• Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Kru
  • Kerjasama
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
Thursday, 04 December 2025

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Sambatologi Komentarium

Retorika Lucu

Afifatul Aimmah by Afifatul Aimmah
11 August 2021
in Komentarium, Sambatologi
0
Retorika Lucu

https://www.pexels.com/id-id/foto/anjing-hitam-berselapis-pendek-duduk-dekat-seni-dinding-305197/

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Duhai… Aku tidak tahu siapa yang bisa kusebut.

Tidak mengapa PPKM diperpanjang. Barangkali hal itu memang teramat perlu demi keselamatan kami sebagaimana yang orang-orang bijak katakan perihal “itikad“. Pandemi ini sungguh nyata, dan konspirasi biarlah menjadi terkaan belaka. Bukankah kewajibanku sebagai rakyat biasa adalah sami’na wa atho’na?

Duhai, sungguh tidak mengapa. Barangkali keputusan itu pun diambil dengan hati iba yang berusaha ditegas-tegaskan. Meski aku bertanya, generasi emas yang digaung-gaungkan kemarin kemana? Bukankah diskusi-diskusi kemarin bicara soal metode ceramah yang kerap mendapat penghakiman membosankan? Lantas kenapa polemik ini menjadi sedemikian rumit? Bukankah video-video itu dulunya sebagai penunjang munculnya minat belajar? Tapi kenapa hari ini malah menjadi satu-satunya media pengajaran yang ditolak mentah-mentah?

Duhai, aku yang tidak tahu menahu mencoba untuk mencari tahu. Barangkali bapak/ibu guru di sekolah-sekolah itu telah berusaha seapik mungkin menata segala pernak-pernik pembelajarannya. Tapi sungguh, semuanya terasa serba salah. Meminimalisir tugas demi meminimalisir produksi kortisol dianggap tak pedulikan pendidikan anak didik. Memaksimalkan pembelajaran yang semaksimal apapun tetap berkutat pada pemberian video dan tugas, dianggap tidak menaruh iba pada anak didiknya.

Duhai, aku hanyalah gadis yang berada di transisi remaja menuju dewasa, yang hidup di era milenial serba digital, yang menyaksikan sendiri, seberapapun hebat dan canggihnya dunia digital, digitalisasi pendidikan teramat memilukan. Aku mendengar sedu sedan ibu yang terbirit-birit membagi waktu dan ponselnya, juga keluh anak cerdas perihal rindu berseragam dan membawa bekal.

Duhai, banyak yang kembali pada maqolah “Ibu adalah madrasah pertama.” Tapi barangkali beberapa ibu tidak mengenyam pendidikan memadai di waktu dulu. Barangkali sebagian besar ibu sebenarnya sudah menjadi bagian maqolah itu. Bukankah menggantikan popok, menyuapi makan sambil bilang “Aaa”, membimbing mengucap “Ibu”, dan hal lainnya bisa dikatakan pendidikan untuk anak? Bukankah berarti sudah ada ketuntasan bagi ibu untuk menjadi madrasah pertama bagi putra-putrinya? Lantas mengapa maqolah itu terdengar kurang bersahabat diucapkan di waktu genting seperti ini? Atau telingaku saja yang bermasalah? Tapi terangnya, mataku jelas melihat jatuh bangun para ibu yang berusaha mencukupi finansial anaknya, barangkali beberapa ibu yang tidak mampu menjadi madrasah pertama lagi. Tapi, duhai siapapun yang membaca ini, setiap dari ibu istimewa, bukan?

Duhai, aku tidak menyalahkan siapa-siapa. Maka tolong jangan salahkan aku yang tidak tahu kenapa sulit menghentikan banyaknya “kenapa” di kepala, yang hampir tiada beda dengan rumah laba-laba yang mungkin mendiami atap sekolah dengan lega karena tidak ada yang mengusirnya. “Kenapa” yang mungkin bagi kebanyakan orang sederhana sekali jawabnya, “Memang demikian adanya.”

Duhai, aku juga teringat dengan pepatah lama, “Ignorance is bliss” (ketidaktahuan adalah kebahagiaan). Tapi sayang, aku melihat kenyataan bagaimana geliat pendidikan hari ini berjalan menyedihkan tanpa tahu jalan tengah untuk kembali melariskan “generasi emas” untuk Indonesia 2045. Aduhai, terlampau jauh aku berpikir ke sana. Sekadar membantu memperbaiki mindset anak sekolah tetangga rumah mengenai “Belajar itu ya sekolah. Sekolah itu ya pakai seragam” saja aku tidak memiliki kuasa. Maka, sebab pengetahuan maupun ketidaktahuanku adalah ketidakbahagiaan, aku mencoba cara ini, menulis. Meski cara ini pun rasanya seperti mempermalukan diri. Betapa secara agama, aku adalah hamba sia-sia sebab menyadari atau mungkin tidak mau menyadari bahwa seluruh detail kehidupan adalah kehendak-Nya.

Jangan pedulikan tulisan ini, Duhai. Meski penuh dengan “kenapa”, tapi jawabannya tak kalah sederhana dari “memang demikian adanya”. Tanpa jawaban. Itu jawabannya, Duhai. Tiada tuntutan jawaban untuk retorikaku yang lucu.

Biarlah tulisan ini tertangkap indera penglihatan pembaca, selintas hinggap di kepala, lalu mengudara pada Sang Maha.

