slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
Kenapa Lagu Jawa Trending Terus Di Youtube? Ini Jawabannya - Metafor.id
Metafor.id

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

  • Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Saturday, 31 May, 2025
  • Login
  • Register
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Sambatologi Komentarium

Kenapa Lagu Jawa Trending Terus Di Youtube? Ini Jawabannya

Mualim by Mualim
17 March 2022
in Komentarium
0
Kenapa Lagu Jawa Trending Terus Di Youtube? Ini Jawabannya

Sumber gambar: liputan6.com

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Dalam kategori musik di Youtube, ada banyak sekali lagu Jawa, entah itu genrenya dangdut, pop, atau koplo. Mungkin lagunya baru rilis atau cover lagu orang lain, dan itu  kemudian booming di seluruh Indonesia. Dapat dipastikan lagu itu akan masuk trending Youtube. Paling rendah masuk 10 besar, dan  yang paling tinggi jadi nomor 1 trending Youtube kategori musik.

Hal itu bisa kita lihat dari lagu yang diciptakan Kukuh Prasetya yang berjudul “Mendung Tanpo Udan”. Lagu itu viral di media sosial. Mulai dari Youtube, Instagram, Tiktok, sampai Facebook. Lagu itu pun meluas sampai seantero Indonesia, terutama setelah dicover versi dangdut oleh Ndarboy Genk. Penikmat musik Indonesia yang mayoritasnya sangat menyukai musik dangdut pun akhirnya langsung segera beramai-ramai mengonsumsi versi yang dibawakan oleh Ndarboy Genk. Alhasil, jumlah penonton video klipnya di Youtube sudah sampai 60 juta kali.

Selain lagu “Mendung Tanpo Udan” yang jadi trending musik di Youtube, sekarang giliran lagu dangdut Jawa yang dibawakan oleh Denny Caknan dan Happy Asmara yang berjudul “Madiun Ngawi”. Lagu ini baru dua minggu diunggah ke Youtube, sudah mencapai 14 juta kali ditonton. Hasilnya pun sesusai dengan yang saya prediksi di atas: lagu tersebut menjadi trending musik Youtube. Nggak tanggung-tanggung, urutan nomor 1 loh, padahal baru dua minggu upload.

Saya pun bertanya-tanya, kok bisa ya lagu berbahasa Jawa bisa didengerkan dan disukai banyak orang? Bahkan, bisa sampai trending di Youtube kategori musik berkali-kali pula. Padahal, orang yang luar suku Jawa belum tentu paham arti dari lirik-lirik lagunya.

Saya pun mencoba berpikir sekaligus merenungkan apa yang menjadi jawaban dari pertanyaan di atas. Kemudian, secara tidak sadar pikiran saya langsung mengingat bangku perkuliahan. Pada saat perkuliahan, dosen saya pernah menanyakan ke mahasiswa, “kenapa pada saat pemilihan presiden pertama yang dipilih Soekarno, bukan yang lain?”

Ada satu mahasiswa menjawab dengan lantang: “karena Soekarno nasionalis”. Dosen saya pun menjawab, “Salah. Bukan itu, tapi karena Soekarno orang Jawa.” Beliau pun melanjutkan omongannya, “Soekarno dipilih sebagai Presiden Indonesia saat itu karena orang Jawa diterima seluruh masyarakat Indonesia.”

Saya pun sejalan dengan pendapat dosen saya itu. Hal itu bisa saya lihat pada saat saya makan di burjonan. Buat yang belum tau apa itu burjonan, ia adalah salah satu tempat makan paling cocok bagi mahasiswa di Jogja. Sebab, makanan yang disajikan di burjonan murah meriah. Sesuai dengan kantong mahasiswa yang dituntut serba hemat untuk menyambung hidup di kota perantauan.

Kebanyakan penjual burjonan berasal dari Jawa Barat, khususnya kota kuningan. Dan kebanyakan orang kuningan berasal dari suku Sunda. Ternyata orang dari suku Sunda pun suka lagu Jawa, loh. Saya terkejut ketika mendengarkan lagu “Wes Tatas” saat makan di burjonan. Setelah dengerin lagu itu, saya tidak sengaja lihat ke arah TV. Eh, ternyata TV punya Aa’ burjonya tersambung dengan internet dan di layar TV-nya saya lihat sedang memutar lagu di Youtube.

Nggak main-main, judul video Youtubenya: “Full Koplo Lagu Jawa Terbaru 2021”. Dalam video itu berisi kumpulan lagu Jawa terbaru  pada tahun 2021, lalu dikumpulkan jadi 1 video. Jadi, tidak perlu lagi ganti lagu, atau harus mencari judul lagunya. Langsung otomatis lanjut ke lagu berikutnya.

Selain penjaga burjonan, saya sendiri pun yang berasal dari Kalimantan merasakan kalau lagu-lagu Jawa tuh enak banget didengerin saat lagi nyantai-nyantai. Kadang juga memberi semangat saat ngerjain tugas, bahkan saat galau pun, lagu itu terasa sedih banget bagi saya. Saya pertama kali menyukai musik Jawa karena dengerin lagu-lagu dari NDX AKA.

