slot gacor slot gacor slot gacor slot gacor
Dan Kita Asing di Depan Matahari - Metafor.id

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
Monday, 07 July 2025
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Metafor Puisi

Dan Kita Asing di Depan Matahari

dan puisi-puisi lainnya

Hisyam Billya Al-Wajdi by Hisyam Billya Al-Wajdi
11 October 2021
in Puisi
0
Dan Kita Asing di Depan Matahari

Sumber: http://booklover.tumblr.com/page/18

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Engkau Berduka

Engkau yang berduka, dicampakkan oleh cahaya; Terasing dan sengsara
Engkau yang berduka, musim semi menyelimuti
Di mana kan tumbuh sinar demi sinar mentari
Engkau yang berduka, akan hidup lagi
Mata air yang mengalir di jiwa; angin pasat yang mengetuk-ketuk
Engkau akan hidup lagi sebelum ombak menjilat pantai
Zabur, rintik cahaya telah menciptakanmu
Obor telah nyala, kegelapan sobek
Engkau akan hidup lagi, menjemput pagi

2020

Kemarau Hatiku

Kemarau hatiku, gersang dan kering
Tiap jengkal tubuhku mencecap sunyi; tanpa ampun,
Dari mata-mataku memancar duka yang asing
Aku ingin mengenal salju dan telaga; aku ingin mengenal dedaunan dan persik matahari; aku ingin mengenal hujan dan huruf-huruf puisi

2021

Langkah Kakimu

Langkah kakimu yang kecil pada pematang sawah; urat-urat tanah
Langkah kakimu menumbuk tanah lembut dan bersahaja
Langkah kakimu mengejar kesunyianku, langkah kakimu meninggalkan jejak di persada waktu

2021

 

Ruh yang Belum di Tiup ke Tubuhmu

Aku masih sedia di sini, sampai fajar hari menyingsing. Kegelapan baru saja dinyalakan

Tak ada hanya menerka-nerka jemputan itu tiba. Saban malam kulukis cahaya. Aku takkan rapuh sebelum merasuk ke tubuhmu. Sebagai intan permata. Banyak orang di luar sana membual, cinta ditafsirkan dengan tidak semestinya. Rasa kesal bermukim di sini, aku mengamati gerak-geriknya. Terkantung di luar jendela, rumah yang kelak milik kita

Ada nubuat dan firman yang sampai padaku, masih sama. Samar dan tak terjangkau. Ada keheningan yang disusupkan ke tubuhmu bikin aku cemburu, hendak ku beringsut mendekatimu tapi makin dekat denganmu makin lunglai aku

Waktu mengikis aku, waktu menjebakku, terkutuk kau waktu

2021

 

Dan Kita Asing di Depan Matahari

Dan kita asing di depan matahari
Sebelum sampai pada esok yang kian abadi
Wajah yang mirip seperti laut lepas
Melepas kepergian

Dan kita asing di depan matahari
Menangkup cahaya sunyi, membakar jumuwah diri
Aku tak mau asing di depanmu tapi aku asing di depanmu
Tak sama seperti dulu

2021

 

Sebagai Saudara Tua, Puisi

–Wislama Szymborska

Sebagai saudara tua, puisi dan bait pertamanya
Mengapung dalam jiwa menemani kisah cinta dan hati yang melulur lembayung
Sepanjang hulu-hilir takdir kita, bersihkan rawan dari dekapan
Saudara tua, kecewa tanpa kata-kata. Gemuruhnya mengekal dalam benak kita
Sebagai saudara tua, puisi
Melepaskan buliran rindu ke nurani, membikin bumi menari
Sebagai saudara tua, puisi
Serupa angin yang mengawas laut lepas, mencecap kegaduhan gelombang
Puisi di tengah nafas bumi yang pagi; entah menggigik nyaring
Begitu asing ketika tengadah di atas langit kapinis

When poerty becomes a sign from God?
Melintas-lintas di atas musim kemarau

Sebagai saudara tua, puisi tak sedia bergeming ketika kami bicara
Ketika laut susut dan bunga-bunga harum layu
Puisi, mencetuskan hujan di langit biru

Sementara bayang-bayang mencari nyali ke matahari
Puisi, memeluk tubuhnya yang senantiasa menyala
Sebagai saudara tua

Sejak namamu, puisi
Berbisik dalam kelindapan karam
Kami semua berkeliaran ke luar mencari sentuhan lain untuk bathin
Namun senantiasa berpulang, ke kampung sendiri dengan rumput, bunga jaksi
Yang dirimbuni helai-helai puisi

