Semua orang pada dasarnya pengen punya gigi yang rapi, putih, dan menarik, karena dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Tapi, pada kenyataannya ada sebagian orang yang mempunyai susunan gigi radak maju, tidak beraturan, tidak rata dan gingsul. Maka, memasang behel atau kawat gigi merupakan salah satu solusi agar dapat membentuk susunan gigi yang rapi dan rata.
Behel merupakan alat berbahan dasar kawat yang digunakan oleh dokter gigi, khusus behel atau istilah ilmiahnya orthodontist, agar dapat memperbaiki gigi atau rahang yang tidak rata. Manfaat memakai behel di gigi untuk memadankan gigi dan rahang supaya dapat mengunyah makanan dengan baik. Apabila, gigi kita tidak rata dapat mengakibatkan kesulitan saat mengunyah atau menggigit makanan yang kita makan. Selain itu, pemakaian behel membuat orang percaya diri. Karena, memiliki bentuk mulut yang menarik dengan adanya hiasan yang berwarna-warni di dalam mulutnya.
Sekalipun telah menjadi hal yang mainstream bahkan cenderung sudah menjadi tren di kalangan anak muda zaman sekarang. Akan tetapi, memakai behel tidak semenarik yang terlihat kasat mata saja. Orang-orang yang memakai behel pada giginya jelas merasakan hal yang tidak nyaman.
Salah satunya saya sendiri, saya memakai behel pada pertengahan 2017 tepatnya kalo tidak salah bulan Agustus. Pun sampai sekarang masih menggunakan behel, sehingga kurang lebih sudah hampir 5 tahun saya menggunakan “pagar gigir” ini. Ada banyak hal yang saya rasakan pada saat memakai behel tersebut. Ada perasaan suka, duka, enak, sakit, sulit, dan lain sebagainya. Di sini saya akan berbagi pengalaman bagaimana sambatan mulai dari perasaan nggak enak, sakit dan sulit pada saat memakai behel.
Bingung Memilih Makanan
Setelah behel dipasang, gigi dan rahang terasa ada yang menekan seperti ada yang mendorong supaya gigi di dalam mulut agar mundur. Sehingga mengakibatkan rasa sakit dan ngilu yang luar biasa. Yang jadi permasalahannya tidak sampai di situ, orang yang pertama kali pakai behel tentu bingung mau memilih makanan. Sebab, makanan apapun sangat sulit dimakan atau dikunyah apabila baru pertama kali pakai behel. Mau tidak mau harus makan makanan yang lembut kayak bubur setiap hari. Agar dapat mengurangi rasa sakit atau nyeri ketika makan.
Sariawan
Sebelum pakai behel pun, saya sudah sering sariawan. Hal itu tidak lain dan tidak bukan karena struktur gigi yang radak maju. Setiap kali makan sesuatu, pada saat mengunyah bisa dipastikan 99% pasti tergigit bibir sendiri ketika makan. Gara-gara hal tersebut mulai bermunculanlah sariawan di sekitar area mulut. Semenjak pakai behel hal itu pun tetap terjadi lagi. Berbeda dari yang sebelumnya, sariawan setelah pakai behel penyebabnya karena ujung kawat yang tajam mengenai rongga-rongga mulut yang rawan dapat menimbulkan sariawan. Maka, tidak ada perbedaan mau saya pakai behel apa nggak ujung-ujungnya juga kena sariawan.
Harus hati-hati setiap kali makan
Bagi orang yang memakai behel pasti mengerti tentang hal ini. Setiap orang yang menggunakan behel pasti berhati-hati setiap kali mereka makan sesuatu, entah makan ayam, ikan, sapi, kepiting, dan lain sebagainya. Karena, jika tidak berhati-hati dalam memakan sesuatu hal yang fatal pun bisa terjadi. Misalnya, saya mengalami sendiri ketika makan siomay. Lantaran makannya yang terlalu terburu-buru. Nggak disangka-sangka kawat giginya patah, untungnya nggak sampai ketelan kawatnya. Hal itu lah yang mengharuskan agar setiap orang yang pakai behel berhati-hati saat makan agar kejadian yang saja alami tidak terjadi kepada kalian semua. Untungnya nggak ketelan bayangkan kalo ketelan bagaimana coba? Kan jadi repot.
Mahal
Saya mengira biaya mahal pemasangan behel hanya pada tahap pemasangan doang. Tapi, ternyata sebelum sampai pada tahap pemasangan buat sudah mulai lumayan biaya yang dikeluarkan. Sebelum pemasangan behel, kita disuruh untuk merontgen gigi terlebih dahulu. Biaya yang dikeluarkan pun lumayan. Kalo tidak salah sekitar 300 ribuan untuk biaya rontgen gigi.
Nggak hanya sampai di situ, biaya pengeluaran yang lumayan mahal menurut saya ketika pada proses pencabutan gigi. Saya pikir proses pencabutan gigi tersebut gratis, eh tahu-tahunya bayar. Bayarnya pun tidak murah kalo nggak salah hampir 1 juta. Kalo dipikir-pikir lumayan uang segitu, bisa traveling sekalian shopping di tempat traveling.
Itulah sedikit sambatan dari salah satu orang yang memakai behel. Harus rela hidup sakit, sulit, suka maupun duka saat pakai “pagar gigi” itu. Untuk kalian yang ingin pakai behel, lebih baik dipikirkan matang-matang agar kuat dan tabah jika harus menerima keresahan-keresahan dalam memakai alat tersebut. Sebab, pada dasarnya setiap keputusan yang kita ambil pasti memiliki konsekuensi termasuk dalam keputusan menggunakan behel.