Hari ini mau tidak mau kita selalu dihadapkan pada banyak tuntutan. Standar hidup yang sebenarnya tercipta dari persepsi kita sendiri. Sama halnya dengan istilah self love yang akhir-akhir ini menarik untuk dibahas. Bagaimana tidak? Self love bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan.
Self love tidak berhenti pada penegasan kalimat “aku mencintai diriku sendiri”, tapi juga menerapkannya ke dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi ketika dihadapkan banyak hal yang menuntut untuk membenci diri sendiri. Misalnya ketika mendapati kenyataan yang tak sesuai kemauan, kita cenderung merasa menjadi orang gagal dan tidak berharga.
Self love atau mencintai diri sendiri memang tidak sulit jika yang dicintai adalah kelebihan dari diri, tapi akan berbeda kondisinya ketika yang harus kita cintai dan kita terima dengan tulus adalah kekurangan yang ada pada diri kita. Nah, sulit untuk menerima diri sendiri itu sebenarnya terjadi karena beberapa alasan, diantaranya yaitu:
Terlalu Sering Membandingkan
Memang masih manusiawi jika selama ini kita sering membanding-bandingkan sesuatu. Tapi dalam konteks kali ini membandingkan diri sendiri dengan orang lain justru akan jadi masalah baru di hidupmu. Kenapa demikian? Sebab membandingkan diri dengan mereka yang kamu anggap lebih tinggi atau lebih sempurna hanya akan membuatmu terluka. Merasa kurang, kurang dan kurang.
Hal ini lah yang membuat kamu sibuk dan lupa akan hal-hal yang semestinya kamu lakukan. Membandingkan diri akan menjadikan kamu tertinggal dan tidak bisa berkembang. Padahal kamu bisa saja lebih fokus memaksimalkan potensi kelebihan yang telah kamu miliki.
Lupa Bersyukur
Apakah selama ini kita sudah benar-benar bersyukur? Atau hanya terucap di mulut dan tersemat di story WhatsApp? Pernahkah kita sadari jika fokus kita hanya terpusat pada masalah yang ada, dan lupa untuk mencari jalan keluarnya?
Lebih parahnya lagi, kita hampir selalu melibatkan dan menyalahkan takdir hidup yang seolah menjadikan kita sebagai korban dengan tumpukan masalah dan situasi yang tak jenak. Sobat, alangkah lebih baik kita berusaha merenungkan nikmat-nikmat kecil yang setiap harinya hadir di hidup kita–misal: jari kita masih utuh dan bisa makan, hidup masih normal sehingga menghirup napas tidak kesusahan. Dari situ, kita bisa sadar bahwa terkadang penerimaan adalah bentuk syukur yang paling sederhana atas kehidupan.
Menyalahkan Diri Sendiri
Terkadang kalimat “manusia memang tidak lepas dari kesalahan” tidak benar-benar diterapkan banyak orang. Sering kali kita justru terjebak dengan kesalahan masa lalu yang terus menghantui. Ihwal tersebut membuat kita seakan merasa jadi orang yang telah melakukan kesalahan besar dalam hidup.
Harusnya kalimat “manusia memang tidak lepas dari kesalahan” jadi sebuah pengingat dan alarm untuk kita belajar berdamai sekaligus memafkan diri sendiri. Karena dengan menyalahkan diri sendiri, itu akan semakin membuat kita stagnan dan berhenti memperbaiki kualitas hidup. Menyalahkan diri sendiri tidak akan merubah apapun sobat, karena yang harus kita lakukan adalah memaafkan dan menjadikan kesalahan sebagai pelajaran, agar tidak terulang.
Negative Thinking
Dengan mengatakan “ Aku tidak berguna!” “Aku bodoh” pada diri sendiri di batin (self-talk) tanpa disadari akan membentuk keyakinan negatif yang tertanam dalam diri kita. Kalimat-kalimat seperti itu akan menjadi autosugesti negatif yang berdampak buruk pada kesehatan mental seseorang.
Maka cobalah untuk mengubah kalimat-kalimat yang terkesan sepele itu menjadi kalimat positif yang bisa membangun semangatmu! Seperti mengatakan “Aku berharga!” “Aku bisa!” dan “Aku sudah berusaha!” Dengan mengapresiasi diri seperti itu, minimal itu akan membuat kita merasa lebih baik, melegakan beban dan kesalahan yang mungkin sempat kita buat.
***
Itu dia beberapa penyebab kita sulit menerima kekurangan dan mencintai diri sendiri. Berhentilah untuk terlihat sempurna dengan standar orang lain yang kita jadikan ukuran. Karena itu sama saja dengan mempersilakan luka masuk ke dalam hati kita.
Sampai kapan pun kamu tidak akan benar-benar bisa self love jika hanya menuntut kesempurnaan, bukan mencintai apa yang kamu punya dan apa yang kamu bisa. Percayalah semua orang itu berharga! Punya kelebihan dan kekurangan yang menjadikannya berbeda, dan tidak harus terlihat sama untuk bisa sempurna.
Kini tentukan sendiri apa yang membuatmu bahagia dengan menerima dan mencintai diri sendiri. Kamu akan tau jawabannya!
Comments 1