan dikarenakan adanya keterpaksaan, tetapi ia senang melakukan hal tersebut. Perasaan senang dan gemar di ranah positif itulah yang membawanya dapat menemukan banyak sekali pengetahuan yang kemudian dijadikan pijakan ilmu dalam perkembangan IPTEK di masa sekarang. Tidak sungkankah kita kepada beliau? Sudah seharusnya bagi kita untuk ikut meneladani sifat-sifat dan ketekunan beliau.[]

Tags: Ibu al-HaithamKilas Balik Tokoh Penemu Lensa: Ibnu al-Haithamsosok
ShareTweetSendShare
Previous Post

Mudik dan Sambatan Rohani Tahun Ini

Next Post

Gadis Masochist

Alvina Nanda S. P.

Alvina Nanda S. P.

Mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya.  Boleh disapa via IG: @alvinanandaa_

Artikel Terkait

Anthony Giddens: Agensi dan Strukturasi Sosial
Sosok

Anthony Giddens: Agensi dan Strukturasi Sosial

30 November 2022

Anthony Giddens adalah mantan Direktur London School of Economics (LSE) yang tercatat sebagai salah satu sosiolog penting dunia menjelang akhir...

Mengenal Thasykubro Zadah: Sejarawan Penulis Ensiklopedia Islam
Sosok

Mengenal Thasykubro Zadah: Sejarawan Penulis Ensiklopedia Islam

10 March 2022

Setelah meninggalnya Nabi saw., Islam dipimpin oleh Khulafa’ al-Rasyidun dan diikuti oleh beberapa dinasti selanjutnya mulai dari Umawiyyah, Abbasiyah, sampai...

Ali Syari’ati: Mempercayai Tuhan Sekaligus Menjaga Alam dan Hubungan Sesama Manusia
Sosok

Ali Syari’ati: Mempercayai Tuhan Sekaligus Menjaga Alam dan Hubungan Sesama Manusia

16 February 2022

Arsitek Revolusi Islam, begitulah kata M. Dawam Rahardjo untuk Ali Syari’ati dalam tulisan kecilnya berjudul Ali Syari’ati: Mujahid Intelektual di...

Menyikapi Pemikiran Barat Seperti Jamaluddin al-Afghani
Sosok

Menyikapi Pemikiran Barat Seperti Jamaluddin al-Afghani

31 January 2022

Modernisme Barat adalah masa yang sangat berbeda bagi masyarakat Islam, setelah pada masa sebelumnya selalu ada keterkaitan yang masih bisa...

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga

Dari Rongsokan ke Cambridge dan Harvard

Dari Rongsokan ke Cambridge dan Harvard

4 September 2022
Eufemisme dan Sarkasme di Era Orla, Orba, dan Oref

Eufemisme dan Sarkasme di Era Orla, Orba, dan Oref

10 October 2021
Baret Kuning Si Penyelamat

Baret Kuning Si Penyelamat

7 January 2022
Puisi Siap Saji

Puisi Siap Saji

22 February 2021
Di Balik Bilik Kamar

Di Balik Bilik Kamar

12 March 2021
Tips Menulis Artikel Ilmiah yang Publishable di Jurnal Nasional Terakreditasi

Tips Menulis Artikel Ilmiah yang Publishable di Jurnal Nasional Terakreditasi

25 March 2022
Surat dari Sekar

Surat dari Sekar

10 November 2021
Resolusi Parmin

Resolusi Parmin

6 February 2021
Hujan Menulis Air

Hujan Menulis Air

30 April 2021
Gambar Artikel Aku dan Impian Terbesarku: Pengalaman Tinggal di Jerman

Aku dan Impian Terbesarku: Pengalaman Tinggal di Jerman

29 November 2020

Ikuti Kami di Instagram

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.
Facebook Twitter Instagram Youtube
Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya
  • Kenangan, Bahasa, dan Pengetahuan
  • Penjual Susu dan Puisi Lainnya
  • Peringati Hari Buku Nasional, Forum Buku Berjalan Adakan Temu Buku di Wisdom Park UGM Yogyakarta
  • Menyulut Api Literasi dari Kediri: Mahanani Book & Art Festival
  • Lelaki Tua yang Dipermainkan Nasib
  • Membangun Literasi Peduli Bumi: Festival Buku Berjalan
  • Kandang Menjangan Menggugat dan Puisi Lainnya
  • Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 2 (Selesai)
  • Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 1
  • Puasa Puisi: Perayaan Sastra Lintas Bahasa
  • Aku Merangkum Desember

Kategori

  • Event (10)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (8)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (63)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (50)
  • Metafor (206)
    • Cerpen (51)
    • Puisi (136)
    • Resensi (18)
  • Milenial (46)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (11)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In