• Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Kru
  • Kerjasama
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
Friday, 26 December 2025

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Kolom Esai

Pendidikan Virtual: Belajar Mandiri di Tengah Pandemi

Ai Neulis by Ai Neulis
20 November 2020
in Esai
0
Gambar Artikel Pendidikan Virtual : Belajar Mandiri di Tengah Pandemi

Sumber Gambar: 123RF.com

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Kita tahu bahwa pendidikan sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Melalui pendidikan kita mampu belajar dan mengetahui banyak hal. Menurut M.J. Langeveld, pendidikan adalah upaya dalam membimbing manusia yang belum dewasa ke arah kedewasaan.

Tetapi, sejak pertengahan bulan Maret tahun 2020, sebagian wilayah Indonesia mengalami sistem pendidikan yang jauh berbeda dari sebelumnya. Hal itu terjadi ketika virus korona (Covid-19) yang berasal dari Wuhan, Cina, masuk ke Indonesia. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo angkat suara bahwa untuk sementara segala kegiatan harus dilakukan di rumah. Keadaan tersebut tentunya memunculkan suasana baru bagi mereka yang terbiasa melakukan kegiatan di luar rumah. Apalagi untuk para pelajar yang tengah menimba ilmu.

Adanya Covid-19 membuat sistem pendidikan dilakukan secara daring (dalam jaringan). Prof. Dr. Paulina Pannen menyebutnya dengan virtual learning yang berarti kegiatan belajar mengajar terjadi di kelas maya dengan bantuan jaringan internet. Hal tersebut dilakukan karena terpisahnya ruang-waktu antara pendidik dan pelajar. Umumnya, pendidikan virtual dilakukan dengan dua cara, yaitu synchronous dan asynchronous.

Synchronous adalah pembelajaran dalam titik waktu yang sama, dilakukan secara tatap muka di dunia maya. Biasanya melalui aplikasi Zoom atau Google meet. Sedangkan, asynchronous adalah pembelajaran dalam titik waktu yang berbeda. Jadi, pendidik dan pelajar tidak bertatap muka di dunia maya. Namun, sistem belajar dilakukan melalui WhatsApp Group, Google Classroom, dan E-mail.

Pendidikan virtual yang terjadi menuntut pelajar untuk lebih mandiri. Karena, dalam pembelajaran kali ini pelajar dituntut untuk bisa mengoperasikan teknologi, terutama gawai dan laptop. Selain itu, pelajar juga harus bisa mengaplikasikan Microsoft Office—meliputi word, excel, dan powerpoint.

Hal itu di karenakan, kegiatan belajar mengajar akan melalui gawai atau laptop serta berbagai aplikasi. Sebenarnya, jika kegiatan belajar mengajar dilakukan secara luring (luar jaringan) pelajar tetap diharuskan untuk menguasai berbagai aplikasi dan mampu mengoperasikan teknologi.

Namun, perbedaannya adalah, jika luring pelajar jarang menggunakan gawai atau laptop dalam pembelajaran. Sebab, pendidik dan pelajar tidak terpisah oleh ruang-waktu, hal itu menimbulkan komunikasi yang lebih leluasa di antara pendidik dan pelajar. Jika pembelajaran secara daring, komunikasi sangat terbatas dan tidak leluasa. Penyebab yang paling umum terjadi karena koneksi buruk yang dialami oleh pendidik dan pelajar.

Pendidikan virtual membuat pelajar harus lebih ekstra dalam menggali informasi untuk belajar. Karena, fasilitas perpustakaan tidak terjangkau, akan tetapi hal ini mampu memicu timbulnya ke kreatifan pada diri pelajar. Seperti dikutip dari jpnn.com, menurut Jokowi, pandemi dengan segala dampaknya di setiap sendi kehidupan justru menyadarkan semua pihak akan pentingnya sumber daya manusia (SDM) tangguh yang mampu bergerak dengan cara-cara luar biasa dalam beradaptasi menghadapi kesulitan sehingga unggul dalam persaingan. Jokowi menyampaikan hal tersebut saat meluncurkan program Merdeka Belajar Episode 6 yang mengangkat tema Transformasi Dana Pemerintah untuk Pendidikan Tinggi secara virtual, Selasa (3/11).

Dari perkataan Presiden Republik Indonesia, kita bisa mengetahui bahwa beradaptasi menghadapi kesulitan sehingga unggul dalam persaingan memiliki makna yakni pelajar memang dituntut untuk lebih mandiri dalam belajar di masa pandemi. Belajar mandiri di masa pandemi memang banyak sekali hambatan. Tetapi, hal itu tidak membuat pelajar putus asa dalam menuntut ilmu. Bahkan, sebagian pelajar terdorong untuk lebih maju meski pembelajaran harus dilakukan melalui dunia maya. Selain mandiri, pelajar juga lebih kreatif, contohnya dalam mengerjakan tugas yang berbentuk powerpoint atau karya video.

Dikutip dari Jpnn.com, lebih lanjut Jokowi mengatakan, saat ini merupakan abad digital. Oleh karena itu, berbagai riset dan pengembangan teknologi di bidang digital sudah semestinya mendapatkan prioritas utama.