2021

Tags: Dan Kita Asing di Depan MatahariHisyam Billyametaforpuisi
ShareTweetSendShare
Previous Post

Hartojo Andangdjaja: Menulis Puisi dengan Bahasa yang Jernih

Next Post

Balapan yang Dibudayakan

Hisyam Billya Al-Wajdi

Hisyam Billya Al-Wajdi

Penulis lahir di Bantul, Yogyakarta. Pada 11 Februari 2002. Saat ini menempuh pendidikan di UIN Sunan Kalijaga, Prodi Aqidah Filsafat Islam. Puisinya dimuat beberapa media  dan antologi bersama. Selain berkecimpung di dunia kampus, penulis juga menyibukkan diri mengelola kebun di halaman belakang rumah. Penulis menetap di Bantul,Yogyakarta.

Artikel Terkait

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
Puisi

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya

22 June 2025

Kiat Marah yang Payah  Malam hari yang dingin mencekam cepat menusuk pori-pori. Dan keniscayaan lupa mendekam di hati dan kantong...

Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya
Puisi

Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya

26 May 2025

belum genap pagi belum genap pagi, belum genap jajanan cuma ganjil-ganjil di hati dan lubang-lubang memenuhi sanubari menjadi tak sampai,...

Penjual Susu dan Puisi Lainnya
Puisi

Penjual Susu dan Puisi Lainnya

2 June 2024

Hikayat Junjungan Kita; Husain ini seruan bergema di dinding padam Terowongan Husain adalah sejarah peradaban jin, manusia, malaikat, dan Tuhan....

Kandang Menjangan Menggugat dan Puisi Lainnya
Puisi

Kandang Menjangan Menggugat dan Puisi Lainnya

5 April 2024

KANDANG MENJANGAN MENGGUGAT Otakmu gemetar merangkai tangkapan. Menyuntingnya, bahkan sebelum menyusunnya. Seakan aku bukanlah hal konkret dan kau perlu membangunku....

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga

Gambar Artikel Gurun Pasir di Indonesia: Pesona Gumuk Pasir Oetune

Gurun Pasir di Indonesia: Pesona Gumuk Pasir Oetune

20 January 2021

Senyum Pak No: Bekali Jiwa dengan Rasa Bahagia

7 September 2021
Pada Suatu Kangen dan Kontradiksi Interminus

Pada Suatu Kangen dan Kontradiksi Interminus

6 August 2021
Novel “Heaven”: Perundungan dan Pergulatan Hidup Penyintas

Novel “Heaven”: Perundungan dan Pergulatan Hidup Penyintas

28 March 2024
Gambar Artikel Pesona dan Kuliner Kepulauan Anambas

Pesona dan Kuliner Kepulauan Anambas

19 November 2020
Gambar Artikel Air Terjun Temburun dan Pulau Temawan

Air Terjun Temburun dan Pulau Temawan

28 November 2020
Homo Digitalis dan Kebutuhan Kita pada Filsafat

Homo Digitalis dan Kebutuhan Kita pada Filsafat

17 January 2022
Gambar Artikel Melebur Bersama Tuhan dengan Tarian

Melebur Bersama Tuhan dengan Tarian

27 December 2020
https://unsplash.com/photos/WXeJcabNzhE

Bunuh Diri, Maut, dan Puisi

14 February 2021
Membangun Literasi Peduli Bumi: Festival Buku Berjalan

Membangun Literasi Peduli Bumi: Festival Buku Berjalan

5 May 2024
Facebook Twitter Instagram Youtube
Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
  • Siasat Bersama Wong Cilik dan Upaya Menginsafi Diri: Sebuah Perjamuan dengan Sindhunata
  • Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya
  • Kenangan, Bahasa, dan Pengetahuan
  • Penjual Susu dan Puisi Lainnya
  • Peringati Hari Buku Nasional, Forum Buku Berjalan Adakan Temu Buku di Wisdom Park UGM Yogyakarta
  • Menyulut Api Literasi dari Kediri: Mahanani Book & Art Festival
  • Lelaki Tua yang Dipermainkan Nasib
  • Membangun Literasi Peduli Bumi: Festival Buku Berjalan
  • Kandang Menjangan Menggugat dan Puisi Lainnya
  • Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 2 (Selesai)
  • Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 1

Kategori

  • Event (11)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (9)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (63)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (50)
  • Metafor (207)
    • Cerpen (51)
    • Puisi (137)
    • Resensi (18)
  • Milenial (46)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (11)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In