Lantas, aku melihat diriku yang penuh tanya kembali tenggelam dalam barisan aksara serta suara tujuh pemuda asal negeri ginseng sana, karena menuliskan saja sudah cukup membuatku lega. Tanpa lupa menyampaikan hal paling penting; bahwa aku menyayangi siapapun pembaca tulisan yang aku tidak berharap akan berguna.

Dan semoga Sang Maha meridai segala derap langkah kita.

Tags: afifatul aimmahharapankomentariumPPKMsambatologi
ShareTweetSendShare
Previous Post

Nona dan Seikat Bunga Merah

Next Post

Dari Pesisir

Afifatul Aimmah

Afifatul Aimmah

Mahasiswa IAIN Ponorogo yang biasa-biasa saja. Tinggal di Ponorogo. Buku pertamanya berupa kumpulan puisi berjudul Semesta dalam Diri (Laditri Karya, 2020). Selebihnya, bisa ditemui di akun instagram @afifatul_aimmah.

Artikel Terkait

Emas di Piring Elite dan Jualan Masa Depan Cerah yang Selalu Nanti
Komentarium

Emas di Piring Elite dan Jualan Masa Depan Cerah yang Selalu Nanti

26 September 2025

Ada sebuah kawasan yang tampak biasa di peta, namun warganya hidup dalam kepungan janji palsu yang manis. Mereka mendapat iming-iming...

Pemerintah Daerah Tidak Bisa Cari Uang, Rakyat yang Menanggung
Sambatologi

Pemerintah Daerah Tidak Bisa Cari Uang, Rakyat yang Menanggung

30 August 2025

Tiap hari, selalu saja ada berita yang buat perut sakit. Aktornya tiada lain tiada bukan adalah pihak pemerintah. Dari hulu...

Belajar Mengitari Israel
Cangkem

Belajar Mengitari Israel

19 April 2023

Kebetulan tulisan saya kemarin di rubrik ini bertali-singgung dengan Israel. Kebetulan juga saya seorang pemalas akut. Daripada cari bahan nyangkem...

Menguak Kebodohanmu Melalui Rekomendasi Netflix-ku
Cangkem

Menguak Kebodohanmu Melalui Rekomendasi Netflix-ku

29 March 2023

Saya ini sekarang suka nulis, tapi kalau disuruh. Disuruh empunya web ini, contohnya. Tiga tahun lalu saya nulis kayak orang...

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga

Menemui Emosi dari Diri

Menemui Emosi dari Diri

20 August 2021
Hari Raya Kenangan dan Peringatan Patah Hati

Hari Raya Kenangan dan Peringatan Patah Hati

29 March 2021
Gambar Artikel Tuntunan atau Tips Merayakan Valentine untuk Jomblo

Tuntunan Merayakan Bulan Asmara ala Jomblo

17 February 2021
Buya Syakur Yasin: Antara Agama dan Budaya, Menimbang yang Fana dan yang Abadi

Buya Syakur Yasin: Antara Agama dan Budaya, Menimbang yang Fana dan yang Abadi

10 February 2021
Gambar Artikel Puisi Dengan Angin

Dengan Angin

19 January 2021
Pulau Semau, Sang Inti Matahari

Pulau Semau, Sang Inti Matahari

15 March 2021
Siasat Bersama Wong Cilik dan Upaya Menginsafi Diri: Sebuah Perjamuan dengan Sindhunata

Siasat Bersama Wong Cilik dan Upaya Menginsafi Diri: Sebuah Perjamuan dengan Sindhunata

15 June 2025
Gambar Artikel Ketersinggungan, Resolusi Hidup dan Stoisisme

Ketersinggungan, Resolusi Hidup dan Stoisisme

7 January 2021
Dear Orang Tua: Tolong Jangan Perlakukan Anak Semena-mena!

Dear Orang Tua: Tolong Jangan Perlakukan Anak Semena-mena!

9 April 2022
Gambar Artikel Sajak Asal Njeplak

Sajak Asal Njeplak

20 December 2020
Logo Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Perempuan yang Menghapus Namanya
  • Mempersenjatai Trauma: Strategi Jahat Israel terhadap Palestina
  • Antony Loewenstein: “Mendekati Israel adalah Kesalahan yang Memalukan bagi Indonesia”
  • Gelembung-Gelembung
  • Mengeja Karya Hanna Hirsch Pauli di Museum Stockholm
  • Di Balik Prokrastinasi: Naluri Purba Vs Tuntutan Zaman
  • Pulau Bajak Laut, Topi Jerami, dan Gen Z Madagaskar
  • Bersikap Maskulin dalam Gerakan Feminisme
  • Emas di Piring Elite dan Jualan Masa Depan Cerah yang Selalu Nanti
  • Dua Jam Sebelum Bekerja
  • Cinta yang Tidak Pernah Mandi dan Puisi Lainnya
  • Pemerintah Daerah Tidak Bisa Cari Uang, Rakyat yang Menanggung

Kategori

  • Event (14)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (12)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (66)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (53)
  • Metafor (218)
    • Cerpen (56)
    • Puisi (141)
    • Resensi (20)
  • Milenial (49)
    • Gaya Hidup (26)
    • Kelana (13)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (72)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (33)
    • Surat (21)
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Kirim Tulisan
  • Kru
  • Kontributor
  • Hubungi Kami

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Kami
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Hubungi Kami
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Login
  • Sign Up

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.