NDX AKA menjadi duo rapper yang fenomenal pada saat itu. Berkat kreativitas lirik lagunya dan pembawaan lagu yang berbeda, mereka berhasil menyedot perhatian publik. Bahkan, singel yang berjudul “Sayang” pun menjadi viral di mana-mana setelah dibawakan oleh Via Vallen. Selain itu, duo rapper itu pun sampai diundang ke acara televisi Kick Andy untuk berbagi bagaimana pengalamannya dari bawah sampai ke titik tertinggi karirnya.

Jadi, kenapa masyarakat Indonesia sangat suka sekali dengan lagu-lagu Jawa? Itu karena orang Jawa diterima oleh orang mana saja di negeri tercinta ini. Mulai dari ujung barat di sabang sampai ujung timur di marauke. Atau anda punya pandangan lain? Boleh komentar dengan membantah atau menyuguhkannya lewat tulisan di rubrik komentarium ini.[]

Tags: komentariumlagu Jawamendung tanpo udanmusiktrendingYoutube
ShareTweetSendShare
Previous Post

Nyala Lilin dan Puisi Lainnya

Next Post

Jumat Berkah dan Kelahiran

Mualim

Mualim

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jurusan Hukum Tata Negara. Instagram @mualim28.

Artikel Terkait

Dear Orang Tua: Tolong Jangan Perlakukan Anak Semena-mena!
Komentarium

Dear Orang Tua: Tolong Jangan Perlakukan Anak Semena-mena!

9 April 2022

Belum lama ini timeline media sosial saya sempat dilewati sebuah berita soal seorang ayah yang membanting laptop anaknya. Hal tersebut...

Menerka Kiblat Dakwah Generasi Muda di Masa Depan
Komentarium

Menerka Kiblat Dakwah Generasi Muda di Masa Depan

16 February 2022

Fenomena ‘hijrah’ bukan hal yang asing lagi bagi kita. Saya sendiri kurang begitu paham kapan awal-mula munculnya fenomena hijrah ini....

Jenis-Jenis Garangan Paling Berbahaya bagi Kaum LDR
Komentarium

Jenis-Jenis Garangan Paling Berbahaya bagi Kaum LDR

9 January 2022

Istilah LDR tentu sudah tak asing lagi di telinga. Ada banyak alasan mengapa orang menjalani LDR, seperti pekerjaan atau pendidikan...

Daftar Momen Saat Perempuan Minta Maaf dengan Tulus
Komentarium

Daftar Momen Saat Perempuan Minta Maaf dengan Tulus

26 December 2021

Aturan yang berbunyi “perempuan selalu benar, lelaki selalu salah” agaknya sudah sangat mendarah-daging dalam setiap diri perempuan. Para perempuan memang...

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga

Gambar Artikel Lirih Menangis

Lirih Menangis

17 January 2021
Dismorfia Kehidupan

Dismorfia Kehidupan

1 February 2022
Belajar Menulis

Belajar Menulis

1 April 2021
Gambar Artikel Belajar Mencintai Allah Secara Merdeka

Belajar Mencintai Allah Secara Merdeka

19 December 2020
Berteman dengan Kegagalan

Berteman dengan Kegagalan

7 May 2022
Alasan Kenapa Self-Love Sulit Dilakukan

Alasan Kenapa Self-Love Sulit Dilakukan

29 October 2021
Konsep Tuhan di Benak Saya Sendiri

Konsep Tuhan di Benak Saya Sendiri

5 May 2021
Di Atas Sebuah Kertas

Di Atas Sebuah Kertas

13 September 2021
Gambar Artikel Bukan Cuma Positive Thinking, Negative Thinking Juga Perlu Cuks

Bukan Cuma Positive Thinking, Negative Thinking Juga Perlu, Cuks!

10 November 2020
Yang Mengelucak dari Lembar-Lembar Buku Pepak

Yang Mengelucak dari Lembar-Lembar Buku Pepak

18 February 2021

Ikuti Kami di Instagram

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.
Facebook Twitter Instagram Youtube
Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya
  • Kenangan, Bahasa, dan Pengetahuan
  • Penjual Susu dan Puisi Lainnya
  • Peringati Hari Buku Nasional, Forum Buku Berjalan Adakan Temu Buku di Wisdom Park UGM Yogyakarta
  • Menyulut Api Literasi dari Kediri: Mahanani Book & Art Festival
  • Lelaki Tua yang Dipermainkan Nasib
  • Membangun Literasi Peduli Bumi: Festival Buku Berjalan
  • Kandang Menjangan Menggugat dan Puisi Lainnya
  • Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 2 (Selesai)
  • Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 1
  • Puasa Puisi: Perayaan Sastra Lintas Bahasa
  • Aku Merangkum Desember

Kategori

  • Event (10)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (8)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (63)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (50)
  • Metafor (206)
    • Cerpen (51)
    • Puisi (136)
    • Resensi (18)
  • Milenial (46)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (11)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In