Puisi Pengasingan
Kertas berdawat dalam amplop yang telah lekat
menggeletak, berisi amsal dari kumpulan kalimat:
Umpama tanah tak mengabarimu tentang jejakku yang menukil pada dirinya, setidaknya, carilah kehidupan baru.
Umpama kata-katamu menyesaki isi hati tempo hari, setidaknya, kau tidak perlu cari kehidupan baru.
Dan seterusnya.
Genta kapal diam menggantung di sudut anjungan, diadili oleh angin,
erang ting-ting-ting lamat-lamat terdengar.
Telah jatuh ratapan-ratapan ke geladak,
mengalir derai menuju laut─tempat yang baru dikenal.
Mengenalkan air mata dengan air laut, yang sama rasanya.
Apakah laut adalah kumpulan air mata?
Laut adalah tempat melarung,
semua yang dianggap tidak bisa diulang.
2020
Puisi Hari Jumat Tertua Dari Jumat Lainnya
Barangkali kita terlupa untuk bangun
untuk merayakan matinya Hari Jumat.
Sedang kematiannya, tidak pernah menyakal
kesadaran.
2019
Puisi Malam Minggu
Lalu lalang
beberapa pasang
melewati cahaya lampu
berenang di genang jalanan
sehabis hujan
tidak masalah.
Adalah masalah ketika
roda motor bocor
di tengah
kesepian dan gigil
dari hujan yang ketagihan.
2020
Puisi Semangat!
Antara maut dan dokter,
semua bersikeras,
merayu tubuhku yang terbaring.
Antara maut dan dokter,
semua bersikejar,
menggaet jarum jam yang terus berjalan.
Antara maut dan dokter,
semua bersikeras,
mengadu cinta
dan kasihnya kepadaku.
Antara maut dan dokter,
sama beratnya mereka berdua
melepaskanku.
Semangat semuanya!
2020