Hal tersebut lebih memperjelas bahwa pelajar tidak boleh kalah dari teknologi. Dengan kata lain, jangan gagap teknologi (gaptek). Dimana dalam mencari informasi untuk pembelajaran daring, pelajar harus lebih menggali informasi dan bisa membedakan apakah itu fakta atau hoaks. Maka, dianjurkan untuk lebih berhati-hati dalam mencari informasi. Tidak hanya sekadar copy-paste, namun harus dicari tahu seluk-beluk tentang informasi tersebut.[]

Tags: belajar di masa pandemicoronadaringgoogle classroomgoogle meetjokowipandemipendidikanvirtualzoom
ShareTweetSendShare
Previous Post

Mengapa Jamie Vardy Layak Jadi Guru untuk Kaum Pekerja?

Next Post

Kehutanan yang Maha Hijau

Ai Neulis

Ai Neulis

Mahasiswi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kelahiran Garut yang kini bermukim di Banyumas, Jawa Tengah. Bisa disapa di Facebook Ai Neulis Nursafitri atau Instagram @annju02

Artikel Terkait

Harga Buku, Nasib Penulis, dan IQ Kita yang Menghkhawatirkan
Esai

Harga Buku, Nasib Penulis, dan IQ Kita yang Menghkhawatirkan

17 December 2025

Ada satu hal yang selalu membuat saya terdiam lama setiap kali mampir ke toko buku: harga buku yang makin hari...

Pulau Bajak Laut, Topi Jerami, dan Gen Z Madagaskar
Esai

Pulau Bajak Laut, Topi Jerami, dan Gen Z Madagaskar

21 October 2025

Penulis: Jean-Luc Raharimanana Penerjemah: Ari Bagus Panuntun   2002. Buku-buku dibakar di depan rumah ayahku. Adalah militer. Adalah milisi. Mereka...

Ozzy Osbourne dalam Ingatan: Sebuah Perpisahan Sempurna
Esai

Ozzy Osbourne dalam Ingatan: Sebuah Perpisahan Sempurna

5 August 2025

Malam itu, saya belum ingin tidur cepat. Hingga lewat tengah malam dan hari berganti (Rabu, 23 Juli 2025) saya duduk...

Sastra, Memancing, Bunuh Diri: Mengenang Ernest Hemingway
Esai

Sastra, Memancing, Bunuh Diri: Mengenang Ernest Hemingway

28 July 2025

Jika bulan Juni sudah kepunyaan Sapardi, Juli adalah milik Hemingway. Pasalnya, suara tangis bayi-Hemingway pecah di bulan yang sama (21...

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga

Homo Digitalis dan Kebutuhan Kita pada Filsafat

Homo Digitalis dan Kebutuhan Kita pada Filsafat

17 January 2022
Menyikapi Pemikiran Barat Seperti Jamaluddin al-Afghani

Menyikapi Pemikiran Barat Seperti Jamaluddin al-Afghani

31 January 2022
Rindu Bersaung di Senaru

Rindu Bersaung di Senaru

10 March 2021
Pakai Tangan Kiri Itu Tidak Selalu Buruk

Pakai Tangan Kiri Itu Tidak Selalu Buruk

6 December 2021
Pembaharuan Pendidikan Muhammadiyah di Indonesia: Refleksi Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan

Pembaharuan Pendidikan Muhammadiyah di Indonesia: Refleksi Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan

11 February 2021
Gambar Artikel Berguru pada Sherlock Holmes

Berguru pada Sherlock Holmes

8 December 2020
Belajar Menulis

Belajar Menulis

1 April 2021
Gambar Artikel Kenapa Bahasa Inggris untuk Anak SD tidak boleh Dianggap enteng

Kenapa Bahasa Inggris untuk Anak SD Tidak Boleh Dianggap Enteng

25 April 2021
Gambar Artikel Seringai Pedih yang Ia Tulis

Seringai Pedih yang Ia Tulis

28 December 2020
Gambar Artikel Filsuf yang Curhat dan Nasehat Seorang Jomblo

Filsuf yang Curhat dan Nasehat Seorang Jomblo

11 January 2021
Logo Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Harga Buku, Nasib Penulis, dan IQ Kita yang Menghkhawatirkan
  • Menjajaki Pameran Seni Islam di Seoul
  • Perempuan yang Menghapus Namanya
  • Mempersenjatai Trauma: Strategi Jahat Israel terhadap Palestina
  • Antony Loewenstein: “Mendekati Israel adalah Kesalahan yang Memalukan bagi Indonesia”
  • Gelembung-Gelembung
  • Mengeja Karya Hanna Hirsch Pauli di Museum Stockholm
  • Di Balik Prokrastinasi: Naluri Purba Vs Tuntutan Zaman
  • Pulau Bajak Laut, Topi Jerami, dan Gen Z Madagaskar
  • Bersikap Maskulin dalam Gerakan Feminisme
  • Emas di Piring Elite dan Jualan Masa Depan Cerah yang Selalu Nanti
  • Dua Jam Sebelum Bekerja

Kategori

  • Event (14)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (12)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (67)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (54)
  • Metafor (218)
    • Cerpen (56)
    • Puisi (141)
    • Resensi (20)
  • Milenial (50)
    • Gaya Hidup (26)
    • Kelana (14)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (72)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (33)
    • Surat (21)
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Kirim Tulisan
  • Kru
  • Kontributor
  • Hubungi Kami

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Kami
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Hubungi Kami
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Login
  • Sign Up

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.